setiap langkah pasti ada rintangan tetapi rintangan itu hal paling kejam sebab rintangan itu membuat ku rapuh sehingga untuk hidup saja aku bingung. kelak apakah aku bisa bahagia dengan tenang atau aku tidak akan bisa menemukan kebahagiaan ku.
kapan kebahagiaan ku bertemu dengan ku ?
siapa orang yang bisa membuatku bahagia?
" aku bahagia bertemu kamu"
" kamu adalah bumiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secretarytu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Matahari telah menampakkan dirinya dan cahaya nya masuk kedalam cendela yang ada di kamar itu, sahira pun mulai bangun dari tidur nya.
" emmmm " sahira masih merasa sedikit pusing akibat alkohol yang ia minum semalam.
Ia mulai membuka mata nya dan menampakkan kamar yang asing baginya dan ia pun menoleh kesamping dan ada vania yang masih tertidur.
Sahira turun untuk mencari tahu ia dimana dan ternyata ia ada di basecamp bumi.
" kak "
Semua anggota inti liondez termasuk bumi menoleh dan menampilkan sahira yang masih mengenakan pakaian yang minim.
Di area tangga berdekatan dengan ruang kumpul anggota inti dan saat sahira turun semua anggota inti berkumpul.
" semua nya jangan ada yang lihat ke arah tangga " ucap bumi dan di patuhi oleh semua anggota nya .
Bumi meraih jaket cadangan yang tertulis namanya di gantungan baju. Secara sigap bumi menutup tubuh sahira .
" kamu di kamar dulu nanti aku pinjami kamu baju, dan jangan turun menggunakan pakaian ini " bisik bumi tepat di telingga sahira.
Sahira pun mengangguk dan naik menuju kamar yang ia tempati semalam .
Setelah melihat kepergian sahira menuju kamar, bumi mencarikan bajunya yang ia tinggalkan di basecamp. Ia mengambil 2 stel sebab satunya untuk teman sahira, vania. Setelah menemukan bajunya bumi menuju kamar tamu yang sedang di tempati sahira.
Tok tok tok
" masuk aja kak "
" gamau , kamu aja yang keluar " pinta bumi, sebab masih ada vania yang berpakaian tak jauh beda dengan sahira yang masih tertidur.
Sahira pun keluar kamar untuk menemui bumi.
" ini "
" makasih kak "
Bumi mengangguk dan turun untuk melanjutkan pembicaraan nya dengan anggota inti lainnya.
" sorry guys, gue tinggal " ucap bumi kepada seluruh anggota inti.
" sans aja lah bum, kita semua tau posisi lo, ya walaupun lo gak ada hubungan, tapi gua rasa lo ada rasa sama sahira " ucap gibran.
" gua ga bisa bilang apa - apa soal itu bran, gua sendiri ga bisa bilang ini apa yang gua lakuin " jawab bumi.
" udah udah guys, kita bahas strategi kita ya buat benteng buat liondez ga bisa di serang sama blackhornez " lanjut bumi.
Blackhornez adalah geng motor yang selalu mengajak ribut liondez namun liondez tetap unggul dari pada blackhondez.
***
" van, bangun van " sahira membangunkan vania.
" emmmm"
" lo mandi sama ganti baju dulu sana gih, gua mau pulang masalahnya "
" lho, lo pesan kamar sa? " tanya Vina yang asing dengan kamar yang ia tempati.
" kagak, ini basecamp bumi, cowok yang pernah gue ceritain ke kalian."
Vania hanya menjawab oh dan lalu beranjak dari kasur untuk segera bersiap - siap.
Sahira sudah lebih dulu mandi dan bersiap-siap.
Tak lama kemudian vania sudah selesai mandi dan mengenakan baju yang di pinjami oleh bumi. Sahira merasa baju bumi ukuran nya lebih besar dari nya.

Sahira dan vania memutuskan untuk turun bersama.
Mendengar langkah kaki yang turun dari tangga semua orang yang ada di ruang inti menoleh dan itu termasuk bumi. Sahira menuju ke tempat dimana bumi berdiri.
"Kak, aku mau pulang sama vania " ucap sahira kepada bumi.
" enggak, aku aja yang anter "
" tapi kak, Vania di jemput Kirana, temen ku dulu juga "
" gak pake tapi - tapi "
Sahira cemberut sebab ia tak di perboleh kan pulang dengan kedua teman nya ini.
" gapapa kok sa, lo balik ama kak bumi, gua balik ama Kirana aja "
" beneran gapapa, sorry ya "
" iya gapapa, kirana juga udah di depan, gue cabut ya, duluan semua " Pamit vania dan di jawab iya.
Sahira masih berdir di tempat yang sama dan masih memasang wajah cemberut.
" aku mau bicara sama kamu sa " ucap bumi kepada sahira
" udah segitu dulu guys di lanjut pembahasan berikutnya aja, sorry guys" ucap bumi menutup pembahasan mengenai geng motor nya.
" sans bro, lanjut aja " jawab lingga.
Bumi hanya membalas dengan anggukan dan berjalan menuju ruang tamu yang ada di basecamp itu.
Bumi menyuruh duduk sahira dan begitu pula ia duduk tak jauh dari nya.
" lo kenapa sa " tanya bumi dengan sangat halus sebab tak ingin membuat sahira tersinggung atau bahkan sedih.
"G-gue " jawab sahira terbata-bata sebab ia takut di marahi oleh bumi.
" cerita aja gapapa sa, aku gak bakal marah "
" keluarga ku hancur kak, orang tua ku pisah, aku susah buat nerima keputusan itu jadi aku kemarin cuma bisa lakuin dugem doang terus mungkin bisa lebih tenang " jelas sahira.
Bumi mengangguk mendengar cerita dari sahira , walaupun ia tahu terlebih dahulu bahwa keluarga mereka pisah, tetapi bumi berlaga tidak mengetahui apa - apa.
" tapi kamu sadar ga si sa, bahwa kalo kamu dugem, kamu ke club trs clubbing, mabok- mabokan itu bikin kamu tambah di marahin ayah kamu kalo ayah mu tahu "
" kakak bilang ke ayah kalo aku semalam ke club? " tanya sahira kepada bumi , sebab ia sangat takut jika ayahnya tau soal perbuatan nya.
Bumi menggeleng yang mengartikan ia tak memberitahu ayahnya.
" sa, lain kali kalo mau bertindak itu di pikir dulu ya efek nya gimana, aku tau perasaan mu kaya gimana, kamu pasti terluka, susah menerima kalo ayah dan bunda mu pisah ya kan, tapi kamu bisa lampiaskan ke hal yang positif sa " jelas bumi
Sahira hanya mengangguk dan mengerti bahwa perlakuan nya semalam itu salah
FYI, bumi memang menggunakan kata 'aku-kamu ' kepada sahira sebab awal mereka ketemu emang berawal dari kata itu dan dia juga orang asing serta cucu dari nenek rania yang di hormati oleh keluarga bumi sebagai tetangga Sepuh.dan untuk sahira memang tergantung mood saja menggunakan kata ' aku-kamu' atau 'lo-gue'
Setelah bumi memberi nasihat kepada sahira, bumi membiarkan sahira untuk bersikap tenang.
" tenangin dirimu dulu sa, baru kita pulang, selama kamu belum tenang gak bakal aku anterin atau aku boleh in buat pulang " ucap bumi
Setelah sekitar 25 menitan sahira diam saja dan mencoba menenangkan dirinya.
" kak, aku udah tenang " ucap sahira
" beneran "
" iya bener "
Bumi pun mengambil kunci dan berpamitan kepada anggota inti nya.
" gua cabut dulu sekalian pulang juga, gua mau istirahat bentar " ucap bumi
" yoi bum, gua tahu pasti lo capek, urusan liondez biar gua yang Handel " ucap Rey.
Bumi mengangguk dan pergi mengantarkan sahira pulang.
**
Tok tok tok
" assalamu'alaikum " ucap bumi.
" waalaikumsalam , sahira ya ampun naak, kamu dari mana saja " ucap ayah sambil membuka kan pintu.
" semalam dia ada cafe om dan saya lacak lewat handphone nya " ucapa bumi yang terpaksa bohong.
Sahira menatap bumi dengan lekat, ia rela berbohong demi dirinya agar tak dimarahi oleh sang ayah.
" ya sudah kalau gitu bumi panitia dulu om, sa "
" oh iya nak, Hati-hati ya "
Sahira mengantarkan bumi sampai depan pagar
" kak makasih banyak ya " ucap sahira .
" sama-sama, jangan diulangi lagi , aku gak mau liat kamu kaya gitu lagi "
Dengan cepat sahira mengangguk.
Haii gimana cerita nya? Masih penasaran kelanjutan nya? Jangan lupa tunggu terus update-an nya yaah .. Semoga bisa menghibur kalian ya jangan lupa like , komen dan ajak temen- temen kalian buat baca juga yaa .. Seee youu
Lope you semuaa❤❤
🍫
🍫
soalnya ceritanya seru