KARMA SANG MANTAN TERINDAH

Setelah mengemasi pakaianku,,aku dan Leo mengambil mobilku yang terparkir di rumah Rani.

"Leo, terimakasih banyak atas bantuanmu!"ucapku

Leo tersenyum dan berkata,"Iya santai aja Lyd,btw kamu mau pulang ke rumah Mama kamu atau cari kontrakan?"

"Aku masih bingung Leo,kalau aku pulang ke rumah orangtuaku takutnya Mario datang lagi dan nekad seperti kemarin,ya aku tau sih kalau aku dan Mario proses perceraian,tapi kamu tau Mario itu nekad banget dan bisa aja mengancam keluargaku!"

Leo berdehem dan memberikan sebuah ide

"Gimana kalau kamu tinggal dulu di rumahku,sebelum mama papaku pulang!"

"Nggak ah Leo,apa kata orang-orang nanti kamu kan belum menikah,dan apa kata mereka kalau melihat aku di rumahmu!"

"Gimana kalau kamu ngontrak di Deket rumahku aja,biar aku bisa jagain kamu!"

Aku terkejut mendengar kata-kata Leo

"Jagain maksudnya?"

Leo melirik kanan kiri entah apa yang ada di dalam benaknya

"Iya kan kamu tahu sendiri Mario orangnya kayak gimana, apalagi si Pratama itu kayaknya dia terobsesi sama kamu Lyd,udah nggak usah kebanyakan mikir ada kontrakan di Deket rumahku,dan harganya juga nggak terlalu mahal!"

Perkataan Leo ada benarnya,aku harus memikirkan orang-orang yang mungkin bisa berbuat jahat padaku.

"Yaudah sekarang kita langsung lihat kontrakannya aja,dan jangan lupa kamu kabarin terus orang tuamu biar mereka nggak khawatir!"

Aku mengangguk mengiyakan perkataan Leo,ku kirimkan chat kepada mama dan papa agar mereka tidak khawatir.

Aku bergegas menuju kontrakan dekat rumah Leo menggunakan mobilku.

"Ini Lyd kontrakannya pak Rahman,aku sudah bicara sama orangnya tadi per bulannya satu juta lima ratus!"ucap Leo

"Iya Leo terimakasih ya"

"Urusan pembayaran biar aku yang urus Lyd,kamu jangan khawatir!"

"Nggak ah Leo,aku bisa bayar sendiri aku masih ada uang di tabungan!"

"Aku menolak permintaan Leo untuk membayar kontrakan itu, bagaimanapun aku tidak boleh bergantung dengan orang lain,apalagi orang itu bukan siapa-siapaku"

Leo mengangkat koperku dan membantuku membawanya ke dalam kontrakan,terlihat wajah Leo yang begitu lelah setelah seharian menemaniku mengurus masalahku yang tak kunjung usai.

"Leo,kamu pulang aja aku bisa beresin ini sendiri!"

Leo tersenyum padaku dan berkata,"udah nggak apa apa lydia,aku ikhlas bantuin kamu kok"

Leo membantuku membersihkan kontrakan yang akan aku tempati,kontrakan ini terlihat nyaman dan bagus,dan mungkin aku akan betah disini untuk memulai kehidupanku yang baru.

Terbersit di benakku untuk mencari pekerjaan,apalagi sekarang aku dan Mario akan bercerai dan pastinya ia tak mempunyai kewajiban untuk menafkahi ku lagi".

"Leo,di sekitar daerah sini ada perusahaan yang membuka lowongan nggak?"

"Setauku nggak sih Lyd,emang kenapa?"

"Aku mau cari kerja Leo,aku nggak bisa ngandelin tabungan ku terus-terusan!"

Leo tersenyum dan berkata,"Kamu mau kerja di perusahaan ku?".

"Ah kamu bercanda Leo,katanya daerah sini nggak ada lowongan kerja!"

"Aku sedang butuh sekretaris pribadi Lyd, sekretaris pribadiku udah aku pecat!"

"Jahat banget sih kamu Leo, mecat mecat orang yang nggak bersalah!"

"Kemarin waktu kamu nabrak aku itu, sebenarnya aku ada masalah sama orangtuaku Lyd,yang bener aja mereka mau aku nikah sama wanita yang mau dijodohin sama aku dan kamu tau lebih parahnya lagi sekretarisku itu yang mereka mau untuk jadi istriku!"

Aku menatap tajam Leo dan berkata,"Kenapa kamu nggak mau?"

"Nggak lah,dia bukan tipe ku, kuakui dia memang cantik bahkan cantik banget,tapi dia bukan tipe idealku,dan kalau kamu mau kerja di kantorku siapkan berkas lamaran dan jam tujuh kamu harus udah datang di kantor!".

"Leo,are you sure,bahkan aku belum berpengalaman jadi sekretaris pribadi?"

Leo menghembuskan nafas kasar,seolah kesal padaku

"Sekarang pertanyaannya mau atau nggak,aku nggak mau ngasih pekerjaan sama orang yang nggak yakin sama kemampuan dirinya sendiri?"

Aku pun menyanggupi tawaran pekerjaan dari Leo, bagaimanapun aku harus bekerja agar tabunganku yang aku simpan selama ini tidak habis terkuras untuk memenuhi kebutuhanku.

Setelah membereskan semuanya,Leo pamit pulang dan mengingatkanku kembali agar hadir untuk interview besok.

"Besok jangan lupa,pakai pakaian formal jangan pake daster,ha ha ha!"

Leo tertawa meledekku

Aku pun malu dengan ucapan Leo,ya benar saja selama ini aku adalah ibu rumah tangga dan selalu memakai daster waktu di rumah.

"Oke siap bos"ucapku

Leo pun mengangguk dan bergegas pulang ke rumahnya.

"Hari ini sangat melelahkan ,bahkan aku hampir tidak sanggup menghadapi hari ini kalau nggak ada Leo". gumamku.

Aku menyiapkan berkas berkas untuk ku bawa besok,aku harus bisa dan aku harus yakin agar kehidupanku lebih baik dari sekarang!

Aku mengambil ponselku di tas dan banyak jejak panggilan dari Mario dan Karenina,entah apa yang membuat pasutri itu menghubungi ku berkali-kali.

Dering ponselku pun berbunyi panggilan dari Karenina

"Halo ngapain kamu nelfon aku terus!"

"Kemana Mario,kamu sembunyikan dimana suamiku?setelah kamu keluar dari rumah dia mengejarmu dan dia belum pulang juga sampai sekarang,jawab pertanyaan tolol!"ucapnya

"Aku nggak tahu suamimu kemana,dan itu bukan urusanku Karenina,kalau dia pergi ya kamu cari dong,jangan tanya aku!dan aku tegaskan ya sama kamu aku nggak akan pernah mau balikan sama Mario,jadi jangan berpikir yang aneh aneh,apalagi berpikir Mario sedang bersamaku saat ini karena itu adalah sebuah hal yang mustahil!"ucapku tegas.

Ku matikan telepon darinya,tak ku hiraukan chat dari wanita sinting itu.Dan betapa terkejutnya aku ketika Mario mengirimkan ku sebuah pesan yang berisi "Kembalilah,atau aku akan membunuh Mama Hesti!"

Aku memicingkan mata melihat pesan darinya,sungguh Laki-laki biadab tega-teganya ia mengancamku.Dan hal yang harus ku lakukan adalah meminta bantuan Leo kembali,hanya dia yang bisa membantuku sekarang.

"Leo,bisa kesini sekarang?"aku menelepon Leo

"Iya Lyd,apa terjadi sesuatu?"

"cepat kesini Leo,tolong aku!"

Leo mematikan telepon,kuharap Leo segera kesini.Tak lama kemudian ku dengar suara langkah kaki Leo

"Ada apa Lyd,apa Mario datang?"

Leo berlari dengan tergopoh-gopoh

"lihat ini Leo,dia mengancamku dan ia akan membunuh mamaku jika aku tak kembali padanya!"

Leo berpikir keras,

"Sekarang kamu balas pesannya,dan bilang kamu ingin bertemu di cafe yang sering kalian kunjungi,aku akan menemanimu!"

"Ta tapi Leo, bagaimana kalau dia menghajarmu?"

"Kamu jangan khawatir Lydia,aku punya ide bagus untuk ini,sekarang kamu berdandan yang cantik dan kamu harus berbicara sopan padanya,kamu buat kamu sangat tersakiti dan memintanya melepaskan mama mu,waktu ia lengah aku akan datang dan aku akan mengancamnya balik,kamu mengerti!"

Aku mengangguk dan menyetujui rencana Leo,mungkin Mario harus dilawan dengan cara yang halus.

Aku bergegas mandi dan bersiap untuk menemuinya,tak lupa aku mengenakan dress yang ia belikan untukku,pasti ia akan terpana melihat aku bisa menjadi lebih cantik dari Karenina.

"Leo gimana penampilanku?"

Leo hanya menatapku,tanpa sepatah katapun pandangannya tertuju padaku

"Leo,gimana penampilanku?,Leo!!!!"ucapku

"Leo mengalihkan pandangannya dan berkata

"Bagus bagus Lyd,Mario pasti terpana melihat istrinya begitu cantik!"

"Oke kita pergi sekarang menggunakan mobilmu,aku akan bersembunyi di belakang".

Aku mengangguk dan bergegas mengendarai mobilku.

Aku telah mengirimkan pesan pada Mario,dan tentu saja ia sangat senang aku mau bertemu dengannya.

Akhirnya kami sampai di cafe luxury,cafe langganan Mario.

Kulihat Mario duduk di meja yang sering kami booking untuk acara intim keluarga kami

"Sayang,aku disini!"Mario menyahut

Aku berjalan menuju ke arahnya ,terlihat tatapan kagum darinya

"Sudah lama mas?"

"nggak sayang,aku baru nyampek juga kok!"

"Oh". jawabku

"Kamu mau pesan apa sayang?"ucapnya

"terserah kamu aja mas!"

Setelah memesan makanan,aku hanya diam dan tidak berbicara padanya

"Sayang,aku mohon jangan ada perceraian di antara kita,aku yakin masih ada aku di hatimu kan?"ucapnya sambil memegang tanganku

"Maaf mas,kamu harus tau posisi ku sekarang,aku nggak kuat melihat kamu bersama Karenina mas!"

"Kalau nggak kuat, kenapa kamu nyuruh aku menikahinya!".

"Karena ku pikir kamu hanya terpaksa mas,tapi dugaanku salah ternyata kamu masih amat mencintainya!"

Mario menghela nafas kasar dan berkata,"Oke iya jujur saja,aku masih mencintainya tapi cintaku nggak sebesar cintaku sama kamu Lydia, bahkan ketika anak itu lahir dan hutangku lunas,aku akan segera menceraikannya sayang,percaya padaku!"ucapnya

"Tapi keputusanku udah bulat mas,aku mau kita bercerai secara baik-baik,dan tolong jangan pernah mengancamku!".

"Kalau kamu nggak mau balik sama aku,aku akan seret kamu Lydia,jangan pikir aku nggak bisa kasar sama kamu Lyd!"

Mario mencengkeram tanganku,dan tiba-tiba

"Lepaskan dia bajingan!"

"Siapa kamu?"ucap Mario

--Bersambung