Seorang gadis tiba tiba hamil tanpa ada tahu siapa yang menghamilinya.
Dan seorang pemuda tampan dan tajir yang harus bertanggung jawab atas kehamilannya , karena semua bukti mengarah kepadanya.
Dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya , dengan terpaksa mereka harus menikah.
Nah , bagaimana kisah selengkapnya?
Bagaimana mereka menjalani pernikahan di usia dini , mampukah mereka bertahan menjalani rumah tangganya di usia yang sama sama masih sangat belia.
Langsung saja kita ikuti jalan ceritanya di karyaku terbaru , yang berjudul * Dua Garis Biru * .
Jangan lupa selalu tinggalkan jejak 🙏, subscribe, like, dan komentar .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 15
Pagi harinya.
"Hai sayang, sudah bangun? " ucap Anggita menyapa Zea yang baru saja keluar dari kamar tamu.
Zea pun tersenyum dan membalas sapaan hangat dari mama mertuanya itu.
" Zea, kenapa matamu sembab? apa kamu menangis semalam, atau Davin menyakitimu lagi? bilang sama mama atau papa? " ucap Aditya.
Zea menggeleng dan tersenyum walaupun itu dipaksakan " enggak kok pa , ma , semua baik baik saja, semalam Zea tidur bersama kak Ayu dan kami bercerita banyak sampai Zea terharu dengan kisah hidup kak ayu yang menyedihkan "
Anggita dan Aditya hanya mengangguk.
"Ma, tapi papa tidak suka dengan Ayu, papa takut dia akan merusak rumah tangga anak kita " bisik Aditya ke telinga istrinya itu.
Anggita pun hanya mencubit pinggang suaminya " pa, jangan ngaco kamu , bicara itu yang baik baik saja, ingat pa kalau ucapan kita itu adalah doa "
" iya iya maaf ma, semoga saja apa yang papa takutkan tidak pernah terjadi , rumah tangga anak kita baik baik saja selamanya " jawab Aditya .
" o iya sayang , nanti ikut kami ya , kita ada undangan pesta di hotel " ucap Anggita mengalihkan pembicaraan yang dijawab anggukan oleh Zea.
#
Flashback on🌺
Begitu masuk ke dalam kamar, Zea mendapati Ayu di sana , dia nampak sangat bahagia senyum senyum sendiri .
Zea pun mendekatinya " kak, kakak kenapa ?"
Ayu menatap Zea kemudian memeluknya
" Zea , terimakasih, kamu benar benar sahabat terbaikku , kau tahu Zea setelah sekian lama aku sangat merindukan Davin , tadi sore dia sempat mengatakan kepadaku kalau dia bersedia balikan sama aku "
Deg
( jantung Zea nampak tidak aman )
Dengan gemetar Zea berusaha menahan gemuruh di dadanya " ma- maksud kak Ayu"
" iya Zea, Davin menciumku dia mengatakan sangat mencintaiku , Zea aku sangat bahagia , akhirnya semua pengorbananku tidak sia sia dia mau menerimaku apa adanya , terimakasih Zea semua berkat dirimu " ucap Ayu kemudian memeluk Zea yang masih kaku mematung dengan pikirannya sendiri.
Setelah itu mereka pun memutuskan untuk tidur dan bermimpi indah , tapi berbeda dengan Zea, dia nampak sangat sedih , sambil miring membelakangi Ayu tanpa sadar airmatanya mengalir deras , hingga membasahi bantal yang dia pakai.
" kenapa aku sangat terluka , seharusnya aku bahagia Davin sudah menemukan kebahagiaannya" batin Zea.
Akhirnya sampai pagi , air mata itu tidak mau berhenti menetes.
Flashback off🌺
Beberapa saat kemudian semua sudah siap di meja makan .
Davin dan Zea bersiap berangkat ke sekolah sedangkan Aditya bersiap mau ke kantor .
Tinggallah Anggita dan Ayu di rumah mewah tersebut.
"Tante , sebaiknya saya pulang sekarang " ucap Ayu.
Anggita tersenyum dan menggenggam tangan Ayu "Ayu , sepertinya Zea senang kamu ada di sini , apa tidak sebaiknya kamu menginap beberapa hari lagi di rumah ini?"
Tentu saja Ayu sangat senang dengan permintaan Anggita " tapi tante?"
Anggita tersenyum sambil menyendokkan makanan ke mulutnya sendiri " tidak apa apa Ayu, kalian bertiga sama sama kelas 12 kan , kalian bisa belajar bersama , o iya nanti malam kita sekeluarga akan menghadiri undangan pesta anniversary temannya om Aditya, kamu bisa kok ikut kami "
" benarkah " ucap Ayu yang sangat senang .
Anggita tersenyum dan mengangguk .
#
Di sekolah, Zea dan Davin terlihat lebih pendiam membuat semua temannya heran dan penasaran .
" Zea, kamu kenapa? Hari ini lebih banyak diam dan tidak berkelahi dengan si Davin" tanya Dita.
Zea mengeryitkan keningnya '' males , males banget aku lihat mukanya Davin, mana tiap hari ketemu , sungguh menyebalkan "! Ketus Zea yang tanpa sengaja di dengar oleh Davin yang melintas di sampingnya.
" hai nona , kamu pikir kamu doang yang capek satu rumah , aku lebih neg tau gak!" ucap Davin gak mau kalah .
" apa kamu bilang !" ucap Zea kemudian memukul pundak Davin menggunakan tasnya.
"au , sakit tau !" Davin berteriak kesakitan dengan pukulan membabi buta Zea padanya.
tiba tiba Helena muncul sambil berteriak " eh eh eh Zea kamu apakan ayang aku !"
Davin mendengus perlahan " Helena, kita sudah putus !"
Helena melotot tajam " apa sayang , kamu tega setelah apa yang kita lakukan setiap hari , kamu dan aku , aduh sayang ?"
Semua temannya pun mengeryitkan keningnya mendengar kata kata Helena.
Davin melotot tajam " kecilkan suaramu brengsek, aku tidak pernah menyentuhmu , sama sekali tidak pernah, jangan ngaco kamu atau aku seret kamu ke penjara karena pencemaran nama baik "
Mendengar ucapan pedas dari Davin , hati Helena menjadi sangat terluka dan terdiam seketika " aduh Davin, aku tuh cinta banget sama kamu , kenapa kamu mutusin aku ?"
" bodo amat !" ucap Davin kemudian pergi meninggalkan mereka.
Zea terdiam dan menatap Helena iba , dia pun mendekatinya dan menggenggam tangannya
" Helena, kamu yang sabar ya ?"
Helena melotot tajam " ini semua gara gara Kamu !"
Zea pun tersungkur di lantai setelah didorong oleh Helena .
" kok aku , kamu tahu gak siapa pacar Davin yang sebenarnya, yang jelas bukan aku " ucap Zea dengan senyum miringnya.
Helena pun menggeleng " tidak , memangnya bukan kamu? "
" ih , aku, hahhh ogah aku pacaran sama pemuda yang suka umbar sperma sana sini , takut kena penyakit " ucap Zea ketus yang langsung membuat semua temannya melongo tidak percaya.
" Zea , jangan sembarangan ngomong kamu!" ucap Dion dan Alex bersamaan.
Zea menoleh ke arah mereka berdua dan mengangkat kedua alisnya.
"asal kamu tahu Zea, selama ini Davin tidak pernah menyentuh wanita , tanyakan saja sendiri pada Helena, selama ini dia hanya berpura pura brengsek seakan akan dia playboy dan maniak , padahal dirinya sangat menghargai wanita yang punya harga diri ! Cam kan itu nona Alzea Alfarest , aku sebagai sahabatnya Davin tidak terima kalau anda menuduhnya kotor , dan mengenai ( Dion berhenti bicara dan menatap perut Zea ) jangan sampai kami menjadi ragu " ucap Dion dengan ketus yang membuat Zea, Dita dan Helena terdiam dan saling menatap.
Zea merasa dirinya sangat terhina oleh ucapan Dion yang sudah meragukannya, pikirannya jadi tidak karuan " apa benar semua yang dikatakan Dion , terus apakah anak ini benar benar anaknya Davin atau bukan , aduh bagaimana ini , kalau bukan Davin terus siapa yang sudah menghamiliku" batin Zea .
Dita memegangi pundak sahabatnya itu " Zea, kamu tidak apa apa ?"
Zea pun tersentak " ah Dita, ti-tidak aku tidak apa apa Dit"
Kemudian , Zea dan Dita menatap tajam Helena yang dari tadi terdiam mematung .
" A-ada apa kalian menatapku seperti itu" tanya Helena dengan gugup.
Zea berjalan mendekati Helena " apa benar semua yang dikatakan Dion dan Alex?"
" aku aku tidak tahu Zea, yang pasti selama jalan denganku Davin tidak pernah sekalipun menyentuhku , meskipun aku menggodanya dia tetap kuat pendiriannya, tapi kalau tidak bersamaku ya aku tidak tahu lagi , kamu kan tahu sendiri ada banyak sekali wanita di sekeliling Davin, termasuk gadis SMA sebelah yang bernama Ayu " jawab Helena yang membuat Zea terkejut mendengar kata Ayu.
" Ayu katamu , kamu mengenalnya?" tanya Zea penasaran.
Helena pun mengangguk kemudian mulai menceritakan siapa sebenarnya Ayu, dia mantan pacar Davin . Bahkan mereka berdua pernah berantem hanya untuk memperebutkan hati Davin .
Zea dan Dita mendengar semua cerita Helena , dan lagi lagi hati Zea seperti terhantam es balok ketika mendengar cerita kedekatan antara Davin dan Ayu.