Seorang wanita masuk ke dalam novel yang ia sebut sampah, dirinya sangat tidak menyangka jika ia akan memerankan karakter utama yang sangat bodoh dan naif karena cinta.
oleh karena itu, dia bertekad untuk mengubah takdir dari tuan putri yang tubuhnya tengah ia tempati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
" Tuan, saya senang sekali bisa berduaan dengan anda seperti ini. Tapi, kenapa kita tidak bisa terang-terangan seperti pasangan kekasih pada umumnya." ujar si wanita.
" Sabarlah, aku tidak ingin rencana yang sudah ku susun dengan matang bersama ayahku malah hancur begitu saja, karena hubungan kita." ucap si pria.
" Apakah anda serius akan menikah dengan putri tuan?." tanya si wanita yang ternyata adalah Mirrian.
" Ya seperti itu, demi mencapai tujuanku aku harus menikahi nya." jawab si pria yang merupakan sir Mathius.
Mereka berdua saat ini tengah berada di tempat pribadi sir Mathius.
" Tapi anda tidak menyukai putri itu kan?" tanya Mirrian yang khawatir jika Sir Mathius jatuh hati kepada Lyra.
" Tidak sayang, hanya kaulah wanita ku." jawab sir Mathius dengan di iringi sebuah kecupan yang ia berikan kepada Mirrian.
" Saya sangat mencintai anda tuan." ucap Mirrian dengan tersenyum Lalu mengecup bibir sir Mathius yang langsung di sambut lebih lagi oleh sir Mathius sendiri.
Beberapa bulan yang Lalu, Saat sir Mathius menghadiri sebuah pesta dia bertemu dengan Mirrian. wanita tercantik di matanya sehingga Sir Mathius memutuskan untuk mengajak Mirrian berkenalan.
Sementara, Mirrian yang memang datang ke pesta untuk mencari pria bangsawan yang kaya tentu menyambut dengan baik Sir Mathius Yeng tergoda oleh kecantikan nya.
Dan setelah menghabiskan satu malam bersama, mereka pun memutuskan untuk menjalin sebuah hubungan. namun sir Mathius meminta hubungan mereka untuk di rahasiakan.
awalnya Mirrian protes, hanya saja setelah di jelaskan baik-baik dan di berikan janji-janji manis oleh sir Mathius,Mirrian pun akhirnya setuju dengan hubungan rahasia mereka.
Selain karena sir Mathius yang memanjakan nya dengan kekayaan, Mirrian juga memiliki rencana lain yaitu rencana untuk menghancurkan keluarga sepupunya. Siapa lagi kalau bukan keluarga Lady Irish Adelaide.
Mirrian begitu benci dengan keluarga Adelaide,lebih tepatnya dia iri dengan segala sesuatu yang dimiliki oleh keluarga itu karena keluarga nya sendiri sangat jauh dari kata kaya.
Oleh karena itulah,Mirrian memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mencari laki-laki bangsawan yang kaya raya sehingga dia bisa menghancurkan keluarga Adelaide.
Dan disitulah Mirrian bertemu dengan Sir Mathius yang ternyata memiliki sebuah rencana yang sangat luar biasa.
Di sisi lain, di istana.
Lyra akan menghadap Baginda raja untuk pertama kalinya setelah sekian lama.
setelah di izinkan masuk ke dalam ruangan Baginda raja Lyra pun memberikan salam terlebih dahulu.
" Untuk apa kau kesini." ujar Baginda raja yang tengah berdiri menghadap jendela sehingga memunggungi Lyra.
" Saya ingin membicarakan sesuatu, ini perihal lamaran dari Sir Mathius." ucap Lyra.
Baginda raja pun berbalik dan berjalan lalu duduk di kursi kebesaran nya.
Beliau menatap Lyra yang juga tengah menatapnya tanpa rasa takut, sangat berbeda jauh dengan tatapan Lyra yang masih kecil.
" Saya ingin anda menolak lamaran itu." ucap Lyra dengan yakin.
" mengapa?." tanya Baginda raja.
" Saya tidak ingin menikah dengan nya, dan lagi saya sudah memiliki seorang kekasih." jawab Lyra.
Baginda raja diam, beliau menyadari sikap Lyra yang begitu tenang saat berbicara kepadanya.
diamnya baginda raja terjadi selama beberapa menit kedepan sehingga membuat Lyra gelisah, sejujurnya Lyra sedikit takut berhadapan dengan Baginda raja karena sikap dan aura nya sebagai sosok pemimpin yang tegas terasa begitu kuat.
sehingga dapat membuat mental lawan bicaranya menjadi ciut seketika dan Lyra tangah merasakan nya.
" Bawalah kekasih mu kehadapan ku." ucap Baginda raja.
Yang mana sampai membuat Lyra terpaku untuk beberapa saat sebelum kemudian mengiyakan tanpa berpikir panjang.