Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

~ Busan, Korea Selatan~

Keesokan hari nya Haraboji dan Hyun ki berjalan beriringan memasuki gedung rumah sakit, semua staf membungkuk hormat pada mereka

Semua staf rumah sakit berkumpul menjajar di depan Haraboji, Dokter Jae won dan juga Park hyun ki diruangan khusus untuk mengadakan pertemuan

"Semuanya, hari ini saya akan memperkenalkan cucu saya yang bernama Park hyun ki, kalian sudah tau kalau dia adalah satu satunya calon pemilik rumah sakit ini untuk menggantikan saya, usianya masih 20 tahun dan saya harap kalian memaklumi kesalahannya karna dia juga masih dalam tahap belajar. Dan untuk kalian yang merasa senior disini saya tidak keberatan untuk mengajarkan beberapa ilmu medis yang kalian miliki pada Hyun ki, karna meskipun Hyun ki calon pemilik rumah sakit ini. Saya akan tetap mempekerjakan dia sebagai staf dari rumah sakit ini, supaya dia bisa tau pekerjaan dari hal hal yang kecil terlebih dahulu" ucap Haraboji pada semua staf

Semua staf mengangguk lalu bertepuk tangan dan membungkuk hormat pada Hyun ki

"Ah Annyeonghaseyo, Park hyun ki imnida,  Meskipun saya adalah cucu dari Profesor park, tapi saya harap kalian tetap mau berteman dan menerima saya sebagai teman kalian, saya disini masih belajar dan butuh bimbingan dari Seonbaenim semuanya" ucap Hyun ki tersenyum sopan

Semua yang disana merasa terpesona dengan ketampanan Hyun ki terutama staf perempuan

"Wah tampan nya, aku tak percaya dia masih berusia 20 tahun"

"Iya benar, dia cukup pintar bisa menjadi Dokter di usia muda"

"Katanya dia sekolah di Beijing loh, dan dia selalu dapat peringkat disekolahnya"

"Wah, pantas saja dia sudah bisa jadi Dokter ya"

"Ssttt kalian gak tau ya, kalian dia lagi dekat dengan Kim Seo yeon si Dokter magang itu"

"Ah masa sih, beruntung sekali dia bisa didekati cucu presdir"

"Tapi Dokter magang itu juga terlihat cantik tau"

"Iya sih, lagi pula siapa yang gak mau coba sama Park Hyun ki, dia benar benar sangat menggoda"

"Ssttt kalian berisik"

Terdengar hampir semua staf berbisik bisik membahas Hyun ki yang baru mereka kenal itu

.

..

Hyun ki kembali memasuki ruang IGD tempatnya bekerja, dengan membawakan beberapa minuman untuk staf yang berada disana

"Wah kamasahamnida Seosaengnim" ucap mereka pada pada Hyun ki

"Ah nde" ucap Hyun ki tersenyum sopan pada mereka

"Ah chagia? Annyeong" ucap Hyun ki mendekati Seo yeon

"Haiiish, yang sudah menjadi Seonsaengnim" ucap Seo yeon tersenyum jahil meledek Hyun ki

"Seo yeon ah, ak...."

"Pasien kecelakaan mobil dengan luka diperutnya akan datang sebentar lagi, mereka menuju kesini, kalian cepat bersiap siap" teriak salah perawat laki laki yang berada disana

"Kajja, Hyun ki a" ajak Seo yeon

Mereka pun menunggu didepan pintu IGD dan tak berapa lama ambulance datang membawa pasien tersebut

Hyun ki yang melihat itu pun terkejut menelan ludah nya. Hyun ki melihat darah pasien itu bercucuran di perut pasien tersebut

"Arghhhh Sshhh" desis Hyun ki memegang kepalanya merasa pusing

"Waeyo? Gwenchana?" Tanya seo yeon

Hyun ki hanya menggeleng lalu membantu seo yeon mendorong ranjang pasien itu menuju IGD

Semua Dokter senior mengobati luka pada tubuh pasien tapi tidak dengan Hyun ki, tubuh nya bergetar hebat, dia juga menahan kesadarannya sedari tadi

"Seo yeon ah, aku mau ke toilet dulu"ucap hyun ki berlari ke toilet

Sesampainya di toilet, Hyun ki mencuci mukanya dan melihat dirinya dicermin

"Ke... kenapa? Kenapa bayangan itu selalu muncul dipikiran ku. Siapa mereka, Arghhh sekkiya" ucap Hyun ki marah pada dirinya sendiri

"Hyun ki a? Gwenchana?" Tanya Doktet Jae won yang ternyata berada di toilet yang sama dengan Hyun ki

"Jae won hyung?" Tanya Hyun ki menatap Dokter Jae won yang tersenyum sinis pada Hyun ki

"Kenapa kamu seperti orang gila begitu Park hyun ki shi? kamu sudah mulai mengingat sesuatu?" Tanya Dokter Jae won tersenyum sinis pada Hyun ki

"Maksud hyung apa?"tanya Hyun ki penasaran

"Kamu itu mengalami Amnesia Hyun ki shi, mungkin kamu sedikit demi sedikit akan mengingat masa lalu mu yang begitu kelam Park hyun ki"ucap Dokter Jae won terus tesenyum sinis

"Kelam? Maksudnya Kelam seperti apa?" Tanya Hyun ki semakin penasaran

"Nanti kamu juga akan tau sendiri, yang jelas kamu tidak berbakat menjadi seorang Dokter park hyun ki, kamu tidak cocok menjadi pemilik rumah sakit ini" ucap Dokter Jae won

"Oh ya? Terus menurut Hyung, siapa yang cocok menjadi pemilik rumah sakit ini? Ha...ha... apakah itu Hyung sendiri?" Ucap Hyun ki menatap Dokter Jae won

"Oh jelas itu saya, saya yang cocok jadi pemilik rumah sakit ini, dan kamu harus mati biar saya bisa mendapatkan rumah sakit ini Park hyun ki"ucap Dokter Jae won tersenyum sinis menatap Hyun ki

"Coba saja kalau berani, dari awal aku sudah tau kebusukan mu Hyung, Hyung kan yang menyuruh Sejin hyung menyakiti ku? Hyung sengaja memaksa Sejin hyung karna terus mengancam akan menyakiti keluarga nya" tanya Hyun ki marah

"Ha...ha... kamu sudah cukup pintar Park hyun ki, dan lihat saja nanti aku akan benar benar membunuh mu" ucap Dokter Jae won tersenyum licik

"Oh ya? Tapi Hyung akan terlebih dahulu membusuk di penjara karna ancaman pembunuhan yang akan Hyung lakukan pada ku, dan tadi Hyung juga mengaku telah menyakiti ku dengan mengancam Sejin Hyung karena Hyung juga mau menyakiti keluarga Sejin Hyung jika tidak berhasil membunuh ku" ucap Hyun ki tersenyum sinis sambil memamerkan handphone yang ada dalam genggamannya

"Maksud kamu apa?" Tanya Dokter Jae won bingung

"Aku sudah merekam semua nya, dan aku akan menyerahkan rekaman ini pada Haraboji dan juga Polisi, supaya Hyung benar benar membusuk dipenjara" ucap Hyun ki tersenyum sinis, lalu berjalan ke luar dari toilet

"Haiiish shibal sekkiya" gerutu Dokter Jae won frustasi sembari menjambaki rambutnya

"Awas saja kau Park Hyun ki, sebelum kamu menyerahkan Bukti itu, aku akan terlebih dahulu membunuh mu anak sialan" ucap Dokter Jae Won tersenyum licik sembari menatap dirinya sendiri di cermin

Hyun ki melangkahkan kakinya menuju ruang UGD kembali tapi tiba tiba

"Arghhh Sshhh kenapa kepala ku sering sakit akhir akhir ini, dan apa tadi yang di maksud Jae won Hyung benar kalau masa lalu ku cukup kelam, karena aku juga memimpikan Eomma yang begitu membenci ku, apa yang sebenarnya terjadi pada ku" gumam Hyun ki merasa bingung sembari terus memegangi kepala nya yang kembali terasa sakit.