Lanjutan My Undercover Prince dan spin off The Rocker and The Princess
Kaysan Al Jordan Khalid paling sebal jika ada pria yang body shamming gadis yang bertubuh gemuk. Hingga akhirnya dirinya bertaruh dengan para teman-temannya untuk menikahi gadis gemuk bernama Yasmin Raihana Samreen. Yasmin yang berprofesi sebagai desainer baju pengantin muslim, tidak menyangka jika Emir Khalid akan menikahi nya karena Yasmin tidak percaya pernikahan karena pasti pria melihat bentuk tubuhnya. Disaat Yasmin tahu mereka menikah karena taruhan, wanita itu sedang mengandung buah cinta mereka. Bagaimana keputusan Yasmin?
Generasi ketujuh Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Yasmin Shock
Kaysan berjalan menuju ruang rawat inap Yasmin dengan wajah ditekuk sepuluh sementara Ahmed yang sudah datang dari kantor polisi, bergegas mengikuti tuan Emirnya.
"Anda baik-baik saja, tuanku?" tanya Ahmed.
"Tidak. Rasanya ingin aku hajar Ali sampai dia aku lempar ke kolam piranha hitam !" jawab Kaysan judes.
"Kejauhan, tuanku. Lagipula, macan peliharaan tuanku Emir Rauf juga tidak doyan deh," kekeh Ahmed yang sudah setahunan ini menjadi asisten Kaysan.
"Ngomong-ngomong soal si macan, serius itu bang Rauf mau kawinkan dengan macan milik presiden Rusia?" tanya Kaysan yang sempat mendengar selentingan presiden Rusia ingin berbesan macan dengan Rauf.
"Entahlah tuanku. Anda tahu kan tuanku Emir Rauf sangat suka binatang macam-macam. Untung princess Diana sudah melarang tidak ada ular di istana."
Kaysan tersenyum karena kakak sepupunya memang nyeleneh dan demi cintanya pada Diana Blair Zidane, Rauf memindahkan ular pitonnya ke kandangnya yang berada di rumah santai mereka tidak jauh dari istana.
"Memang kacau deh kakak aku satu itu," ucap Kaysan dan dirinya pun tiba di kamar Yasmin. Pria itu mengetuk pintu dan Sabila membukanya.
"Tuanku Emir," sapa Sabila formal.
"Sabila. Apakah dokter Eidam sudah kemari?" tanya Kaysan sambil berjalan masuk bersama dengan Ahmed.
"Sudah tuanku tapi Bu Yasmin harus menginap semalam sebab masih harus disurvei dulu hasil CT scannya."
Kaysan menatap Sabila bingung. "Apa ... Ada cidera di kepala Yasmin?"
"Dokter Eidam hanya terlalu khawatir, tuanku Emir," sahut Yasmin sambil tersenyum.
Kaysan mendekati Yasmin dengan wajah dingin. "Apakah kamu merasa pusing?" tanya pria itu sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana panjangnya.
"Tidak tuanku Emir tapi dokter Eidam takut ada efek samping dari tempeleng Abi ...."
"Dia bukan Abi mu!" ucap Kaysan tegas.
Yasmin dan Fatima tampak terkejut. "Apa tuanku? Ali dan Taslima bukan orang tua Bu Yasmin?" tanya Fatima sementara Yasmin tidak bisa berkata apa-apa.
"Iya. Ali dan Taslima adalah pegawai di rumah keluarga Sameer. Kedua orang tua kamu meninggal saat kamu bayi akibat perampokan dan mereka berdua membawa kamu pergi. Asal kamu tahu, asuransi atas nama orang tua kamu, dicairkan oleh mereka jadi selama ini mereka hidup dari uang kamu !" jawab Kaysan sambil tetap menatap Yasmin yang tampak shock, tidak percaya bahwa selama ini dia hidup dengan penuh kebohongan.
"Ja ... jadi ... Orang tua kandung aku ...." Mata coklat Yasmin mulai basah.
"Sudah meninggal. Oh, aku bisa memenjarakan mereka karena kasus penipuan asuransi dan penyiksaan anak dari kamu kecil hingga remaja." Kaysan menatap Sabila dan Fatima. "Bisakah kalian bertiga keluar? Aku ingin berbicara berdua dengan Yasmin."
Fatima dan Sabila pun mengangguk lalu mereka keluar bersama Ahmed. Yasmin mendongakkan kepalanya, berusaha agar air matanya tidak jatuh. Kaysan pun berjalan menuju pinggir tempat tidur Yasmin lalu tangan kanannya mengambil tissue dan diberikan ke Yasmin.
"Apakah ... Itu benar tuanku ?" tanya Yasmin dan Kaysan melihat mata terluka gadis itu.
"Sayangnya itu benar. Dengar, Yasmin, jika kamu mau menuntut Ali dan Taslima, aku akan bantu. Kamu tahu kan, Diana, istrinya bang Rauf itu pengacara."
"Tapi tuanku ... Ya Allah ...." Yasmin tidak bisa menahan emosinya dan dia menangis keras. Kaysan bisa merasakan semua emosi Yasmin tercurahkan dalam tangisnya. Kaysan pun mendekati Yasmin dan memeluknya.
"Keluarkan semuanya, Yasmin. Aku tahu ini sangat mengejutkan kamu." Kaysan mengelus rambut coklat tua Yasmin.
"Aku ... selama ini ... Dibohongi habis-habisan ... Pantas aku selalu merasa bukan anak mereka ...." Yasmin menangis dalam pelukan Kaysan. Pria itu seolah tidak perduli kemeja Boss nya basah oleh air mata Yasmin.
***
Istana Khalid
"Kaysan kemana?" tanya Alexander yang tidak melihat putra sulungnya makan malam. Pewaris kekuasaan line kedua setelah As'ad Khalid itu, tampak bingung karena mereka hanya berdua di meja makan. Alexander dan Kalila menempati tempat tersendiri di istana yang memang untuk menjaga privasi masing-masing. Aghnia sendiri memilih tinggal bersama suaminya, Mark Becker, diluar tembok istana bersama dengan putra mereka Melvin.
"Kata Ahmed dan Zul, dia sedang mengurus sesuatu," jawab Kalila kalem sambil menyendokkan salad ke piring Alexander.
"Urus apa, sayang?" tanya Alexander bingung.
"Entah. Sudahlah, Alex. Kaysan sudah besar." Kalila menatap lembut ke suaminya.
"Bukan begitu tapi tetap saja aku khawatir," jawab Alexander. "Apakah ... Urusan cewek?"
Kalila tersenyum. "Memang kenapa kalau urusan cewek? Berarti Kaysan sudah mulai berpikir serius dong, Lex."
Alexander tampak tidak yakin. "Mengingat Kaysan anaknya suka-suka dan tidak bisa ditebak, aku harap kalau soal cewek, dia dapat yang baik."
"Aku yakin Kaysan mendapatkan yang terbaik dan kita berdua setuju dengan pilihannya," jawab Kalila bijak.
"Semoga bukan cewek yang ... Gitu deh !"
"Aamiin."
Alexander melanjutkan makannya lagi.
***
Ruang Rawat Inap Yasmin
Yasmin akhirnya menghentikan tangisnya setelah hampir setengah jam mengeluarkan semua emosinya. Gadis itu baru sadar jika kemeja Kaysan basah oleh air matanya.
"Sudah lega?" tanya Kaysan.
"Ma ... Maaf tuanku Emir. Baju anda basah ...." Yasmin menatap Kaysan dengan wajah tidak enak.
"Basah karena air mata bisa hilang kalau dicuci. Kalau kena darah ya wassalam," jawab Kaysan cuek.
Yasmin hanya mengangguk karena tidak tahu harus menjawab apa. "Saya ... sangat tidak menyangka. Bolehkah saya tahu ... Bersiap nominal uang asuransi yang dipakai keluarga itu?"
Kaysan menyebutkan jumlahnya dan mata Yasmin terbelalak. Gadis itu memalingkan wajahnya dan hatinya merasa mendidih. Bagaimana mereka menyekolahkan Shantal di sekolah swasta mahal di Doha sementara dirinya disekolahkan di sekolah negeri yang biasa saja.
"Jadi apa yang hendak kamu lakukan ke depannya?" tanya Kaysan.
"Saya akan menuntut mereka ! Kasus penganiayaan dan kasus penipuan asuransi. Saya tahu saya tidak bisa meminta kembali harta orang tua saya tapi saya ingin mereka dihukum setimpal !" geram Yasmin membuat Kaysan tersenyum smirk.
"Aku kira kamu tidak akan melanjutkannya," kekeh Kaysan. "Aku akan membantu kamu."
"Kenapa tuanku Emir mau membantu saya?" tanya Yasmin dengan perasaan curiga.
"Karena aku akan meminta padamu sesuatu."
Yasmin menatap Kaysan bingung. "Apa yang hendak anda minta dari saya, tuanku ?"
Kaysan tersenyum smirk. "Kamu akan tahu nanti."
Yasmin hanya diam. Sudah kuduga pasti ada sesuatu dari sikap baik kamu, wahai Emir Songong!
Kaysan hanya menatap datar ke Yasmin. Gotcha!
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa gaeeesss
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
semoga Yasmin tahu lebih awal tentang taruhan itu😔
jadilah Yasmin yang baru, Yasmin yang pemberani