NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:70.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nanti Aku Akan Menikahimu

Gadis kecil berlari menghampiri anak laki-laki yang terlihat selalu sendirian di taman depan rumahnya itu. Rambutnya yang di ikat dua, dengan ikat rambut berbentuk pita terlihat sangat menggemaskan. Dia duduk disamping anak laki-laki itu.

"Kamu kenapa? Apa sedang sedih ya?" tanya Laras kecil dengan nada bicaranya yang masih sedikit cadel.

Lin menoleh pada gadis kecil itu, dia tersenyum tipis melihat bibir gadis itu yang belepotan dengan coklat. Membuat dia langsung mengusap bibirnya itu dengan tangannya.

"Kamu habis makan apa? Kenapa bisa sampai belepotan begitu" ucap Lin.

Laras kecil tersenyum dengan lucu, dia menatap Lin dengan tatapan serius. "Makan coklat, kamu mau coklat? Nanti aku bawa untuk kamu ya"

Lagi-lagi Lin kecil juga hanya tersenyum, entah kenapa dia merasa lucu dengan tingkah gadis kecil disampingnya ini. Membuat dia mencubit pelan pipi gembil  gadis kecil itu.

"Nama kamu siapa?" tanya Laras, disini memang dia yang terlihat begitu banyak berbicara.

"Arlin"

Laras kecil mengangguk mengerti, dia tersenyum pada Lin dengan menggemaskan. "Besok datang kesini lagi ya, kalau kamu masih sedih, aku akan berikan coklat"

Lin hanya tersenyum saja, melihat cara bicara gadis kecil itu yang benar-benar begitu menggemaskan. Dan dia pun heran kenapa bisa seperti ini padanya. Bahkan dia berani menyebutkan namanya, meski itu hanya sebuah nama yang diberikan Neneknya selama dia berada di Negara ini.

"Itu rumahku" tunjuk Laras pada rumah di sebrang jalan. "Aku tinggal sama Ayah dan Ibu. Aku ini selalu ingin punya Kakak, tapi kata Ayah dan Ibu tidak mungkin. Kamu mau jadi Kakak aku saja?"

Lin kecil benar-benar gemas karena melihat cara Laras berbicara dengan begitu bawel. "Kau tidak mungkin punya Kakak karena kau anak pertama"

Laras langsung menatap Lin dengan wajahnya yang kebingungan. "Memangnya kalau anak pertama tidak bisa punya Kakak ya?"

Lin kecil tertawa mendengar pertanyaan polos dan wajah yang menggemaskan dari Laras ini. Dia mengacak poni Laras kecil dengan gemas.

"Tentu saja, aku juga anak pertama.  Tapi aku punya adik yang usianya mungkin tidak jauh dari kamu"

"Kalau begitu kamu jadi Kakak aku saja ya? Biar aku punya Kakak. Nanti setiap hari kita akan main disini" ucap Laras.

"Baiklah"

Laras langsung berjingkrak kegirangan mendengar itu. "Yey,, aku punya Kakak sekarang"

Lin kecil hanya tertawa melihat tingkah gadis kecil itu. "Hey gadis kecil, apa kau sebahagia itu?"

"Tentu saja, aku akhirnya punya Kakak"

Dan sejak saat itu, mereka sering bermain bersama. Lin sengaja datang ke taman itu untuk bertemu dengan Laras. Sebenarnya rumahnya hanya berbeda blok perumahan saja. Jadi tidak terlalu jauh dari rumah Laras ini. Jadi dia bisa terus bermain ke taman ini dengan gadis kecil yang tidak pernah dia tanyakan namanya. Lin hanya memanggilnya gadis kecil.

Satu minggu berlalu, sore ini Neneknya Lin datang menjemputnya. Dia tersenyum melihat anaknya yang kini mulai kembali ceria. Lin adalah anak introvert yang sulit sekali kenal dengan orang baru. Dan sekarang ada seorang gadis kecil yang bersamanya dan bisa membuatnya tersenyum dan lebih ceria dari sebelumnya. Tentu membuat Nenek senang melihatnya.

"Kalian duduklah, biar Nenek foto"

Laras dan Lin duduk di bangku taman, Lin merangkul bahu Laras dan mereka tersenyum ke arah kamera. Foto masa kecil yang akan menjadi kenangan.

"Imut sekali" gumam Nenek. "Arlin, ayo kita pulang, sudah sore"

Lin langsung menoleh pada Laras, dia mengelus kepala gadis kecil itu. "Aku pulang dulu, besok kita bertemu lagi"

Laras kecil mengangguk mengerti.

Dan besoknya, mereka kembali bertemu, namun kali ini wajah Lin tidak seceria biasanya. Dia mengeluarkan dua lembar foto dari saku jaketnya. Memberikan satu lembar foto itu pada Laras.

"Ini foto kemarin, kamu simpan satu dan aku juga akan menyimpannya" ucap Lin.

Laras mengambilnya dengan begitu kegirangan. "Kakak tampan sekali, kalau besar nanti aku ingin menikah dengan Kakak"

Lin tertawa mendengar itu, gadis kecil yang usianya mungkin berbeda dua tahun dengannya tapi sudah memikirkan tentang menikah. Bagaimana bisa coba?

"Bukannya kau ingin aku menjadi Kakakmu? Tidak boleh seorang Kakak menikahi adiknya" ucap Lin.

Laras kecil langsung menggeleng cepat. "Aku ingin menikah dengan Kakak saja"

Lagi, Lin hanya tertawa mendengar itu. Dia mencubit pelan pipi gembil Laras kecil. "Yaudah, nanti aku akan datang lagi kesini untuk menikahimu. Tapi, sekarang aku harus pergi dan mungkin kita tidak akan bertemu cukup lama. Kau siap menungguku?"

"Kakak mau pergi kemana?"

Melihat wajah murung Laras, membuat Lin juga tidak tega untuk meninggalkannya. Namun dia juga tidak bisa terus berada disini, karena tempat tinggalnya bukan disini.

"Aku harus bertemu dengan orang tuaku. Mereka tidak disini. Jadi aku harus pulang menemui mereka" ucap Lin.

Laras mengangguk pelan. "Yaudah, Kakak harus menemui orang tua Kakak"

Lin mengangguk, dia mengusap kepala Laras dengan lembut. "Nanti kita ketemu lagi ya. Nanti aku akan menikahimu"

"Baik Kak"

*

Anak kecil berusia 7 tahun harus menerima kenyataan jika ternyata orang tuanya sudah meninggal dalam kecelakaan. Namun bukan sekedar kecelakaan yang biasa saja, karena ini adalah sebuah hal yang di sengaja atas perebutan perusahaan.

Adik ipar dari Ayahnya yang terlalu obsesi untuk mendapatkan hak waris utama dari Perusahaan keluarga, sampai tega mencelakai Kakak iparnya sendiri. Dan akhirnya dia tetap tidak mendapatkan apapun dan malah harus mendekam di penjara. Dari kecelakaan ini hanya adiknya Lin yang selamat. Hingga sekarang Nenek dan Kakeknya yang merawat mereka.

Kakek yang hampir saja pensiun dari pekerjaannya mengurus Perusahaan, akhirnya dia harus melakukannya lagi karena anak pertamanya yang meninggal dan anak keduanya juga seorang perempuan yang tidak mungkin dia berikan beban terlalu berat. Apalagi melihat kedua cucunya yang harus kehilangan orang tua dalam satu hari, adalah sebuah pukulan terberat untuk Kakek dan Nenek.

Lin yang dari awalnya adalah seorang anak introvert, sekarang semakin menjadi anak pendiam hingga hanya belajar dan sekolah saja yang dia lakukan. Selebihnya, dia hanya akan berdiam di rumah.

Adiknya juga sama, namun dia tidak separah Lin. Mungkin karena usianya masih kecil dan belum terlalu mengerti dengan keadaan.

Satu tahun kemudian, Kakek yang sudah tua dan kesehatannya menurun beberapa bulan terakhir. Dan akhirnya Kakek pun meninggal. Perusahaan yang tidak benar-benar terurus itu, terpaksa di serahkan oleh Nenek pada anak perempuannya. Meski sedikit berat, namun dia tetap harus melakukannya.

"Lin, jika kamu sudah besar, kamu yang harus gantikan Tante di Perusahaan"

Lin hanya mengangguk saja dengan ucapan Tantenya itu.

Bersambung

1
Ken L
nara & suaminya jg ada andil dlm kecelakaan Lin. harusnya mereka sdh dipertemukan sebelumnya
Nismawati
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Ferayaty
manarik&jg menitikkan air mata sangat terharu thor
Ferayaty
menarik,ada sedihnya ikut menangis bacanya
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Nona Aan Chayank
Nyimak dulu
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Luar biasa
Nita.P: bulan depan realis cerita axel dan Reni ya. pastinya gak salah seru..
total 1 replies
Raditya
Biasa
Aida Wulandari
Luar biasa
Eli Sugiarti
, geregetan sama Laras
Hairani Siregar
sedih thorrr. katanya pengacara hebat, kok tdk d selidiki kematian adiknya dgn benar. mlah lngsung mengambil ke smpulan bgitu. entar nyesal baru lu pusing guling2.
Dewi deww
lanjuuttt
dhianti wulandari
makasih thor...utk novel'y...😍😍😍
Nita.P: bulan depan relais cerita Reni dan Axel ya. pastinya gak kalah seru
total 1 replies
gempi
j
Ira Nadira
Luar biasa
Ira Nadira
tak terasa air mata ku mengalir meratapi nasip laras yg menyedihkan yg selalu disakiti suaminya sendiri😭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Nita.P: Mampir di karya terbaruku.. judulnya CASANOVA TRUE LOVE.

Untuk cerita Reni dan Axel, ada di judul PERNIKAHAN TANPA RESTU
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺: di tunggu thor
total 3 replies
Pujiyati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiyati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiyati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!