NovelToon NovelToon
Aku Menjadi Nenek

Aku Menjadi Nenek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

Dinda tidak sadar sudah meninggal sampai dia berubah menjadi wanita tua dengan empat anak dan dua menantu perempuan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

Kepulangan putra kedua di dalam gua benar-benar membuat semua orang bahagia, bahkan ibu mertua Adinda juga tertawa bahagia.

Hal pertama yang dipikirkan oleh dua lansia ini tentu saja mengenai makanan.

Betapa kurusnya putra kedua di mata mereka.

Dari itu ibu mertua Adinda berkata kepada menantu perempuan ketiganya, "menantu ketiga siapkan makanan. Tambahkannya juga kelinci kering. Jangan lupa segenggam jagung"

Mata Zhangkai yang melihat ibunya bersemangat segera berkaca-kaca. Dia berpikir akan lama baginya untuk menemukan keluarganya lagi.

Tapi siapa sangka keluarganya tidak pergi dan malah menetap di gua. Untungnya dia berinisiatif untuk pulang alih-alih pergi menyusul rombongan Desa ding ke kota tertentu.

Bulan yang dipandang oleh pastor Ding tersipu tapi dia tidak banyak bicara.

Pastor Ding yang pertama kali membuka pembicaraan. Dia berkata "Terima kasih karena sudah membantu putra kedua kami. Karena kau belum menemukan keluarga asalmu, kau bisa tinggal. Jangan takut suatu hari Kau pasti akan menemukan mereka"

Pastor Ding ding juga berkata kepada Putra keduanya,"anak kedua jangan khawatir istrimu juga pasti akan kembali"

Jauh di dalam hati anak kedua Ding ini benar-benar tidak berpikir dia akan bisa bertemu istrinya lagi.

Tapi dia tidak ingin memusnahkan harapan kedua orang tuanya dengan berkata," tentu saja ibu "

Melihat wajah putranya tidak kekurangan apapun ,dua lansia ini bahagia lagi.

Sangking bahagianya mereka membawa adik ipar kedua Adinda ini berkeliling gua. Hanya pada saat itulah Zhangkai menyadari betapa luasnya gua ini.

Ujung gua bahkan tidak ditemukan. Ada dua pintu besar yang menghalangi sisi di ujung lainnya agar sesuatu tidak bisa masuk ke dalam gua yang saat ini mereka tempati sebagai rumah besar.

Yang lebih bagusnya semua orang sudah mengalokasikan rumah masing-masing. Termasuk dengan rumahnya sendiri yang tentu saja dibangun oleh anak-anaknya.

Meskipun rumah ini pada dasarnya tidak memiliki lantai dan juga atap. Tapi masih memiliki dinding dan pintu. Itu sudah cukup nyaman dalam kondisi mereka sekarang.

Tapi memikirkan gadis kecil penyelamatnya ,zangkai berkata ,"Ayah apakah masih ada ruang untuk membuatkan bulan sebuah kamar lagi?"

Tentu saja permintaan ini dikabulkan karena posisi bulan sebagai penyelamatan Zhangkai.

"tentu saja bisa lagi pula ada begitu banyak ruangan kok. Aduh Ibu lupa menyebutnya. Ada beberapa hal yang perlu kau ketahui mengenai gua ini"

Ibu tua Ding menyebutkan beberapa peraturan yang mereka buat secara acak. Hal ini tentu saja demi tidak membuat kebingungan dalam keluarga.

Mereka belum berpisah saat ini dan wajar jika makan dalam panci besar yang sama. Namun berbeda dengan Adinda yang notabene adalah keluarga mandiri.

Mereka sudah memisahkan diri lebih dari dua tahun yang lalu . Jadi sangat tidak nyaman jika mengabungkan lagi ke dalam keluarga inti.

Ada juga pengaturan yang menyebutkan segala sesuatu yang didapatkan terkecuali barang makanan adalah milik pribadi.

Zhangkai tidak tahu menahu tentang harta yang dikatakan sebagai milik pribadi. Seumur hidup dia adalah seorang petani miskin yang tidak tahu tentang dunia lain selain daripada bertani dan bercocok tanam.

Dari mana asalnya harta benda itu.

Ahong yang paling bersemangat karena menurutnya ini adalah kehidupan yang paling cerah.

"Ayah bibi pertama membuka pemikiran kami tentang bagaimana caranya mencari uang. Lihat saja bagaimana gudang makanan yang sekarang penuh hehehe," katanya.

Dia lalu menceritakan seluk-beluk bagaimana gudang itu bisa berisi penuh sementara mereka tidak perlu menanam sesuatu di tanah.

Ambil saja bahan-bahan makan yang ditinggalkan orang dan itu milik mereka ketika sampai di gua.

Dia juga menyebutkan tentang harta pribadi pertama yang ada yaitu sebuah gerobak besar.

Mereka miskin dan tidak pernah punya gerobak di rumah.Gerobak ini bisa di pasangkan dengan keledai atau sapi di masa lalu.

Tapi sekarang Keluarga mereka mendapatkan tiga gerobak secara gratis dan itu akan bisa dimiliki secara pribadi setelah mereka turun gunung.

Sekali lagi Zhangkai dibutakan dengan pemikiran yang tidak dia kenal.

"Apa yang terjadi Apakah kita berubah menjadi perampok?" tanyanya dengan wajah bingung.

Segera semua orang tertawa bahkan pastor Ding yang sudah cukup tua juga memperlihatkan giginya.

lucu sekali.

Padahal ketika pertama kalinya, mereka juga bereaksi yang hampir mirip.

Mereka hanyalah petani miskin yang bodoh, bagaimana mungkin bisa berubah menjadi seorang bandit gunung.

Tapi yang namanya rezeki masih rezeki halal kecuali Anda merampoknya.

Aan dan yang lain juga memamerkan apa yang mereka lakukan sejauh ini. Nyaman rasanya tinggal di dalam gua dengan begitu banyak bahan makanan.Ada beberapa buah liar yang bisa bergerak makan , juga umbi umbian yang katanya masih bisa di olah menjadi makanan.

Kapan keluarga Ding, menyadari jika gunung ini adalah harta karun.

Mereka beruntung tidak pergi.

Hanya saja akhir-akhir ini ada segelintir orang yang berpikir untuk mencari makanan di gunung dalam. Hal ini membuat Adinda berhati-hati dan meminta semua orang agar tidak keluar dari goa.

Selain itu mereka juga dihimbau untuk tidak memasak makanan pada siang hari. Dikhawatirkan aroma makanan yang keluar dari gua akan memancing pengungsi yang lapar.

Jadi mereka memasak di malam hari dan memanas nya lagi jika waktunya makan.

Semua ini sangat melelahkan.

Pada kondisi ini kita harus hidup seperti kucing.

Tapi anak-anak malah berkata rasanya nyaman tinggal di rumah seharian.

Menurut mereka ini adalah permainan petak umpet yang paling nyaman yang pernah mereka rasakan.

Tidak lama kemudian makanan sudah disiapkan. Sekali lagi Zhangkai terkejut dengan apa yang disajikan.

Mendengarkan dengan melihat sendiri adalah sebuah hal yang sangat berbeda.

Begitu juga Bulan yang menyaksikan nasi putih hangat mengepul di dalam mangkuk.

Dia tiba-tiba meragukan kehidupan.

"Apakah makanan ini untukku?" tanyanya dengan ragu.

Nyonya Zhang bisa dikatakan sebagai orang tua di sini dan dia juga lupa jika dia adalah wanita tua.

Untuk pertama kali setelah menikah dia tertawa terbahak-bahak. "Tentu saja makanan ini adalah milikmu, makanlah tidak ada yang akan merampasnya "

Bulan memandang semua orang dan baru lega ketika menyadari wajah semua orang tidak berubah .Dengan hati-hati dia mengambil sumpit dan menelan nasi putih yang masih hangat itu ke dalam tenggorokannya. Hanya pada saat itulah dia merasakan ada sebuah harapan dalam hidup ini.

Tanpa diduga tiba-tiba saja air matanya menetes

Zhangkai melihat itu tapi dia tidak menghentikan orang menangis.

Aqing juga membujuknya dan menyebutkan mereka masih memiliki banyak makanan. Setelah beberapa hari ,mereka masih bisa mendapatkan makanan tambahan lagi.

"jika kau merasa sungkan pergi saja ke kota dan mendapatkan harta untuk kami semua," orang tertawa dan mengatakan itu bisa saja .Sementara bulan lagi-lagi meragukan apakah dia sedang berada di sarang bandit.

Tidak lama berselang Adinda yang disebutkan semua orang sebagai pemrakarsa , pulang bersama Arui.

Penampilan mereka yang acak-acakan ditambah dengan pakaian yang penuh darah membuat semua orang tercengang.

Yang paling khawatir tentulah Ami dan Ayu.

Mereka buru-buru berlari mendekat dan berkata sambil menangis," Ibu apa yang terjadi padamu ?"

Sementara Ami memeluk suaminya dan berpikir suaminya sedang sekarat.

"Suamiku jangan mati, dulu anak kita belum lahir hidup huhuhu" katanya.

Arui tercengang sesaat tapi kemudian dia tertawa terbahak-bahak.,"Hahaha apa yang sedang kalian pikirkan" katanya .

"lihat apa yang aku bawa" tambah nya lagi.

Dia mengeluarkan satu persatu apa yang dia sembunyikan di dalam pakaiannya. Hanya pada saat itulah semua orang merasa mata mereka sudah buta.

Ami sempat memegang benda itu dan menggigil ketika merasa sejuknya sebuah koin.

"suamiku dari mana kau mendapatkan ini apa kalian merampok?" tanyanya.

Adinda mengernyitkan dahinya tapi dia tidak marah dengan percakapan itu. Hal-hal ini adalah uang dan wajar jika semua orang terkejut.

Seperti yang diketahui Adinda berhasil melumpuhkan sejumlah penjahat. Dia juga berhasil menyabotase hampir dua puluh ekor babi baik kecil maupun besar.

Darah yang ada di tubuh mereka sebenarnya adalah darah babi hutan yang mereka gorok.Mereka dengan susah payah sudah menarik semua babi kembali ke sarangnya.

Arui bercerita betapa heroiknya Ibunya yang merencanakan hal-hal itu.Ketika bercerita matanya berbinar-binar.

Saat ini semua orang pasti bisa mengetahui betapa bangganya dia dengan ibu tuanya.

Ibunya memanjat seperti seorang pemuda yang sudah ahli . Dia juga melemparkan beberapa batu untuk membuat babi-babi itu kebingungan dan marah.

Hal ini membuat tercengang semua keluarga.Mereka tidak pernah menyangka jika Adinda memiliki bakat untuk memanjat seperti seekor monyet.

Kenapa mereka tidak tahu itu Padahal mereka sudah bersama-sama hampir puluhan tahun lamanya.

Adinda yang ditatap tentu saja memiliki alasan. Dia berkata" aku tidak tahu apa yang terjadi .Tiba-tiba saja aku bisa memanjat. Mungkinkah aku pernah melakukannya dulu "

Ibu mertua menarik nafas panjang dan dia mau tidak mau mengenang bagaimana sengsaranya menantu perempuan ini ketika mereka bertemu pertama kali dulu.

"Tidak apa-apa " katanya."yang penting kau selamat. Tapi dari mana uang ini?"tanya Zhangkai heran.

Arui meletakkan uang rampasan yang dia dapat di atas meja. Dia juga menyebutkan jika dia dan ibunya menggeledah semua mayat-mayat yang sudah menjadi bubur daging itu.

"oh pamanku tidak tahu ,sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berniat buruk itu. Mungkin mereka sudah banyak merampok orang sebelumnya. Setiap dari mereka mengantungi uang dan juga beberapa perhiasan. lihat aku tidak berbohong" katanya kepada zangkai.

Zhangkai ingat pertama kali bertemu dengan kelompok itu.

Pantas saja mereka mencoba menariknya dan berkata ingin mencari hewan liar sebagai tambahan makanan. Rupanya mereka berpikir untuk merampok.

Penjelasan itu sangat masuk akal.

Tapi yang paling menarik di sini ketika pastor tua menghitung semua jarahan yang ada di atas meja. Setelah dihitung dia menggigil dan hampir tidak bisa berdiri lagi.

Dua perak tujuh ratus dua puluh satu koin dan satu emas.

"Banyak sekali" katanya.

"Astaga,satu keping emas,Ayah apa ini emas?"

Semua terkejut dengan hasil jarahan Adinda.

Dengan jumlah yang sebanyak itu semua orang tidak bisa berkata-kata. lebih dari lima menit kemudian pastor Ding memandang Adinda dan berkata, "seperti yang sudah kita katakan hasil jarahan selain dari bahan makanan adalah milik pribadi. Menantu perempuan semua ini adalah milikmu"

Adinda adalah salah satu orang yang terkejut dengan kata-kata tulus dari ayah mertuanya itu.

Siapa sangka jika ayah mertuanya itu sangat menjanjikan sekali. Awalnya dia hanya menyebutkan itu untuk kenyamanan pikiran. Tapi dia tidak pernah berpikir jika orang tua ini akan setuju dengan cepat.

Sejujurnya dengan sistem di benaknya, dia bisa memiliki begitu banyak uang tanpa batasan. Tapi pada dasarnya dia harus mendapat uang dengan cara yang sah.

Hanya dengan seperti itu dia bisa menggunakannya dengan sah pula.

"Menurutmu begitu ayah mertua?"

"Tentu saja bukankah ini yang kita janjikan"kata Pastor Ding serius.Dengan kata kata dari pastor Ding, bisa di pasti uang ini masuk di kantong Adinda.

Ami memandang suaminya dan menelan ludah melihat jumlah uang yang cukup besar itu. Mereka sudah menikah tapi tidak pernah melihat uang. Jangankan satu perak satu koin pun tidak pernah sampai di tangannya.

Tapi sekarang ibu mertua sudah menjanjikan mereka sebuah tanah dan rumah sendiri suatu hari.

Apa mungkin uang ini akan dibagikan.

Arui patuh ,dia mengambil uang itu dan menyerahkannya kepada ibunya secara pribadi ,"Ibu Tolong simpan uang ini dulu"

"Oke ibu akan menyimpannya dan akan membelikan sebuah rumah untuk kalian semua suatu hari nanti"

Ami adalah orang yang paling bahagia.Dia memegang perutnya dengan penuh rasa syukur.

Sementara itu uang adalah hal yang paling membahagiakan dan hal ini membuat motivasi tersendiri bagi semua orang.

Seperti adik ipar ketiga yang tentu saja bersemangat.

Dia berkata," aku juga akan mengumpulkan uang. bukankah besok giliranku untuk patroli "

Tapi Zhangkai membantah"Giliran mu, adik ke tiga,kau sudah berkerja keras selama aku tidak ada.Sekarang giliran mu untuk istirahat "

Wajah adik ipar ketiga segera membiru.Tapi semua orang tertawa dan tidak mengangg serius.Lagi pula hal yang paling menguntungkan belum selesai.

Arui menyebutkan jumlah babi hutan yang dia potong bersama ibunya. ibunya sudah tua dan tidak mungkin membawa semua itu ke gua.

Jadi segera diputuskan tim untuk mengerjakan babi hutan itu di sarang mereka langsung. Rencananya, mereka akan pergi di malam hari untuk menghindari pengungsi.

Ada alasan kenapa mereka melakukan nya di sarang babi

Gua ini dianggap rumah dan tidak boleh ada aroma darah yang begitu mencolok. Darah adalah hal yang paling tabu untuk memancing hewan buas.

Adinda yang di katakan sebagai wanita tua, tidak peduli lagi.Sekarang dia sedang memeluk uang keras . Karena itu dia memiliki semangat untuk menjarah lagi di masa depan.

Ami yang bahagia tanpa dirimu minta menyediakan air panas dan makan siang.

Untuk selanjutnya, dengan alasan lelah, Adinda pergi ke kamar nya dan tidak keluar lagi untuk beristirahat.

Dengan mata semua orang, adinda beristirahat tapi sebenarnya dia sedang duduk di bak mandi dengan buih sabun aroma terapi.

Dia juga mencuci rambut dengan shampo tertentu yang sengaja di pilih tanpa aroma.

Bukan itu saja, sebuah meja kecil di letakkan di pinggir bak mandi dan di mana ada makanan kecil juga segelas anggur rendah alkohol.

Bisa di bayangkan betapa indah nya hidup Adinda.

Dia menyesap anggur dan berkata pada diri sendiri " enak, ini lah hidup"

Setelah satu jam Adinda berganti pakaian dan mengeringkan rambut nya secara alami.Rambut wanita di era ini sangat penting.Mereka tidak di potong lagi setelah usia tertentu.

Katanya rambut adalah simbol darah dan daging orang tua.Memotong rambut berarti anda memotong hubungan kerabat yang berhubungan dengan darah.

Karena itu sekarang adinda memiliki rambut sepinggang yang lebat.Tapi karena tidak di urus, rambut lepek , banyak ketombe dan mengalami penyakit .

Di usia ini, Adinda mengalami uban rambut yang sangat menjelaskan bahwa dia adalah wanita tua.

Tapi dengan Adinda sekarang mulai merawat rambut ,kulit dan peduli dengan mata panda.

Sambil mengeringkan rambutnya, Adinda menghitung uang di dalam loker.

Semua tidak perlu dikeluarkan, Adinda cuman masuk dengan pemikiran untuk menghitung uang.

Hahaha...

Hahaha..

Sesekali terdengar gelak tawa kecil di dalam kamarnya.Semua orang berpikir tentang Adinda yang bahagia dengan uang .

Dan itu benar.

Tapi uang yang mana.

1
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
pesta daging keluarga Ding, semangat terus update nya thorr
Keyrul Bee
lanjutkan petualangan mu nyonya Ding 🤗🤗
Fauziah Daud
hahaha..
anna
maaf y thor,aku bingung hrs ngetik apa pokoknya 👍👍👍 deh and lanjut, sukses dan sehat selalu 😘😘😘
Lala Kusumah
semangat adinda 💪💪
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
makin semangat Dinda cari rampasan,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Fauziah Daud
keren..
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Yurniati
Adinda semangat terus berjuang buat keluarga,,,,,,
terus lanjut update nya thorr
Lala Kusumah
kereeeeeennn adinda....
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Yurniati
selamat juga Zhang Hai tetap semangat terus
Hema Line Aritonang Ajha
lanjut banyak
Fauziah Daud
lanjuuut
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut
Lala Kusumah
semoga mereka bertemu dgn klg yg lain ya ... lanjutkan
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
semoga ketemu mereka, jangan sampai kena tangkap lagi sama orang yang kelaparan itu,,,,,👍👍💪💪🙉🙉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!