NovelToon NovelToon
Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Guru Galak Ternyata Jodoh Ku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:19k
Nilai: 5
Nama Author: Yani_AZM

"Penting kah pak?" Tanya Hana dengan suara yang datar, berusaha biasa saja.

Pak Arman menganggukkan kepala.
"Sebentar saja, saya mohon" lirihnya.

Hana yang tanpa respon dianggap Arman menyetujui permohonan nya.

Arman dengan sigap menunjuk sebuah meja panjang yang terletak persis di samping pintu keluar kafe.
"Disini ya..." Ucap nya.

Hana mengangguk dan kembali duduk meletakkan tas ranselnya.

Sebelum duduk, Pak Arman terlihat seperti memberi kode kepada pelayan di dalam, seperti nya sedang memesan sesuatu.

Mereka duduk berdampingan menghadap jendela.

"Jadi gini Hana.. saya ingin kamu menjadi istri saya.." ucap pak Arman tanpa basa-basi sedikit pun.

"Apa! Istri?" Dengan suara yang agak keras melengking, Hana di buatnya kaget bukan kepalang.

Suaranya membuat orang - orang di sekelilingnya menoleh ke arah mereka.

"Iyaa istri" kata Arman kembali mengulang kata istri dengan lembut sekali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yani_AZM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Kata - Kata Gita Menyentuh Hati.

"Sok tau kamu, macam peramal saja! Biar kan aku menjadi wanita normal git, begini kan cara nya?" Sambil memiringkan kepala nya dengan centil.

Padahal dalam hati Hana, apa yang di katakan Gita memang benar begitu. Tapi Hana masih gengsi untuk mengakui nya.

"Dasar kau ini...! Tapi Hana.. Sebagai sahabat mu, aku mau kamu juga mendapatkan yang terbaik. Menurut ku ya.. Ikuti saja kata hati mu. Semua orang juga punya cita - cita, seperti cita-cita mu. Tapi tidak harus dengan menyiksa perasaan mu sendiri, jika memang kamu juga cinta, jangan tahan rasa itu.. Biar saja cinta tumbuh seindah mungkin di hati kamu" ucap Gita.

Wajah Gita semakin mendekat ke arah wajah Hana.

"Han, Temen kampus ku banyak loh Han, ada yang baru menikah, ada yang baru melahirkan, ada juga yang sedang mengandung. Ku lihat, semua itu tidak menghalangi pendidikan mereka kok! Mereka tetap pintar dan mendapatkan nilai yang bagus!Asal niat nya masih sama, demi menggapai cita - cita!" lanjut Gita.

Hana berdiri dan memberikan tepuk tangan untuk sahabat nya itu.

"Makin kesini.. Makin yakin aku, kalau kamu anak kuliahan hehe!" ucap Hana meledek.

Tanpa membalas guyonan Hana, Gita menatap Hana dengan serius.

Gita benar - benar ingin memberi tahu Hana, bahwa hidup tidak semua nya bisa berjalan mulus seperti yang di inginkan.

"Aku serius Hana.. Aku sayang sama kamu sebagai sahabat sejati ku. Aku juga tau apa maksud bapak mu selalu mencecar mu.. Sudah lah.. kalau memang harus menikah dulu baru kuliah apa beda nya, Semua nya hanya soal waktu. Aku saja ingin nya menikah sekarang! Bukan kuliah!" jelas Gita sambil membelai - belai rambut pirang nya itu.

"Kalau kamu memang malas mikir dari kecil!" ungkap Hana dengan ketus.

"Haaaan... Aku serius..! Nih sekarang kamu liat mata aku!"

Hana menatap Gita yang memang serius sekali, dalam percakapan ini.

Mimik wajah nya tiada bercanda sedikit pun.

"Hana! Dengar ya.. semua orang tau kamu itu anak cerdas! Aku juga tau kamu galau karena masalah waktu kan? Yang harus nya, kamu kuliah dulu baru menikah. Tapi bapak mu mengharapkan kamu menikah dulu baru kuliah? Begitu kan?" kata Gita.

Hana mengangguk kan kepala nya, ia juga terbawa keseriusan Hana.

"Mulai sekarang jangan bohongi hati kamu lagi. Kalau kamu mau menyapa pak Arman dengan senyuman, lakukanlah! Jika kamu ingin memperlakukan pak Arman selayak nya dia orang yang sudah baik, ya lakukanlah! buktikan, sepintar - pintar nya kamu memiliki ilmu yang kamu emban itu, buktikan lah.. lakukan lah Han! Sekarang kamu bukan anak ingusan lagi. Kamu sudah dewasa! Buang jauh - jauh rasa fanatik kamu dengan angan - angan mu yang terlalu sempurna itu.!" jelas Gita.

Hana benar - benar tersentuh dengan kata - kata Gita kali ini.

"Sekali lagi, hidup tidak ada yang sempurna!" kata Gita menutup nasehat nya.

Hana memang malu jika harus mendahului cinta dari pada pendidikan nya. Tapi semakin di tahan, cinta membuat Hana tidak fokus untuk belajar.

Bahkan, untuk melakukan keseharian nya.. Hana harus melakukan aktivitas yang tidak biasa di lakukan untuk menghalau perasaan nya.

Dengan tatapan tulus, Hana menggenggam tangan Gita "Makasih ya Han, aku memang malu dan ragu.. Aku mau tapi aku sulit menerima kenyataan" kata Hana lirih.

Hana menelan ludah nya, meyakinkan diri bahwa yang di pinta bapak, bukan pula hal yang buruk.

"Permisi, ini pesanannya ka" ucap seorang waiters yang datang mengantarkan pesanan di meja Hana.

"Oh iya terimakasih mbak" ucap Hana.

"Yasudah yuk kita pulang" ajak Hana yang beranjak dari duduk nya dengan menggenggam 2 kantong berisi kopi dan cemilan.

Tapi Gita masih duduk dan tak bergerak.

"Ayo Gita!" ajak Hana lagi.

Gita terlihat malas sekali untuk beranjak dari duduk nya, semakin di panggil, ia semakin melemas kan badan nya.

"Telfon pak Arman saja lah Han, minta jemput. Aku malas naik angkutan umum!" ucap anak manja konglomerat itu.

Hana mengerut kan kening nya.

Tanpa berkata-kata lagi, Hana merogoh ponsel di saku nya, dan menelfon calon kekasih nya itu, untuk menjemput nya.

Gita menatap aneh melihat Hana yang menjauh dari Gita, saat menelfon pak Arman.

"Minta jemput saja, harus ngomong jauh - jauh dari aku! Aneh sekali Hana itu!" gumam nya dalam hati.

Hana kembali mendekat setelah telfon di tutup.

"Sudah?" tanya Gita.

Hana mengangguk.

"Kenapa harus menjauh sih Han? Masih malu kamu?" tanya Gita lagi.

"Iyaa.. aku takut kamu ketawa dengar aku bicara.." kata Hana menjawab sambil memalingkan wajah nya.

"Seperti ini nih, kutu buku kalau baru ngerasain jatuh cinta! Aneh!" kata Gita mengutuk.

Gita paham betul mengapa Hana se- kaku itu soal cinta. Selama bersahabat, Hana memang selalu menangkis hal - hal yang berbau cinta pada lawan jenis.

Kecuali, cinta pada keluarga nya.

Hana memang selalu fokus pada pencapaian nilai nya.

Tak berapa lama, Arman pun sudah mengabarkan kalau ia sudah di depan kafe.

Hana dan Gita langsung menuju mobil Arman.

Sekitar jarak kurang lebih 15 meter dari Arman memarkir mobil nya, Arman terlihat terburu - buru membukakan pintu mobil untuk Hana dan Gita.

"Haduh haduh... Pasangan baru ini... Romantis sekali... bikin yang jomblo iri saja!" ucap Gita dengan gaya genit nya.

Mendengar itu, alis Hana terangkat dan mata nya terbuka lebar ke arah Gita.

"Ingat ya Gita!" ucap Hana dengan suara berbisik di telinga nya.

"Ingat apa sih Hana.. Aku kan ikut senang kalau kamu dengan pak Arman menjadi pasangan" kata Gita tanpa ragu - ragu tanpa mengecil kan volume suara nya.

"Gita...!!! Bocor banget sih!" kata Hana panik. Pipinya memerah bagai buah stoberi.

Hana menjadi salah tingkah sendiri, padahal pak Arman belum berkata apa- apa.

Rambut nya yang terurai, sengaja di buat sedikit menutupi wajah manis nya.

Arman yang mendengar sindiran - sindiran dari Gita, menjadi senyum - senyum sendirian.

Hati nya berbunga - bunga di buat nya.

Gita yang merasa tidak bersalah, bersikap biasa saja. Bahkan Gita menjadi banyak tanya kepada pak Arman, tanpa malu - malu, layak nya kawan lama.

Gita sengaja berbuat seperti itu. Karena ia tau, kalau Hana akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa mengungkapkan perasaan nya.

Jadi, Gita dengan gambalang dan sengaja membantu membocorkan rahasia yang baru saja di beri tau, untuk kebaikan Hana kedepan nya.

Dalam perjalanan nya, Gita menjadi sangat bawel di dalam mobil.

Entah sudah berapa pertanyaan yang ia lontarkan kepada Arman.

Sedangkan Hana masih saja diam membisu, dan memalingkan wajah nya ke arah kaca tanpa menoleh sedikit pun.

"Oiya, kalian tadi sudah makan belum?" tanya Arman.

"Oh belum kok pak belum. Cuma beli kopi sama cemilan aja nih, ayo dong pak makan yuk" ajak Gita tanpa malu - malu.

Hana hanya melirik sinis kepada Gita. Ia gemas sekali kepada Gita sudah menjadi kompor meleduk di hadapan Arman.

Arman pun menjadi sok cool di hadapan Hana.

"Eh pak, Hana barusan beli kopi loh untuk bapak. Mana han kopi nya kasih lah, nanti keburu cair" kata Gita menggoda nya lagi.

Tanpa menjawab, Hana merogoh plastik putih berisi kopi dan cemilan. Di cari nya es kopi yang biasa pak Arman minum, walaupun Hana tidak tau pasti rasa yang biasa Arman pesan.

"Ini pak" Hana menyodorkan es kopi tersebut ke arah depan.

"Wah es kopi, makasih ya Han.. Aku suka banget es kopi" jawab pak Arman.

Gita menyenggol lengan Hana dengan agak keras dan sengaja "Catat Han, pak Arman suka es kopi tuh" ucap Gita.

Hana memicing kan mata nya, dan.. "prakkk"

Hana tak bisa lagi menahan nya.

Lengan Gita tak bisa terhindari dari tabokan Hana yang panas berapi-api.

"Auu... Dahsyat sekali rasa tabokan ini..." ucap Gita meringis.

"Hey, jangan bertengkar. Nanti saya suruh kerjakan soal matematika mau?" ucap Arman menengahi perselisihan Hana dan Gita.

Hana tak menjawab, begitu pula dengan Gita. Gita sangat alergi dengan matematika.

"Hana.. Kamu kenapa kok diam aja dari tadi?" tanya Arman.

Tapi Hana malah mengalihkan pembicaraan.

"Dikit lagi sampai ya pak.. saya gak sabar mau kasih kopi dan cemilan sama yang jagain bapak.." ucap Hana.

"Loh kok kerumah sakit sih Han, kita kan mau makan dulu.." kata Gita.

"Kita makan saja dulu Han, sebenarnya aku sudah bawa beberapa kopi, cemilan, juga makanan berat untuk kamu dan yang lainnya tadi di rumah sakit. Tapi kamu nya ngga ada.." jawab Arman.

Belum Hana membalas perkataan Arman, Gita sudah menyerobot duluan.

"Asyik... Kalau jodoh itu memang bikin gemas ya! hehehe" kata Gita menggoda lagi.

"Gitaaaa.. Plis deh Gita.. Aku beneran marah ya!" ancam Hana kepada Gita.

"Marah? Ya marah saja! ngga apa-apa, memang aku bicara fakta kok" ujar Hana membela.

"Sudah, sudah Gita.. jangan di goda terus! nanti saya tidak bisa melihat senyuman manis nya sore ini.." ucap Arman dengan nada lemah lembut.

"Ahay!! Seru banget nih! Jadi aku yang heboh ya hahahaha!" Gita tertawa terpingkal-pingkal karena pak Arman ikut - ikutan menggoda Hana.

1
Yani_AZM
hehehe siaap say💞
Qaisaa Nazarudin
Wahh berlebihan sekali kalo di novel2,Untung gaknada Visual nya,Voba kalo ada visualnya pasti wajah gak seimdah kabar...😅😅🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Kenapa harus di sebut ANAK KE 4 SAYA...🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Oasti Hana cantik banget ya, Sampai2 Arman gak bisa berpaling dan sanggup menunggu Hana..
Qaisaa Nazarudin
Waahhh sambutan yg HANGAT dari CAMER..😃😃 Biasanya orang kaya kan sombong gitu,Apalagi Hana hanya dari keluarga yg biasa saja..
Qaisaa Nazarudin
Terus selama ini kakak2 tinggal di mana?
Qaisaa Nazarudin
Oh ada kakak2 nya Hana,Ku pikir Hana anak tunggal lho..
Qaisaa Nazarudin
Ni pak guru gercep banget, Mentang2 dah tau rumah Hana..kemaren gak jadi mampir,Nah hari ini gak usah di tawarin juga udah mampir sendiri .Nih feeling ku pasti mereka udah di jodohin dari lama,Atau mmg pak Arman ngincarin Hana dari lama ya..🤔🤔🤔
Yani_AZM: iyaaa ka betul sekali🤣
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Hai outhor aku mampir ya..Semoga seru,Aku paling demen baca novel alur guru dan murid..heee heee..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!