Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menceritakan kisah hidup
Jambi, 17 November 2024
Cup
Sebuah kecupan dilayangkan Hades di pipi kanan Olin. Olin menatap horor Hades yang mencium pipinya. Ditatap seperti itu oleh Olin membuat Hades terkekeh geli dan pria itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Olin dengan menumpukan dagunya pada bahu Olin.
"Hades Kane Maxime itulah diriku, Baby. Laki-laki lajang yang mempunyai seorang putra remaja berusia lima belas tahun. Aku bukan pejabat atau Sultan yang kaya raya, tetapi aku hanya seorang pengusaha yang kekayaannya mungkin setara dengan anak Sultan," kekeh Hades mengatakan siapa dirinya.
"Cih, kekayaan yang setara dengan Sultan! Bilang saja kalau kau itu milyuner!" cibir Olin dengan sinis.
"Hahahaha," Hades tergelak kencang dengan cibiran Olin.
Olin terpaku mendengar tawa renyah Hades yang jarak wajah mereka hanya beberapa jengkal saja. Melihat tatapan Olin padanya, Hades menghentikan tawanya. Tangannya terangkat menyisihkan rambut cokelat madu Olin dibelakang telinganya.
Lalu mengusap lembut pipi lembut nan mulus milik Olin dengan tatapan yang dalam. Tatapan mata biru laut itu menghipnotis Olin, ia jatuh kedalam pesona mata biru tersebut.
Entah siapa dari mereka berdua yang mulai sehingga bibir yang awalnya hanya menempel perlahan saling melu mat satu sama lainnya. Olin yang mengimbangi luma tan Hades dengan mengalungkan kedua tangannya dileher pria itu. Meskipun pernah menikah, ini pertama kalinya Olin berciuman dengan sangat panas. Apalagi Hades sangat lihai membelit, menarik, dan mengisap lidahnya sehingga Olin menepuk dada Hades agar berhenti karena ia hampir kehabisan napas.
"Huh, huh, huh," Olin langsung menghirup oksigen dengan napas naik turun.
Bibirnya terasa kebas dan bengkak, Hades mengusap saliva yang tersisa di bibir Olin dengan lembut.
"My first kiss," ucap Hades dengan tatapan yang dalam.
"What, are your seriously?" pekik Olin dengan tidak percaya.
"Yes, Baby! Ini ciuman pertama ku seumur hidup selama empat puluh tahun usiaku," sahut Hades dengan jujur sambil terkekeh melihat reaksi menggemaskan Olin.
"Oh my god!" seru Olin dengan mengusap mukanya saking terkaget-kaget dengan pengakuan Hades.
"Yah, itu memang benar!" sahut Hades lagi dengan kembali memeluk erat tubuh Olin yang sekarang mulai menjadi candunya.
"Bagaimana bisa? Kau punya anak dan pastinya tidak mungkin kau tidak bercinta dengan istrimu sehingga menghasilkan seorang anak?" tanya Olin yang mulai kepo dengan kehidupan Hades.
"Bisa saja, Baby. Aku menikahi Miranda teman kecilku saat dia ditinggalkan kakak sepupuku ketika dia hamil. Kakak sepupuku meninggal akibat ditembak musuh. Pernikahan kami terjalin seperti persahabatan yang mana tidak ada perselisihan karena kami paham dengan pribadi masing-masing. Namun sayang, Miranda keguguran saat kandungannya berusia enam bulan. Aku mensupport nya sebagai sahabat karena ia sempat depresi kehilangan anaknya dari sang kekasih. Dua tahun setelah ia kehilangan anaknya, aku dituntut untuk punya pewaris karena harta kekayaan orang tuaku yang akan mewariskan semuanya jika aku mempunyai darah daging sendiri. Meskipun keduanya sudah meninggal tapi wasiat mereka tersimpan apik pada pengacara keluarga ku. Miranda menawarkan akan mengandung keturunan ku, asalkan aku tulus menyayangi anak itu setelah ia lahir ke dunia walaupun ia lahir tanpa cinta. Aku setuju dan kami bercinta dalam keadaan Miranda mabuk dengan catatan tanpa ciuman. Miranda hamil setelah kejadian itu dan ia sangat bahagia karena hamil kembali. Namun sayang, mendekati kelahiran anak kami, terjadi sesuatu insiden yang menyebabkan kehancuran bagiku dan baginya sehingga Miranda melahirkan dalam keadaan mencekam. Ia tersenyum bahagia saat aku perlihatkan wajah anak kami dan itu terakhir ia melihat anak kami karena ia meninggal saat itu juga. Jadi, ini ciuman pertamaku dengan wanita yang aku cintai yaitu dirimu, Baby," jawab Hades yang dengan santai menceritakan kisah hidupnya pada Olin.
Olin menatap Hades dengan tatapan lembut dan penuh simpati. Ia tidak menyangka jika pria yang ia katakan gila mempunyai kisah hidup yang begitu dramatis dari kisah hidupnya.
"Jangan menatap ku seperti itu, Baby! Ekspresimu membuat aku ingin menerkam mu sekarang juga," tambah Hades lagi dengan tatapan menggoda.
Olin merenggut dan memukul dada bidang pria itu dengan kesal. Hades kembali tergelak dan meraih tangan Olin yang memukulnya lalu menciumi tangan tersebut dengan lembut.
Jantung Olin berdebar kencang melihat perlakuan lembut Hades padanya. Tatapan mata biru yang lembut dan dalam membuat Olin jatuh ke dalam pesona Bule duda itu.
"Aku jatuh cinta padamu saat pandangan pertama, Baby. Aku tidak bisa tidur karena selalu teringat wajahmu, senyumanmu, serta wajah kesal mu yang mengatai aku gila. Yah, aku memang gila. Aku tergila-gila padamu, Baby," ucap Hades dengan tatapan dalam dengan api cinta yang begitu besar di matanya.
Dug, Dug, Dug
Jantung Olin semakin menggila saat mendengar pernyataan cinta Hades padanya. Ia mematung karena tidak tahu mau berkata apa dan sebuah rasa bahagia menyusup diam-diam dalam sanubarinya dengan ungkapan cinta Hades.
"Dengarlah debaran jantung ini, Baby! Dia hanya berdetak kencang seperti ini jika mengingat dirimu dan saat bersamamu," ungkap Hades lagi dengan menaruh kepala Olin terutama telinga di dadanya.
Dug, Dug, Dug,
Wajah Olin bersemu merah saat mendengar debaran jantung Hades sama dengan debaran jantungnya saat ini. Ia bahkan dengan sengaja mengeratkan pelukannya di dalam tubuh besar Hades karena ia suka dengan detak jantung Hades yang menggila.
Hades tersenyum bahagia saat merasakan pelukan erat Olin di tubuhnya. Dengan lembut dan penuh cinta, Hades mengusap punggung Olin sambil sesekali melabuhkan kecupan-kecupan kecil di kepala wanita itu.
🌺🌺🌺
Hiro sampai di depan toko cake Mommy nya dengan panggilan yang masih tersambung dengan Harry. Ia pura-pura tidak tahu jika diikuti dan masuk ke dalam toko sang Mommy dengan jalur utama yang biasanya di lewati pada pengunjung toko.
"Apa yang harus gue lakukan pada orang-orang itu? Mereka benar-benar ngikutin gue sampai ke sini," tanya Hiro pada Harry sambil berjalan memasuki toko.
Banyaknya pembeli yang datang membuat Hiro menyelinap dengan mudahnya tanpa disadari oleh karyawan toko termasuk Aunty Alena yang kebetulan berjaga di meja kasir.
"Nanti aku tanyain Daddy dulu, aku tidak mau kita terlalu gegabah mendekati mereka. Kita juga tidak tahu berapa orang di dalam mobil itu dan bisa saja jika kita terlalu terburu-buru kita tidak mendapatkan apa-apa," jawab Harry dari seberang sana.
"Oke lah kalau begitu, gue matikan dulu telponnya! Bye," sahut Hiro setuju dengan jawaban Harry.
Setelah panggilan mereka terputus, Hiro memasuki lift menuju lantai tiga.
"Abang!!!" pekik seorang gadis kecil saat pintu lift terbuka.
"I miss you, my little girl!" seru Hiro dengan merentangkan kedua tangannya.
Bersambung...