Pernikahan tanpa cinta akankah bertahan? Cerita ini beberapa bab mengandung tema dewasa harap bijak dalam menyikapinya ya. Selamat membaca🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Avisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Alfaisqi menarik tangan Clarissa dan langsung mencium bibirnya membuat semua orang yang di sana sangat terkejut dengan tindakan Alfarisqi menyadarkan istrinya.
"Ayo pulang!"
Didalam Mobil.
"Apa apaan sih habis nyium kayak gitu langsung mengajak pulang." Kata Clarissa kesal.
"Kamu mabuk jadi lebih baik kita pulang. Bisa-bisanya kamu gak bisa bedain minuman beralkohol atau tidak." Omel Alfarisqi.
"Aku gak mabuk, aku gak minum Alkohol. Kamu kok nuduh nduh sih. Kamu... " Belum sempat Clarissa melanjutkan perkataannya Alfarisqi mencium bibir Clarissa. Untung saja mobil itu antara tempat duduk pengemudi dan penumpang ada sekatnya.
"Tuan kita sudah sampai!"Pak Basuki memberi tahu Alfarisqi.
"Sial! Kenapa cepat sekali sampainya."Alfarisqi mengumpat kesal.
Pak Basuki yang mendengar umpatan Alfarisqi bingung, Bukankah tadi menyuruhnya untuk cepat-cepat karena Clarissa mabuk. Pak Basuki merasa serba salah.
"Kenapa Pak Bas?" Tanya Benny yang hendak membukakkan pintu Mobil namun di cegah pak Basuki yang menggelengkan kepalanya.
"Wah pasti pak Bas jadi obat nyamuk." Goda Benny.
"Diamlah jangan menggoda orang tua ini." Omel Pak Basuki
Alfarisqi akhirnya turun dengan menggendong Clarissa ala Bridal style.
"Pak Benny apa perlu saya membantu nyonya menggantikan pakaian sepertinya nyonya kelelahan."Tanya Anggi.
"Tidak perlu. Tolong sampaikan ke yang lain juga terutama Lina. Katakan jangan ada yang ke lantai 3 jika tuan belum keluar dari lantai tiga. Kamu mengertikan maksudku?" Kata Benny.
"Emangnya kenapa?" Tanya Lina yang tiba-tiba ada di belakang Benny membuat terkejut Benny.
"Nah, anggi tugasmu memberitahu bocah di bawah umur ini." Benny pergi setelah menjitak kepala Lina.
Awww hisshhhh
Lina merasa kesal dengan Benny.
Anggi pun mengajak Lina untuk kembali ke kamarnya.
Pov Alfarisqi
Brukkk
Aku merebahkan tubuh Clarissa di atas Kasur. Aku tidak tahu mengapa aku seperti ini, Bukankah nafsu di dalam diriku sudah mati sejak dulu. Tapi kenapa bisa? Aku sampai bertindak menyedihkan seperti ini karena larut dalam perasaan.
Ku sentuh bibir Clarissa dengan jariku. Clarissa membuka bibirnya dan menjilati ujung jari ku. Aku tersentak dan merasa buruk. Aku mencoba meninggalkan Clarissa sendiri namun dia menarik diriku dan menindih tubuhku. Mencium seolah-olah kita telah lama tak bertemu.
Dia mulai melepaskan pakaiannya dan melepas pakaian ku. Aku hanya mengamati tingkahnya. Aku yakin jika dia mengingat kejadian ini pasti dia akan sangat malu.
Arghhhh
Aku mencoba menahan hasaratku yang terus-menerus dia goda. Seperti dia mencoba meniruku. Aku terkejut saat dia berusaha membuka celanaku. Tanpa aba-aba dia langsung kepada intinya.
Argghh
Ini membuatku gila.
Pov selesai
Clarissa membuka mata nya karena sinar mentari yang menyilaukan.
"Apa semuanya mimpi? Padahal aku merasakan sentuhan dan kenikmatan di sekujur tubuhku. Apakah aku benar-benar hanya mimpi mengapa aku sendirian?" Gumam Clarissa penasaran.
"Pertama tama aku harus bangun terlebih dahulu agar bisa... "
Nyut
"Aduhh, ternyata bukan mimpi. Ya Allah pinggangku rasanya mau putus." Gerutu Clarissa.
Clarissa pun menghubungi Lina dan anggi untuk membantunya berganti pakaian. Karena badanku yang masih terasa lelah aku melakukan aktivitas di dalam kamar di bantu Lina dan Anggi.
Tapi meski waktu telah berlalu sekalipun, Alfarisqi tidak datang.
"Setelah semalam melakukan hal itu dengan ku bisa-bisanya dia mengabaikanku. Meninggalkanku sendirian saat pagi tanpa berpamitan. Bukankah dia terlalu jahat?"Gerutu Clarissa.
"Nyonya, Tuan sudah pulang." Anggi memberitahu Clarissa.
"Benarkah? Sekarang Beliau ada dimana?" Tanya Clarissa antusias
"Tuan ada di ruang kerja nyonya." Kata anggi.
"Dia pulang langsung ke ruang kerja? Apa dia sengaja melakukannya? apakah dia berusaha mengabaikanku sekarang. Wah... Dia benar-benar keterlaluan." Batin Clarissa.
Clarissa menuju ruang kerja Alfarisqi dengan perasaan kesal.
tok tok tok.
"Ini aku." Kata Clarissa sambil membuka pintu meskipun belum dipersilahkan masuk.
Alfarisqi terlihat terkejut melihat Clarissa.
"I istriku kenapa bibirmu manyun seperti itu?"Tanya Alfarisqi heran.
Hahhh Clarissa menghela nafas.
"Bisa-bisanya kamu bicara seperti itu."Sindir Clarissa sambil duduk di sofa dan menyilangkan tangan dan kakinya.
"Saya akan langsung mengatakan intinya. Tuan Alfarisqi Bagaskoro yang terhomat. Bangun sendiri setelah melakukan hubungan intim itu terasa tidak menyenangkan dan sangat tidak nyaman."Jelas Clarissa tegas.
"Hanya itu yang ingin saya sampaikan. Kalau begitu saya pamit." Sebelum Clarissa meninggalkan Alfarisqi. Alfarisqi buru-buru menggenggam tangan Clarissa.
"Istriku maafkan aku, Tadi ada urusan mendesak di perusahaan jadi aku buru-buru ke sana. Aku tak tahu kalau hal tersebut membuatmu merasa tak nyaman. Aku bener-bener minta maaf. Dan aku janji hal tersebut tak akan terjadi lagi di lain waktu." Alfarisqi mencoba meyakinkan Clarissa.
Alfarisqi menarik Tubuh Clarissa dan mendudukan Clarissa di pangkuannya. Clarissa pun memeluk tubuh Alfarisqi.
"Syukurlah sepertinya kamu sudah tidak marah lagi." Kata Alfarisqi
"Aku masih marah tau." Gerutu Clarissa.
"Benarkah? padahal seningatku kamu sangat agresif deh. Bahkan aku sampai kuwalahan menghadapimu." Goda Alfarisqi.
"Itu karena aku mabuk, ahh bisa-bisanya aku bodoh sekali tak bisa membedakan mana minuman beralkohol mana yang bukan." Keluh Clarissa.
"Tapi hikmahnya kamu sekarang jadi bisa membedakan, dan jangan sekali meminum minuman beralkohol tanpa adanya diriku. Aku gak suka kalau kamu menunjukkan sisi mu yang seperti itu." Kata Alfarisqi tegas.
"Siapa juga yang mau lagi. Itu juga tak sengaja." Clarissa membela diri.
Alfarisqi tersenyum melihat tingkah manja istrinya.
......................
Hari Ini Clarissa mendapatkan pesan undangan acara perkumpulan sosial istri pengusaha. Demi mencoba suasana baru Clarissa menghadiri acara tersebut. Namun Saat itu Clarissa tidak sadar bahwa kedatangannya di sana merupakan pilihan yang salah.
"Ya ampun, Bagaimana kabar anda nyonya Clarissa. Tidak saya sangka kita akan bertemu di sini ya. Senang bertemu dengan anda. " Kata Rina wanita yang terobsesi dengan Alfarisqi yang bertemu dengan Clarissa saat Pesta Asosiasi Bisnis.
Rina Hermawan adalah anak dari Adi Hermawan yang merupakan seorang pengusaha yang memiliki banyak perkebunan kopi.
Dia adalah orang yang telah mengejek ku bersama dengan teman-temannya.
"Halo nona Rina." Sapa Clarissa terpaksa
"sepertinya dia menyapaku bukan dengan maksud baik." Batin Clarissa.
"Akhir-akhir ini sepertinya saya jadi sering mendengar rumor tentan nyonya Clarissa. Apakah suami anda baik-baik saja?" Tanyanya dengan nada Mengejek.
"Tentu saja suami saya selalu baik-baik saja." Clarissa mencoba berkata dengan seramah mungkin meskipun dia terpaksa.
"Ya Ampun, Syukurlah. Saya selalu berharap agar mas Al yang baik agar selalu di beri kesehatan." Kata Rina dengan Nada senang.
"Ahh... Kalau membahas Mas Al saya jadi teringat memori lama yang menyenangkan. Mas Al dulu biasa mengirim saya bunga kepada saya, selalu mengantarkan saya kemanapun saya ingin pergi, Bahkan ia selalu menatap saya dengan hangat." Imbuh Rina seperti sedang mengingat lagi kenangan.
Clarissa hanya diam saja menatap Rina. "Tuh kan benar." Batin Clarissa.
"Ya Ampun maafkan saya, sepertinya saya sudah kelewatan. Sekarang kan Mas Al sudah menjadi suami anda. Saya hanya merasa iri jika mengingat perlakuan manis Mas Al ditujukan kepada anda." Rina menjelaskan dengan penuh tawa.
"Saya sama sekali tidak tahu kalau ternyata dulu nona Rina pernah menjalin hubungan dengan suami saya."Clarissa mencoba menanggapi dengan tenang.
Rina tertawa mendengar jawaban Clarissa, "Mas Al pasti enggan menceritakannya kepada anda. Karena kedekatan kami bukanlah kedekatan biasa saja."
"Benarkah? Saya jadi tertarik mendengarkan cerita anda. Saya penasaran seberapa dekat anda dengan suami saya." Clarissa berpura-pura antusias.
"Padahal aku mencoba untuk memprovokasi nya tapi ternyata dia baik-baik saja." Batin Rina.
"Biasanya jika ada yang melewati batas seperti ini akan ada yang mencoba menghentikan, tapi sepertinya mereka juga sangat penasaran dengan apa yang akan aku lakukan. Ahhh Aku rindu Ema dan Nyonya Melina mengapa mereka tidak hadir sih." Batin Clarissa.
"Saya dan Mas Al suka tea time di rumah kaca. Apakah dulu nona juga sering melakukannya." Clarissa mencoba memancing Rina.
"Ya benar, tapi dulu kami seringnya minum kopi. Bahkan Saya sering membuatkan Desert sebagai teman minum kopi." Kata Rina dengan penuh percaya diri.
"Ah... Jadi begitu ya. Memangnya Desert apa yang disukai Mas Al?" Tanya Clarissa.
"I itu Mas Al Sangat menyukai Mousse Cocholate.''Rina mulai ragu-ragu menjawabnya.
" Nona Rina ternyata saat ini anda sedang berbohong ya?"Kata Clarissa santai.
"Aapa? "
...****************...