NovelToon NovelToon
Aku Menolak Menjadi Pemeran Figuran

Aku Menolak Menjadi Pemeran Figuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: @hartati_tati

Naya wanita cantik yang berumur 27 tahun mendapati dirinya terbangun didunia novel sebagai pemeran tambah yang berakhir tragis. Naya merasuk kedalam tubuh Reka remaja cantik yang berusia 18 tahun. Reka memiliki keluarga yang sangat amat menyayanginya, mereka rela melakukan apapun demi kebahagiaan Reka. Meskipun memiki keluarga yang sangat amat mencintainya sayangnya kisah percintaan Reka tidak berjalan dengan baik. Tunangannya Gazef lebih memilih pemeran utama wanita dan meninggalkan Reka. Reka yang merupakan pemeran tambahan akhirnya menjadi batu pijak untuk kebehagian Gazef dan Rosa, Reka harus mati demi kebahagiaan pemeran utama dalam novel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Di dalam kamar Reka, mereka duduk di atas sofa kecil yang ada di pojok ruangan. Reka dan Felly menatap Kael dengan tatapan dalam, membuat Kael merasa semakin bingung dan gelisah.

"Kael, aku akan bertanya sekali lagi. Kamu masih ingat jika aku ingin memutuskan pertunangan dengan Gazef?" tanya Reka dengan nada serius.

"Iya," jawab Kael tanpa ragu.

"Kapan aku mengatakan hal itu?" lanjut Reka, matanya tak lepas dari Kael.

"Beberapa minggu yang lalu saat makan di kantin, kenapa?" jawab Kael, mulai merasa semakin bingung dengan arah pembicaraan ini.

Reka dan Felly saling bertukar pandang sebelum Reka melanjutkan, "Kael, ada sesuatu yang sangat penting yang harus kamu ketahui. Ingatanmu tentang hal itu... seharusnya tidak ada."

Kael menatap Reka dengan kebingungan yang semakin mendalam. "Apa maksudmu? Tentu saja aku ingat. Kenapa ingatan itu tidak seharusnya ada?"

Reka menghela napas panjang, berusaha menyusun kata-kata dengan hati-hati. "Karena, Kael... kita hidup dalam dunia novel. Sebagian besar orang tidak seharusnya mengingat kejadian yang mengubah alur cerita seperti kamu."

Kael terdiam, mencerna kata-kata Reka dengan susah payah.

"Kami juga bingung kenapa kamu bisa mengingat hal itu. Sepertinya ada sesuatu yang berbeda denganmu, Kael," kata Felly menambahkan.

"Aku... hidup dalam dunia novel? Apa ini semacam lelucon?" Kael bertanya, masih mencoba memahami situasi aneh ini.

"Tidak, ini bukan lelucon," kata Reka dengan tegas. "Dan itulah sebabnya aku ingin bicara denganmu. Jika kamu ingat, itu berarti kamu mungkin memiliki peran penting dalam mengubah alur cerita ini. Aku perlu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi."

"Baiklah, aku akan mendengarkan cerita dongeng kalian," ujar Kael

Reka menghela napas pelan, mencoba menenangkan dirinya sebelum memulai penjelasan yang sangat penting. Dia memandang Kael dengan serius, memastikan dia siap mendengar kisah yang akan dia ceritakan.

"Oke, dengarkan baik-baik," kata Reka, suaranya terdengar tegas namun lembut. "Dalam cerita novel yang menjadi dunia kita ini, aku, atau lebih tepatnya karakter 'Reka', harus mati demi kebahagiaan Rosa dan Gazef."

Kael mengernyit, merasa tak percaya dengan apa yang didengarnya. "Apa? Kenapa harus begitu?"

Reka melanjutkan, "Di dalam cerita novel, Reka adalah karakter yang sangat mencintai Gazef. Karena cintanya yang begitu dalam, dia rela mengorbankan dirinya agar Gazef bisa bahagia bersama Rosa. Pada akhirnya, Reka memilih untuk mati, demi Gazef dan Rosa

menjalani kehidupan yang bahagia."

"Itu tidak adil. Kenapa harus kamu yang berkorban?" kata Kale menggigit bibirnya, berusaha menahan rasa marah dan sedih.

Reka mengangguk setuju, "Aku juga berpikir begitu. Itulah sebabnya aku ingin mengubah akhir cerita ini. Aku tidak ingin mati hanya untuk kebahagiaan mereka. Aku ingin hidup dan menemukan kebahagiaanku sendiri."

"Jadi, maksudmu... Kamu harus mengubah alur cerita ini agar kamu tidak mati?" kata Kael terdiam, mencoba mencerna informasi ini.

"Ya," jawab Reka tegas. "Tapi untuk itu, kita harus memahami bagaimana sistem dunia ini bekerja dan bagaimana kita bisa mengubahnya. Fakta bahwa kamu mengingat percakapan kita tentang memutuskan pertunangan dengan Gazef adalah tanda bahwa sesuatu bisa diubah."

Kale menatap Reka dengan penuh tekad. "Aku akan membantumu, Reka. Kita akan mengubah cerita ini. Kamu tidak akan mati demi mereka," ujarnya.

"Aku juga. Apapun yang harus kita lakukan, aku akan ada di sisimu," ujar Felly mengangguk setuju.

Saat suasana sedang serius, terdengar ketukan pintu yang tiba-tiba mengagetkan Reka, Felly, dan Kael.

Tok.

Tok.

Tok.

"Kaget aku," kata Felly sambil meletakkan tangan di dadanya.

"Nona, saya membawa cemilan untuk nona dan teman-teman nona," kata seorang pelayan dari balik pintu.

"Ya, masuk," kata Reka setelah menarik napas dalam.

Pintu terbuka perlahan, dan pelayan masuk dengan membawa nampan berisi cemilan dan beberapa minuman. Pelayan itu dengan cepat dan cekatan meletakkan makanan dan minuman di meja, memastikan semuanya tersusun rapi sebelum berbalik dan menunggu instruksi lebih lanjut.

"Terima kasih," kata Reka dengan sopan.

"Jika ada yang Anda butuhkan lagi, jangan ragu untuk memanggil saya, Nona," kata pelayan itu dengan sopan sebelum beranjak keluar dari kamar, menutup pintu dengan lembut di belakangnya.

"Yah, setidaknya kita punya cemilan sekarang," ujar Felly menghela napas lega.

Reka tersenyum tipis, berusaha untuk kembali fokus pada pembicaraan mereka. "Baiklah, seperti yang tadi aku katakan, kita harus menemukan cara untuk mengubah alur cerita ini."

"Mungkin kita harus mulai dengan mencari tahu lebih banyak tentang dunia ini dan batasan-batasannya. Jika kita tahu bagaimana penulis mempengaruhi cerita, mungkin kita bisa menemukan celah untuk mengubahnya," ucap Kael mengambil satu cemilan, menggigitnya perlahan sambil merenungkan apa yang baru saja mereka bicarakan.

"Setuju. Kita harus lebih cerdas dari penulis dan mencari cara untuk melawan takdir yang sudah ditentukan," kata Felly mengangguk setuju sambil mengambil minuman.

Saat Reka, Felly, dan Kael akan melanjutkan pembicaraan, terdengar suara Arsan yang berteriak dari luar kamar.

"Yuhuuu, my curut manis ku, dimana kamu my babe?" teriak Arsan dengan riang.

Felly yang mendengar teriakan Arsan menahan tawa, sementara Kael membuang muka dengan senyum lebar, berusaha menahan tawa juga. Reka memejamkan matanya, merasakan kekesalan yang tiba-tiba muncul.

"Kenapa harus sekarang?" gumam Reka, menghela napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya.

Pintu kamar terbuka dengan keras dan Arsan muncul dengan senyum lebar di wajahnya. "Nah, ini dia my curut! Apa yang kamu lakukan, adikku yang manis?"

" Kak Arsan, tolong jangan ganggu kami. Kami sedang membicarakan sesuatu yang penting," ucap Reka membuka matanya, menatap kakaknya dengan tatapan tajam.

Arsan mendekat, memandang Kael dan Felly dengan tatapan penasaran. "Wah, ramai sekali di sini. Apa kalian sedang merencanakan sesuatu yang seru?"

Felly tidak bisa menahan tawanya lagi dan Kael tertawa pelan.

"Arsan, kamu benar-benar tahu bagaimana membuat suasana menjadi... berbeda," kata Kael dengan nada bercanda.

" Kak Arsan, kami benar-benar butuh waktu sendiri sekarang. Bisakah kamu pergi dan memberi kami sedikit ruang?" kata Reka menghela napas lagi, mencoba untuk tetap tenang.

"Baiklah, baiklah. Tapi kalau butuh bantuan, panggil saja aku, ya? My curut, jangan terlalu serius, oke?" kata Arsan memasang wajah pura-pura sedih, tetapi akhirnya pergi keluar.

Setelah Arsan keluar dan menutup pintu, Felly dan Kael masih tertawa kecil. Reka hanya bisa menggelengkan kepalanya, merasa lega karena akhirnya bisa melanjutkan diskusi mereka tanpa gangguan lagi.

"Oke, di sampai dimana tadi?" tanya Reka, berusaha kembali fokus.

"Kita sedang membahas bagaimana kita bisa mengubah alur cerita ini," jawab Felly, masih tersenyum.

Reka mengangguk. "Baik, mari kita lanjutkan. Kita perlu strategi yang baik dan pemahaman yang jelas tentang dunia ini. Aku yakin dengan bantuan kalian, kita bisa menemukan cara untuk mengubah takdir kita," ujar Reka.

Diluar kamar, suara Arsan kembali terdengar, berteriak dengan nada yang lebih riang.

"Kunti bogel ku yang manis, jika Kael berani menyentuhmu, jangan ragu untuk berteriak! Kakakmu yang merupakan seorang pahlawan tanpa topeng siap untuk menyelamatkan Kunti bogel yang imut!"

Di dalam kamar, Reka memejamkan mata, berusaha menahan kekesalan yang semakin memuncak. Felly menutup mulutnya dengan tangan, berusaha keras untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Kael, di sisi lain, mencoba menahan senyum, meskipun telinganya mulai memerah karena menahan tawa.

"Ya ampun, kakakmu benar-benar... luar biasa," kata Felly dengan nada bercanda.

Reka membuka matanya, menatap Kael dengan pandangan penuh permintaan maaf. "Maafkan kakakku, dia memang selalu seperti itu."

"Kak Arsan benar-benar unik. Tapi, dia sangat menyayangimu, Reka," ujar Felly akhirnya tidak bisa menahan tawanya lagi.

"Baiklah, kita abaikan saja. Mari kita fokus kembali pada pembicaraan kita," ujar Reka hanya bisa menghela napas, mencoba untuk tetap tenang.

Di luar, suara Arsan masih terdengar samar-samar, tetapi di dalam kamar, Reka, Felly, dan Kael berusaha mengabaikan kekacauan itu dan kembali fokus pada rencana mereka.

1
Batara Kresno
Luar biasa
Murni Dewita
👣
Yui
Luar biasa
Dede Mila
baca
Aisyah Suyuti
seru
Black Moon
Masih nunggu up nya, Thor.
renaa.
di chapter sebelumnya si arsan manggilnya cebol, trs micro sister, lah skrg malah kunti bogel 🙂
zakia Mutmainah
kenapa harus nolak reka? padahal kalo reka sama kael itu pasti cocok banget
Black Moon
Kalo Gw jadi Kael juga pasti mikirnya ke arah situ, sabar ya Kael tapi bukan itu yg mau dibicarakan 🙈
✓🥀 forever
suka/Heart/

smngt Thor
Moly
Lanjut...
charis@ŕŕa
up 1 lg dong
Erni Nofiyanti
pusing bacanya muter2,
Erni Nofiyanti
kirain mukanya rusak
Midah Zaenudien
cukup bagus cuma aku belum faham alur x
@ImIm: *Biar typo
@ImIm: Reka aka naya dipaksa sama author buat mengikuti cerita novelnya dimana Reka aka naya harus mati. Karena Reka menolak dan mencoba mengubah alur cerita biara tidak mati akhirnya author (penulis novel) memutar waktu. Dibagian pertama Reka berhasil memutuskan pertunangan tapi Reka tidak tahu kalau keluarganya mencelakai Rosa dan Gazef pemeran utama dalam cerita novel makanya Reka sempat bingung kenapa dia tiba-tiba ke tarik kembali ke awal cerita dimana dia masih berstatus tunangannya Gazef. Dibagian kedua dimana Reka menembak Gazef disitu titik awal Reka sadar kalau terjadi sesuatu yang buruk kepada pemeran utama maka Reka akan di tarik paksa kembali ke titik awal cerita.

Semoga paham dengan penjelasannya
total 2 replies
Black Moon
Ditunggu up selanjutnya, semangat Author
Lippe
kata cebol dengan berat hati masih keterima. Tapi..... MICRO???
semungil itu😭😭😭😭
Neng Rusyanah
Luar biasa
Grey
apa jangan² karena perasaan kael? author nya terlalu terobsesi sama peran si kael? atau author nya terobsesi sama ending dari pemeran utama yg dia ciptakan?
Grey
kirain gegara kata rawrr nya😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!