NovelToon NovelToon
Transmigrasi Carra

Transmigrasi Carra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: iiyn_blue

TRANSMIGRASI

Yah.. Mungkin itu nama yang cocok untuk situasi Carra saat ini yang tiba-tiba saja terbangun di dunia antah berantah dengan dirinya yang memasuki raga seorang gadis cantik bermata biru pekat sepakat lautan dalam yang menghanyutkan.

Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam raga gadis yang Carra ketahui bernama Carla Ransiska Atmaja ini, nama yang hampir mirip dengan namanya.

Dibalik kejadian yang tak masuk akal ini, ada sebuah misteri yang membuat Carra mau tak mau harus mengungkap tuntas misteri itu. Agar dirinya bisa kembali ke raganya seperti semula. Itu adalah kunci satu-satunya yang akan mengantarkan Carra kembali ke raganya.


Baru belajar menulis! Maaf kalau gak sesuai ekspetasi, mohon jangan terlalu berharap!


#Cover by pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iiyn_blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 14

Keesokan harinya di kamar Carra, tepat pada saat pukul 05.00 pagi ada dua orang yang membuka kamar Carra lalu masuk kedalam kamarnya. Terlihat Carra yang sedang tidur dengan posisi terlentang diatas kasurnya itu. Kedua orang itu melirik gelas kosong yang berada di atas nakas lalu mereka berdua saling menatatap, seakan mereka sedang berbicara lewat tatapan matanya itu.

"Apakah dia sudah mati?" Tanya seorang pria.

"Kurasa sudah! lihatlah gelas itu sudah kosong!" Ucap seorang wanita dengan menunjuk gelas di atas nakas.

"Baiklah. Ayo kita angkat dia, kita bawa dia ke dalam mobil lalu kita buang dia ke jurang!" Mereka berdua mengangguk lalu mendekat kearah kasur itu. Sedangkan itu Carra yang memang pada dasarnya tidak tertidur mencoba untuk tidak tertawa mendengar lelucon yang dikatakan kedua orang itu yang ingin membuangnya, jangankan membuang dirinya, sedari awal rencana mereka saja sudah gagal, bagaimana mau membuangnya?. "Tolong tahan - tahan!, jangan tertawa - jangan tertawa, pliss!, tapi gak kuat anj! bisa-bisanya mereka ingin buang gue yang masih sadar ini ke jurang? enak saja gue masih ingin hidup ya!" sungguh menahan tertawa itu sangatlah tidak enak sama sekali!. Belum sempat kedua orang itu mengangkatnya, Carra segera membuka matanya, dan.. Cilup Baaaa!. Mereka bertiga saling menatap. Carra yang berusaha untuk memasang wajah datarnya agar tak tertawa sedangkan kedua orang itu terbengong menatap mata Carra yang tiba-tiba saja terbuka, lalu seorang pria bertanya dengan wajah konyolnya.

"Kau belum mati?" Wanita disebelahnya yang tersadar akan ucapan pria disebelahnya ini, membelalakkan matanya, lalu wanita itu langsung saja menginjak kaki pria itu dengan keras. "Si tua bangka ini bodoh sekali!"

"Akhhh..!" Pria itu mengangkat satu kakinya yang diinjak. "Kanapa kau menginjak kaki ku!!" Wanita itu melirik Carra dengan ekor matanya, mencoba untuk mengkode pria yang adalah suaminya ini agar sadar dari ucapannya itu. Pria itu tersadar, lalu segera menurunkan kakinya kembali, menatap Carra dengan raut wajah tersenyum kaku.

"Eh sayang, kamu kebangun ya gara-gara ada kita?" Tanya wanita itu. Carra menatap mereka berdua dengan raut datarnya, walaupun dirinya ingin sekali menyemburkan tawanya melihat niat mereka yang ketahuan olehnya.

"Papah, Mamah, sedang apa di kamarku?" Ya kedua orang itu adalah Sandrio dan Laras, kedua orang tuanya yang diam-diam menyelinap ke dalam kamar Carra, namun sayangnya mereka malah kepergok oleh Carra. Kedua pasangan paruh baya itu saling melirik, lalu berdehem. "Ekhem.." Dehem Sandrio. "Ah.. kami hanya ingin mengecek kamu saja sayang, apakah tidurmu nyenyak atau tidak!" Sandrio melirik Laras, mengkode agar membantunya.

"Iya! iya benar!, kami sedang mengecek kamu, apakah tidurmu nyenyak sayang?" Tanya wanita itu dengan tersenyum paksa.

Carra bangun dari tidurnya, duduk di atas kasurnya lalu menatap mereka berdua. "Tentu. Sangat nyenyak sekali!." Carra menekankan kata 'nyenyak' diakhir ucapannya. "Tumben papah, mamah kesini mengecek tidurku?" Carra bertanya dengan raut wajah pura-pura bingung, walaupun didalam hatinya dia sudah tau apa yang sedang dilakukan kedua orang di depannya ini, mereka pasti hanya ingin mengecek keadaannya saja, apakah sudah mati atau belum, mengingat mereka memberikan minuman yang sudah diberi racun tadi malam.

"Ah.. tidak papa sayang, kami hanya takut kamu kenapa-kenapa, karena tadi kita seperti melihat ada orang yang masuk kedalam kamarmu, jadi kita kesini untuk mengeceknya!. Benarkan pah?!" Laras melihat kearah suaminya.

Sandrio mengangguk cepat membenarkan ucapan Laras. "Iya benar itu sayang!" Mereka berdua tresenyum agar Carra tak curiga.

Carra menaikan sebelah alisnya. "Benarkah?" Bukankah itu kalian sendiri yang saat ini sedang masuk keadam kamarnya ini!. Batin Carra tersenyum sinis.

"Benar sayang, kami tidak bohong!" Ujar Laras.

Carra tersenyum. "Aku gak menuduh kalian bohong kok, kenapa kalian berusaha sekali meyakinkanku bahwa kalian tidak bohong?" Ucap Carra dengan nada bercandanya, padahal didalam hatinya dia sedang bersorak senang melihat kedua orang di depannya ini mati kutu mendengar ucapannya ini.

Kedua paruh baya itu menggeram marah di dalam hatinya, sialan!. Lalu mereka segera mengalihkan pembicaraan. "Oh iya sayang, susu yang mamah berikan kepadamu malam tadi, apakah kamu meminumnya?" Carra tersenyum semirik, lalu segera merubah raut wajahnya dengan penuh rasa bersalah.

"Maaf mah, aku tak sengaja memecahkan gelas itu, jadi aku meminta Rini untuk membersihkan pecahan gelas semalam dan juga menyuruhnya untuk mengabilkan ku segelas air putih" Ucapnya dengan raut bersalahnya.

Mereka mengepalkan tangannya kuat, mencoba untuk meredam emosi yang sudah mulai tersulut itu. Pantas saja anak ini masih bisa bernafas, ternyata karena tidak meminum susu yang diberikan semalam!. Lalu mereka berusaha untuk memberikan senyumannya kepada Carra. "Ah.. tidak papa sayang, mamah hanya bertanya saja, kamu tak perlu merasa bersalah seperti itu" Ucap Laras.

"Iya sayang tidak apa-apa" Timpal Sandrio.

Carra tersenyum kearah mereka. "Makasih pah, mah!" Mereka berdua mengangguk kaku lalu pamit kepada Carra untuk keluar dari kamarnya.

"Papah sama mamah keluar dulu ya?" Carra mengangguk mempersilahkan, lalu kedua orang itu segera keluar dari kamar Carra.

Carra menatap kearah pintu kamarnya yang baru saja tertutup. "Gue yakin pasti dua orang itu akan merencanakan hal lain lagi, mengingat rencana mereka kali ini yang gagal!" Carra menghela nafas, melihat jam di atas nakas yang sudah menunjukan pukul 05.50. Lalu Carra memilih beranjak dari kasurnya kearah kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah.

Pukul 06.30 Carra dan juga Calvino berangkat kesekolah. Setelah sampai di sekolah Calvino segera memarkirkan mobilnya lalu keluar dan membukakkan pintu untuk Carra.

Carra menerima uluran tangan dari Calvino lalu keluar dari mobil. "Terimakasih kak" Calvino tersenyum. "Sama-sama"

"Carra!!" Teriak seseorang di belakang Carra, Carra pun menolehkan kepalanya ke belakang dimana ada Terra yang sedang berlari kearahnya.

"Kenapa?" Tanya Carra setelah Terra sudah berada di depannya.

Terra menarik nafas terlebih dahulu. "Hehe bareng ke kelasnya" Terra menyengir namun matanya tak sengaja melirik kearah Calvino yang berdiri di samping Carra, lalu Terra segera mendekat kepada Carra dan berbisik. "Car, itu kakak sepupu lo itu kan?, kanalin ke gue lah!" Terra menaik turunkan alisnya, menatap Carra penuh harap agar di kenalkan kepada Calvino.

Carra mengangguk, melirik kearah Calvino. "Kak, kenalin ini Terra, teman aku" Tunjuknya kearah Terra. "Dan Ter, ini kakak sepupu gue, kak Vino" Tunjuknya kearah Calvino.

Terra yang mendengar itu membersihkan kedua tangannya lalu mengulurkan tangan kanannya untuk bersiap berjabat tangan dengan Calvino. Namun Calvino malah tidak menerima uluran tangan Terra dan hanya menyebutkan namanya saja.

"Calvino" Ucapnya dengan singkat.

Terra yang uluran tangannya tidak disambut menarik kembali tangannya. "Sialan! malu gue!" Terra tersenyum kikuk. Carra yang merasakan kecanggungngan diantara mereka beriga mengalihkannya dengan berbicara dengan Calvino. "Kak, kamu duluan aja ke kelas! aku nanti ke kelas sama Terra" Calvino mengangguk, mengusap kepala Carra lembut lalu segera beranjak pergi ke kelasnya.

"Anjir Car, gue malu banget sumpah!" Terra menutup mukanya yang memerah malu.

Carra meringis. "Dia memang begitu orangnya, jangan diambil hati. Udah ayo ke kelas" Carra menarik tangan Terra, lalu mereka segera pergi ke kelasnya.

Bruk.

Terra melempar tas nya diatas meja setelah dia sudah duduk. "Hari ini siapa sih yang ngajar?" Terra menelungkupkan kepalanya di atas tasnya dengan posisi kepala yang miring ke Carra.

"Bu Lani. Hari ini kita ulangan matematika" Ujar Carra santai sambil memainkan handphonenya.

Terra melototkan matanya. "Wanjay! gue gak belajar sialan!" Teriak Terra frustasi sambil menarik rambutnya.

Carra yang melihat itu menggelengkan kepalanya. Namun tiba-tiba saja Carra menghadap kearah Terra dan bertanya. "Oi Ter, lo tau tentang permasalahan posisi queen itu kan" Carra menatap Terra menyelidik.

Terra yang ditanya menatap Carra, lalu meringis. "Hehe.. iya gue tau" Terra tersenyum tak enak kepada Carra.

Carra yang mendengar itu menjitak kepala Terra. Takk!.

"Kok lo gak cerita sih nyet!" Protes Carra.

"Aduh.. anjir! ya maap namanya juga gue lupa!" Terra mengelus keningnya yang di jitak oleh Carra.

"Yaudah cerita cepat!" Tuntut Carra.

"Iya! iya! sabar anjir, nih gue cerita" Terra menarik nafas terlebih dahulu.

"Sialan! cepat anj! keburu Bu Lani masuk entar!"

"Hehe.. iya iya bentar napa" Lalu Terra segera bercerita.

Terra menceritakan mengapa Carra bisa menggeser posisi Verana sebagai queen DHS karena wajah Carra yang memiliki kecantikan paripurna, dan juga berasal dari salah satu keluarga terkaya di negara ini, serta penyumbang donatur terbesar di sekolah DHS ini.

Jangan heran mengapa semua murid bisa mengetahui itu semua, karena mereka yang berasal dari keluarga kaya atau donatur besar di sekolah ini pasti akan di posting beritanya di forum sekolah, jadi mereka para murid dapat mengetahui dari keluarga mana siswi itu berasal.

Verana juga mendapat posisi queen DHS karena keluarganya yang juga kaya dan penyumbang donatur di sekolah ini, serta wajah Verana yang juga cantik, sehingga membuatnya dinobatkan sebagai queen di sekolah DHS ini, namun keluarga Verana masih di bawah keluar Atmaja jika menyangkut soal kekayaan, maka dari itu setelah Carra menjadi murid baru di sekolah ini Carra langsung menggeser posisi queen DHS yang semula milik Verana itu.

"Begitu ceritanya Car!" Terra menghembuskan nafasnya setelah selesai bercerita dengan Carra.

Carra yang mendengar cerita Terra mengangguk mengerti, ternyata hanya karena memiliki rupa yang cantik dan juga keluarga yang kaya. Tak heran memang, di dunianya dulu sekolah Carra juga sama seperti di sekolah DHS ini yang dimana murid yang berasal dari keluarga kaya pasti selalu menjadi sorotan.

Tak lama guru pun masuk, bersamaan dengan masuknya geng Arka dkk.

1
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
semangat Priyn/Determined//Determined/
PRIYN_: makasiih pride, kamu juga semngat/Determined/
total 1 replies
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
Nice... panjang² tiap chapnya/Ok/
PRIYN_: wkwk iya setiap chap nya 1k lebih aku/Smirk/
total 1 replies
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
Thriller maksudnya?🤔
PRIYN_: cerita yang biasanya berisi kekerasan dll

makasih dah mampir pride/Smile/
total 1 replies
Bening Hijau
arka jangan terlalu terobsesi sama orang
Bening Hijau
calvino itu licik za
Bening Hijau
carra dan calvino ini kayak punya hubungan rahasia, deh...
PRIYN_: ehem/Shhh//Chuckle/
total 1 replies
Bening Hijau
apa bunuh diri adalah hal wajar, za ?
PRIYN_: gk dong, sesulit apapun msalah kita jng sampai mengmbil jln bunuh diri ya, karna dri sendri yg akan menyesl, cba berthan melwn mslh itu, pasti akan membuat dri kita menjdi lebih kuat dan terbiasa menghdapi msalh apapun itu😉
total 1 replies
Bening Hijau
si setan ini siapa sih ?
kok bikin aku penasaran
PRIYN_: nanti jga terungkap di tunggu ya/Chuckle/
total 1 replies
thor
semangat thor, 5 iklan mendarat untuk mu😍💐
Zizi
bunga untukmu kak
PRIYN_: makasiih ya Zizi😊
total 1 replies
Kartika Lina
sungguh diluar dugaan,, ternyata zufa adalah jiwa nya carla,, lah trus tu setan siapa ya 🤔
PRIYN_: hihi siip lah😉
Kartika Lina: hihihi,, oke deh thor ta tunggu,, 🤭🤭🤭
total 6 replies
Arvilia_Agustin
semangat ka
Arvilia_Agustin
semangat thor
PRIYN_: iya, semangat juga ya😊
total 1 replies
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Arvilia_Agustin
Semangat, nulisnya ka Thor
Kartika Lina
kayanya si peneror ini si zufa deh 🤨
PRIYN_: hihi ntahlah kak, tunggu saja sampai terungkap ya kak/Chuckle/
total 1 replies
PociPan
bagus jg nama calvino kak hee
PRIYN_: hehhe iyh kak, makasih ya sudah mau mampir/Smile/
total 1 replies
Ibuk'e Denia
aq mampir thor semoga ceritanya bagus
PRIYN_: makasih sudah mampir, semoga suka ya/Hey/
total 1 replies
iin marlina
apa bukan ortu kandung ya itu
PRIYN_: terus Carla anak siapa dong🤔


nantikan terus yuuk ceritanya, terimakasih sudah mampir/Kiss/
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya seru Thor. Walaupun takut ada setan nya, mampir juga yu di karyaku Wanita Tangguh
PRIYN_: makasih sudah mampir kak/Smile/

siap nanti pasti aku mampir dikaryamu kak/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!