MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

MENIKAHI PEWARIS ARROGANT

Ep 1 nyonya muda keluarga Barasta?

"Maaf, apakah anda nona Zua?"

pertanyaan itu membuat Zua menyeka air matanya yang terus jatuh di depan makam sang ibu. Ia menatap ke perempuan tua berpakaian rapi yang berdiri didepannya. Ia tidak kenal perempuan itu, tapi ada dua orang berbaju hitam bersama perempuan tua tersebut. Seperti pengawalnya.

"Ibu siapa?" tanyanya masih sesenggukan. Mamanya baru saja dikubur, dan ia merasa sangat terpukul. Apalagi mengetahui dirinya sekarang hidup sebatang kara.

"Perkenalkan, saya Mirna. Asisten rumah tangga di rumah keluarga Barasta. Saya diperintahkan untuk mendampingi nona dan membawa nona pulang ke rumah keluarga Barasta." kata wanita tua bernama Mirna itu.

Zua mengernyitkan dahi. Bingung? Tentu saja. Pasalnya ia sama sekali tidak kenal dengan wanita itu. Dan apa? Keluarga Barasta? Siapa itu? Dia tidak kenal. Jangan-jangan wanita ini adalah orang jahat yang mau menculiknya. Zua mundur beberapa langkah.

"Jangan coba-coba menipu saya. Saya baru kehilangan mama saya, memang kalian tega menculik orang yang baru kehilangan orang tercintanya?" tukas Zua.

"Nona, sepertinya anda salah paham. Kami tidak bermaksud jahat. Kalau nona tidak percaya silahkan nona lihat ini." perempuan tua tersebut mengeluarkan tablet dari tasnya, membuka sebuah video dan menunjukkannya ke Zua.

Zua melihat mamanya muncul di layar tablet tersebut dan bicara padanya. Lalu Zua menangis lagi teringat mamanya. Ia sedih karena orangtuanya meninggalkannya secepat ini.

"Zua, setelah mama pergi, keluarga Barasta akan menjadi keluarga kamu. Mama akan pergi dengan tenang kalau kamu tinggal bersama mereka."

itulah pesan terakhir yang mamanya sampaikan. Zua tak bisa berkata-kata lagi, hanya bisa menangis tersedu-sedu.

Lebih dari sepuluh menit gadis itu menangis terus. Setelah dia mulai tenang, barulah wanita tua bernama Mirna itu kembali bicara.

"Bagaimana, nona percayakan sekarang? Setelah ini nona akan ikut saya ke rumah keluarga Barasta." kata wanita tua itu. Zua tampak berpikir keras dan cukup lama. Lalu akhirnya dia mengangguk juga. Setelah benar-benar merasa lebih baik, Zua memutuskan meninggalkan makam.

Wanita tua itu tidak bicara lagi sepanjang perjalanan. Karena Zua sendiri tidak ada niat bicara sama sekali. Ia masih terlalu sedih. Kepergian mamanya yang mendadak membuat perasaannya hancur. Ia sangat merasa kehilangan. Bagaimana dirinya akan melanjutkan hidup nanti? Selama ia sangat bergantung pada mamanya. Kini wanita yang selalu menjadi panutannya itu sudah pergi menghadap sang pencipta. Ia sungguh tak tahu harus bagaimana lagi. Ia merasa tidak punya semangat hidup.

"Sudah sampai nona," ucap Mirna. Pertama bersuara Zua sama sekali tidak bergeming. Nanti setelah Mirna menyebut namanya untuk yang kedua kalinya, barulah gadis itu sadar.

Mata Zua memandangi pemandangan dari dalam mobil. Gadis itu heran, karena menyadari dirinya kini berada di depan sebuah rumah mewah yang amat besar dan kokoh. Seperti rumah-rumah orang kaya yang pernah dilihatnya di dalam TV. Kenapa wanita itu membawanya ke rumah sebesar ini?

"Nona Zua, kapan anda akan turun?" Zua melirik wanita paruh baya itu lagi. Sepertinya wanita itu sedang menahan rasa kesalnya sejak tadi akibat ulah Zua.

Zua tersenyum canggung. Siapa suruh juga wanita itu yang bawa dia ke sini. Jadi jangan salahkan dia bersikap seperti ini. Meski begitu, akhirnya Zua memutuskan keluar dari dalam mobil.

Mirna membawanya masuk ke dalam.

Mereka melewati para pembantu yang langsung membungkuk hormat ke arah mereka. Zua tidak biasa mendapat perlakuan seperti itu sebelumnya. Jadi dia merasa kurang enak. Kenapa mereka memperlakukan dirinya begitu, memangnya dia siapa?

Lalu mereka berhenti di sebuah ruang tamu yang ruangannya sangat besar. Di sana ada cukup banyak orang yang duduk. Semuanya dengan pakaian resmi. Kebanyakan orangtua. Tapi ada empat anak muda. Mungkin lebih tua atau seumuran dia. Tapi Zua pikir keempat anak muda itu lebih tua beberapa tahun darinya. Tiga di antara mereka adalah laki-laki, satunya lagi perempuan. Gayanya seperti putri-putri dari keluarga kaya.  Memang dia kaya bukan?

Ketika Zua menatap mereka. Ia bisa merasakan aura-aura tidak baik. Sepertinya dari banyaknya orang yang duduk di sana, hanya beberapa orang saja yang tidak melihatnya dengan tatapan sinis. Yang lain begitu sinis padanya. Termasuk laki-laki kemeja putih yang wajahnya tampan bak model papan atas itu. Zua sedikit merinding ditatap seperti itu oleh laki-laki tersebut. Rasanya seperti ia mau di makan hidup-hidup.

"Tuan besar, saya sudah membawa nona Zua." ucap Mirna yang kini berdiri didepan seorang kakek-kakek yang terlihat sangat berwibawa. Semua orang yang duduk seperti sangat menghormati dan tunduk padanya. Tentu saja Zua tidak kenal sama sekali.

Kakek tua itu menatap Zua. Tak ada senyum. Garis wajahnya sangat tegas, sampai-sampai Zua tidak tahu mau berkata apa-apa didepan sang kakek. Semua orang memanggilnya kakek Barasta. Penguasa dari rumah besar itu sekaligus isinya.

"Duduklah," ujar kakek Barasta melirik Zua yang terus berdiri kaku didepan semua orang. Siapa juga yang akan santai kalau berada di antara orang-orang besar itu. Ya, Dimata Zua semua yang ada diruangan tersebut adalah orang-orang penting. Kecuali dia yang bukan siapa-siapa.

Hanya ada satu kursi kosong, tepat disisi lelaki yang menatapnya dengan ekspresi mengintimidasi tadi. Zua tidak mau duduk di situ, tapi asisten rumah tangga tadi malah mempersilakannya untuk duduk di kursi itu. Jadi Zua harus mati-matian menahan diri agar tahan duduk disebelah pria yang sepertinya tak pernah tersenyum itu. Dia terlihat sangat dingin. Entah apa yang terjadi dalam hidupnya bertahun-tahun, sepanjang dia tumbuh dewasa. Padahal sudah kayak begini, tapi masih saja terlihat tidak bahagia.

"Kami turut berduka atas kepergian ibumu Zua," suara kakek Barasta mengalihkan perhatian Zua. Ia jadi sedih ketika mamanya kembali disebut. Gadis itu menundukkan kepala, menahan diri agar tidak menangis. Semua orang di sini adalah orang asing, bagaimana dia bisa menangis didepan mereka coba. Yang ada mereka malah akan berpikir kalau dia adalah gadis yang aneh.

"Perkenalkan, aku Barasta. Pemilik rumah ini sekaligus orangtua dari mereka semua." kata lelaki tua itu lagi memperkenalkan diri.

"Mungkin ini terlalu mendadak. Tapi kau harus tahu. Sebelum meninggal, mamamu menitipkanmu pada keluarga kami. Jadi mulai hari ini kau akan tinggal di rumah ini. Dengan status sebagai tunangan cucu tertuaku Ganra, pria yang duduk di sampingmu sekarang. Aku akan mengurus pernikahan kalian dalam waktu dekat. Dan kau harus mempersiapkan diri menjadi nyonya muda keluarga Barasta."

"HAH?" seru Zua refleks. Ia bahkan hampir pingsan mendengar berita mendadak ini.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Selamat ya thor launching novel terbarunya smg sukses sll....
Zua sangat berduka kehilangan mamanya dan hidup zua kini sebatangkara dan tidak punya siapa2 lagi.....

Zua baru berduka dan sangat sedih bingit sangat terkejut akan dinikahkan dengan cucu kakek barasta...
Terima aja perjodohan itu zua dan jalanin aja dulu lama2 Jg seiringnya waktu berjalan akan tumbuh benih2 cinta dan bucin akut....

Mendiang ibumu pasti akan bahagia dan tenang zua ada yg menjaga dan melindungimu....
itu semua demi kebaikanmu zua terima dan jalanin aja dulu....

Lanjut thor....
semangat sll.....
sehat selalu....

2025-01-07

8

Delvyana Mirza

Delvyana Mirza

Sabar Zua ni masih awal ya,hadapi dengan hati yang tenang yamtsr lama2 sayang koq atau bahkan bucin dech sabar ya,

2025-01-06

3

Galih Pratama Zhaqi

Galih Pratama Zhaqi

mulai baca thor baru buka2 terlalu fokus dg kisah Yara dan kawan2,, entah hanya aku mgkin ya thor tiap bca novelmu serasa masuk kedunia novelmu loh apa aku terlalu menjiwai ya 🤣🤭

2025-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Ep 1 nyonya muda keluarga Barasta?
2 Ep 2 Menikah?
3 Ep 3 Ganra mabuk
4 Ep 4 Jangan terlalu membencinya
5 Ep 5 Tidak rela
6 Ep 6 Tidak sengaja menguping
7 Ep 7 Pengen pulang
8 Ep 8 Aku bukan anak-anak
9 Ep 9 Berencana kabur
10 Ep 10 Ukuranku terlalu besar
11 Ep 11 Kantor Ganra
12 Ep 12 Bunga Dwiyani
13 Ep 13 Segera menikah
14 Ep 14 Kabur lagi
15 Ep 15 Sindiran Dian
16 Ep 16 Ganra tengil
17 Ep 17 Kau tidak pakai bra?
18 Ep 18 Calon istriku
19 Ep 19 Berbagi air liur juga
20 Ep 20 Berendam air panas atau berenang?
21 Ep 21 Yang merah terlalu seksi
22 Ep 22 Burung
23 Ep 23 Sinting!
24 Ep 24 Kau sudah tahu ukurannya kan?
25 Ep 25 Pakai sendiri atau aku pakaikan?
26 Ep 26 Kau lebih diperlukan di sini
27 Ep 27 Truth or Dare
28 Ep 28 Ciuman pertama
29 Ep 29 Mimpi Ganra
30 Ep 30 Minum milikku saja
31 Ep 31 Kau yakin bilang aku bocah?
32 Ep 32 Dasar mesum
33 Ep 33 Ciuman kedua
34 Ep 34 Aku tidak suka berbagi
35 Ep 35 Bulan madu?
36 Ep 36 Menikah
37 Ep 37 Aku tidak akan menggigit
38 Ep 38 Perkara bra
39 Ep 39 Perjalanan bulan madu
40 Ep 40 Ingin main
41 Ep 41 Kau tidak bisa menyentuh anak-anak
42 Ep 42 Foreplay
43 Ep 43 Foreplay 2
44 Ep 44 Gol
45 Ep 45 Bermain lagi
46 Ep 46 Mau aku mandikan?
47 Ep 47 Kabar buruk
48 Ep 48 Pulang
49 Ep 49 Pemakaman
50 Bab 50 Kekacauan
51 Bab 51 Kau mencintai Ganra?
52 Bab 52 Jangan menyalahkan siapa-siapa
53 Bab 53 Cemburu
54 Bab 54 Apa kau mencintaiku?
55 Bab 55 Kembali ke kampus
56 Bab 56 Kantor
57 Bab 57 Rencana jahat Bunga
58 Bab 58 Paparazzi?
59 Bab 59 Perintah ibu mertua
60 Bab 60 Mengobati Dante
61 Bab 61 Kau mau tahu rahasiaku?
62 Bab 62 Ganra cemburu
63 Bab 62 Ganra cemburu
64 Bab 63 Kekesalan Bunga
65 Bab 64 Cemburu lagi
66 Bab 65 Main di kantor
67 Bab 66 Butik
68 Bab 67 Bunga si tukang caper
69 Bab 68 Zua cemburu
70 Bab 69 Main lagi
71 Bab 70 Gosip tentang Bunga
72 Bab 71 Main berlima
73 Bab 72 panggilan dari kantor polisi
74 Bab 73 Mual
75 Bab 74 Hamil
76 Bab 75 Tidak sengaja nguping
77 Bab 76 Jangan coba-coba Claire
78 Bab 77 Hukuman
79 Bab 78 Acara kantor
80 Bab 79 Kesal pada Bunga
81 Bab 80 peringatan Ganra
82 Bab 81 Masalah Narin
83 Bab 82 Berita gembira untuk keluarga
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Ep 1 nyonya muda keluarga Barasta?
2
Ep 2 Menikah?
3
Ep 3 Ganra mabuk
4
Ep 4 Jangan terlalu membencinya
5
Ep 5 Tidak rela
6
Ep 6 Tidak sengaja menguping
7
Ep 7 Pengen pulang
8
Ep 8 Aku bukan anak-anak
9
Ep 9 Berencana kabur
10
Ep 10 Ukuranku terlalu besar
11
Ep 11 Kantor Ganra
12
Ep 12 Bunga Dwiyani
13
Ep 13 Segera menikah
14
Ep 14 Kabur lagi
15
Ep 15 Sindiran Dian
16
Ep 16 Ganra tengil
17
Ep 17 Kau tidak pakai bra?
18
Ep 18 Calon istriku
19
Ep 19 Berbagi air liur juga
20
Ep 20 Berendam air panas atau berenang?
21
Ep 21 Yang merah terlalu seksi
22
Ep 22 Burung
23
Ep 23 Sinting!
24
Ep 24 Kau sudah tahu ukurannya kan?
25
Ep 25 Pakai sendiri atau aku pakaikan?
26
Ep 26 Kau lebih diperlukan di sini
27
Ep 27 Truth or Dare
28
Ep 28 Ciuman pertama
29
Ep 29 Mimpi Ganra
30
Ep 30 Minum milikku saja
31
Ep 31 Kau yakin bilang aku bocah?
32
Ep 32 Dasar mesum
33
Ep 33 Ciuman kedua
34
Ep 34 Aku tidak suka berbagi
35
Ep 35 Bulan madu?
36
Ep 36 Menikah
37
Ep 37 Aku tidak akan menggigit
38
Ep 38 Perkara bra
39
Ep 39 Perjalanan bulan madu
40
Ep 40 Ingin main
41
Ep 41 Kau tidak bisa menyentuh anak-anak
42
Ep 42 Foreplay
43
Ep 43 Foreplay 2
44
Ep 44 Gol
45
Ep 45 Bermain lagi
46
Ep 46 Mau aku mandikan?
47
Ep 47 Kabar buruk
48
Ep 48 Pulang
49
Ep 49 Pemakaman
50
Bab 50 Kekacauan
51
Bab 51 Kau mencintai Ganra?
52
Bab 52 Jangan menyalahkan siapa-siapa
53
Bab 53 Cemburu
54
Bab 54 Apa kau mencintaiku?
55
Bab 55 Kembali ke kampus
56
Bab 56 Kantor
57
Bab 57 Rencana jahat Bunga
58
Bab 58 Paparazzi?
59
Bab 59 Perintah ibu mertua
60
Bab 60 Mengobati Dante
61
Bab 61 Kau mau tahu rahasiaku?
62
Bab 62 Ganra cemburu
63
Bab 62 Ganra cemburu
64
Bab 63 Kekesalan Bunga
65
Bab 64 Cemburu lagi
66
Bab 65 Main di kantor
67
Bab 66 Butik
68
Bab 67 Bunga si tukang caper
69
Bab 68 Zua cemburu
70
Bab 69 Main lagi
71
Bab 70 Gosip tentang Bunga
72
Bab 71 Main berlima
73
Bab 72 panggilan dari kantor polisi
74
Bab 73 Mual
75
Bab 74 Hamil
76
Bab 75 Tidak sengaja nguping
77
Bab 76 Jangan coba-coba Claire
78
Bab 77 Hukuman
79
Bab 78 Acara kantor
80
Bab 79 Kesal pada Bunga
81
Bab 80 peringatan Ganra
82
Bab 81 Masalah Narin
83
Bab 82 Berita gembira untuk keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!