Maafkan Aku Mencintainya

Raka mulai kacau dan tidak kuat lagi menahan godaan , dia ambil botol minuman beralkohol dan meneguknya untuk melupakan semua penyesalan dalam hidupnya.

Setelah beberapa jam dia berada di bar , diapun mulai mabuk dan berjalan keluar dari sana dengan sempoyongan.

Karena sudah mabuk berat dia lupakan mobilnya yang berada di parkiran . Raka terus berjalan dengan sempoyongan hingga tanpa sengaja menabrak seseorang sampai jatuh terjungkal.

Bruks

'' Au , maaf " Ucap gadis itu.

Raka terus meracau membuat gadis itu menoleh dan membantunya untuk berdiri.

Alangkah terkejutnya setelah mereka saling berhadapan.

"Raka , astagfirullah ,kamu mabuk " Ucap gadis itu yang ternyata adalah Nayra yang kebetulan sedang cuti dari kantornya dan pulang untuk membantu ayahnya berjualan batagor.

Raka masih terus meracau ditambah bau alkohol yang membuatnya mual.

" Raka aduh kamu ngapain pake mabuk segala ih '' Gumamnya sambil membantu Raka berjalan ke arah gerobak batagor milik ayahnya.

Ali sempat geleng kepala melihat ulah Raka yang mabuk " Astagfirullah , ya sudah Nay kita bawa pulang Raka ke rumah , bahaya kalau dia dibiarkan sendirian di jalanan".

" Ayah kenal Raka ?" Tanya Nayra .

Ali mengangguk kemudian menceritakan pertemuannya dengan Raka waktu itu .

" Ayah , Raka adalah teman kampus Nayra , dan saat ini dia sangat terpukul karena kekasihnya meninggal dengan tragis beberapa hari yang lalu, sepertinya dia sangat mencintai gadis itu yah " Nayra menceritakan tentang Raka kepada Ayahnya .

Ali menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan " Itulah sebabnya di dalam islam dilarang pacaran Nay, saling mencintai saja tidak cukup untuk menentukan itu jodoh kita atau bukan''.

"Terus yah , masa kita harus menikah dengan orang yang tidak kita cintai " Protes Nayra.

Ali hanya tersenyum sambil membersihkan meja dan bersiap siap untuk pulang " Ya tidak begitu juga Nay, udah ah ayah capek menjelaskan nanti kamu juga akan tahu sendiri pokoknya pesan ayah kamu jangan sampai mendekati Zina, itu aja termasuk pacaran, kalau ada laki laki yang mendekatimu suruh ke sini menemui ayah kalau memang serius ".

Nayra tercengang dan memegangi bibirnya dalam hatinya dia bermonolog sendiri

" Bagaimana jadinya kalau sampai ayah tahu kalau hampir setiap hari aku dan pak Rangga , tidak tidak tidak ayah tidak boleh sampai tahu".

Nayra melamun dengan pikirannya hingga ayahnya memanggil sampai beberapa kali tetap tidak ada sahutan.

" Nayra , ayo pulang nak kamu papah Raka ya bawa dia pulang ke rumah " Ucap Ali , dan Nayra pun tersentak kemudian mengikuti ayahnya pulang sambil memapah Raka.

Setelah sampai di rumah Ali dan Nayra merebahkan Raka di atas dipan tanpa kasur yang berada di teras rumah " Sudah Nay kamu masuk dan tidur besok sudah masuk kerja nanti kamu capek , biar Raka ayah yang urus".

" Baik yah " Jawab gadis cantik bermata coklat itu.

🍁🍁🍁

" Mas, cobalah kamu bicara lagi dengan Raka, mau sampai kapan kita seperti ini terus" Ucap Anna .

Rama membenarkan bajunya kemudian mendekati Anna dan mencium keningnya

" Sayang kamu yang sabar ya , nanti mas bicara lagi dengan Raka ".

Anna berdiri " Aku sudah lelah mas, bayangkan sudah berapa tahun kita menjalani hubungan seperti ini, atau kita akhiri saja sampai di sini ".

Rama melotot tajam dan menggenggam tangan Anna " Sayang, jangan seperti ini mas janji kali ini Raka harus menuruti kita ".

Dan yang tidak disadari Rama dan Anna saat itu seseorang sudah berdiri di balik pintu dengan mengepalkan tangannya dan mengerutkan rahangnya.

Dia tidak sengaja mendengar semua ucapan Anna dan Rama yang berada di dalam kamar.

" Anna, untuk meyakinkan Raka sangatlah sulit dari kecil dia bandel dan tidak pernah patuh padaku, aku mohon berikan aku waktu " Rengek Rama.

Anna memalingkan mukanya dan berjalan ke arah tas brendednya yang berada di atas meja riasnya " Terserah kamu mas, pokoknya kedua anak itu harus patuh pada kita, karena aku tidak mau ada masalah di kemudian hari karena kecerobohanmu ".

braks

Suara benda jatuh sukses membuat Rama dan Anna kaget dan saling memandang dengan dada bergetar.

" Mas siapa di luar, apa ada yang mendengar semua yang kita bicarakan? "

" Entahlah " Jawab Rama kemudian berlari membuka pintu kamar tapi tidak ada siapa siapa selain guci yang pecah dan seekor kucing berada di dekatnya.

Rama pun lega " Ternyata hanya seekor kucing, makanya kalau bicara itu dipikir dulu".

Anna pun mendengus lega " Iya mas maaf, sebenarnya aku tuh sudah benar-benar capek begini terus ".

" Sabar ya sayang tinggal selangkah lagi kita akan mendapatkan apa yang kita impikan " Rama mencoba meyakinkan kekasih hatinya.

🐞🐞🐞

Rangga mencoba menghubungi Nayra tapi di luar jangkauan.

" Meira, kamu tahu Nayra ke mana harusnya hari ini dia sudah masuk kerja " Tanya Rangga pada Meira sahabat Nayra.

" O iya Pak tadi dia bilang padaku kalau sekarang masih di rumah ayahnya, mungkin besok baru masuk kerja " Jawab Meira.

Rangga menarik nafas dalam-dalam " Baiklah".

🌴🌴🌴

Di kediaman Ali Musthofa.

Nayra menyiapkan sarapan untuk Raka dan ayahnya .

" Au , ih panas ih ok telur ceplok mata buaya sudah siap , Raka pasti suka " Gumamnya kemudian membawanya keluar untuk mereka bertiga sarapan.

Raka tampak duduk di kursi dengan melamun dan acak acakan , meskipun begitu tidak mengurangi kadar ketampanan nya sedikitpun, dia terperanjat melihat Ali dan Nayra keluar dari dalam rumahnya sambil membawa beberapa piring nasi dan lauknya.

" Nayra pak Ali kalian " Ali duduk di samping Raka dan menceritakan hubungannya dengan Nayra kalau mereka ayah dan anak .

Raka pun sangat senang bisa lebih dekat dengan keluarga Nayra.

Nayra memintanya untuk segera sarapan agar pusingnya cepat hilang dan mereka pun memulainya bersama sama dengan canda tawa dan hati yang bahagia.

Namun tiba tiba sebuah mobil sport berhenti di depan rumah sederhana Ali membuat ketiganya menghentikan kegiatan makannya dan saling memandang.

Seorang pemuda tampan turun dari sana dengan setelan Jaz mahalnya membuat Nayra mendengus kesal setelah tahu siapa dia "Hhh , ngapain sih dia kemari pasti mau bikin masalah ''.

Bukan hanya Nayra yang kesal dengan kedatangannya tapi Raka pun jadi hilang selera makannya dan meletakkan piringnya.

" Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Ali dengan ramah " Apa kamu temannya Raka dan Nayra, ayo sini ikut makan kebetulan Nayra masaknya lumayan banyak " Ucap Ali kemudian meminta Nayra mengambil satu piring lagi untuk Rangga .

Raka terdiam dengan tatapan sinisnya, begitu juga dengan Nayra yang tampak tidak menyukai kedatangannya tapi Rangga tidak perduli dia makan dengan lahap dan sesekali ngobrol dengan Ali, dan dalam waktu sekejap mereka sudah sangat akrab.

" Kalau boleh pak, satu hari ini saya di sini ya bersama Raka dan Nayra" Rangga mengatakannya sambil menangkupkan kedua tangannya membuat Ali tersenyum dan mengangguk " Terserah kamu nak Rangga, kalian ngobrol saja bapak mau bersiap siap memasak batagor di belakang".

Setelah Ali masuk ke dalam rumah , suasana di teras sangat sunyi , ketiganya duduk saling berhadapan tanpa bicara hanya tatapan saling bercerita.

Rangga menarik nafas panjang dan menggenggam tangan Nayra membuat pemiliknya melotot tajam dan menariknya dari genggaman Rangga

" Mau sampai kapan kamu seperti ini Nay, apa kamu lupa dengan apa yang aku ucapkan kemarin padamu " Rangga mulai mencairkan suasana.

Raka bangkit dengan geram " Kak, cukup hentikan semua ini ayo Nay kita keluar " Dengan senang hati Nayra bangkit dan meraih tangan Raka.

Rangga semakin emosi dan meraih tangan Nayra , menariknya dengan kasar dan meraih pinggangnya " Kamu mau bermain main denganku !" .

Raka tidak tahan dan mengeluarkan bogem mentahnya membuat Rangga tersungkur kemudian bangkit dan membalasnya.

Bugs bugs

Nayra kaget dan mencoba melerai perseteruan adik dan kakak itu " Raka cukup , hentikan Ka , pak Rangga aku mohon hentikan".