Valencia Irene Sitorus seorang wanita berusia 23 tahun,merupakan wanita multitalenta ahli di berbagai bidang.namun semuanya itu adalah topengnya semata wayangnya karena profesi nya yang sebenarnya yaitu seorang Queen mafia no 1 di dunia.
Valen mulanya adalah seorang gadis kecil yang periang namun ketika kematian ayah dan ibunya yang di sengaja kan oleh musuh bebuyutan ayahnya mengubah senyum gadis itu,kini hanyalah kehidupan yang penuh darah yang membuatnya tersenyum selain dari itu hanyalah senyum palsu.
namun tidak di duga perkara besar tidak bisa membunuhnya maka perkara konyol bisa membunuhnya,ia malah mati karena tersedak nyamuk.
namun sepertinya Tuhan berkehendak bukannya pergi ke sorga Valen malah terbangun di tubuh seorang putri dari kerajaan Lumilis yang di abaikan oleh Raja.karena membuat Ratu meningal setelah melahirkan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 14
kini Valen dan Leti sampai di pasar namun tampaknya Leti sangat kelelahan.
Valen menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang.
"ada apa dengan mu Leti??"ucap Valen.
"nona masih bertanya,ini semua karena nona yang membawa ku terbang keluar istana dengan kecepatan penuh"ucap Leti.
"dan kau cape??"ucap Valen.
"tentu saja nona"ucap Leti.
"seharusnya aku lah yang berkata seperti itu,karena ku harus menggunakan sihir angin sambil menyeret tubuh mu yang dua kali lipat dari ku"ucap Valen.
keduanya lalu berjalan menuju ke arah pusat kota dan sampai di sebuah bangunan dimana sudah ada Salia yang menunggu mereka.
"selamat datang nona"ucap Salia dengan suara wanita.
"hm, bagaimana dengan bangunannya??"ucap Valen.
"semuanya sudah di bersihkan nona,begitupula dengan satunya.kalau untuk para koki saya sudah mendapatkan 5 orang koki apakah kurang??"ucap Salia.
"tidak itu cukup,aku ingin bertemu dengan mereka"ucap Valen lalu berjalan masuk ke dalam bangunan yang akan menjadi restoran miliknya.
"baik nona"ucap salia.
lalu ketiganya masuk dan menuju dapur yang kini sudah ada lima orang koki yang menunggu di sana.
"nona selia Di mana pemilik restoran? bukankah kamu mengatakan dia akan datang??"ucap salah satu koki.
"ya dia sudah datang, perkenalkan ini nona pemilik"ucap Salia sambil memperkenalkan Valen.
"ehhh??? jadi bos kami seorang bocah kecil??!"ucap mereka terkejut.
"memang kenapa kalau saya anak kecil??"ucap Valen dengan dingin.
atmosfer di ruangan itu semakin rendah yang membuat mereka seolah-olah sulit untuk bernapas.
"ma-maafkan kami nona"ucap mereka lalu sujud di lantai.
"huh,bangun lah aku tidak suka melihat hal seperti ini"ucap valen.
"perkenalkan aku ada pemilik restoran ini, namaku Valen"ucap Valen
"baik nona"ucap mereka
Valen berdehem lalu dengan cepat Leti menarik sebuah kursi dan meletakkannya, lalu Valen duduk di sana dan menetap kelima koki itu.
"Leti berikan kepadaku"ucap Valen.
"baik nona"ucap Leti lalu mengambilkan sebuah karung yang berisi sesuatu.
"ini nona"ucap Leti.
"taruh di tengah-tengah"ucap Valen.
Lalu Leti meletakkan karung itu di depan Valen dan juga kelima koki itu.
"buka"ucap Valen.
dengan ragu-ragu salah satu koki itu membuka karung itu.
"aaaaa racunnn"ucap koki itu sambil menjauh dari karung itu.
"dengar baik-baik, ini memang sesuatu yang kalian anggap sebagai racun. tapi sebenarnya ini adalah bumbu masak yang sangat ajaib"ucap Valen.
"tidak mungkin nona,bahkan ada rumor yang mengatakan ada seseorang wanita yang tidak memiliki indra perasa setelah menyuap racun itu ke dalam mulutnya.
"tentu saja itu berbahaya bagi orang yang bodoh"ucap Valen.
"perhatikan baik-baik"ucap Valen sambil berjalan ke salah satu meja yang ada di dapur itu
Valen mengambil pisau dan mulai memotong sayur-sayuran dan juga daging dengan begitu lihai.
setelah selesai Vallen menuangkan minyak ke dalam kuali dan mulai memasak.
Valen mengambil satu sendok makan garam yang dianggap racun oleh orang-orang itu, dan menaburkannya ke dalam masakannya.
aroma masakan Valen mengguar dan membuat perut perut yang ada di sana meronta-ronta k untuk mencicipi masakan Valen, nama meski begitu semua orang yang di sana begitu takut karena tahu bahwa Valen memasukkan racun itu ke dalam masakannya., hanya Leti lah yang tidak takut karena ia sangat menyukai masakan Tuan Putri nya itu.
Valen meletakkan makanan itu di atas meja
"coba kalian cicipi"ucap valen.
kelimanya merasa begitu takut termasuk juga salia.
"Leti"panggil Valen.
leti mengangguk lalu mengambil sendok lalu mulai mencicipi masakan Valen.
"huaaaa ini sangat enak put-ehh nona"ucap Leti yang hampir saja keceplosan memanggil Valen tuan putri.
melihat Leti baik-baik saja kelima koki beserta salia mengambil sendok dan memulai mencicipi makanan itu.
kelimanya menatap ragu ke arah sendok yang berisi makanan itu harus sambil memejamkan mata mereka memasukkan makanan itu ke dalam mulut mereka, sedetik setelah makanan itu menyentuh indra perasa mereka mata mereka terbuka lebar.
"INI SANGAT ENAK!!!"seru mereka.
"garam yang kalian sebut racun itu adalah bumbu masak dan inilah hasilnya, jadi hari ini silakan kalian menggunakan garam ini untuk latihan, dan ini adalah buku resep yang saya tulis"ucap Valen.
"Leti beritahu kepada mereka beberapa bumbu masak yang belum mereka ketahui itu"ucap valen
"baik nona"ucap Leti.
"ahh dan kamu salia, kamu dan leti akan menjadi juri untuk menilai masakan mereka"ucap Valen.
lalu Valen berdiri dari kursinya hendak berjalan keluar dari ruangan itu.
"nona!Nona ingin ke mana?"ucap Leti.
"aku memiliki urusan sebentar, kau tetaplah disini tak perlu menemaniku"ucap Valen.
"baik nona.
lalu Valen keluar dari bangunan restoran itu.
"Crimson pergilah ke laut Timur dan dapatkan banyak garam" telepati Valen.
"baik nona, aku akan memindahkan gua garam itu ke dalam ruang dimensi maka semuanya akan beres" ucap Crimson
"tentu saja Nona" ucap Crimson.
"nona, kenapa hanya crimson yang mendapatkan tugas? bagaimana denganku? aku sangat bosan nona" ucap Talia.
"kamu tidak berguna makanya tidak di beri tugas" ejek Crimson.
"sialan aku akan membakar lidah mu sampai gosong" ucap Talia marah.
"berhenti bertengkar kalian sangat berisik!!" ucap Valen dingin.
"maafkan kami nona" ucap keduanya serempak.
"Talia keluarlah, temani aku berjalan-jalan" ucap Valen.
"dengan senang hati nona" ucap Talia lalu keluar dari ruang dimensi dan muncul sebagai sosok wanita yang cantik di sebelah Valen.
"ayo pergi"ucap Valen.
"baik nona"ucap Talia riang.
Valen dan talia berjalan menuju sebuah kedai untuk tempat jualan.
Valen tersenyum lalu mengeluarkan 2 dus garam dari dunia modern.
"apa ini nona??"ucap Talia.
"garam,tugas kita saat ini adalah menjualnya"ucap Valen.
lalu Valen mengibaskan tangannya dan muncullah tiga buah piring yang berisi makanan.
setelah itu Valen juga mengeluarkan toa dan berdehem sebentar.
"tuan-tuan sekalian nyonya-nyonya sekalian mari beli bumbu terbaru, ini bukan racun. tapi ini adalah bumbu penyedap rasa, digunakan sedikit saja membuat makanan menjadi enak"ucap Valen di toa.
sedangkan orang-orang mulai berkerumun di depan kedai milik Valen pernah mendengar sebuah suara yang amat keras itu.
"benda apa itu?? kenapa suara anak kecil itu menjadi keras??"ucap salah satu rakyat.
"kyaaaa ini racun"ucap salah satu mereka.
"hey kamu mau menjual racun yang benar saja"ucap salah satu rakyat protes.
"tenang saja Tuan, silakan cicipi masakan ini kalian pasti sangat menyukai nya"ucap Valen.
"omong kosong, kau ingin kami semua mati hah??!"ucap salah satu rakyat yang lain.
Valen menghela napas lalu mencicipi makanan itu begitupun dengan Talia.
Setelah beberapa saat keduanya masih berdiri tegar dengan talia yang begitu lahap memakannya.
"huaaa ini sangat enak nona,aku baru mengetahui makanan seenak ini"ucap Talia.
Lalu salah satu rakyat itu memberanikan diri lalu mencicipi masakan itu.
"enakkk!!"serunya.
"ingat semuanya gunakan garam ini sedikit saja pada masakan jangan terlalu banyak atau lidah kalian akan merasa asin yang luar biasa"ucap Valen.
"aku membelinya"ucap pria yang mencoba masakan tadi.
"baik lah 1 koin perak"ucap Valen.
"wahh sangat murah"ucap mereka.
"aku mau beli"
"aku juga"
"aku dua bungkus"
"aku mau"
"aku"
"aku"
TBC
🥰🥰🥰
ini para tokoh utamanya bocil semua
MC cewek 5 tahun
MC cowok 7 tahun
kak author boleh kasih saran
kalo menurut aku akan lebih baik usia mereka diubah jadi usia remaja misalnya usia 15 tahunan
karena gak masuk akal aja anak balita berbisnis 🙏🙏🙏🙏
itu saran ya kak author
jika saran saya kurang tepat mohon maaf
sumpah ngakak brutal aku
saya halu author diluar ekspektasi aku
👏👏👏👏👏👏