NovelToon NovelToon
CEO DUDA ITU SUAMI KU

CEO DUDA ITU SUAMI KU

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nancy Br Sinaga

Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Satu minggu berlalu setelah kejadian sang Nyonya Besar Danubrata yang harus dilarikan kerumah sakit karena sudah tak sanggup menahan lemah tubuhnya yang melakukan demo mogok makan demi kebebasan sang keponakan tercinta yang nyatanya tak membuahkan hasil apapun. Sang nyonya yang tadinya masih kekeh dengan pendiriannya mengenai nasib sang keponakan kini pasrah akan keputusan sang suami juga saudara iparnya yaitu ayah Soya tuan besar Wijaya. 

Dia yang tak lagi bisa membujuk sang suami persis kala ia meminta tak melakukan perjodohan kepada anak semata wayang mereka kini hanya bisa diam menyaksikan semua hal berlaku kepada kedua remaja kesayangannya itu. Rima yang tak pernah tahu bagimana rasanya menikah dengan orang yang tak dicintai memilih memasrahkan semua kepada takdir yang akan membawa kedua remaja itu berlabuh. Walau benar ia dan sang suami menikah melalui perjodohan namun nasib baiknya mereka saling mencintai dari rencana perjodohan itu terjadi. 

Sudah satu minggu ini pula, Alex yang biasanya mengganggu Soya dengan telepon isengnya atau kedatangannya yang mendadak dikediaman Soya nampak tak terlihat sama sekali. Apakah Soya sedih? Tidak tentu jawabannya adalah tidak. Justru ia sangat senang karena pria yang ia anggap lebih cocok menjadi pamannya tersebut tak menampakkan batang hidungnya sama sekali. Ia merasa bebas, bahkan ayahnya yang sering mengomel karena ia tak mau memperlakukan Alex secara baik pun juga tak lagi mengusik Soya dengan omelan-omelan pedasnya. 

"Seneng banget Non? ada apa?" tanya Mang Tekyung yang melihat Soya tersenyum sambil memandang langit yang cukup cerah hari ini. 

"Seneng aja Mang, tenang, damai dan indah," ujarnya sambil menatap langit sore di taman belakang rumahnya. 

"Em.. Non," ucap mang Tekyung terdengar ragu. 

"Ya?" jawab Soya menoleh ke arah mang Joko yang duduk di sebelahnya. 

"Apa, Non Soya sungguh tidak mau menerima perjodohan itu?" lirihnya. 

Soya membenahi posisi duduknya sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Mang Tekyung. "Memangnya kenapa, Mang? Mamang takut diusir kalau ketahuan dukung Soya?" celetuknya dengan senyum mengejek ke arah mang Tekyung. 

"Bu-bukan begitu, Non! mana ada begitu!" tegas mang Joko dengan senyum dipaksakan. 

"Mang Joko tenang saja, jika ayah tidak mau meneruskan biaya pendidikan anak mang Tekyung dan Bibi, Soya bisa kok menangani itu semua, tenang saja!" jawabnya dengan penuh keyakinan. 

"Bukan begitu, Non. Tapi Non tahu sendirikan, tak mungkin Mang Tekyung menentang perintah Tuan Besar, perintahnya adalah mandat untuk Mamang, Non Soya," lanjut pria paruh baya itu sedikit memelas. 

Gadis disampingnya menarik nafas dalam hingga terlihat dadanya sedikit membusung. "Soya sedang melawan takdir, Mang. Soya sedang memohon banyak-banyak kepada yang Maha Kuasa agar Soya dijauhkan dari segala kesusahan yang terjadi sekarang ini. Tapi Soya tak akan memungkiri jika takdir dan nasib justru memilih ia mendekat bukan menjauh." Mang Tekyung sedikit tertegun mendengar kalimat yang terlontar dari mulut yang biasanya selalu keluar kata-kata candaan atau kalimat pedas, justru kali ini kalimat bijak yang sama sekali tak pernah terdengar seumur-umur ia menjaga nona mudanya ini terucap bagitu santun dan lembut. 

Soya selama ini hanya berpura-pura tak paham dia lebih suka mengikuti alur yang ayahnya buat untuk dirinya. 

Gadis berusia 18 tahun itu sadar betul, para orang tua sedang melakukan tugas mereka mencarikan kehidupan yang layak untuk para putra dan putri mereka. Namun apa salahnya, jika ia juga ingin mencari kebahagiaan untuk dirinya sendiri terlepas dari kenyamanan keluarga besar Danubrata dan Wijaya. 

Tiga tahun Soya berjuang mati-matian agar ia bisa menjadi seseorang yang bisa dibanggakan oleh sang ayah sekaligus membuktikan jika dia bisa mandiri dan menghidupi dirinya sendiri dengan usaha yang ia bangun bermodalkan uang tabungan yang ibunya sisipkan tanpa sepengetahuan ayahnya. Uang yang disimpan dan di atas namkan pengasuh Soya yaitu bibi Hilda menghantarkan Soya menjadi remaja yang cukup sukses walau tak menggunakan nama keluarganya. Semua hal yang kini ia lakukan dan tekuni tak lepas dari saran sang ibu, Nyonya Asmitha saat masih hidup dan sehat. 

Ayah Soya tuan Wijaya hanya tahu jika Soya sama dengan remaja lainnya, bandel tukang menghamburkan uang dan bersenang-senang dengan kekayaan yang dimilikinya. Lalu, kenapa sang ayah yang seharusnya tahu banyak hal tentang sang putri justru bis berfikir seperti itu? 

Tuan Wijaya selama tiga tahun ini hanya tahun tentang semua yang Soya lakukan lewat asistennya, serta dari seluruh list penarikan uang bulanan yang menjadi hak Soya selalu ludes tanpa sisa bahkan terkadang lebih dari yang sudah ayah berikan padanya. Tapi, sayangnya sang ayah tidak pernah mencari tahu kemana uang-uang itu berlabuh. 

"Non, ada tamu!" ujar Bibi Hilda yang datang sedikit tergesa-gesa. Membuat lamunan Soya buyar seketika. 

"Siapa, bi?" tanya Mang Tekyung. 

Bibi Hilda menggelengkan kepalanya. "Tidak tahu!"

Mang Tekyung yang masih berada disisi Soya ikut beranjak kala Soya melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah menuju ke teras depan. Setibanya di depan, Soya menghentikan laju langkahnya dan mengintip di sebalik pintu melihat siapa tamu yang datang diwaktu hampir gelap tersebut. Mata bulat itu mulai memindai seseorang yang tengah berdiri dan membawa buket mawar putih lengkap dengan sebuah kotak kado yang diletakkan di meja yang ada disana. 

"Selamat sore!"ujar Soya  sambil melangkahkan kakinya dan berhenti tepat di hadapan pria yang lengkap dengan jas formal dan parfum yang membuat kesan maskulin itu menguar ke indera penciuman Soya. 

" Selamat sore, Nona Soya!" jawabnya dengan senyum yang cukup gemilang. 

"Ada yang bisa dibantu, Tuan?" tutur Soya Sopan. 

"Perkenalkan, saya Dewa!" ujar lelaki tersebut mengulurkan tangannya sopan kehadapan Soya dan disambut hangat oleh gadis itu. 

"Iya, lalu?" lanjutnya. 

"Saya adalah asisten Pak Alex Ferguson Minari. Saya berkunjung untuk memberikan bunga ini dan kado ini untuk Anda, Nona." Ujar Dewa. 

Soya yang mendengar nama yang tak asing lagi di telinganya itu hanya bisa mendesah pasrah. "Lalu, dimana Tuan besar mu itu?"

Dewa tersenyum sebelum akhirnya menjawab pertanyaan yang Soya layangkan padanya. "Tuan Alex sedang ada urusan pekerjaan ke Dubai, Nona. Jadi... 

"Sudah, sudah! dia mau ke Dubai, Jerman atau ke Mars sekalipun bukan urusanku, To the point saja!" potong Soya begitu saja, membuat Dewa mengulum bibirnya. 

"Saya kemari ditugaskan untuk membawa bunga dan hadiah ini untuk Anda, sekaligus meminta maaf karena beliau tak berpamitan kepada Anda sebelum keberangkatannya ke Dubai," tutur Dewa panjang dan lebar. 

"Lalu, ada lagi?" tanya Soya tak ingin berlama-lama. 

"Mungkin besok atau lusa, Tuan Alex akan kembali ke tanah air dan akan mengunjungi Anda, Nona," lanjut Dewa. Soya yang mendengar kalimat itu hanya bisa mengangguk dan tersenyum seadanya. 

"Hilang sudah masa-masa tenang aku!" gumam gadis berlesung pipi itu. 

"Iya, Nona! Anda mengatakan sesuatu?" tanya Dewa mendengar sedikit gumaman Soya.

"Oh, tidak!" Soya menggeleng dengan cepat cepat senyum yang dipaksakan. 

"Kalau begitu, saya mohon undur diri Nona."

"Baik!" jawab Soya sambil meraih buket mawar itu dari tangan Dewa. 

Selepas Dewa pergi, Soya mengambil kotak kado berwarna pink dengan hiasan pita diatasnya. Ia bergidik, seumur-umur baru kali ini ia menerima kado dengan kotak berwarna seperti itu. "Sepertinya si Tuan Duda itu belum mencari tahu tentang warna kesukaanku, atau jangan-jangan dia sengaja memilih warna ini," gumam Soya dengan tangannya sibuk mencoba membuka tutup kado tersebut agar ia tahu apa isi di dalamnya. 

"Uhuk-uhuk!" Soya tersedak salivanya sendiri kala melihat isi kado tersebut. 

"Dia pikir aku ini apa, penari balet! dasar gila!" Soya langsung memasukkan kembali isi dari kado tersebut ke dalam kotak dan meninggalkanya begitu saja. Soya berjalan menuju tangga untuk naik ke kamarnya dengan sumpah serapah yang dilayangkan kepada duda tampan dan berwibawa tersebut. Sehingga membuat seseorang yang tak ingin Soya sebut namanya tersedak oleh minuman yang sedang ia teguk. 

"Ya ampun! bisa sampai keselek begini sih! aduh tenggorokanku!"

Alex mengusap hidung serta kedua matanya yang baru saja mengeluarkan air mata karena tersedak minuman soda yang ia tenggak barusan. Tak tahu saja, jika ia sedang mendapatkan makian dari gadis yang ia pikir akan tersentuh dengan pemberiannya. Oh Alex, sungguh sial. 

1
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
˙˚ʚ(Virly)ɞ˚˙
Siapa sangka
I and yu🧋
Bagus
Zahra
Ternyata Rasya anak dari istri pertama Wijaya toh. baru ngeh aku
Zeren
Ternyata Yara Nyonya Wijaya/Smile//Smile/
Zeren
Hana jangan kelamaan milih entar kurebut loh!!
Ell
Semalam update jam brp thor?
Ell
Oww Abg e Soya ta..
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.
Ell
Hahaha Lex/Smug//Doge/. Gmau nyari istri kedua ta?
Zeren: Wkakawk
Zeren: Wkakawk
total 2 replies
Ell
Siapa nih?? Mama tiri Soya kah?
Fitri Prasetyo
Alex, ini pr untukmu.. menyembuhkan bathin istrimu, dan menyatukan anak ayah itu.. 💪🏻💪🏻🥰
Shi Siaonan
Alex sama Soya makin iya iya yaa!
Yiyin
/Doge//Doge//Doge/
Ell
oh thor update nya tiap jam brp sih.? greget pengen lanjut bacanya. /Sob//Sob/
Ell
Wahh akhirnya ya Lex. 😏
Fitri Prasetyo
aduh aduh aduh, hareudang hareudang hareudang.. sore-sore bacanya, mana pak bojo gak ada.. aduuuhhhh 🙈🙈🤭😂😂😂
Celtic_nant
Wohohohoo, ada yg uda g sabar nihh😆
Fitri Prasetyo
Thor, kenapa nama Hana harus di up lagi sih.. 🙈🙈🙈
Zahra
.....
Zahra
Sejak kapan cwo yang jadi ternodai. kebalek mass T_T
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!