Gerhana Bulan Ditengah Terik Mentari

 Akhirnya Kenzo terpaksa memasak menu makanan paling praktis yang pernah ada.yaitu mie instan.

"Ren! bik Ida pergi kemana?"tanya Kenzo kepada Loren.

"Bik Ida....izin pulang,katanya anaknya sedang sakit"jawab Loren.

"Hay Ra!"sapa Amoy.

"Hai juga"sahut Nara.

seketika Amoy langsung menghentikan langkahnya,ia bergegas menghampiri Nara"Ingatan lo udah balik ra?"tanyanya.

"Apa kak? ingatan apa?"tanya Nara dengan mimik wajah yang dibuat seolah dirinya masih bodoh seperti sebelumnya"Maaf moy,lebih sedikit orang yang tahu kalau aku pura pura akan jauh lebih baik lagi"batin Nara

"Sarapan Moy!"tawar Kenzo.

"Em...."Amoy menyipitkan mata melihat makanan yang dimasak oleh Kenzo"Telur gosong dan nasi gorengnya kok bentuknya nggak enak banget buat dilihat"vatin Amoy,tanpa ia sadari raut wajahnya sudah menggambarkan penolakan"Nanti aja"tolaknya.

"Ara ayo makan"Kenzo menyuapi Nara dengan makanan yang sudah susah payah dibuatnya.

"Em,om ken makan juga"Nara mendorong tangan Kenzo agar dia juga mencicipnya.Kenzo pun melahap satu sendok penuh.

"Huek!"

Nara menelan paksa Nasi yang sudah masuk kedalam mulutnya.

"Nara buang nasi yang ada didalam mulut kamu"pinta Kenzo sambil menadahkan tangannya agar Nara mengeluarkan makanan dimulutnya.

"Udah abis!"jawab Nara sembari menunjukkan isi mulutnya.

"Kita pesan saja makanannya"ucap Kenzo.

"Aneh,biasanya om ken bisa masak,kenapa tiba tiba hari ini masakan dia ancur banget"batin Nara,heran dengan perubahan Kenzo.

tiba tiba Kenzo memeluk Nara daei belakang"Aroma ini sangat membuat nyaman,rasanya ingin sekali aku menidurinya"batin Kenzo.

Satria yang sedang mengawasi kamera pengawas terkejut melihat perlakuan Kenzo terhadap Nara,Satria bergegas datang keruang makan untuk menghentikan aksi Kenzo.

"Om ken kok aneh banget?"pikir Nara.

"Kenzo!"teriak Satria dari kejauhan.

"Nara kamu kembali kekamar kamu dulu,saya sedang ada perlu dengan om kamu"perintah Satria.

Nara beranjak dari tempat duduknya lalu pergi menuju kamarnya,namun sebenarnya ia tidak langsung pergi kekamarnya,Nara berhenti dianak tangga untuk menguping pembicaraan antara Kezo dan Satria.

"Berhenti! jangan lakukan hal gila lagi Kenzo!,kenapa kamu sering muncul akhir akhir ini!"ucap Satria marah.

"Apa maksudnya?"tanya Nara dalam hati.

"Satria,satria! jangan pernah ikut campur dalam urusanku! kamu itu hanyalah karyawan dirumah ini!"seru Kenzo,tangannya terkepal kuat menahan amarah.

Satria sangat marah mendengar perkataan Kenzo,tetapi ia tahu kalau yang berkata seperti itu bukanlah Kenzo yang sebenarnya

Kenzo meraih pisau yang berada didapur lalu mengarahkan nya kepada Satria"Aku sudah lama tidak..."belum selesai ia berbicara Kenzo yang asli berhasil menguasai tubuhnya lagi.pisau ditangannya terjatuh dilantai"Ah! apa yang terjadi?"tanyanya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.

Satria menghela nafas lega"Akhirnya"ucapnya

"Dia muncul lagi,hampir saja kamu menyakiti Nara"ujar Satria.

deg.

"Apa!"ucap Kenzo setengah berteriak.

"Tenang saja,Nara baik baik saja"terang Satria.

Nara berjalan pelan menuju kamarnya lalu menutup pintu dengan pelan agar tidak terdengar oleh Kenzo dan Satria.

"Aku harus menjauhinya"ucap Kenzo,ia berniat menjauh dari Nara agar tidak menyakiti gadis itu,kepribadiannya yng lain terus mencoba menyakiti Nara.

beberapa bulan berlalu,saat ini sudah saatnya berkuliah.Nara masuk kuliah di universitas terbagus dikota itu.Saat mendaftar Nara tidak sengaja bertemu Alea disana"Bukannya dia istrinya om Edzard"batinnya saat melihat Alea diantara kerumunan calon mahasiswa lainnya.dirinya memang belum pernah bertemu secara langsung dengan Alea Nara hanya pernah melihat Foto Alea di ponsel Edzard.

tanpa ragu Nara langsung menghampiri Alea"Hay!"sapanya.

Alea menyipitkan matanya melihat kearah Nara"Siapa dia?"tanyanya dalam hati.

"Aku Nara!"Nara mengulurkan tangannya untuk mengajak Alea berkenalan.

Alea menyambut uluran tangan Nara"Alea"Sahutnya

"Aku tahu,kamu istrinya om Edzard kan?"tanya Nara dengan suara pelan karena tidak ingin terdengar oleh orang lain.

"Nara!"Dari kejauhan Amoy datang sambil menggendong baby Selin.

"Lo daftar disini juga?"tanya Nara penuh antusias.

"Bukan cuma gue,tapi mereka juga"Amoy menunjuk kearah teman teman lama Nara saat masih bersekolah ditempat lain.

tatapan Nara bertemu dengan Devan namun detik kemudian Nara langsung membuang tatapannya kearah lain

rasanya nyeri didadanya membuat Devan sangat sedih dan menyesali perbuatannya dimasa lalu"Ini karmaku,aku yang dulu suka membuli kamu sekarang kau membuatku tergila gila"batin Devan.Niatnya untuk menghampiri Nara ia urungkan karena ia menyadari Nara masih sangat membenci dirinya.

"Lihat apa lo van?"tanya Bunga.

Devan tidak menanggapi pertanyaan Bunga

"Van sini!"panggil Amoy.

Devan pun menghampiri Amoy dan yang lainnya

"Udah berdamai aja"ucap Amoy kepada Nara.

"Males banget"batin Nara.

"Gue nggak nyangka banget ingatan lo udah pulih,akhirnya lo bisa menjalankan kehidupan normal lagi"ucap Amoy senang.

Nara hanya menanggapi ucapan Amoy dengan senyuman.

"Oh iya kenalin ini Alea"ucap Nara memperkenalkan Alea kepada yang lainnya.

NARA!!

merasa ada yang memanggil namanya,Nara pun menoleh.

"Wah reunian ni kita!"seru Nara.

ternyata yang datang adalah Zefa dan Veni

"Kapan ni brojolnya?"tanya Nara kepada Zefa

'Insya allah bulan depan"jawab Zefa.

"Wah! om Arga bentar lagi jadi papa dong!"ucap Nara antusias.

"Om?"tanya Veni,ia belum tahu hubungan Antara Arga dan Nara.

"Iya,dia sahabat om gue"terang Nara.

"Oh!"sahut Veni.

"Cabut aja yok dari sini"Lulu mengajak Bunga pergi dari sana.

"Nggak,apa lo nggak melihat Devan ada disana"ujar Bunga,tatapan nya terus tertuju kearah Devan.

Next time..

akhirnya setelah selesai mendaftar Nara pun memulai hari kuliah pertamanya.Saat masuk kedalam ruangan tempatnya belajar Nara terkejut melihat semua temannya berada diruangan yang sama"Wah! kita beneran sehati!"ucap Nara setengah berteriak.

Alea terus berpikir apa yang sebenarnya dirahasiakan oleh Edzard darinya"Aku berharap kamu tidak menipuku Edzard"hampir disetiap kesempatan Alea selalu berharap Edzard tidak menipunya.

"Selamat pagi!"ucap dosen bernama Xuan.Dosen itu asli Dari negara C.

"selamat pagi juga pak!"sahut para mahasiswa.

Ditempat lain Kenzo terus berjuang melawan kepribadiannya yang lain

"Aku nggak pernah mau mencelakai Nara! aku hanya menginginkan dia seutuhnya!"teriak kepribadian lain Kenzo.

"Kamu sama saja dengan menyakiti dia! biarkan dia memilih apa yang ingin dia lakukan dan siapa yang dia inginkan untuk menjadi pasangan!"ucap kenzo pada kepribadian buruknya.

J tertawa"Jangan munafik kamu Kenzo! kamu juga menginginkannya!"seru J.kepribadian lain yang hidup ditubuh Kenzo.

"Tidak!"Kenzo menolak mengakui bahwa dirinya menginginkan Nara untuk menjadi miliknya.