NovelToon NovelToon
Wanita Simpanan CEO

Wanita Simpanan CEO

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor / Diam-Diam Cinta
Popularitas:353.6k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Demi pengobatan sang ibu, Bella rela menjadi simpanan Steven, CEO PT. Graha Sanatama. Namun, jodoh dan maut di tangan Tuhan. Sang ibu tetap tak dapat diselamatkan.

Setelah ibunya meninggal, Bella melepaskan diri dari Steven. Namun, takdir kembali mempertemukan mereka ketika Bella diperkenalkan kepada keluarga Axel, kekasih barunya. Tanpa di sangka ternyata pria itu adalah adiknya Steven.

Steven cemburu melihat kemesraan Axel dan Bella. Dia nekat merebut kembali Bella dari adiknya itu.

Apakah takdir tetap mempersatukan Bella dan Steven, sedangkan ada hati lain di antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Lima Belas

Bella cukup terkejut mendengar pernyataan cinta dari Axel. Dia mengira kebaikan pria itu selama ini memang murni ingin menolong bukan karena ada perasaan lebih. Dia tak tahu harus berkata apa.

"Aku menyukai kamu, karena kamu begitu sederhana, tetapi kesederhanaan itu sangat istimewa di selaput mataku. Akan sempurna jika kamu yang menjadi spesial di hati ini. Aku bukan yang terhebat, namun aku yakin kalau aku mampu membahagiakanmu dengan bermodalkan cinta dan kasih sayang, kamu mau'kan menjadi kekasihku?" Kembali Axel mengulang pertanyaannya.

Bella menarik napas dalam. Dia tak mau memberikan harapan palsu pada pria itu. Walau sebenarnya dia tak sampai hati menolaknya.

"Maaf, Kak. Aku tak bisa menerima kamu sebagai kekasihku. Aku bukan wanita baik seperti yang kamu pikirkan. Aku tak pantas untuk pria sebaik kamu," jawab Bella dengan suara pelan. Karena sebenarnya dia tak sampai hati menolak. Jika saja dia tak terikat dengan Steven, mungkin dia akan menerima pria itu.

Axel tampak terkejut mendengar jawaban Bella. Dia pikir wanita itu akan menerima cintanya. Selama ini dia selalu bersikap manis.

"Pantas tidaknya kamu untukku, aku yang menilai. Aku rasa kamu yang paling pantas menjadi kekasihku," balas Axel.

"Maaf, Kak. Sekali lagi aku katakan, aku bukan wanita baik. Kakak bisa mencari wanita lain yang lebih pantas menjadi kekasihmu. Kamu laki-laki baik, aku rasa banyak wanita yang antri untuk menjadi kekasihmu. Aku mohon maaf jika jawabanku membuat kamu kecewa," ujar Bella.

Axel menarik napas. Tampak sekali wajah kecewanya. Namun, dia berusaha tegar. Dia tak mungkin memaksakan cintanya.

"Jika itu memang yang menjadi pilihanmu, aku bisa apa. Tapi aku mau minta bantuanmu sekali lagi, apakah kamu masih bersedia?" tanya Axel dengan ragu.

"Kak, walau kita bukan pasangan kekasih, kapan pun kakak butuh bantuanku, dan jika aku mampu, akan aku bantu. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikan kamu selama ini."

"Masih mau'kah kamu menjadi pacar pura-puraku di hari ulang tahun pernikahan Abang Steven?" tanya Axel.

"Tentu saja, Kak. Sekali lagi maafkan aku, Kak," ucap Bella merasa sangat bersalah karena telah menyakiti hati Axel.

"Minggu depan acara ulang tahun pernikahan Bang Steven, aku ingin kamu mendampingiku sekali lagi. Aku janji ini yang terakhir. Aku tak akan merepotkan kamu lagi," balas Axel.

Bella menarik napasnya mendengar acara yang akan mereka hadiri. Itu berarti dia akan bertemu Steven lagi di sana. Dia sebenarnya merasa sangat bersalah saat melihat istri pria yang menjadi selingkuhannya itu.

Namun, menolak permintaan Axel dia tak tega. Baru saja dia mematahkan hati pria itu, masa dia harus melakukannya lagi dengan menolak permintaannya.

Setelah makan, mereka langsung menuju kafe, karena jam telah menunjukan pukul tiga sore.

**

Seminggu ini Bella merasakan perubahan sikap Axel. Dia tak sedekat dulu lagi. Dan baginya itu wajar. Pasti dia menjaga jarak karena telah ditolak wanita itu.

Bella sedang asyik menghitung penghasilan malam ini saat Axel datang menghampiri. Wanita itu tersenyum saat melihatnya.

"Bella, dua hari lagi pesta bang Steven, kamu tak berubah pikiran'kan?" tanya Axel.

"Tentu aja nggak, Kak. Aku sudah janji mau menemani kakak'kan?"

"Syukurlah. Seperti waktu itu, aku jemput kamu jam lima sore. Besok kamu libur kerja'kan?" tanya Axel lagi.

"Apa Kak Axel butuh tenaga tambahan, kalau memang ya, aku masuk kerja," jawab Bella.

"Tak usah, Bell. Tak mungkin kamu kerja terus tanpa libur. Itu hak kamu mendapatkan libur. Aku hanya mengingatkan Minggu malam aku jemput kamu, eh bukan sorenya aku jemput. Jam lima," ucap Axel.

"Iya, Kak. Ini laporan keuangan hari ini. Aku pamit," ucap Bella.

"Bella, aku lihat satu bulan ini kamu tak pulang dengan ojek langganan kamu. Setiap aku pulang bapak itu masih ada di depan kafe. Kamu pulang dengan apa?" tanya Axel.

Bella terkejut mendengar pertanyaan Axel. Tak mengira jika pria itu ternyata memperhatikan dirinya. Cukup lama wanita itu terdiam barulah menjawab pertanyaannya.

"Aku pulang dengan ojek lain, Kak. Kadang aku pulang dengan teman lain," jawab Bella.

"Kenapa kamu tak menunggu aku saja. Setengah jam lebih lama aku rasa tak apa. Lebih aman," ucap Axel.

"Tak apa, Kak. Merepotkan aja. Kakak'kan harus mengurus kafe dulu. Maaf, Kak. Aku pamit," ucap Bella. Dia ingin pergi dari hadapan pria itu agar tak ada lagi banyak pertanyaan yang akan menjebaknya.

Bella keluar dari kafe dengan gugup. Sesekali dia menoleh ke belakang memastikan jika Axel tak membuntuti dirinya.

Di tempat biasa, Han telah menunggunya. Bella masuk ke mobil dengan segera, takut ada yang melihat. Dia meminta Han segera melajukan mobilnya.

"Mbak Bella, hari ini dan besok, Pak Steven tak ada di Apartemen," ucap Han.

Bella tersenyum miris. Mengasihani dirinya sendiri. Tentu saja pria itu tak bisa ke apartemen menemani dirinya. Pasti sibuk dengan acara pesta ulang tahun pernikahannya. Padahal dia sendiri yang mengatakan tak penting acara tersebut.

"Pak Steven sedang berada di Singapura. Minggu sore baru kembali untuk menghadiri pesta ulang tahun pernikahannya. Pak Steven telah membeli baju buat Mbak hadir. Ada di apartemen," ucap Han.

"Kenapa kamu tak ikut Pak Steven, biasanya kemana dia pergi kamu ikut?" tanya Bella curiga. Dia yakin Steven ada di rumah istrinya.

"Besok pagi aku menyusul. Tadi Pak Steven pergi mendadak. Dia tak mau Mbak menunggu jemputan dariku," jawab Han.

Bella tak percaya dengan apa yang Han ucapkan. Padahal semua benar adanya. Steven tak ingin wanitanya pulang dengan ojek sehingga meminta Han tetap menjemput.

"Aku mau tidur di kost saja, boleh'kan? Nanti aku kirim pesan sama Pak Steven," ujar Bella.

"Boleh, Mbak. Pak Steven mengizinkan. Tapi ingat, baju pesta ada di apartemen!" ucap Han.

"Minggu pagi aku jemput. Aku besok mau istirahat!"

Han lalu mengantar Bella ke kostnya. Bella langsung keluar dari mobil begitu sampai. Dari tadi dia merasa sangat mual. Sudah tiga hari hal ini dia rasakan.

Sampai di kamar kost, dia langsung masuk ke kamar mandi. Akhirnya Bella menumpahkan semua isi perutnya.

"Kanapa tiga hari ini aku merasakan mual terus. Apakah aku hamil? Tapi tak mungkin, aku berhubungan lagi dengan Pak Steven baru satu bulan ini. Mungkinkah aku langsung hamil?" tanya Bella pada dirinya sendiri.

Tapi dia tetap kepikiran mengenai ini. Dia memutuskan untuk ke klinik besok pagi.

"Aku takut ada penyakit lain. Sebaiknya aku periksa ke klinik saja besok," gumam Bella pada dirinya sendiri.

1
Dwi Vella
Luar biasa
Agnesya
Wahh wajah axel hrsnya jd steven lbh keliatan cool 😍😍
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻
Hera
salam hangat tuh steven sama bella 😄
Juniartii Marpaung
kasihan axel ya.....
Meimei Memei
Luar biasa
Isna mansur
keren ..keren...seru ceritanya...
sherly
smoga Axel bisa untuk menjadi pria normal ..
sherly
Luar biasa
sherly
hahahha sok tau, owalah stev emang nih mesumnya ngk ada obat
sherly
kasar amat Bu, trauma sih boleh Ama pelakor tp kan ngk gitu juga konsepnya...
sherly
baru kali ini suami tak nanya tentang hub suami istri pas hamil .. keren banget stev
sherly
pecatpun percuma toh dah ketahuan rumahmu, yg bener tu kamu beli rumah baru lagi buat Bella, nah yg sekarang buat aku aja stev... hahahahahha
sherly
bisa gitu ya ditunda mau nangis.. siaran ulang...ya bang
sherly
iiih Axel terong makan terong....
sherly
haduh Bella kenapa ngk dibilang ke stev kalo hamil dianya ngarep anak dr kamu loh
sherly
siap2 patah hati bang Axel... kasian- kasian..
sherly
kalo milikmu kenapa kamu buat seperti itu seolah2 Bella ngk ada harganya... hadew stev
sherly
dah brp kali disiram Ama Steven si Bella ngk hamil ya
sherly
ya ampun dah punya bini si Steven... astagaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!