Naina Nurannisa seorang wanita cantik dan pekerja keras
Naina berasal dari keluarga sederhana,dia dinikahi oleh seorang Pria tampan dan mapan dari keluarga berada benama Al-Bara Adhitama Rahardian di Rahardian group
Naina dan Al-Bara saat Naina baru berusia 19 Tahun dan Bara berusia 22 tahun saat Naina bekerja sebagai seorang office girl atau cleaning service di perusahaan Papi Bara
awalnya mami Bara tidak setuju karena Naina tidak sederajat dengan mereka namun Bara tetap pada pendiriannya mau menikahi Naina karena sudah benar-benar jatuh cinta pada gadis cantik nan polos itu
awal pernikahan mereka Naina sangat bahagia karena Bara memperlakukannya sangat manis ditambah saat Naina melahirkan putra pertamanya
Azka Adithama Rahardian mereka terlihat sangat menyayangi Azka
Tuan Abraham Papi Bara sangat menyayangi cucu pertamanya itu namun berbeda dengan Nyonya Dianra Mami Bara tidak begitu antusias dengan cucunya dan masih tidak menyukai Naina
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Bukan kenangan manis yang kami ingat dirumah itu
"ayo mandi sore gih ini sudah Sore, sudah hampir Magrib "ucap pakde Rojak berdiri dari jongkoknya di ikuti ke empat Putraku
"ayo sayang sana masuk mandi sore dulu mumpung belum magrib "ucapku pada ke empat anakku
"siap bos "jawab mereka dan memberikan hormat layaknya pasukan hormat pada komandannya kami bertiga terkekeh melihatnya
"Bude pakde Naina masuk dulu ya mau bersih-bersih juga soalnya gerah habis jalan-jalan sore"ucapku pada kedua pasangan paruh baya itu
"iya nak kami mau bersih-bersih juga"jawab pakde Rojak
"mari pakde bude, assalamualaikum " ucapku pada pakde dan Bude mereka menjawab salamku dan berlalu masuk kedalam rumah kami masing-masing
tak berselang berapa lama setelah kami bersih-bersih terdengar suara Azan magrib
kami pun segera melaksanakan sholat Maghrib berjamaah
kami sholat diruang keluarga karena disana memang luas cukup untuk kami berlima untuk berjamaah dan tetap seperti biasanya sisulung yang akan menjadi imam kami
setelah sholat saya memanaskan makanan yang sudah kumasak sore tadi untuk makan malam kami
"Bang panggil panggil Adik-adiknya nak, untuk makan"ucapanku pada anak aulungku yang sedari tadi membantuku di dapur
"iya ma"jawabnya lalu berlalu keluar mencari Adik-adiknya
tak berapa lama mereka berempat pun datang menemuiku yang menunggu mereka dimeja makan, mereka saling bercanda sambil menggoda sang Adik yang tetap kekeh ingin dipanggi kakak
"kak Attar nggak mau tukaran ma"ucap Abi memgadu saat melihat ku duduk di meja makan
"tukaran apa sayang !? ayo duduk, kita makan dulu "sahutku dan mereka duduk dikursi mereka masing-masing,abi memang selalu duduk disampingku
"ayo baca doa dulu sayang,kakak hafal kan doa makan"ucap ku melirik kearah putra bungsuku yang sebentar lagi menjadi seorang kakak
"hafal dong ma"jawabnya
Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar." Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
Abi melafalkan doa makan dengan sangat fasih
setelah berdoa kami mulai makan menu sederhana kami malam ini,ada sayur tumis kangkung dan perkedel jagung serta sambal.
saya bersyukur karena selama ini anak-anakku walaupun tinggal dirumah yang mewah dan memiliki ayah dan keluarga yang kaya namun Anak-anakku sudah terbiasa dengan makanan sederhana seperti itu karena dulu sewaktu kami tinggal bersama di rumah mas Bara,
walaupun saya memasak makanan mewah untuk semua keluarga suamiku akan tetapi anak-anak ku tidak sekalipun boleh untuk memakannya karena mama mertua berkata didepan Anak-anakku bahwa leher mereka itu tidak cocok dengan makanan mewah karena leher mereka mewarisi seleraku yang kampungan jadi sebisa mungkin saya memberikan mereka pengertian jika yang dikatakan oleh omanya itu benar dan jika mereka memaksa memakan makanan orang kaya seperti itu nanti mereka bakal sakit perut
pernah sekali waktu Attar protes karena setiap hari kami memakan makanan yang berbeda yang dimakan oleh papa dan oma opanya
namun yang dia tuai dari protesnya hanya bentakan dan hinaan, sungguh hati ibu mertuaku sekeras batu dan yang kusesalkan mas bara dan papa mertua sama sekali tidak membala putraku yang dihina didepan mata mereka
dan sejak hari itu anak-anakku tidak pernah lagi melayangkan protes pada siapapun didalam rumah itu
anak-anakku hanya akan mengadu dan meminta padaku saja
tak terasa air mataku menetes
"mama kenapa ?"tanya Ali yang ternyata memperhatikanku
" tidak apa-apa Aa' mama cuma kepedesan "ucapanku beralasan
"iya ma sambelnya pedes " sahut Attar menimpali ucapan ku
"ayo habiskan makanannya "ucapku
"iya ma"jawab mereka bersamaan
setelah makan malam selesai Anak-anakku tidak mengizinkan saya untuk membereskan semua mareka saling bantu membantu mulai dari membersihkan meja makan sampai mencuci peralatan bekas makan kami
"ma besok mama tidak usah antar jemput kami lagi ya "ucap akza
"memangnya kenapa bang?!"tanyaku
"abang kasian sama mama juga dede pasti kesempitan ma kalau mama bonceng kita semua " jawab Akza
"mama bonceng abang dan mas aja biar Aa' sama Ade jalan kaki saja kan sekolahnya dekat ma" sahut Ali memberi solusi
"memangnya kalian tidak apa-apa jalan kaki kesekolah ?! tanyaku pada kedua putraku
"tidak apa-apa ma,lagian kalau kita jalan kaki bisa barengan sama teman-teman "jawab Ali
"iya ma,adek sama Aa' jalan saja ma,apalagi disekitar sini banyak teman-teman ade' dan Aa' yang juga tinggal sekitar sini
seperti kak Edo,kak firman kak salsa ,seno juga Rafika mereka semua tinggal disekitar Daerah sini ma jadi kalau kami pulang bisa barengan "ucap Abimanyu meyakinkanku
"kalian yakin sayang?!"tanyaku lagi
"yakin ma"jawab ke empat Putraku
"baiklah kalau begitu, terima kasih ya sayang kalian sudah mau mengerti mama"ucap ku terharu
"oh iya,mama besok akan ke rumah sakit untuk memeriksa dedek ,jadi kalau kalian pulang sekolah trus mama belum pulang jangan kemana-mana ya sayang "ucapku memberitahukan mereka takutnya mereka akan bingung mencari ku saat mereka pulang dan tidak mendapatiku dirumah
"iya ma"jawab mereka
"ma apa sepeda yang ada digudang itu tidak bisa dipakai!?"tanya Akza
"oh iya mama sampai lupa,sepeda itu mama sudah beli dari om Ghani
coba deh abang sama mas dicek sepedanya siapa tau bisa kalian pakai besok kesekolah"ucapku baru mengingat bahwa sepeda mas Ghani yang ada digudang sudah kubeli
"beneran ma!?"tanya mereka terlihat senang
"beneran sayang,ayo kita cek sama-sama "ucapku mengajak ke empat anakku
"ayo ma"jawab mereka
setelah sampai didalam gudang akza memakai tangga yang juga tersimpan didalam gudang itu untuk menurunkan sepeda yang tergantung di dinding gudang itu memakai tali tambang
cukup susah juga akza menurunkannya karena tubuhnya yang kurus dan sepeda itu lumayan berat
akza menurunkan sepeda itu satu persatu yang memang digantung terpisah
anak-anak membawa kedua sepeda itu keruang tengah untuk mereka bersihkan dan cek apa masih bagus atau tidak
akza terlihat sangat serius memeriksa kedua sepeda itu
"bagaimana bang,masih bagus nggak ?!"tanyaku
"bagus ma "jawab putra sulungku itu
"Alhamdulillah kalau masih bagus itu berarti kalian tidak perlu jalan kaki kesekolah "ucapku
"iya ma,tapi adek dan Aa' gimana ?!"tanya akza
"kan Abang sama mas bisa bonceng adek dan Aa' saat berangkat sekolah dan pulangnya biar mama yang jemput "jawabku
"iya ma, betul juga saat berangkat sekolah kita bareng-bareng, Abang bonceng Aa' sedangkan mas bonceng Ade'
gimana setuju nggak !?"tanya akza pada Adik-adiknya
"setuju bang"ucap mereka lalu tertawa bahagia
segala rasa sakit yang mas Bara torehkan terasa hilang saat melihat senyuman bahagia diwajah ke empat putraku yang di sia-siakan oleh ayah kandungnya
"ayo sayang kalian cepat tidur biar besok subuh nggak susah bangunnya "ucapku
"iya ma" jawab mereka
"jangan lupa sholat isya dulu sebelum tidur, gosok gigi juga"ucapku lagi
"siap komandan hahaha "jawab mereka serempak dan juga hormat seperti pasukan yang hormat pada komandannya
tingkah mereka terlihat sangat lucu
"Ya Allah hamba mohon senyuman mereka tidak pernah luntur, berilah selalu kebahagiaan untuk kami" doaku dalam hati