NovelToon NovelToon
Istri Paviliun

Istri Paviliun

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dendam Kesumat / Pihak Ketiga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rifat Nabilah

Raisa harus merasakan kehilangan kedua orang tuanya setelah kecelakaan yang dialaminya, dia ditemukan dalam keadaan luka-luka oleh seseorang yang dia anggap sang penolong.

Untuk membalas budi sang penolong itu, dia merelakan dirinya dijadikan istri agar mewujudkan kemauan ayah dari sang penolongnya mendapatkan keturunan laki-laki.

Pernikahan itu berlangsung begitu cepat, Raisa mendapatkan ruangan tersendiri untuk menjalankan kehidupannya sehari-hari selama menjadi seorang istri. Sedangkan dia berpikir menjadi istri satu-satunya yang tidak lain ratu dalam kehidupan suaminya, ternyata tidak. Ternyata, Raisa tidak mendapatkan itu dari suaminya, bahkan dia dikurung layaknya tahanan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifat Nabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Perselingkuhan Yang Terlarang

Mobil Erik sudah berhenti di sebuah hotel kembali, seperti yang dikabarkan oleh orang-orangnya kalau Elisa sedang berada di dalam sana.

"Kenapa kita di sini?" tanya Haruni terheran karena tidak mungkin Elisa melakukan sejauh ini dengan selingkuhannya.

"Ayah, Elisa ada di dalam sana, makanya aku mengajak ayah ke tempat ini, lebih baik ayah tanya langsung sama Elisa kenapa dia sudah berani melakukan itu di belakang aku dan di dalam sana banyak orang, bisa jadi banyak klien ayah yang akan melihat, apa ayah tidak takut kalau nama baik ayah hancur di tangan wanita busuk itu?" Erik masih terus mempengaruhi ayah angkatnya agar memberikan efek jera pada Elisa yang mudah sekali bertemu dengan Samuel.

Haruni mengerti, dia keluar dari mobil anaknya dan mengikuti Erik sampai kamar yang sudah pasti menjadi hunian mewah Samuel yang dibayari langsung dari kartu hitam Elisa, tidak lain itu adalah uang Haruni.

Saat Erik dan Haruni belum sampai di kamar yang dituju, ternyata Elisa muncul dalam keadaan sempoyongan bersama Samuel dari lorong kamar hotel yang tidak jauh dari sana, Erik berdecak mengerutkan dahi, terutama Haruni yang tidak habis pikir sudah mempercayai Elisa sebagai menantu yang baik.

"Ayah bisa melihat sendiri apa yang perempuan pilihan ayah lakukan demi pria lain," singgungnya.

Haruni sangat marah pada Elisa, dia berada di depan Samuel dan Elisa yang sekarang tidak sadar keberadaan mereka berdua akibat pengaruh alkohol yang dia minum bersama Samuel, pria itu sengaja membuat Elisa mabuk agar tidak banyak pertanyaan.

"Elisa!"

Haruni memanggilnya tanpa basa-basi di depan Samuel yang sekarang tercengang tidak percaya ada suami dan mertua pacarnya.

"Gawat," ucapnya.

"Apa yang gawat? Otakmu yang gawat!" dengus kesal Haruni dengan tingkah pacarnya yang menurutnya tidak masuk dalam kriteria orang kaya.

"Om, dia mabuk, mana mungkin bisa mendengar panggilan om," kata Samuel masih bisa bersikap tenang.

"Jadi kamu membuat Elisa mabuk? Kamu tau tidak kalau dia sudah punya suami dan kamu membawanya ke kamar hotel!"

Haruni sudah habis kesabaran dengan Samuel yang ternyata sudah menjadi pengganggu rumah tangga anaknya.

"Elisa sendiri yang datang ke aku, dia juga mabuk membawa minuman sendiri, aku serahkan dia agar pulang karena aku juga memiliki banyak pekerjaan yang belum selesai," kata Samuel mau melarikan diri melihat sorotan mata suami dan mertua Elisa yang tajam.

"Bawa dia Erik! Jangan sampai ada orang yang melihat dia sedang bermesraan dengan pria lain," perintah Haruni.

"Baik ayah."

Erik tidak sekalipun mengeluarkan urat otot-otot yang kekar pada Samuel, dia juga harus menjaga nama ayahnya yang terkenal sebagai pengusaha dermawan.

Elisa sudah dibawa oleh Erik dan Haruni untuk pulang ke rumah, setibanya di rumah Haruni hanya menggeleng-geleng kepala kalau dirinya memiliki menantu yang tidak bisa setia dengan anaknya.

"Aku pergi dulu ayah, rasanya aku merindukan Raisa di bandingkan harus bersama Elisa," pamitnya.

"Tunggu!"

"Ada apa ayah?" tanyanya lagi.

"Cepat berikan ayah cucu dari wanita itu," jawab Haruni masih mengungkit cucu ke Erik.

Erik menarik nafas berjalan meninggalkan Haruni dan Elisa di yang masih berada di rumah besar.

Ketika Erik pergi Haruni menyiram wajah Elisa dengan air yang ada di gelas.

"Bangun kamu!"

Suara Haruni cukup membuat Elisa terbangun dan pada akhirnya bergejolak untuk berganti posisi.

"Ayah, kenapa ada di hotel?" tanya Elisa karena seingat dia masih berada di dalam kamar hotel bersama Samuel.

"Kamar hotel kamu bilang? Di sini rumah kamu sama Erik! Memalukan untuk keluarga besar Haruni!"

Haruni begitu marah pada sang ayah mertua, dia merasa perselingkuhannya ini normal karena saat menikah dengan Erik dia masih berstatus menjadi pacar Samuel yang sangat dia cintai.

"Maafkan aku ayah, pasti ayah sudah tau perselingkuhan aku sama Samuel, tapi aku tidak melakukan apapun yang akan merugikan semuanya, aku hanya melampiaskan segala sikap Erik yang sudah menikah diam-diam kata ayah tanpa sepengetahuan aku, jujur aku tidak mau di madu, apalagi sepertinya Erik menyembunyikan perempuan bernama Raisa itu, di mana sekarang dia berada?" tanya Elisa pada ayah mertuanya yang bertujuan melabrak Raisa sebagai perebut suami orang.

"Cukup! Tidak ada alasan di mana kamu harus berselingkuh dari anakku, dia anak laki-laki yang bisa memiliki beberapa istri, tidak masalah bukan kalau dia membagi hartanya yang kaya raya pemberian aku, apa ruginya sama kamu selama ini Erik memberikan segalanya? Tapi lihat apa yang kamu lakukan akan merusak citra ayah di depan semua orang, Erik mudah dibujuk oleh ayah untuk menikah lagi hanya untuk kebahagiaan kamu dan suami kamu itu agar hidup kalian bisa lebih baik," balas Haruni seolah dirinya menjadi ayah yang peduli, padahal ada maksud lain yang ingin dia lakukan ketika punya cucu di masa depan.

"Halah, ayah juga pasti punya tujuan lain kan? Aku bukan mas Erik yang mudah ayah setir dan bodohi, aku perempuan cerdas lulusan luar negeri yah."

"Menantu kurang ajar!"

Saat tangan Haruni mau mengenai wajah Elisa, mereka berdua jatuh di atas ranjang yang sudah basah oleh air guyuran Haruni tadi, kaki Haruni terpeleset membuat tubuhnya goyah. Mata keduanya bertemu dan Elisa menatap mata ayah mertuanya yang jauh lebih berkharisma daripada suaminya.

"Cantik," ucap Haruni dalam hatinya yang melihat menantunya berada di bawah tubuhnya.

Tidak ada suara di sana, tangan Haruni begitu cepat berada di atas wajah Elisa, bibir Elisa yang sangat merah membuat dirinya tergoda.

"Gila Elisa, dia lebih pantas jadi ibu dari Erik daripada istrinya," ucapnya dalam hati lagi.

Beberapa pujian yang dia ucap dalam hatinya sembari masih fokus melihat lebih dekat dengan Elisa, pikiran Elisa yang masih kacau akibat minuman pun belum sepenuhnya sadar kalau apa yang dilakukan ayah mertuanya bisa berakibat fatal.

"Jadilah milikku menantuku," ucapnya seketika keluar begitu saja dari mulut.

Elisa mendengarnya, dia nyaman di perlakukan lembut dengan tangan diwajahnya mengingatkan dia pada ayahnya sendiri yang begitu sayang padanya.

"Kamu suka tanganku berada di wajahmu?" tanya Haruni pelan.

Elisa mengangguk, dia tidak menolaknya ketika sang ayah seperti sudah tidak tahan dengan tubuhnya.

Haruni bangkit dari tubuh Elisa yang terbaring kaku mematung seperti tidak bisa bicara sama sekali ketika berada di dekatnya, entah sejak kapan Elisa merasa Haruni jauh lebih baik daripada Erik.

"Tunggu dulu," kata Haruni segera melihat situasi di dalam kamar Elisa yang ternyata tidak ada CCTV Erik dan dia mengunci kamar tersebut.

Pandangan Elisa butar seketika dan dia melihat wajah sang mertua bagaikan Samuel yang sedang menggodanya di atas ranjang, Haruni memberanikan diri menyentuh menantu cantiknya yang selam ini dia puja-puja.

Sedangkan Erik masih melihat bersama Raisa perselingkuhan yang dilakukan ayahnya pada Elisa melalui CCTV kecil yang tersembunyi di dalam kamar Elisa yang dipasang diam-dian tanpa sepengetahuan siapapun.

"Ini gila! Kamu bisa melihat sendiri bukan Elisa dan ayah ada main di kamar! Ternyata ayahku sendiri juga menginginkan tubuh menantunya," dengus kesal Erik tangannya mengepal keras.

Raisa menutup mulutnya dengan kedua tangan tidak menyangka kalau Elisa berani berselingkuh dengan ayah mertuanya sendiri.

"Kamu harus hentikan mereka Erik," kata Raisa agar perselingkuhan itu tidak terjadi.

"Biarkan saja, dengan ini jebakan aku untuk kedua orang ini selesai, bukti ini bisa menampar habis mereka agar keluar dari rumahku."

Raisa rasa ucapan Erik salah, itu bukan rumahnya, tapi rumah keluarga Raisa yang dirampas oleh Erik.

"Tapi Erik, kalau semakin jauh perselingkuhan mereka, bagaimana kata orang? Tidak pantas kalau istri kamu berselingkuh dengan ayah mertuanya."

1
Ema Kharisma
Ceritanya menarik, jadi penasaran kelanjutannya..
Rifat Nabilah: terimakasih kasih kak sudah mampir, iya ditunggu kelanjutannya yah
total 1 replies
Deka Satu
nice karya
Rifat Nabilah: terimakasih kak
total 1 replies
Deka Satu
erik kamu jahat, i hate you bgt
Rifat Nabilah: iya kak sama benci juga sama erik, terlalu jahat, terimakasih sudah mampir ya kak
total 1 replies
Violeta Itzae Gonzalez O.
Mengguncang perasaan
Rifat Nabilah: awww makasih kak, baca terus yah biar terguncang terus
total 1 replies
Xu xu
Terimakasih telah membuatku terbawa suasana, lanjutkan karyamu thor! ❤️
Violeta Itzae Gonzalez O.
Aku terbuai oleh alur ceritanya yang sangat baik, hebat thor!
Rifat Nabilah: terimakasih kak telah terbuai, jangan lupa baca terus kelanjutannya 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!