NovelToon NovelToon
Dendam Dan Cinta

Dendam Dan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / CEO / Pernikahan Kilat / Diam-Diam Cinta / Trauma masa lalu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Dimalam pengantin yang seharusnya sakral ternyata menjadi mimpi buruk bagi Luna dimana ia melakukan ritual olahraga pertamanya dengan adik iparnya yang bernama Damian.
Suami Luna yang bernama Sebastian langsung menjatuhkan talak kepada Luna.
Orang tua Luna sangat murka dan ia meminta Damian untuk menikah dengan Luna.
Luna berjanji akan membalas dendam kepada Damian yang sudah menghancurkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Jayden masuk kedalam ruang UGD dan melihat Luna yang masih belum sadarkan diri.

Ia meminta Edward untuk membelikan beberapa pakaian, makanan dan minuman untuk Luna.

"Kenapa wajahmu mirip sekali dengan mendiang istriku." gumam Jayden sambil menggenggam tangan Luna.

Tak berselang lama Edward telah sampai dengan membawa beberapa bungkusan pesanan Jayden.

"Terima kasih Edward, setelah ini istirahatlah. Aku akan menjaga wanita ini." ucap Jayden.

Edward menganggukkan kepalanya dan ia memutuskan untuk duduk di depan ruang UGD.

Jam menunjukkan pukul lima pagi dimana Luna baru saja membuka matanya.

Ia melihat ruangan yang sangat asing dan ia juga melihat tangannya yang sedang diinfus.

Jayden melihat Luna yang sudah sadar dan ia langsung memanggil dokter agar segera memeriksa keadaan Luna.

Disaat dokter sedang memeriksa keadaan Luna, tiba-tiba Luna memberontak dan melepaskan selang infusnya.

"Biarkan aku ma*i! Sudah tidak ada gunanya lagi aku di dunia ini!" Luna membuang semua barang yang ada di ruang UGD.

Dokter meminta Jayden untuk memegang erat tubuh Luna yang sedang berontak.

Kemudian Dokter langsung memberikan obat penenang kepada Luna dan dalam hitungan detik Luna kembali tidak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi pada wanita ini?" tanya Jayden

"Lebih baik wanita ini dikirim ke rumah sakit jiwa." jawab dokter.

Jayden langsung memandang wajah dokter yang menyarankan agar Luna dibawa ke rumah sakit jiwa.

"Aku tidak setuju dengan apa yang anda katakan, lebih baik aku yang akan merawatnya!" Jayden langsung membopong tubuh Luna dan ia memanggil Edward untuk mengurus semuanya.

Jayden membawa Luna kedalam mobil sambil menunggu Edward yang masih mengurus administrasi.

"Apa yang terjadi pada kamu sampai kamu tidak ingin hidup lagi?" gumam Jayden.

Tak berselang lama Edward masuk kedalam mobil dan mengatakan kalau ia sudah mengurus semuanya.

"Kita pulang ke Kanada dan kirim berita tentang kematian wanita ini ke media sosial." ucap Jayden.

Edward segera mengambil ponselnya dan melakukan apa yang diperintahkan oleh Jayden.

Setelah itu mereka segera berangkat menuju ke Bandara.

Sementara itu di tempat lain dimana Damian masuk ke kamarnya karena dari semalam ia mencari keberadaan istrinya. Ia juga sudah meminta bantuan polisi untuk membantu mencari keberadaan Luna.

Disaat sedang merebahkan tubuhnya tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan Ayana dan Dilan.

Dilan meminta Damian untuk bertanggung jawab dan menikahi Ayana.

"Aku tidak bisa menikah dengan Ayana." ucap Damian dengan tatapan kosong.

Ayana yang mendengarnya langsung mengambil pisau dan akan melakukan hal itu lagi.

Damian melihat Ayana yang kembali berusaha melakukan b***h d***i.

Dilan langsung duduk bersimpuh di hadapan Damian dan memohon agar mau menikahi Ayana yang sekarang sedang mengandung.

"Baiklah aku akan menikahi Ayana, tetapi setelah anak itu lahir. Aku ingin melakukan tes DNA."

Dilan yang mendengarnya langsung menganggukkan kepalanya.

"T-tapi Kak....."

Ayana sangat takut jika semuanya akan terbongkar jika anak yang dikandungnya bukan anak Damian.

Damian juga meminta kepada Dilan untuk tidak mengawasinya.

"Silahkan keluar karena aku harus mencari keberadaan istriku." ucap Damian sambil membuka pintu kamar hotel.

Damian langsung menutup kamar hotel dan ia kembali merebahkan tubuhnya yang sangat lelah.

Tiba-tiba ia mendengar suara ponselnya yang berdering dan segera ia mengangkatnya saat melihat pihak berwajib yang sedang menghubunginya.

Petugas polisi mengatakan kalau menemukan mayat yang ciri-cirinya sama seperti Luna.

Damian yang mendengarnya langsung berlari menuju ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit Damian langsung menemui petugas polisi yang sudah menunggunya di depan ruang jenazah.

"Apakah anda sudah siap?" tanya Petugas polisi.

Damian menganggukkan kepalanya dan setelah itu petugas polisi dan Damian masuk kedalam ruang jenazah

Petugas polisi meminta dokter untuk membuka kain yang menutupi jenasah itu.

Seketika tubuh Damian langsung lemas seketika disaat melihat wajah Luna yang telah hancur.

"S-sayang....."

"Apa anda yakin ini istri anda?" tanya petugas polisi.

"I-iya Pak." Damian ingat betul dengan pakaian yang dikenakan oleh istrinya.

Petugas polisi meminta dokter untuk segera memandikan dan mengkafani jenazah yang akan Damian bawa pulang ke rumahnya.

Damian langsung menghubungi kedua orang tua Luna.

"Aku telah gagal menjadi suami yang baik. Aku sama seperti Sebastian yang ternyata hanya melukai hati kamu. Semoga kamu tenang di surga sayang Aku janji tidak akan pernah mencintai wanita manapun." ucap Damian sambil menghapus air matanya.

Satu jam kemudian dokter sudah selesai mengkafani jenazah Luna.

Setelah itu perawat membawa jenazah Luna masuk kedalam ambulans.

Damian juga ikut masuk ke dalam ambulans, ia memeluk peti jenazah istrinya.

Tujuh jam kemudian ambulans telah sampai di rumahnya dan ia melihat kedua orang tua Luna yang sudah ada disana.

PLAAAKKK!

Suara tamparan keras yang dilayangkan oleh Mama ke pipi Damian.

"Ini janji yang kamu katakan kepada Mama kalau kamu akan menjaga Luna? Mama kecewa sama kamu Damian. Kamu sudah membunuh Luna dan anak yang dikandungnya!" ucap Mama dengan nada tinggi.

Jantung Damian seperti dihantam oleh batu yang sangat besar ketika ia mendengar perkataan Mama yang mengatakan kalau Luna sedang hamil.

"M-maksud Mama apa? Siapa yang hamil Ma?!"

Mama yang sudah tidak tahan menahan amarahnya langsung mengambil ponselnya dan menunjukkan foto dimana Luna mengatakan kalau sedang mengandung anak Damian.

"AAAARRGHHHH!!"

Damian memukul-mukul dadanya sambil berteriak memanggil nama Luna.

Papa menghampiri Damian dan mencoba untuk menenangkannya.

"Ayo kita makamkan jenazah Luna." ucap Papa sambil memapah tubuh Damian yang hampir tidak bisa jalan karena tubuhnya sangat lemas sekali.

Sampai di pemakaman umum, mereka langsung memakamkan jenazah Luna.

Damian hanya bisa menatap peti istrinya yang sudah tertutup oleh pasir.

Kemudian mereka memanjatkan doa untuk Luna dan setelah itu para takziah berpamitan kepada Papa dan Damian.

"Ayo kita pulang." ajak Papa.

Damian menggelengkan kepalanya dan ia langsung memeluk batu nisan istrinya.

"Maafkan aku sayang, maaf....."

Andaikan saja Damian tahu soal kehamilan istrinya, pasti ia tidak akan mengajak bulan madu.

Hampir satu jam papa menunggu Damian sampai pada akhirnya Ronny langsung memapah tubuh Damian.

Sesampainya di rumah Damian langsung masuk ke kamar dan ia meminta Ronny untuk tidak membangunkannya.

Ronny melihat Damian yang sedang terpuruk karena kejadian ini

Di dalam kamar mandi Damian langsung menghidupkan shower dan ia langsung duduk di bawah shower itu.

Ia sudah tidak memperdulikan tubuhnya yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Sayang, apakah kamu dan anak kita sudah bahagia disana? Aku sangat mencintaimu sayang. Aku mohon kembalilah. KEMBALILAH KEPADAKU LUNA!!"

Damian berteriak sekencang mungkin untuk mengeluarkan semua emosinya.

1
Yanni Santoso
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!