NovelToon NovelToon
Mertua Adalah Maut

Mertua Adalah Maut

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pihak Ketiga
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Serena Muna

Andini adalah seorang istri yang sudah menikah dengan suaminya yang bernama Fikhi selama 8 tahun dan mereka sudah memiliki dua orang anak yang masing-masing berusia 8 dan 6 tahun. Fikhi adalah suami yang setia dan tak pernah bermain api dengan wanita lain namun Andini merasa bahwa cobaan rumah tangganya bukan dari orang ketiga melainkan mertuanya yang bernama Ismi. Wanita tua itu sejak awal tak suka pada Andini, awalnya Andini tak mau ambil pusing dengan sikap mertuanya namun Fikhi tak pernah bersikap tegas pada Ismi yang membuat wanita tua itu sewenang-wenang padanya. Puncak kesabaran Andini adalah ketika Ismi yang meminta Fikhi menikah lagi dengan Nadine, wanita pilihannya untuk memiliki cucu laki-laki. Arini memberikan pilihan pada Fikihi, memilih dia dan anak-anak atau mereka berpisah saja karena Andini sudah tak tahan dengan sikap Ismi. Bagaimana akhir kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Serena Muna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Aku Kecewa

Fikhi nampak tak menyangka sama sekali bahwa Nadine akan mencium dirinya seperti ini namun rasanya sudah kepalang basah untuk mengakhiri semua ini ditambah lagi Nadine yang memang tahu di mana letak sentuhan kenikmatan yang membuat Fikhi menjadi terbuai oleh permainan wanita ini. Nadine sendiri menyunggingkan sebuah seringai tipis karena rupanya Fikhi bisa ditaklukan juga olehnya walau pada awalnya pria ini selalu saja jual mahal. Permainan keduanya pun tak hanya sampai sekedar berciuman saja namun juga sampai di ranjang yang mana karena Fikhi sudah terlanjur tercebur dalam kenikmatan dunia maka membuatnya lupa siapa yang tengah bersamanya.

"Kamu perkasa sekali, Mas."

Pujian yang keluar dari mulut Nadine membuat Fikhi menjadi bersemangat dalam melakukan aksinya dan setelahnya mereka berdua terkapar di atas ranjang tanpa mengenakan busana dan bermandi keringat. Fikhi sama sekali tak menyangka bahwa dirinya akan bisa melakukan hal semacam ini dengan Nadine yang dulu ia tolak keberadaannya namun entah dapat bisikan dari mana yang membuat Fikhi jadi bisa menjadi seperti ini.

"Terima kasih banyak atas hari ini, Mas."

Namun Fikhi sama sekali tak menanggapi apa yang dikatakan oleh Nadine. Pria itu gegas saja masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya yang kotor akibat apa yang ia lakukan barusan. Fikhi membiarkan tubuhnya diguyur oleh air dan di sana Fikhi memikirkan apa yang baru saja ia lakukan dengan Nadine.

"Bagaimana bisa aku melakukan hal itu?"

Fikhi masih saja bertanya-tanya bagaimana bisa ia melakukan hal seperti itu bersama seorang Nadine yang tak pernah ia cintai dan mungkin saja karena pesona dan godaan si wanita itu maka Fikhi menjadi goyah imannya dan pada akhirnya ia pun masuk dalam perangkap Nadine.

"Ini sama sekali tidak benar, aku sudah mengkhianati Andini."

Perasaan campur aduk dirasakan oleh Fikhi saat ini namun rasa penyesalan adalah yang paling dominan menguasai dirinya. Ia sama sekali tak menyangka bahwa akan mengkhianati Andini.

****

Fikhi memutuskan untuk menemui Andini lagi di rumah kedua orang tuanya dan beruntungnya Andini sedang menyiram tanaman di halaman rumah seorang diri kala Fikhi datang. Andini nampak malas ketika melihat siapa orang yang datang saat ini.

"Andini."

"Ada keperluan apa Mas datang ke sini?"

"Aku datang ke sini untuk mengatakan sesuatu."

"Cepat katakan apa yang ingin Mas katakan."

Fikhi nampak berat sekali kala Andini mendesaknya untuk mengatakan yang sebenarnya. Fikhi pun pada akhirnya menceritakan semua yang sudah ia alami dengan Nadine. Andini nampak tak percaya dengan yang diceritakan oleh Fikhi ini, kedua tangannya secara reflek mengepal kuat, ia tak menyangka kalau Fikhi bisa melakukan hal seperti ini dibelakangnya namun setelah Andini bisa menyadari semuanya bahwa Fikhi sudah menikah siri dengan Nadine maka kemarahan yang sebelumnya menguasai diri Andini mulai luruh dengan sendirinya walau Andini sendiri juga tak menampik bahwa dirinya sakit hati kala mendengar suaminya tidur dengan Nadine.

"Aku sangat menyesalinya Andini."

"Jadi kamu membuang waktuku hanya untuk mendengar cerita itu?" tanya Andini dingin.

Fikhi pun kemudian menggelengkan kepalanya, Fikhi mengatakan bahwa ia bersedia untuk bercerai dengan Andini akibat dari perbuatannya itu. Andini sendiri nampak tak percaya dengan apa yang barusan dikatakan oleh Fikhi. Apakah benar kalau pria ini pada akhirnya mau menyerah?

****

Andini menceritakan mengenai Fikhi pada kedua orang tuanya. Pramono dan Sriyati nampak terkejut dan tak menyangka dengan cerita Andini. Mereka berdua menyerahkan semua keputusan pada Andini mengenai langkah ke depannya seperti apa.

"Namun Ayah sama sekali tak setuju kalau kamu mau kembali pada Fikhi."

"Ibu pun juga tak setuju."

"Aku tahu itu, aku juga sama sekali tak ada niatan untuk kembali padanya. Mas Fikhi sudah sangat melukai perasaanku dan rasanya alu tak sanggup jika harus berbagi suami dab harus mendengar ceritanya kala berbagi ranjang dengan Nadine."

Perasaan Andini begitu sakit kala mengatakan itu dan membayangkan adegan tak pantas antara Fikhi dan Nadine yang ada di dalam kepalanya. Air mata Andini jatuh begitu saja tanpa dapat ia kontrol, Sriyati pun gegas memeluk sang putri dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja dan kedua orang tuanya ini akan selalu ada untunnya. Andini sendiri hanya menganggukan kepalanya dan sangat berterima kasih pada kedua orang tuanya yang sama sekali tak menyalahkan dirinya atas kegagalan rumah tangganya dengan Fikhi.

"Jadi kamu sudah punya keputusan, Nak?"

"Iya Ayah, aku akan bercerai dengan mas Fikhi apa pun caranya."

Pramono dan Sriyati pun lega mendengar keputusan mantap Andini untuk berpisah dengan Fikhi dan mungkin saja ini adalah jalan terbaik untuk mereka.

****

Ismi sudah mendengar dari Nadine apa yang terjadi di antara Nadine dan Fikhi. Ismi bahagia bukan main mendegarnya dan ia harap Nadine bisa segera hamil dan kemudian memberikannya cucu laki-laki. Ismi baru saja menutup sambungan teleponnya kala Julia datang dengan wajah merah menahan marah. Julia menatap tajam Ismi yang membuat wanita tua ini jadi ketakutan sendiri dibuatnya.

"Ya Allah, Julia kamu ini kenapa menatap Ibu seperti itu? Ibu kan jadi takut."

"Aku pikir Ibu akan berubah namun nyatanya tetap saja tak berubah juga!"

"Kamu ini bicara apa?"

"Ibu memberikan izin pada Fikhi menikah lagi dan sekarang Ibu bahagia kala mendengar Fikhi melakukan hal tak baik dengan wanita itu dan berharap dapat cucu laki-laki? Lalu anak-anakku itu memangnya bukan cucu Ibu?!"

"Dengarkan Ibu, Julia. Kamu memang punya anak laki-laki namun Ibu maunya anak laki-laki itu adalah anak kandungnya Fikhi."

"Apa bedanya aku dan Fikhi? Kami sama-sama anak Ibu."

"Tidak, Ibu sejak dulu sangat menginginkan anak laki-laki! Dulu saat kamu lahir dan tahu jenis kelamin kamu adalah perempuan, Ibu sangat kecewa dan rasanya ingin menitipkan kamu di panti asuhan namun ayahmu melarang Ibu untuk melakukan itu."

****

Andini menjalani hari-harinya dengan mengajar di sekolah seperti biasanya hingga hari ini ia mendapatkan kabar dari teman-teman sesama guru bahwa di sekolah ini terdapat guru olahraga baru menggantikan guru olahraga yang lama karena beliau sudah tua dan sakit-sakitan. Andini awalnya tak terlalu memikirkan hal tersebut karena fokusnya adalah mengajar anak-anak. Bel jam pertama sudah berbunyi dan Andini gegas keluar dari dalam ruang guru dengan membawa peralatan mengajarnya namun baru saja ia keluar dari ruangan guru, seseorang berdiri di depannya dan Andini merasa asing dengan sosok ini.

"Permisi, saya mau ambil absen," ujar pria yang usianya lebih muda dari Andini dan mengenakan pakaian olahraga itu ramah pada Andini.

1
Marifatul Marifatul
🤔🤔🤔
Mutia Akmar
ya Allah
tega banget ngomong gitu sama anak perempuan nya
Ma Em
Makanya Dikhianati kalau berumah tangga itu jgn mau diatur oleh orang tua berbakti sama orang tua emang bagus wajib hukumnya sekarang kamu menyesalkan karena terlalu menuruti kemauan ibumu.
Ma Em
Fian cepatlah lamar Andini dan menikahlah jgn sampai Fikhi mengganggu hubunganmu dan Andini
Holipah
pemeran utama nya lelet ky nya
Serena Muna: emang tahu siapa yang jadi pemeran utamanya?
total 1 replies
Holipah
kecerobohan orang klw mau cari bukti g d poto bt bukti mlhn langsung nlp orang yang bersangkutan
Lee Mba Young
knp gk di poto, HP kn canggih guru lagi, masak gitu aja gk bisa drpd di kira fitnah. sekarang kn jmn canggih kok
Holipah
mantan rujuk sorry y 🤣🤣
Lee Mba Young
rujuk iuhhh sorry ye,, mending jadi janda bhgia lahir batin drpd rujuk dng suami model gitu.
Ma Em
Rasakan tuh Ismi menantu kesayanganmu skrg sdh tdk peduli lagi sama kamu.
Ma Em
Fian itu modus sama Andini masa beli snack dapat coklat padahal mah emang sengaja mau kasih coklat sama Andini itu cuma alasannya saja.
Ma Em
Semoga Ismi segera mendapatkan karma yg akan menjadi penyesalan seumur hidupnya karena telah memisahkan Fikhi dan Andini
Ma Em
Luar biasa
Serena Muna: terima kasih kak
total 1 replies
Ma Em
Mertua yg tdk punya perasaan karena tlh merusak rumah tangga anaknya sendiri semoga Ismi dan Nadine segera mendapatkan hukuman yg menyedihkan karma yg sangat pedih untuk mereka berdua karena tlh merusak kebahagiaan orang
Wawang Baim
mampir
Serena Muna: terima kasih
total 1 replies
Mika Su
Harus lanjut ceritanya bagus
Serena Muna: terima kasih dukungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!