Aku tak pernah menyangka di usiaku yang ke 30, aku sudah menjadi seorang janda. Walau perpisahan ini aku yang menginginkannya Namun hatiku terasa sangat sakit.
Penghianatan yang dilakukan suamiku dengan sekertarisnya sendiri dengan alasan untuk memperoleh keturunan tidak akan kumaafkan.
Cukup sudah hinaan dari mertuaku selama ini yang menuduhku mandul, hingga menyebabkan mamaku meninggal karena serangan jantung.
Cukup sudah....!!!
" Aku Emma Watson tak akan diam lagi, akan ku buktikan pada kalian yang menyakitiku bahwa aku bisa bangkit dan aku tak akan mau lagi di sakiti laki laki!!! " tekadnya sambil meninggalkan Bali tempatnya di besarkan selama ini.
Pertemuannya dengan Sean o Brown bos Barunya yang arogan sedikit banyak mewarnai kembali hidupku Emma.
Bagaimanakah kehidupan Emma setelah perceraiannya ? apakah ia bisa membuka hatinya kembali.... silahkan baca novel ini.
Termehek boleh tertawa boleh Apalagi mau ngebom votee... di persilahkan
Ini adalah novel ke 3 aku, silahkan juga membaca novelku yang lain
1. Akhir pelarian
2. My Starla
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mety, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Menyesal
Drama makan siang telah usai, kini ketiganya kembali ke lantai 17.
Sesampainya di ruangan , Sean berencana melanjutkan pekerjaannya
" Tuan Sean boleh nanya ngak? "
" Apa yang ingin kau tanyakan? " tanya Sean balik
" Siapa gadis tadi... Elena "
" Mengapa kau cemburu padanya "
" Ih yang benar aja..... buat apa saya cemburu? saya hanya ingin tau mengapa tuan mengenalkanku sebagai kekasih padanya, kasihan dia sampai menangis " ucap Emma
Sean menarik nafas panjang,
" Inilah mengapa aku malas berurusan dengan wanita... Elena itu sepupu tiriku, ayah Elena adalah saudara tiri ayahku. Sejak berumur 17 tahun ia selalu mengejarku, ia ingin menjadi istriku.. bahkan ia sampai memaksa ayahnya agar menjodohkanku dengannya " jawab Sean panjang lebar
" Lalu mengapa tuan menolak, Elena gadis yang sangat cantik "
" Ya sangat cantik dan sangat manja, bukan seleraku "
" Satu lagi tuan... "
" Cepat waktumu 5 menit "
" Beberapa kali saya liat tuan sangat marah jika wanita menyentuh tuan.. saya pikir anda alergi wanita, tapi tadi anda menyentuh saya seperti biasa saja.... saya bingung " tanyanya penasaran
" Emma aku memang sangat marah jika seorang wanita yang duluan menyentuhku bukan aku alergi aku hanya tidak suka. Beda halnya jika aku yang menyentuh duluan... artinya aku yang menginginkannya... sekarang kau mengerti perbedaannya "
" Ya tuan saya mengerti "
" Satu lagi Emma, biasakan mulai sekarang memanggil namaku saja jika kita hanya berdua. Aku tak mau ada yang tau jika kau kekasih kontrakku.. mengerti "
" Mengapa? "
" Kau mau harga diriku ..seorang ceo paling tampan dan kaya ini terjun bebas ke dasar lautan " jawabnya kesal
" Ya mengerti tuan... eh Sean.. " jawab Emma. Omg so narsis dirimu Sean... umpat Emma dalam hati.
Tak ada perbincangan lagi setelah itu, keduanya benar-benar tenggelam dalam kesibukan pekerjaan duniawi yang tak ada habisnya.
Jam 8 malam akhirnya ketiganya selesai, sopir sedang mengantar mereka kembali ke Mansion Sean. Mata Emma sudah tinggal 5 Wat, hari pertamanya ini sangat melelahkan. Tak sampai 5 menit ia sudah tertidur di dalam mobil, kepalanya bersandar ke bahu Sean tanpa sadar.
Sean semula hendak marah, namun ketika ia melihat mata Emma yang terpejam melalui pantulan kaca spion, akhirnya ia hanya diam saja. Ketika supir melakukan belokan yang tajam badan Emma sedikit bergerak, namun ia tak terbangun ia malah mengeratkan tangannya memeluk lengan Sean
" Billy... bagaimana ini.. lihatlah " panggil Sean pada Billy, Billy menengok ke belakang dan melihat Emma yang tertidur sambil memeluk lengan Sean
" Kenapa bos keberatan, kalau keberatan bagaimana kalau kita tukar posisi aja he he, kalau aku tak keberatan biar semalaman di peluk Emma " usul Billy, Sean mendengus kesal
" Solusi apa itu " ucap Sean, akhirnya Sean membiarkan saja Emma yang memeluknya selama perjalanan, dan tak lama Sean juga tertidur. Perjalanan dari kantor ke Mansion lumayan jauh memakan waktu hingga 70 menit
Setelah 70 menit mobil memasuki Mansion, supir telah mematikan mobilnya
" Tuan sean kita sudah sampai " ucapnya namun tak ada jawaban dari kursi penumpang. Billy menengok ke belakang, ia tersenyum melihat Sean dan Emma yang tertidur dengan posisi yang berubah.
Tangan Sean merangkul punggung Emma dan kepala Emma bersandar di dada Sean, senyum usil Billy terlihat. Ia lalu mengeluarkan hp nya lalu mengambil gambar keduanya yang sedang berpelukan tanpa sadar. Billy bahkan berselfie ria dengan latar keduanya.
" Yess.... sekarang mereka berdua tak bisa lagi menindasku he he " puas dengan fotonya, baru Billy kemudian membangunkan keduanya
" Boss ...Emma... bangun sudah sampai " suara Billy mengagetkan keduanya dan langsung melepaskan pelukan masing-masing.
Seperti biasa supir membukakan pintu Sean dan Billy membukakan pintu untuk Emma. Ketiganya lalu memasuki Mansion dan kembali ke kamar masing masing untuk membersihkan diri sebelum makan malam.
Sean menyediakan sebuah kamar khusus untuk Billy, karena Billy sering lembur di mansionnya.
Emma berendam air hangat untuk menghilangkan penat di tubuhnya. Tertidur selama di perjalanan sudah lumayan mengurangi lelahnya. Hampir saja ia tertidur lagi namun suara hp nya membuat matanya segar kembali.
Sean menelfonnya
" Hallo tuan ada apa? "
" kami sudah 5 menit menunggumu di meja makan, cepat turun! " bentak Sean, Emma segera berdiri dan memakai baju mandinya. Untung dia sudah terbiasa bergerak cepat kurang dari 5 menit ia sudah keluar dari kamarnya.
Emma menuruni tangga dengan cepat, kaki kecilnya melangkah dengan lincahnya. Sean dan Billy memperhatikan Emma semenjak Emma di ujung tangga.
" Sexy sekali " ucap Billy melihat Emma yang memakai daster kaos selutut berwarna pink itu. Rambutnya yang basah membuatnya terlihat semakin menawan.
" Maaf terlambat " ucapnya lalu duduk di depan Sean
"Mengapa kau duduk di situ, duduk si sebelahku. Biasakan selalu duduk si sebelahku " ucap Sean, Emma berdiri lalu pindah ke sebelah Sean tanpa suara, ia sedang malas berdebat malam ini.. jiwaraganya sedang lelah
Pelayan lalu menghidangkan makan malam, ketiganya mulai makan. Tak ada perbincangan malam ini hanya suara dentingan sendok garpu yang bertemu piring yang terdengar.
" Makan yang banyak Emma, setelah ini kita lanjut bekerja " ucap Sean, Emma terkejut mendengarnya
" Apa? tidak... aku lelah tuan "
" Tuan.....? "
" Emm maaf.. aku lelah Sean " ulang Emma
" Aku tak perduli, jika aku bekerja kau harus bekerja juga, ganti bajumu yang kurang bahan itu " kekeh Sean, Emma memandang ke arah Billy meminta pertolongan
" Boss ini kan hari pertama Emma bekerja, biar dia menyesuaikan diri dulu " bujuk Billy
" Tidak... " jawab Sean tak mau di bantah
" I Hate you... " ucap Emma sambil berdiri meninggalkan meja makan
Emma kembali ke kamarnya, niatnya adalah menganti bajunya
Sean dan Billy lebih dulu ke ruang kerja, keduanya lalu memulai pekerjaan kembali. Billy sudah terbiasa dengan jam kerja Sean yang seperti itu. Sean tidak akan berhenti bekerja jika pekerjaannya belum selesai.
Setelah menganti bajunya dengan baju casual Emma merebahkan sejenak tubuhnya yang terasa lelah
" ahh menyesal rasanya kembali bekerja, jika aku di koskosan aku sudah bobo cantik jam segini...ya Tuhan.... aku sangat mengantuk "
Namun apa daya mau tak mau Emma berjalan menuju ke ruang kerja Sean.
Emma mengetuk pintu lalu masuk setelah di persilahkan
" Apa yang saya kerjakan tuan? mana Billy? " tanyanya
" Billy pulang, ia harus mengantar kakaknya ke rs sepertinya akan melahirkan " jawab Sean
Rmma lalu duduk di bangku di sebelah Sean dan mulai membuka laptop yang sudah di sediakan Sean
Tanpa suara Emma mengerjakan tugasnya, sesekali ia menguap. Setelah 2 jam pekerjaannya selesai, Emma tertidur begitu saja dengan bersedekap di meja
Karena begitu asik bekerja Sean tak menyadari Emma yang tertidur si sebelahnya. Karena mengantuk Sean akhirnya menutup laptopnya
" Emma.. bangun, kembalilah ke kamarmu " ucap Sean namun Emma tak merespon
" Rupanya kau benar benar kelelahan ya " akhirnya Sean membopongnya dan membawanya ke kamar, Sean yang juga mengantuk membawa Emma ke kamarnya lalu meletakkannya di ranjang dan menyelimutinya.
🐝🐝🐝🐝
Pagi yang cerah.... secerah hati Emma yang mulai mengeliatkan badannya tanpa membuka mata.
Ia ingin bangun tapi masih sangat mengantuk akhirnya ia memeluk kembali gulingnya dengan erat, namun Emma merasa aneh kok gulingnya meluk balik ya... mimpi apa ngak ya...
Berlahan Emma membuka matanya, kesadarannya mulai terkumpul satu persatu. Mata Indahnya kini telah terbuka lebar..selebar mulutnya yang berteriak
" Aaaaaaa..... " Emma berteriak histeris
See you next eps
Happy reading