NovelToon NovelToon
Surga Cinta Impian

Surga Cinta Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Elf Aurora

Harap bijak dalam memilih bacaan. Novel ini banyak menceritakan tentang kehidupan setelah pernikahan. Sehingga cukup banyak part yang 🔥 di sini.
Semoga tetap suka ya.
.
Setiap cinta membutuhkan perjuangan hingga kelak meraih surga bersama.
.
Meskipun harus merasakan sakitnya pernikahan yang tidak sehat, Tasya berusaha tegar dan terus menjalani hidupnya.
.
Lika liku perjalanan cinta Natasya Hendarto membimbing nya perlahan menjadi wanita dewasa sepenuhnya hingga menemukan surga cinta sesungguhnya.
.
Simak petualangan cinta nya hingga menemui dermaga yang tepat untuk melabuhkan hatinya..
.
.
.
Bantu like dan vote nya ya untuk mendukung penulis baru ini. Terimakasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elf Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#31 Kecewa berat

Begitu kejam Oliver memperlakukan istrinya. Entah masih bisakah ia disebut laki-laki saat ia justru menyakiti seorang wanita. Pukulan demi pukulan yang dilayangkan Oliver kali ini tidak main-main.

Seketika wajah Tasya membiru di beberapa bagian. Lehernya juga tampak merah akibat cengkeraman kuat suaminya beberapa saat lalu. Kini hanya Isak tangis Tasya tiada henti yang mengisi relung kamar.

Oliver kembali ke kantor setelah puas menumpahkan amarah nya di rumah. Tidak ia pedulikan rasa sakit yang dialami oleh Tasya. Hanya karena awalnya ia melihat Tasya pernah begitu mesra dengan mantan kekasihnya dulu, kemudian ditambah sang istri membicarakan mantannya tersebut dengan sahabatnya.

Semakin panas lah hati Oliver siang itu. Hingga ia tidak bisa menahan kesabaran nya yang memang tidak lebih tebal dari helaian rambut Tweety. Sejenak melupakan emosinya yang memuncak, Oliver berusaha bersikap tenang di kantor.

Pekerjaan asisten barunya yang masih perlu diajari membuat nya harus lebih fokus lagi.

.

.

Sementara Giselle yang tadi siang sempat berbincang dengan Tasya sebelum mendengar raungan dan teriakan kesakitan dari Tasya membuatnya panik seketika. Ia berusaha melakukan panggilan lagi ke nomor Tasya namun tidak tersambung. Ponsel Tasya sudah terlanjur mati akibat terhempas saat rambut Tasya dijambak serta diseret suaminya.

Giselle bergegas menghubungi Vincent dan Billy yang merupakan kekasih Lina dan Rachel. Kebetulan keduanya berada di perusahaan ayah Giselle untuk beberapa urusan. Ia sadar betul bahwa tidak memungkinkan saat ini memanggil kedua sahabatnya itu.

Maka ia meminta bantuan Vincent dan Billy agar mendampingi nya menemui Tasya sekarang juga.

"Gak perlu buang waktu. Gue takut Tasya kenapa-napa sekarang." seru Giselle masih dengan kepanikannya.

"Ok. Lo tenang dulu." Vincent mencoba menenangkan agar mereka bertindak dengan kepala dingin.

"Lo tau di mana alamat rumah Tasya sekarang?" tanya Billy memastikan.

"Tau. Ayo!" sungguh Giselle tidak bisa bersikap tenang untuk saat ini sebelum menyaksikan sendiri apa yang tengah terjadi pada sahabat nya.

Mereka bertiga berangkat menggunakan mobil Giselle menuju rumah baru Tasya dan Oliver. Beberapa waktu lalu Tasya sempat membagikan share location nya agar sesekali ketiga sahabatnya bersedia menemani nya di rumah.

"Ya ampun Sya. Semoga Lo gak kenapa-kenapa." tak hentinya Giselle meratap di dalam hati mengharapkan bahwa sahabat nya baik-baik saja meskipun hati kecil nya begitu ragu akan hal tersebut.

"Buruan, Bil! Lelet amat sih Lo!" maki Giselle sebegitu tidak sabar ingin segera sampai di rumah sahabat nya.

"Sabar, neng. Kita tetap harus safety drive biar gak celaka."

"Lagak Lo safety drive. Bilang aja Lo baru aja lulus kursus mengemudi." bantah Vincent yang tau betul bagaimana Billy.

"Eh mendingan gue, daripada Lo bilang gak ada duit terus buat ikutan kursus." Billy membalas ejekan Vincent terhadap nya. Ia pun tertawa sumbang sambil terus fokus menyetir.

Setibanya di rumah Tasya, Giselle dan kedua pria itu menunggu dengan tidak sabar di depan pintu. Baginya Tasya terlalu lama menghampiri pintu depan rumahnya.

Begitu pintu dibuka, ketiga tamu dadakan ini terpaku melihat pemandangan miris di depan matanya. Ujung bibir Tasya sedikit pecah karena kerasnya tamparan dari Oliver. Di bagian pipi dan ujung matanya tampak membiru hingga meninggalkan kemerahan di sudut matanya.

Rambutnya acak-acakan serta leher yang masih tampak jelas bekas jari-jari Oliver membentuk di sana. Tasya menghambur di pelukan Giselle. Dengan Isak tangis begitu memilukan, Tasya tidak bisa berkata apapun lagi.

Kekecewaan nya begitu mendalam pada sang suami. Hanya sesaat Giselle mendengarkan penuturan Tasya akan kondisi yang terjadi. Ia lantas beranjak kembali bersama kekasih kedua sahabatnya tersebut.

Vincent dan Billy layaknya asisten dan bodyguard Giselle turut mengiringi langkah nona mudanya tersebut menuju mobil. Kali ini Giselle sendiri yang menyetir karena tidak mampu menahan kesabaran lagi jika Billy yang mengemudikan mobilnya layaknya angkot tua yang terjebak macet.

1
Pebrinda
sddaa. sdss
iron angel
jangan buru buru nikah/Shhh/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!