**Sinopsis:**
Luna selalu mengagumi hubungan sempurna kakaknya, Elise, dengan suaminya, Damon. Namun, ketika Luna tanpa sengaja menemukan bahwa mereka tidur di kamar terpisah, dia tak bisa lagi mengabaikan firasat buruknya. Saat mencoba mengungkap rahasia di balik senyum palsu mereka, Damon memergoki Luna dan memintanya mendengar kisah yang tak pernah ia bayangkan. Rahasia kelam yang terungkap mengancam untuk menghancurkan segalanya, dan Luna kini terjebak dalam dilema: Haruskah dia membuka kebenaran yang akan merusak keluarga mereka, atau membiarkan rahasia ini terkubur selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alim farid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB14
damon terus memacu gerakannya dengan intensitas yang semakin menggila. Napas luna semakin terengah-engah, ketidakmampuannya untuk menahan tekanan yang keras dari damon memaksa suara erangannya keluar dengan keras. Setiap gerakan dan sentuhan damon seolah merusak ketenangan emosi luna, menyebabkan dia mengalami kebingungan mendalam. luna berusaha menarik rambut damon dengan cemas, namun usahanya tampak sia-sia. Pria itu tetap melanjutkan permainannya dengan keangkuhan yang tak tergoyahkan.
damon merasakan kepuasan yang mendalam. Dalam pandangannya, luna adalah sosok yang manis dan memabukkan, begitu menggoda sehingga membuatnya merasa terobsesi. Ketika luna mencapai puncak kenikmatan, damon memandangnya dengan tatapan puas, sebelum akhirnya memberinya kecupan singkat di puncak kepalanya.
"Nantikan aku mengajarkanmu cara memenuhi hasratku nanti. Sekarang, kenakan kembali pakaianmu dan pergilah," kata damon dengan lembut. luna, wajahnya memerah penuh malu, segera mengenakan pakaiannya dan berlari keluar dari ruangan, meninggalkan damon yang tersenyum penuh kemenangan di belakangnya. "Tak lama lagi, kau akan jatuh cinta padaku," gumam damon penuh keyakinan pada dirinya sendiri. Ia merasa puas dan bahagia, karena luna tampak tidak takut, hanya merasa malu namun menikmati pengalaman tersebut. Ini adalah tanda bahwa damon yakin dapat merebut hati luna dengan mudah.
***
Saat angel tiba di lantai enam, ia tanpa sengaja melihat luna keluar dari ruangan damon dengan terburu-buru. Penampilan luna yang tampak berantakan memicu rasa curiga dalam benak angel. angel ingat betul bahwa luna adalah gadis yang sering mendapatkan perhatian damon dalam rapat-rapat sebelumnya.
angel mengetuk pintu ruangan damon dengan rasa penasaran yang mendalam. "Masuklah," suara damon terdengar tegas dari dalam.
Begitu angel melangkah masuk, ia menemukan damon sibuk di depan laptopnya. angel merasa sedikit lebih dekat dengan damon berkat hubungan lama mereka di kampung halaman, namun kekecewaan mendalam merasuki dirinya setelah damon menikahi wanita lain. angel memanfaatkan kedekatannya dengan keluarga damon untuk mendapatkan posisi manajer di perusahaan ini, namun tetap merasa gagal merebut hati damon. Kini, frustrasinya semakin memuncak ketika mengetahui bahwa damon tampaknya tertarik pada luna, gadis magang yang lebih muda.
"Ini adalah daftar pengeluaran yang Anda minta," ujar angel sambil meletakkan map di meja damon. "Terima kasih. Kamu boleh pergi," kata damon singkat, tetap fokus pada sandrarnya.
angel tidak puas dan bertanya, "Apa yang terjadi antara Anda dan gadis tadi? Penampilannya tampak kacau. Ada sesuatu yang terjadi di dalam sana?"
damon menatap angel dengan dingin. "Itu bukan urusanmu," jawabnya tanpa emosi.
angel mencoba menjelaskan, "Saya hanya ingin Anda tidak tertipu oleh wanita-wanita yang hanya ingin memanfaatkan Anda. Saya telah berjanji kepada ibu Anda."
damon, yang mulai merasa kesal, menjawab dengan nada tajam, "Saya tidak memerlukan kepedulianmu, angel. Saya sudah cukup tahu tentang wanita-wanita yang harus saya hindari. Terlalu banyak perempuan di luar sana yang berusaha menarik perhatian saya."
Kata-kata damon seolah sindiran langsung kepada angel yang sering menggunakan nama ibunya untuk kepentingan pribadi. Dengan rasa marah yang mendalam, angel akhirnya keluar dari ruangan dengan penuh frustrasi, merasa gagal mencapai apa yang diinginkannya di perusahaan ini.
Di sisi lain, ketika luna kembali ke ruang kerjanya, ia mendengar bisik-bisik dari rachel dan nia. "Jadi, Pak damon sudah menikah? Sangat mengecewakan," ucap mereka, membuat luna merasa semakin canggung.
rachel menyapa, "luna, dari mana saja kamu? Bu sandra sudah mencarimu dari tadi."
luna menjawab, "Saya ke toilet. Perut saya sakit."
"Oh, begitu," jawab rachel dengan singkat.
nia, yang tidak terlalu menyukai luna, menambahkan, "Tapi sepertinya tadi aku melihatmu turun dari lantai enam. Kenapa?"
luna terkejut dan bingung bagaimana menjelaskan situasinya. "Saya tidak tahu," katanya dengan gugup.
sandra, yang tiba-tiba muncul, menjawab, "Saya yang menyuruhnya ke ruangan Pak damon. Ada yang keberatan?"
Semua terdiam, dan luna merasa lega karena sandra membantunya. "Bagaimana perutmu? Sudah membaik?" tanya sandra dengan perhatian.
luna mengangguk, "Ya."
"Kalau begitu, kembali bekerja," kata sandra. luna segera kembali ke meja kerjanya, sementara rachel dan nia cepat-cepat kembali ke pekerjaan mereka setelah mendapatkan tatapan tegas dari sandra. nia sempat melemparkan pandangan sinis kepada luna sebelum akhirnya kembali ke tugasnya.
