seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menuju kota
Sasha menaiki kuda di antara Gail, Astra, dan Oslar di belakangnya sekelompok ksatria kerajaan Angran. Wajahnya terlihat pucat dan lemas.
(kenapa jadi begini... Rencananya kan... Untuk... Mengentikan perang jadi aku bisa pergi ke Forlass... Tapi... Sekarang aku di paksa menjadi saksi mata ke ibukota negeri Angran)
"Sasha ? Ada apa ?" tanya Oslar dengan bingung.
"tidak... Hanya saja... Um... Berapa lama perjalanan kita ?"
"sekitar dua hari, tapi kemungkinan besar kita akan sampai besok pagi"
"karena... Camping dulu yah ?"
"y-ya... Tentu... Tidak mungkin kita melanjutkan perjalanan di malam gelap gulita... Memangnya selama ini kamu tidak pernah bercamping ?"
Sasha mengelengkan kepalanya. "jarang... Biasanya aku menaiki summonku..."
"monster macam apa dia ?"
"um... Giant tallow..."
Gail dengan terkejut. "Giant tallow ? Maksudmu burung raksasa dengan kecepatan tinggi itu ? Bagaimana kamu menjinakkannya. Aku dengar mereka sulit, bahkan mustahil untuk di tangkap"
"aku merawatnya semenjak ia jadi telur... Giant tallow pada umumnya tidak bisa di jinakkan... Cara paling efektif adalah menjadi induknya..."
Astra kemudian bertanya. "Sasha... Berapa monster yang kamu miliki ?"
"aku... Aku punya seratus lebih monster... Dan... Um beberapa mantra pemangilan..."
"ketika kamu mengatakan kamu spesialisasi dalam summoning kamu tidak bohong... Itu jumlah yang luar biasa"
"biasa saja... Jika seseorang cukup berkomitment dapat semua subjek mereka pasti akan menguasainya... Walau aku memiliki banyak summon, aku tidak punya mantra penyerang sama sekali... Eh, mungkin arcane bullet... Tapi itu saja..."
"hey, itu cukup mengesankan, kamu punya banyak summonan kamu memiliki banyak pilihan dalam banyak skenario... Sementara itu aku... Aku terlalu fokus menjadi penyihir perang aku tidak memiliki mantra yang bisa aku rampal dengan jarak 10 meter tanpa meledakan diriku sendiri"
"itu salahmu sendiri Astra, sudahku bilang belajar setidaknya belajar mantra lain..." ucap Oslar dengan nada mengejek. Membuat Astra cemberut.
Lalu Oslar melanjutkan. "oh iya... Sasha summonan terkuat apa yang kamu miliki ?"
"rahasia..."
"huh ?"
"kenapa aku ingin memberi tahu orang lain kartu as ku ? Maaf saja ada beberapa infromasi yang harus aku simpan baik baik..."
"eh, cukup adil..."
Mereka berjalan melalui padang rumput luas, pepohonan rimbun dan jalan setapak yang sempit. Namun para ksatria dapat menyesuaikan diri dengan cepat tanpa mengorbankan kecepatan atau kewaspadaan mereka.
Sampai langit berubah oranye. Melihat malam akan tiba Gail memerintahkan para ksatria untuk mendirikan tenda dan bermalam di padang rumput luas itu.
Oslar menghampiri Sasha yang duduk di depan api unggun. "Sasha, tendaku cukup besar. Nanti kita tidur bersama yah"
Sasha mengangguk. "boleh..."
Gail dan Astra bergabung di api unggun bersama mereka. Para ksatria yang lain duduk di depan api unggun yang berbeda. Ada banyak dari mereka membuatnya seperti bintang dari langit.
Astra melihat ke arah Sasha. "apa kamu benar benar merapal tanpa tongkat sihir ?"
Sasha mengangguk. "ada masalah ?"
"tidak hanya saja... Bagaimana kamu membuat mantra mu stabil tanpa perantara ?"
"karena sihir summon tidak begitu kacau dari pada mantra lain. Mantra dengan AOE besar yang penyihir perang seperti mu dan Oslar kuasai sangat tidak stabil. Karena skala ukuranya besar... Sementara itu sihir summoning tidak begitu kacau dari pada mantra lain... Di sisi lain aku sudah bisa mengatasi guncangan rampal"
Oslar lalu bertanya. "apa itu AOE ?"
Sasha menghela nafas. "itu... area pengaruh... Seperti orbital nuke yang kamu gunakan kepada Naga Bellum kamu tahu ? Yang kamu ceritakan... Areanya besar dan memiliki pengaruh yang sama besar"
Oslar mengangguk angguk. "menarik... Apa ada analogi lain yang kamu miliki ?"
(pertama kalinya aku menyesal mengatakan AOE...)
"DOT, itu mantra yang merusak secara berkelanjutan... Sepeeti mantra racun dan sebagainya... Lalu... Um... Apalagi yah..."
Gail duduk hanya melamun mendengarkan pembicaraan mereka. "bisakah kita membicarakan sesuatu yang bisa aku pahami ?"
Sasha kemudian bertanya. "Gail, mengapa kamu tahu kamu harus menyerang kristal pada naga itu ?"
"aku punya bakat bernama Weak point. Aku dapat melihat titik lemah atau bahkan titik buta lawanku. Saat naga itu melakukan... Apapun yang dia lakukan aku melihat titik lemah yang luar biasa pada kristal itu. Jadi aku menyerangnya, aku bahkan tidak tahu itu membunuh naga itu..."
(yaaah... Ada alasan naga itu boss monster terlemahku, ukuran saja besar skill tidak punya yang berguna, sekalinya masuk fase dua dia jadi sangat rapuh seperti tisu toilet basah... Walau boss itu berlevel 200 tetapi player level 50 juga bisa menang. Sungguh, boss event terlemah)
"apa kamu sempat melihat titik lemah Bellum ?"
Gail mengangguk. "seluruh tubuhnya... Dia tidak punya pertahanan sama sekali tetapi itu masuk akal. Jika benar yang kamu katakan jika dia abadi dia tidak memperlukan perlindungan sama sekali..."
"aku tidak mengatakan dia tidak bisa di bunuh, kamu dapat membunuhnya tetapi dia akan kembali. Dan selalu kembali. Tubuhnya yang kalian lihat hanya wujud fisik. Wujud aslinya di luar dunia kita"
Astra kemudian merenung. "artinya itu hanya boneka Bellum ?"
Sasha mengangguk. "kalian melihatnya sebagai seorang wanita. Nyatanya aku tidak yakin dia punya gender. Dia hanya mengambil wujud seorang gadis... tapi aku tidak tahu kenapa."
Sasha tersenyum kecil. (hahaha... Gila... Aku memang pendongeng handal... Lihat mereka percaya perkataanku. Haaah... Sebenarnya aku merasa buruk tetapi... Mau bagaimana lagi pertunjukan telah dimulai dan harus terus berlanjut...)
Sasha melihat para ksatria mulai memasak supply makanan mereka. Sasha kemudian mengambil panci besar. "biar aku yang masak..."
"kamu bisa masak ?!" tanya Astra dengan bingung.
"tentu... Aku seorang wanita... Harus bisa masak... Ehm... Flowing water" dari telapak tanganya keluar air mancur segar dan ia mengarahkannya ke panci besar yang ia telah taruh di atas api unggun.
Astra bergumam kecil. "bagaimana dia punya waktu untuk itu ?"
Sasha mengecek Pocket dimensionnya. (hm... Aku punya banyak bahan makanan... Tetapi banyak dari mereka bahan makanan mentah. Makanan jadi hanya beberapa ramen yang memberikan Def buff dan lainnya...)
Sasha mengeluarkan kentang, memotongnya kotak kotak. Beberapa sayur mayur, bawang, satu ayam utuh mentah yang telah di bersihkan. ia memotong semua sayurannya tetapi memasikan ayamnya secarah utuh.
Oslar terlihat terkejut "kamu bisa menggunakan Pocket dimension juga... Apa saja yang kamu simpan di dalam sana ?"
"hanya supply makanan dan uang... Bagaimana denganmu ?" sambil memasukkan garam dan merica.
"aku membawa buku-buku, uang cadangan, tongkat cadangan dan beberapa ramuan darurat itu saja"
Astra bergumam kecil. "cih... Dia juga bisa pakai Pocket dimension ? Apa yang dia tidak bisa ?" dengan iri.
Gail menepuk pundaknya. Ia mendengar saudaranya yang terdengar pahit iru. Di sisi lain Sasha mengecek panci itu. Sup sayur ayamnya telah.
"tuh sudah selesai makanlah..."
Mereka pun mengambil mangkuk dan mengambil potongan ayam dan sup. Mereka memakannya. Oslar mengangguk. "ini enak..."
"heh... Aku hanya melempar sayuran, ayam dan garam... Kalau aku di beri dapur dan bahan makanan asli aku bisa masak beneran"