Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Ketiganya senang mendengar perkataan Al. Karna semalam mereka belum makan. Dan mereka berjalan cepat naik kelantai dua. Al pun tersenyum. Melihat anak anaknya itu senang Karna mereka penyelamat hidupnya Saat melewati salah seorang ABK kapal. Al lalu bertanya di mana restoran dan penjual pakaian ganti. Sehingga ABk mengantarkan mereka ke lantai tiga. Yang mengira Al dan anak anaknya penumpang ekonomi.
" Bapak bisa membelinya disana, banyak makanan indonesia yang murah.," kata ABK itu yang berasal dari indonesia.
" Kau orang indonesia?" kata Al tidak asing dengan wajah orang Jawa.
" Ya pak silahkan," kata pria muda itu ramah, membuat Al tersenyum. Sebenarnya mereka hanya penumpang gelap. Namun karna ABK itu tidak tahu dan tidak curiga. Al pun bersikap santai.
" Ayo anak anak kita makan," kata Al masuk ke sebuah restoran. Namun Al lebih dulu menanyakan cara pembayarannya. Sedangkan Bian, Brian dan Albi menunggu kode dari sang papi
" Apa disini bisa mengunakan kartu kredit?" tanya Al pada seorang kasir restoran.
" Bisa tuan, coba kami lihat?" kata kasir itu meminta kartu kredit Al. Lalu Al memberikan nya kartunya. Kasir itu pun mencobanya dan kartu masih aktif. Yang membuat Al lega. Karna putra bungsunya itu cukup pintar untuk membawa kartu kredit milik Bee.
" Bagaimana pi, apa kita boleh makan sekarang?" kata ketiganya menunggu dengan sabar.
" Ya pesan lah," kata Al tersenyum dan menyuruh ketiga anaknya. Memesan apa pun yang ingin mereka makan. Sedangkan Al masih berdiri didepan kasir.
" Maaf boleh bertanya lagi, kemana saja rute kapal ini bersandar?" tanya Al
" Apa tuan lupa, kapal ini menuju Dubai, SBY ( Sir Bani Yas ) dan Abu Dhabi," kata si kasir tersenyum ramah Lalu memberikan kartu Al.
" O begitu ya, Maaf saya lupa," kata Al berlagak lupa.
" Ini tuan silahkan memilih makan dulu" kata kasir itu ramah.
" Ya, terima kasih. Apa disini ada ATM?" kata Al berharap bisa memakai uang cash
" Bisa tuan di ujung sana, tetapi memakai uang euro," kata kasir itu menunjuk sebuah lorong di ujung.
" Terimakasih," kata Al yang melihat anak anaknya memilih makanan. Dan memesan es krim kesukaan mereka.
" Syukurlah mereka bisa makan," kata Al yang sempat khawatir tadinya.. Karna ia tidak punya uang sama sekali. Tapi rupanya Albi lebih cerdas darinya. Lalu Al pun mendekati ketiganya
" Makan yang kenyang kita akan berlayar menuju Dubai. Dan kita bisa tidur di kamar. Tapi papi cari dulu, kamar yang masih kosong.Yang bisa kita sewa," kata Al. Menjadi penumpang yang ingin menambah kamar.
" Ya pi," angguk ketiganya kompak. Lalu mereka mencari meja kosong. Sedangkan Al mengambil makanan untuk dirinya. Setelah itu ia pun ikut bergabung ke meja.
" Pi tadi Albi lihat ada kolam renang dan permainan anak anak disini. Apa boleh kita bermain selama di kapal," kata Albi.
" Boleh, tapi kita cari kamar dulu ya. Agar tas kalian aman," kata Al
" Ya pi, ini sangat keren pi. Ini pertama kali nya kita naik kapal pesiar besar. Wah ...hebat, ini seperti liburan sekolah," kata Brian senang Karna memang mereka belum pernah liburan naik kapal pesiar.
" Anggap saja begitu, kapal pesiar biasanya berkeliling dunia sampai seminggu atau sebulan lamanya. Atau bisa juga lebih untuk memanjakan para penumpangnya. Kalian bisa bebas bermain dan belanja. Nanti papi beri uang cash," kata Al sembari menyuap makanannya.
" Asyik......kita bisa berenang diatas nanti ya de" kata Bian. Yang sempat melihat peta di dinding kapal. Sebagai pemandu letak tempat dan jalan para penumpang
" Hehehe....keren ya kak petualang kita," kata Albi terkekeh.
" Ya .. ade hebat, tapi kenapa Ade bisa sampai kepikiran kartu kredit mami? Padahal aku saja lupa minta uang sama mami. Tapi tidak apalah, akhirnya kita bisa berlibur dan jalan jalan, juga bermain di dalam kapal mewah ini," kata Brian.
" O itu, karna Albi takut kalau kita tidak punya uang kak. Jadi Albi pikir itu akan berguna saat darurat begini," kata Albi.
Membuat Al ikut terkekeh dan mengusap kepala Albi. Karna anak bungsunya itu cukup peka dan perhitungan seperti dirinya. Yang memikirkan semuanya sebelum bertindak. Jika ingin melakukan sesuatu.
*************
Sedangkan Bee pagi ini terlihat gelisah. Karna belum ada kabar dari Al dan anak anaknya. Hingga ia merasa malas untuk berangkat kerja.
" Mami jangan sedih, papi, Albi, Bian dan Brian baik baik saja mi. Mereka perjalanan pulang," kata Aura berbisik di telinga Bee. Saat Ara terbangun, melihat Bee terlihat murung dan bersedih.Aura pun mendekati maminya dan memeluknya dari belakang.
" Dari mana Ara tahu?" kata Bee menoleh dan menarik Ara ke pangkuannya. Sehingga Aura tersenyum dan kembali ketempat tidur untuk mengambil ponselnya. Dan memperlihatkan pesan dari Albi.
**Papi selamat, Kami perjalanan pulang **
" Ini.. " kata Bee menatap lekat Aura.
" Ya mi, Albi, Brian dan Bian pergi mencari papi mi. Maaf Aura tidak memberi tahu mami sebelumnya. Karna kami, tidak ingin mami khawatir," Aura berkata jujur. Setelah tahu saudara dan papinya sudah selamat . Baru Aura memberitahu Bee
" Ya Allah, kenapa kalian nekat sekali nak. Apa kalian tidak takut bahaya. Bagaimana caranya mereka bertiga menemukan papi kalian hah?" kata Bee tak habis pikir, ketiga anak anaknya itu sangat berani menantang maut. Padahal Bee sangat tahu, jika suaminya di culik para mafia.
" Apa mami lupa, Allah menolong kita. Papi bilang jika kita menjadi orang baik dan selalu berjalan di tempat yang benar, dan bekerja pada kebenaran. Pasti Allah akan menolong kita" kata Aura tersenyum.
Bee pun langsung memeluk Aura erat. Karna terharu dengan perkataan anaknya itu.
" Ya Allah ya rabb, terimakasih kau sudah menitipkan anak anak yang cerdas pada hambamu yang bodoh ini. Hingga mereka tumbuh menjadi anak anak pintar dan berani ," kata Bee sadar anak anaknya itu sangat cerdas dan mandiri. Bahkan juga perduli dan cepat peka pada keadaan sulit.
" Jadi mami ngak perlu sedih lagi ya. Kita tunggu khabar selanjutnya," kata Aura.
" Ya sayang," kata Bee memeluk Aura. Lalu ia pun mengurai pelukannya.
" Sekarang ayo mandi, setelah itu kita sarapan sama oma dan opa," kata Bee yang ingin memberitahu papinya. Agar papi dan maminya tidak khawatir.
****************
Di tempat lain, Al sedang menunggu sinyal penuh di atas balkon kapal. Karna dua jam lagi, kapal akan merapat ke negara Dubai. Al harus mengabari Lim dan mertuanya. Sebelum kapal bersandar. Karna ia tidak punya kartu pengenal dan lainnya. Yang bisa mengakibatkan ia tertangkap, jika ia dan anak anaknya berkeliaran di negara asing. Sedang kan anak anaknya sedang berada di lantai 4 Bermain di tempat khusus anak anak
" Huh...ayo please" kata Al sambil mengacung acungkan ponsel Albi untuk menelpon Lim. Dan saat sudah ada 3 garis ia pun langsung menekan nomor Lim.
Lim yang sedang sarapan pagi. Bersama Ali dan Juan juga bodyguard yang lainnya, di rumah belakang terkejut. Saat ponselnya berdering dan terlihat nomor tidak di kenal terlihat di layar ponsel.
" Siapa?" kata Juan
" Entahlah" kata Lim menatap ponselnya. Sambil mengernyitkan dahi.
" Angkat Lim, takut itu tuan Al!!" kata Ali yang memang menunggu kabar Al
" Ya " kata Lim yang cepat menaruh ponselnya di kuping.
" Lim , cepat ke Dubai. Jemput kami sekarang !!Aku butuh dompetku," kata Al berteriak.
" Apa ini tuan muda??" kata Lim kaget.
" Ya, sekarang !! Karna waktu kami tidak banyak. Tunggu kami di pelabuhan dan pesan hotel di Burj Khalifah!!" kata Al lagi
" Ya tuan, tapi....tit tit..astaga putus" kata Lim
Karna sinyal Al hilang
" Itu tuan muda??' kata Ali
" Ya dia bilang minta di jemput di pelabuhan Dubai," kata Lim
" What ..!! Dubai...kenapa bisa sampai sana?" kata Jim kaget. Begitu juga dengan yang lain. Tapi tidak dengan Ali yang langsung berdiri dari meja makan. Dan bergegas pergi.
" Paman mau kemana?" tanya Juan
" Selesai makan kalian bersiap, kita berangkat setelah ini. Aku akan menemui tuan besar dulu di depan," kata Ali kembali melangkah dan keluar pintu.
" Tunggu , mereka??" kata Lim berpikir
" Apa ??" kata Juan heran. Melihat Lim yang terdiam berpikir.
Sehingga semua orang di meja makan itu menatap kearah Lim.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al