CEO Cantik Dan Berondong Nakal

Agung mendapatkan tugas itupun sangatlah senang. Akan tetapi dengan membawa barang barang ini berarti Catherine sedang datang bulan. Dan tidak bisa mengulang kejadian semalam. Tapi buat Agung, itu tidak mengapa. Karena ini menjadi salah satu bentuk perhatiannya.

Agung pun mengirimkan pesan kepada Catherine, jika dirinya mendapat tugas dari Bu Meta. Mengantar barang barang pesanan nya. Dan Agung pun menggunakan motor miliknya. Untuk sampai di apartemen Catherine.

Agung sampai di apartemen Catherine dan mengaku, jika dirinya mendapatkan pesan dari kakaknya yg tinggal di apartemen tersebut. Dan penjaga pun percaya. Karena Agung menunjukkan barang milik Catherine.

Agung pun langsung menuju tempat Catherine berada. Agung sudah tahu nomor sandi pintu apartemen kekasihnya itu semalam. Makanya ia dengan mudah masuk ke dalam ruangan apartemen Catherine.

Suasana tampak sepi. Dan Agung meyakini, jika Catherine berada didalam kamar. Agung pun menuju kesana. Dilihatnya Catherine tertidur lelap. Dan Agung pun membelai rambut Catherine. Hingga Catherine pun merasa terusik karena sentuhan sentuhan Agung yg duduk disebelah tidurnya. Kemudian terbangun.

" Sayang, kok kamu yg datang...?" tanya Key.

" Kan tadi aku sudah kasih tahu lewat pesan..." jawab Agung.

" Aku belum membacanya. Ketiduran..." gerutu Key

" Masih ngantuk...?" tanya Agung.

Key mengangguk, kemudian bangun dan bersandar di dada bidang Agung.

" Pingin dimanja sepertinya..." bisik Agung di telinga Catherine.

" Manjain lah..." jawab Key.

" Mau apa....?"

Agung kini menantang. Catherine tampak berfikir keras. Karena segala sesuatu sudah ia dapatkan. Namun tetap masih kurang untuk saat ini entah itu apa.

" Jalan jalan, naik motormu..." pinta Catherine.

Agung pun tersenyum kemudian terkikik geli. Karena tahu, jika Catherine pasti tidak pernah jalan jalan. Apalagi menggunakan motor.

" Ih, malah ketawa..." kata Catherine.

" Ok sayang, mau kemana...?" jawab Agung sambil mempererat pelukannya.

" Ke rumahmu boleh...?" tanyanya.

" Memangnya mau?, ketempat rumah sederhana seperti rumahku...?" dengus Agung.

" Kemanapun kamu pergi, aku mau..." jawab Catherine manja.

" Siap sayangku!. Cup cup cup.!"

Agung mencium Catherine dari pipi kiri, kanan dan bibirnya.

" Geli..."

" Tapi ketagihan..."

Aduhhhh....

Catherine mencubit Agung di bagian pahanya. Karena jawaban dari Agung tersebut.

" Kamu sih!, yg bikin ketagihan bikin aku klepek klepek...!" Celetuk Catherine sambil kembali masuk ke dalam pelukan Agung.

" Masa?. Aku juga ketagihan tuh!. Tapi sayang, hari ini ada halangan..." jawab Agung.

" Halangan...?".

" kan lagi dapet....!"

Aduuuuhhh....

Catherine kembali mencubit Agung, kini dibagian perut Agung, namun kemudian keduanya terkikik geli. Karena memang itulah kenyataannya.

" Yang, sepertinya Bu Meta sengaja deh nyuruh aku nganter..." ucap Agung kepada kekasihnya.

" Memang sepertinya begitu!, Tapi biarin aja...!"

" Kalau begini jangan panggil Bu, panggil aja Meta namanya..." Gerutu Catherine.

" Mending telpon deh!, kamu ngomel ngomel biar ga curiga....!" Saran Agung.

" Emang harus begitu..?" iya ya!. Bodoh bodoh!. Gw kan ga mau deket deket lelaki, dihadapan Meta!. Mana Agung lagi yg disuruh kesini. Mana di ingetin lagi sama Agung. Bodoh bodoh!. Harus gw maki maki tuh anak. Kenapa jadi bodoh begini jika sudah bersama Agung. Payah lu Key...batin Catherine.

Catherine pun kemudian mengambil ponselnya. Ada beberapa pesan dari Meta, jika ia tidak bisa antar. Karena setelah pulang kerja ada acara dengan kekasihnya. Sementara pesan lainnya dari Agung. Yg mengatakan akan datang ke apartemen untuk mengantar pesanannya.

" Kok namaku 'nakal'...?" celetuk Agung yg tahu nomor kontak miliknya di beri nama 'nakal'.

" Iya emang!, kamu nakal!, hingga aku ketagihan...!"

Catherine sambil bergelayut manja menjawabnya.

Agung mencubit hidung Catherine yg mancung. Namun Catherine membiarkan saja.

Ponsel Catherine sudah terhubung dengan Meta.

" Met...!!!"

" Ada apa boss...!".

" Lu ga salah orang buat antar barang gw...?".

" emang kenapa...?"

" Malu tahu!, mana Agung lagi yg anterin...!" Gerutu Catherine.

Hidung Catherine dicubit kembali oleh Agung. Dan Catherine masih dalam dekapan Agung.

" Kenapa malu sih, itung-itung ada cowok yg perhatian. Walau itu Agung...!!"

" Sialan lu...!!" Kesal Catherine.

" Yeeee, emak marah..."

" Ya bukannya begitu!. Emang elu ga bisa anter sendiri pas istirahat!, atau orang lain kek yg cewek...!" kata Catherine ketus.

" Gw sibuk Key, banyak kerjaan. Kalau agung kan habis istirahat ga ada kerjaan. Eh Key, mana Agung...?, masih disitu...?"

" Udah pergi...!!" pergi ke pelukanku saat ini dan tak akan kulepas.

" Engga disuruh mampir gitu...!!"

" Sialan lu...!!"

" Jangan marah Bu, nanti jauh dari jodoh..."

" Bodooo....!!!" jodohku sudah mendekap ku saat ini Met. Dan tak akan kulepas.

" Ya siapa tahu kalau mampir, bisa mengobati elu yang kesepian...!!"

" Sialan lu...!!!" iya aku kesepian, tapi sekarang sudah tidak lagi. Karena ada yg memelukku saat ini.

Tut Tut Tut.....

Catherine menutup telpon tiba tiba, kemudian menaruh kembali ponselnya. Disebelahnya Agung terkikik geli mendengar percakapan 2 sahabat disampingnya itu.

" Is, kenapa ketawa sih yang, katanya suruh telpon..." Cibir Catherine.

" Lucu, ada yg kesepian ternyata..."

Aduhhhh......

" Mulai lagi deh, Yang...!!!"Protes Catherine.

" Iya sayang..."

Jawab Agung masih cekikikan. Catherine merebahkan kembali dalam pelukan Agung.

" Apa kamu benar benar mencintaiku...?" tanya Catherine memastikan.

" Iya sayang aku mencintaimu, dan tidak ada alasan lain untuk sebuah alasan...."

" Usia kita beda jauh..." Sanggah Catherine.

" Itu tidak masalah sayang, aku akan memperjuangkannya...." Jawab Agung.

" Aku tidak mau kehilanganmu, tapi...?"

" Tapi apa sayang...?"

Ucap Agung sambil membelai rambut Catherine.

Catherine pun bercerita tentang hidupnya. Bahwa dirinya seorang janda. Dan uneg-uneg nya semua katakan kepada Agung. Bahkan ancaman dari keluarga Wilson yg hingga sampai saat ini masih berlaku. Karena Catherine memimpin perusahaan dan memperjuangkan panti asuhan tempat dirinya dulu berada.

" Jadi seperti itu..."

Tampak Agung menimbang nimbang perkataan Catherine ini. Catherine jadi ragu, jika Agung benar benar mencintainya. Bahkan Catherine menebak, jika Agung hanya mau hartanya saja.

" Apa kamu mau jika kita hidup sederhana...?" tanya Agung dan Catherine mengangguk.

" Aku akan mencari solusi, agar semua bisa teratasi. Dan kita bisa nikah dan membangun rumah tangga yg damai..." kata Agung bijak.

" Beneran...?"

Agung mengangguk anggukkan kepalanya. Karena Agung juga tidak akan melepaskan Catherine sampai kapanpun. Agung memeluk Catherine erat. Begitu juga dengan Catherine. Keduanya hanya berpelukan. Catherine sempat meneteskan air matanya. Terlebih karena perkataan Agung beberapa detik lalu.

" Yang....!"

Catherine memanggil Agung sambil mendongakkan wajahnya.

" kenapa heem...?"

" Kata Meta tadi, kamu kerja hanya setengah hari. Dan setengah harinya hanya bantu bantu, itupun kalau ada kerjaan..?" telisik Catherine.

" Iya, emang kenapa...?"

" Kalau kamu kuliah sore hari bagaimana. Karena nanti kalau kita menikah. Kamu kan harus kerja. Dan aku ga mau kamu kerja kasar begini..!" Saran Catherine.

" Mumpung saat ini masih masa pendaftaran. Kalau soal biaya. Aku yg akan biayai..." lanjut saran Catherine.

Agung menggelengkan kepala nya. Karena tidak mungkin minta kepada Catherine untuk biaya kuliah.

" Aku masih mampu Yang, tidak harus kamu membiayai kuliahku. Aku sebenarnya mendapatkan beasiswa. Hanya kampus terlalu jauh dari sini. Dan aku sedang lobi agar bisa kuliah di daerah sini..." jawab Agung menolak.

" Beneran...?"

Agung mengangguk, kemudian kembali memeluk Catherine. Keduanya pun terbuai dalam lamunan.

*****

POV: Agung.

Aku tidak menyangka. Jika orang yg kucari selama ini ternyata sudah dalam genggamanku. Aku tak akan melepas mu Tintin.

Bahkan aku baru tahu dari nenek. Jika orang yg menolongku dahulu adalah kamu Catherine. Aku tidak menyesal, dan tidak akan menyesal. Karena aku sudah janji padamu. Aku mencintaimu sudah dari dulu. Bahkan sudah kucari cari kesana kemari. Panti asuhan yg dulu pun sudah berganti.

Dan aku pun baru tahu siapa aku sebenarnya. Karena selama ini nenek selalu menutupinya.

Ah, biarkan semua berjalan semestinya. Aku akan membawamu ke rumah nenek. Pasti ia senang dengan kedatangan mu. Orang yg berjasa menolongku. Dan menyelamatkanku.

Aku melihat Catherine masih melamun. Mungkin seperti aku, melamunkan sesuatu yg entah.

POV: Agung end

*****

" Katanya mau jalan jalan...kok malah enggak mau lepas..." Celetuk Agung

Sementara Catherine cuma nyengir, karena lupa.

Kemudian Catherine pun bersiap. Kali ini memakai pakaian santai serta masker untuk menutupi wajahnya. Karena untuk menghindari wartawan maupun keluarga Wilson. Ia tidak rela dirinya menjadi konsumsi publik saat ini. Karena masih terikat dengan perusahaan Wilson.

" Lewat belakang saja, kalau depan banyak yg mengawasi..." Saran Catherine.

" Jalan pintas atau jalan tikus..." tanya Agung.

" Jalan tikus, tapi kita bisa lewat..."

" Kita tikusnya, tikus kepala item..!"

Kata Agung sambil mencubit hidung Catherine.

" Kamu lah, Tikus kan suka gondol makanan..." Gerutu Catherine.

" iya!, kamu makanannya. Untung kamu tidak aku makan hari ini, karena lagi halangan.."

Aduhhhh....

" Jangan mulai deh, kalau aku pingin bagaimana...?" Sahut Catherine sambil mencubit Agung.

" Pakai tangan...!!"

Aduuuuhhh.....

Keduanya bersenda gurau di jalanan menuju motor Agung. Kemudian Agung melajukan kendaraannya keluar lewat jalan tikus tadi.

" Kamu bisa tahu ada jalan begini...." tanya Agung.

" Security yg kasih tahu. Karena diantaranya ada orang kampung sini. Dan aku sering cari nasi uduk di sekitar kampung sini juga..." jawab Catherine.

Hingga keduanya sudah sampai jalan raya, Agung menyempatkan diri untuk membeli helm untuk Catherine. Karena khawatir akan kena tilang dan akhirnya Catherine ketahuan sedang bersamanya.

.

.

.

$$$$$&&&&$$$$$