Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dilamar
" Apa Jun? Kayanya penting."
" Gini bang, Abang masih ingat dengan bang Dodo orang kepercayaannya kak Jordan."
" Iya Abang ingat kenapa Jun?."
" Gini bang kan bang Dodo itu punya anak yang namanya Deris."
" Iya Abang tahu." jawab dokter Fachri yang juga penasaran dengan apa yang akan di katakan om Juna.
" Tadi siang aku ke perusahaan kak Jordan untuk menemui bang Dodo. Di sana aku ketemu dengan Deris bang dan Deris bicara ke aku bang meminta izin mau melamar Chantika." ujar om Juna
" Apa?." Ucap dokter Fachri, Zahra dan Tiffany bersamaan karena kaget.
" Maksudnya?." Tanya dokter Fachri.
" Gini bang, Deris itu mencintai Chantika dan berencana ingin melamar Chantika. Makanya dia meminta langsung ke aku bang." Jawab om Juna.
" Mereka pacaran?." Tanya Zahra.
" Nggak, Karena Deris tahu nggak ada dalam keluarga kalian istilah pacaran. Karena menurut kalian kan kalau sudah suka lebih baik segera di lamar dan di halalkan."
" Terus kamu jawab apa Jun." tanya dokter Fachri yang penasaran akan jawaban om Juna.
" Juna menjawab itu semua ada di tangan Chantika sendiri kalau Chantika setuju Juna hanya tinggal merestui mereka."
" Tapi juga juga bilang ke bang Dodo dan Deris walaupun Chantika memang keponakan kandung Juna. Tapi Juna nggak berhak atas Chantika Karena Chantika tidak di rawat olehnya. Jadi Juna bilang ke mereka untuk meminta langsung ke bang Fachri dan kak Zahra. Karena kalian yang berhak atas Chantika Walaupun kalian tak punya ikatan darah. Tapi tetap saja kalian yang membesarkan Chantika jadi kalian tahu mana yang terbaik untuk Chantika. Dan mereka akan datang ke sini Sabtu malam untuk menyampaikan niatnya ke bang Fachri dan kak Zahra." ucap om Juna.
" Jangan gitu jun, Saya merasa nggak enak." ucap dokter Fachri.
" Nggak apa-apa bang toh aku juga kan bakal kembali ke Belanda . Aku yakin Abang dan kak Zahra tahu yang terbaik untuk Chantika."
" Ya udah kalau itu memang sudah keputusan kamu. Lebih baik kita kasih tahu ke Chantika aja biar nanti nggak kesalahan saat bang Dodo dan keluarga ke sini." Ucap dokter Fachri.
" Setuju."
Zahra pun pergi memanggil Chantika.
" Sini Chan duduk ada yang mau kita sampaikan." Ucap dokter Fachri menyuruh Chantika untuk duduk.
Chantika pun menurut dan duduk di samping Zahra. Chantika pun memandangi semua yang ada di sana. Dan dalam hati bertanya -tanya apa yang akan mereka bicarakan.
" Begini Chan tadi om Juna katanya ke perusahaan papi kamu menemui om Dodo. Di sana juga om Juna bertemu dengan Deris. Dan Deris meminta izin ke om Juna untuk melamar kamu." Ucap dokter Fachri.
Deg..
" Tapi om tidak mengiyakan permintaan Deris. Om bilang sama dia untuk datang sendiri ke sini untuk meminta sendiri ke papa dan bunda kamu. Dan juga kamu sendiri karena kamu yang menjalani nya. Kami tidak akan memaksa kamu kok." ucap om Juna.
Chantika hanya diam saja dia cukup kaget dengan semua ini. Chantika akui bang Deris adalah laki-laki yang baik, tampan, pinter, agamanya juga bagus, chantika juga nyaman dekat dengan bang Deris. Tapi hanya sebagai Abang dan adik.
" Masih ada berapa hari lagi lebih baik kamu shalat istikharah dulu sayang sebelum mengambil keputusan ini." ucap Zahra sambil mengelus punggung Chantika. Zahra mengerti kebingungan anaknya.
" Betul nak kamu shalat istikharah dulu meminta jawaban yang terbaik dari Allah." timpal dokter Fachri.
" Iya nanti Chantika akan mencoba untuk shalat istikharah dulu."
" Ya sudah kalau begitu kami juga mau pamit pulang karena sudah malam." Ucap om Juna yang pamit untuk pulang.