Kevin yang awalnya playboy dan tidak percaya dengan cinta, dan selalu mempermainkan wanita. Hal itu terjadi Karena keluarganya yang hancur. Namun kini kepercayaan itu kembali muncul ketika ada satu wanita yang membuatnya jatuh cinta dengan wanita yang berbeda.
"sejak kapan Lo ada disitu?" Tanya Aura kasar pada sosok paling menyebalkan di depannya itu.
Kevin pun tersenyum miring. "Santai dong! Gue kan cuma nanya! Lo jadi cewek bodoh banget bikin gue tertarik aja." Balas Kevin
Simak terus kisah kelanjutannya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Njniken, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. UKS
Kevin menikmati sarapan paginya setelah Aura pergi. Seperti biasa Kevin tak peduli kalau sebentar lagi bel akan segera di bunyikan. Yang artinya jam pelajaran akan segera di mulai.
Kevin hanya diam sembari melihat banyaknya orang jalan-jalan di pagi hari. Ada anak kecil yang berlarian dan juga ada banyak penjual makanan dan minuman di taman ini.
Meskipun diam, tapi pikirannya tidak akan diam. Ia memikirkan dirinya sendiri yang entah sejak kapan rasa senang ini tak lagi muncul di dalam dirinya.
Kenapa? Kenapa hanya dengan melihat Aura memarahi nya bahkan disentuh Aura pun perasaan nyaman, senang, dan bahagia itu hadir.
Klunting!
Tiba-tiba saja ponselnya itu menyala membuat pikirannya terhenti. Ia pun merogoh ponselnya yang di saku celananya.
Lalu ia melihat ada pesan dari beberapa pacarnya.
Clara
Yang? Itu foto dari google kan?
Nesya
Kevin? Kamu punya pacar lagi? Aku nggak rela!
Pesan-pesan itu membuat Kevin malah tidak mood. Ia tak ada niatan untuk membalas dan membiarkannya begitu saja.
Setelah itu ia beranjak masuk ke sekolahnya. Sampai di sekolah ia bertemu dengan seorang guru mapel bahasa Indonesia yang bernama Bu Vika. Dan pagi ini Bu Vika mengajar di kelasnya.
"Astaghfirullah Kevin.... Kamu dari mana aja. Mana menampilkan kamu kayak preman gitu. Kamu niat sekolah nggak sih!" Ucap Bu Vika dengan wajah galaknya.
Pasalnya jam pelajarannya sudah di mulai 10 menit yang lalu namun Kevin baru muncul di depan kelasnya sekarang.
Seperti biasa tampilannya dengan baju yang tak di kancing dan tak di masukkan. dengan menggunakan kaos hitam sebagai dalamannya. Dan ditambah lagi kali ini Kevin tak menggunakan sepatu alias sandal. Membuat jiwa Badboy nya begitu sangat kelihatan. Namun sialnya penampilannya yang seperti itu membuat dirinya semakin tampan.
Kevin tersenyum tipis. " Maaf Bu, saya habis jatuh. Saya mau ke UKS. Saya hari ini izin ya .." ucap Kevin. Lalu nyelonong begitu saja melewati Bu Vika.
Bu Vika yang melihat Kevin pun hanya menggelengkan kepalanya. Satu siswa itu tak ada yang bisa merubahnya. Meskipun itu guru atau apalagi anak Osis disini yang terkenal galak pun tak mampu menghadapi Kevin.
Dan Kevin sendiri pun tak pernah takut dengan Anggota OSIS apalagi saat ini ia punya bukti rekaman ketua OSIS mereka. Hahahah... Kevin jadi semakin liar.
Sesampainya di UKS, Kevin langsung merebahkan tubuhnya. Lalu kemudian ia langsung memejamkan matanya. Dan tak butuh waktu lama ia telah berada di alam mimpi. Memang pagi ini ia ngantuk sekali.
***
Disaat yang bersamaan di sekolah yang sama. pelajaran pertama Aura adalah olahraga. Dan kini Aura tengah berada di lapangan basket.
Dan karena kemarin malam Aura sakit, membuat kondisi tubuhnya di pagi hari ini pun tidak fit. Dan sekarang pun ia merasa tubuhnya lemas.
"Ra... Kok Lo pucet gitu? Lo nggak apa-apa?" Tanya Reina yang melihat Aura lemas dan pucat.
"Iya Ra... Lo kalau sakit istirahat aja." Kata Lala yang biasanya satu tim basket dengan Aura.
Aura terdiam. Ia merasa dirinya emang lemas. Tapi gimana dong... Ini kegiatan kesukaannya. Jadi sayang mau melewatkan.
"Nggak papa kok. Kemarin gue emang sakit. Tapi sekarang masih bisa kok gue ikutan. Gue malah lebih nyesel kalau nggak ikutan." Balas Aura membuat timnya saling lirik.
"Yaudah gapapa tapi kalau Lo ngerasa pusing Lo harus stop nanti ya." Kata Lala. Dan Aura hanya mengangguk.
Pak Toni selaku guru olahraga pun menyuruh kedua tim basket itu berkumpul. Tim Aura dan Tim Rara.
Setelah bola di lambungkan ke tas oleh Wasit. Dan Aura lah yang pertama kali merebutkan bola basket tersebut.
Ia pun tersenyum lalu memainkan bola tersebut dan mengoper ke temannya untuk menuju ke ring.
Beberapa menit kemudian tim Aura mencetak angka 3. Dan tim lawan 0. Aura semakin semangat dan senang. Namun... Kondisinya tiba-tiba saja begitu lemah.
Aura tiba-tiba saja membungkukkan tubuhnya dengan nafas yang ngos-ngosan. Di tambah kepalanya tiba-tiba menjadi sakit.
Tim Aura yang melihat Aura seperti membutuhkan bantuan pun langsung menghampiri Aura.
"Ra... Lo kenapa?" Tanya Reina
"Kepala gue sakit Rein..." Lirih Aura.
Lalu pak Toni pun juga menghampiri Aura. Dan Aura sendiri pun memutuskan untuk berhenti. Lalu Reina dan Lala mengantarkan Aura untuk sampai ke UKS.
Sesampainya di UKS, Aura langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Lalu penjaga UKS pun memberikan memberikan obat pereda sakit kepala pada Aura.
"Rein... Lala... Makasih. Kalian ke lapangan aja." pinta Aura, ia tau bahwa temannya pasti tidak enak untuk meninggalkan dirinya sendirian di UKS. Namun Aura tak mau merepotkan mereka.
"Serius?"
"Iya. Menangkan tim kita."
"Yaudah. Kalau gitu kita kembali ke lapangan. Lo istirahat aja ya."
Aura mengangguk dan kedua orang itu pun keluar. Sedangkan Bu Meli yang menjaga UKS itu pun duduk di sebelah Aura.
"Badan kamu panas banget Ra... Apa kamu nggak pulang aja?" Tanya Bu Meli yang memegangi tangan Aura. "Kamu juga nggak keringetan padahal kamu olahraga kan?"
"Emang semalam saya sakit. Tapi nggak papa Kok. Pasti nanti sembuh sendiri lagi.."
"Hm... Kalau kayak gitu pasti panas dingin..."
"Mungkin..."
"Yaudah kamu istirahat aja dulu. Ibu kembali dulu."
Aura hanya mengangguk lalu mulai memejamkan matanya. Lalu di samping Aura seseorang itu tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena mendengar percakapan Aura dan Bu Meli.
Dan seseorang itu membuka gorden yang menjadi pembatas ranjang sampingnya.
Srekk....
Aura yang mendengar itu pun reflek membuka matanya dan menoleh ke samping. Matanya pun langsung bertatapan dengan mata Kevin. Mata Kevin tampak sayu khas orang bangun tidur. Setelah mata, Aura memperhatikan wajah Kevin yang putih mulus serta rambut poninya yang berantakan.
"Tampan!" Pikirnya.
Sedangkan Kevin sendiri juga menatap intens mata Aura. Mata yang belok, dan mata itu sangat imut.
Tiba-tiba saja jantung Kevin berdegup kencang melihat mata indah itu.
"Kenapa Lo!" Tanya Aura yang membuyarkan lamunan Kevin.
Kevin tersenyum. "Bukannya Lo udah tau kenapa gue disini? Lo pic*k ya... Udah jelas gue sakit begini."
Aura pun tersenyum sinis pada Kevin. "Sukurin! Itu akibat ulah Lo kemarin. Tau rasa Lo!" Ujarnya lalu kemudian membelakangi Kevin.
Bukannya merasa bersalah atau diam justru Kevin semakin menggoda Aura. "Ngapain Lo ngebelakangi gue? Mau gue kelonin?"
Aura yang mendengar itu benar-benar tak tau lagi dengan orang seperti Kevin. Ia merasa Kevin salah cowok nggak waras.
"Cowok sinting!" Aura bangun dari tidurnya dan berjalan tertatih menuju ranjang yang berada di pojokan. Ia ingin istirahat dengan tenang.
Namun Kevin yang melihat itu pun tersenyum. Ia beranjak dari ranjangnya lalu berjalan cepat dan menggendong Aura.
Tentu saja itu membuat Aura terkejut.
"Kevin! Lo gila!"
"Turunin gue!"
Aura meronta-ronta namun Kevin segera merebahkan tubuh Aura di atas ranjang. Lalu wajahnya mendekat ke wajah Aura menatap intens wajah cantik dan imut itu.
"Nggak ada yang tau Ra!" Bisik Kevin.