Queen Of Mafia

Setelah mendapatkan pesan dari caca, aslan memanggil radit untuk di berikan tugas, tak berselang lama radit datang menghampiri aslan di ruangannya.

" Ya tuan ". Ucap radit telah berdiri di hadapan aslan.

" Bawakan saya informasi detail wanita itu, ku beri waktu 5 menit dari sekarang ". Ujar aslan tanpa menatap radit.

" Wanita siapa tuan ? Maksud anda nona chloe ? ". Tanya radit kebingungan.

" Hmm, lakukan sekarang ".

" Baik tuan ".

Radit langsung melakukan perintah aslan, sedangkan aslan menghentikan sejenak aktivitasnya.

" Berani menyentuh seujung kuku saja akan ku balas 1000× lipat, dasar wanita gila ". Ucap aslan tak habis pikir ada wanita segila chloe yang sangat terobsesi padanya.

Di perusahan jep grup, velina baru saja mendapatkan kabar dari sekretarisnya bahwa ada klien dari italia yang ingin bekerja sama dengan perusahan infinity grup milik caca, jadinya velina harus segera ke perusahan dan milia tentu harus ikut dengannya.

Sedangkan caca dan rahel masih dalam perjalanan menuju kota S, masih butuh 1 jam lagi untuk tiba di kota tersebut.

" Hmm, katakan saja ". Ucap caca baru saja menjawab panggilan dari renata.

" Wanita itu bernama chloe georgia, putri tunggal tuan rudi fernandes pemilik perusahan fernandes grup asal italia dan nyonya mia georgia, dia model terkenal dan memiliki satu orang sahabat bernama amanda rules, tapi sepertinya aku mengenal wanita bernama amanda tersebut ". Jelas renata.

" Bukankah salah satu mafioso kita di italia ada yang bernama amanda rules, sebentar queen saya harus mengeceknya terlebih dahulu ". Sambung renata langsung mencari informasi tentang amanda rules.

" Ya queen, amanda rules adalah salah satu petinggi mafioso kita di italia ".

Caca menyunggingkan seringai tipis, ternyata dunia sangat sempit.

" Lupakan soal itu ". Ucap caca malah penasaran akan hal lain dari informasi yang renata jelas.

" Kenapa nama belakang wanita itu sama seperti ibunya ? ". Sambung caca ternyata menyadari hal itu.

Di sebrang sana renata yang tadinya tidak menyadarinya jadi sadar bahwa apa yang sang queen katakan ada benarnya juga.

" Tapi disini tertulis dia anak kandung tuan rudi, apa mungkin fakta ini tidak ada yang menyadarinya sehingga semua orang mengira wanita itu anak kandung tuan rudi tapi nyatanya hanya anak sambung saja ? ".

" Menarik ". Batin caca menyeringai.

" Cari tau semua tentang ibunya, dia cukup menarik perhatianku ". Ucap caca.

" Baik queen ".

Panggilan berakhir, caca menyimpan kembali ponselnya.

" Chloe georgia, mia georgia ". Gumam pelan caca mulai tertarik dengan musuhnya sendiri.

" Rahel ". Caca memanggil rahel.

" Ya queen ".

" Bagaimana dengan tuan gilang ? ". Tanya caca ingin tau apakah gilang anderson sudah tertangkap atay belum.

" Sudah queen, aku sendiri yang menangkapnya saat dia berniat melarikan diri ".

" Lalu dimana dia sekarang ? ".

" Aku mengurungnya di ruang bawah tanah markas, dia di kurung samping sel nona rina, pasti sekarang mereka sedang bercanda tawa setelah sekian lama tida berjumpa ". Ucap rahel tertawa kecil.

Caca kembali diam karna dia sudah terbiasa dengan kejahilan rahel ketika mereka menangkap musuh yang saling kenal satu sama lain.

Sedangkan di tempat aslan, setelah mengetahui semua yang berkaitan dengan chloe, dia pun memberikan perintah pada radit.

" Perintahkan beberapa mafioso untuk mengawasinya dari jauh, gagalkan jika dia ingin merencanakan sesuatu yang buruk pada caca, kalau caca wanita gila itu sampai menggores sedikit saja kulit caca, nyawamu taruhannya ! ".

Glek.

Radit langsung menelan ludah dengan kasar mendengarkan perkataan terakhir aslan.

" Ba-baik tuan ".

" Nona chloe yang cari masalah, kenapa nyawaku yang jadi taruhannya, tuan emang agak lain ". Batin radit kebingungan.

Setelah itu radit keluar dari ruangan aslan, sedangkan aslan kembali melanjutkan pekerjaannya.

****

Caca dan rahel baru saja masuk ke dalam salah satu restoran mewah di kota S, mereka datang bukan ingin makan tapi mereka memang ingin mengawasi herman aditya target ketiga incaran caca sebelum caca menangkap dalang utamanya yang memerintahkan candra, gilang dan herman.

Ternyata restoran ini milik herman, caca dan rahel sengaja mendatangi tempat itu walaupun mereka tau herman tidak ada di sana, entah apa yang kali ini caca rencanakan.

Mereka menempati meja yang berada di pojokan, caca sengaja duduk membelakangi pintu utama restoran sedangkan rahel duduk menghadap pintu utama karena dia yang akan mengawasi seseorang yang sedang mereka tunggu.

" Dia datang ". Ucap rahel setelah melihat target mulai memasuki restoran tersebut.

" Pergilah ". Ucap caca sambil memainkan sedotan di minumannya.

Rahel menganggukkan kepalanya kemudian berdiri lalu pergi ke arah toilet karena orang yang mereka incar baru saja memasuki toilet sesuai dugaan mereka.

Setelah memasuki area toilet, rahel melihat ada 2 pengawal target yang sedang berjaga di depan pintu masuk toilet pria, tanpa berlama-lama rahel langsung mendekati kedua pengawal tersebut.

" Permisi, apa saya boleh bertanya ? ". Ucap rahel.

Kedua pengawal itu saling pandang satu sama lain sebelum mengangguk mengiyakan ucapan rahel.

" Ada perlu apa ? ". Tanya salah satu pengawal penuh selidik.

" Eh itu, apa benar kalian pengawalnya tuan alam ? ". Tanya rahel.

Para pengawal itu secara bersamaan langsung menautkan kedua alis mereka ketika gadis di depan mereka bertanya tentang tuan mereka.

" Kamu siapa ? Darimana kamu kenal sama tuan alam ? ". Kedua pengawal itu mulai mencurigai rahel.

" Nama saya rahel, saya kenal tuan alam dari tuan herman ". Jawab rahel sengaja terlihat polos.

Deg.

Klik.

Kedua pengawal tersebut langsung mengarahkan senjata ke arah rahel, hal itu sama sekali tidak mampu menakuti rahel, yang ada hanya dengan satu gerakan saja kedua pengawal itu langsung terjatuh tak sadarkan diri karena rahel memukul bagian tubuh mereka yang bisa membuat mereka pingsan.

" Dasar lemah ". Ucap rahel menyeringai tipis.

Rahel membiarkan kedua pengawal itu terbaring di depan pintu toilet pria dan sekarang dia masuk ke dalam toilet untuk menemui target sebelum ada yang masuk ke dalam sana.

Tak berselang lama rahel keluar dari toilet sambil mengembangkan senyumannya karena dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan dari alam, tugasnya sudah selesai dengan begitu cepat tanpa di ketahui oleh orang lain, dia langsung menemui caca kemudian mereka berdua langsung meninggalkan restoran tersebut.

" Sepertinya tuan herman berada di tempat persembunyiannya, mungkin tuan gilang sudah sempat memberitahukan teror yang dia dapatkan dari queen lalu menyuruh tuan herman untuk bersembunyi dari kejaran kita ". Jelas rahel tanpa menatap caca karena dia sedang fokus mengemudikan mobil keluar dari area restoran.

" Hmm aku sudah menduganya, tapi sia-sia saja dia bersembunyi karna aku akan menemukannya sekalipun dia sembunyi di lubang tikus ". Ujar caca dengan santainya.

" Apa kita akan langsung mengunjungi tempat persembunyiannya ? ". Tanya rahel.

" Hmm, dia harus di tangkap malam ini juga sebelum dia melakukan kontak dengan dalang utamanya ".

Rahel yang sudah tau dimana tempat persembunyian herman dari alam pun langsung melajukan mobil menuju tempat tujuan yang tidak terlalu jauh dari restoran tadi.

" Kalian tidak bisa lari dariku, lari pun akan sia-sia kalian lakukan karna aku bisa menemukan kalian dimana pun kalian berada ". Batin caca dengan aura dinginnya.