NovelToon NovelToon
ARGRAVEN

ARGRAVEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eva

WARNING ⚠️

Mengandung beberapa adegan kekerasan yang mungkin dapat memicu atau menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian pembaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. »Azalea Kananta

>>>>>Sendiri itu sepi, sepi itu menyakitkan, menyakitkan itu seperti kenikmatan, kenikmatan tersendiri saat sepi yang menemani<<<<<

Azalea Kananta

***

Seperti yang sering ia lakukan pada malam-malam sebelumnya. Seorang gadis bernama lengkap Azalea Kananta yang kerap dipanggil Aza itu sedang menatap buku harian yang mulai lusuh, lalu pandangannya beralih menatap banyak bintang di langit melewati sela-sela jendela kamar kecilnya.

Setelah merasa bosan, ia kembali menatap buku harian lusuh miliknya. Terdapat beberapa untaian kata di dalam sana. Ia sangat ingat kapan ia menulis itu. Sekitar tiga tahun lalu, tepatnya saat ia menginjak kelas XI SMA. Pada saat itu ia benar-benar ingin menyerah dengan kehidupannya. Untungnya ada sosok sahabat bernama Vanna dan kekasihnya yang bernama Rafka yang setia menemani hari-harinya, selalu perhatikan dan pengertian kepadanya semenjak kelas X hingga sekarang. Saat itulah Aza kembali bersemangat menjalani beratnya hidup tanpa satupun sosok keluarga di sisinya.

Aza tinggal sendirian di salah satu kontrakkan yang sangat kecil di sebuah gang Violet. Aza mulai memutuskan untuk tinggal sendiri semenjak ia kelas X. Sebelumnya Aza tinggal di salah satu panti asuhan.

Aza menghela napas lelah. Baru menginjak hari kelima ia bekerja di sebuah toko bunga, tetapi tadi siang ia kembali dipecat. Ia tidak mengerti, kenapa selalu saja sial dalam bekerja.

Tangannya meraih sebuah ponsel keluaran lama dengan layar sedikit retak. Ia bersyukur masih mempunyai ponsel itu, setidaknya ia masih bisa menghubungi sahabat dan kekasihnya. Padahal Vanna dan Rafka sudah berkali-kali menawarinya ponsel baru. Namun, dengan lembut Aza menolaknya.

Tangannya bergerak menggulir layar ponselnya. Tujuannya mencari kontak Vanna.

VANNA

ANDA

Vanna!

VANNA

Ada apa bestihh?

ANDA

Aku boleh cerita nggak?

VANNA

Heh, Jaenab! Cerita tinggal cerita, kek ama siapa aja lo

ANDA

Hmm...

Vanna, Aza dipecat

Vanna

WHAT THE FUCK!

ANDA

Ih, Vanna nggak boleh ngomong gitu

VANNA

Lo kenapa dipecat Yupiiiiii

ANDA

Aku difitnah

VANNA

Sebulan ini udah berapa kali dipecat Maemun?! Sebulan ini udah berapa kali dipecat Maemun!!

ANDA

4 kali, Kenapa aku sial, ya? Kapan aku bisa makan ayam rendang lagi

VANNA

Cari sugar Daddy aja jalan pintasnya Maemun. Lo kan cantik

ANDA

Vanna jahat

VANNA

Beneran ini Za! Kalo lo jadi sugar baby, jangan lupa teraktir mie pangsit Pak Yoma

Aza memberengut sebal. Vanna memang menyebalkan, tapi hanya sahabatnya itu yang bisa membuatnya kembali tersenyum.

Aza membaringkan tubuhnya di kasur tipis miliknya. "Pa, Ma, Aza nggak boleh sedih, 'kan?" ujarnya menatap nanar langit-langit kamar. Lelah dengan semua itu, Aza memilih menutup matanya untuk tidur. Ia harap hidupnya kedepan akan menjadi lebih baik.

Semoga saja.

Pagi hari seperti biasanya, Rafka sudah berada di depan kontrakan kecil milik Aza.

"Afka udah lama nunggunya?" tanya Aza setelah mengunci pintu kontrakannya.

"Enggak juga, baru dua menit," jawab Rafka sambil tersenyum. Tangannya mengusap puncak kepala Aza setelah berdiri di sampingnya.

Aza mengangguk lucu. "Ayo kita berangkat!" seru Aza. Rafka mengangguk, kemudian laki-laki itu memasang helm motif Doraemon kepada Aza. Helm yang ia pesan khusus untuk Aza yang penyuka salah satu anime asal Jepang tersebut.

Di atas motor, Aza tidak memudarkan senyumannya sedikitpun. Gadis itu sangat senang jika berada di atas motor bersama dengan Rafka.

"Aza udah sarapan?" tanya Rafka.

Aza yang kurang jelas mendengarnya kembali bertanya, "Afka ngomong apa?"

"Aza udah sarapan?" ulang Rafka bertanya.

"Ooo sarapan. Udah, Aza udah sarapan tadi," jawabnya.

"Sama apa?"

"Sama telur mata kambing," jawab Aza terkekeh. Rafka tertawa, dari dulu Aza selalu mengganti nama telur mata sapi menjadi telur mata kambing.

Mereka berdua telah sampai di parkiran luas di ASKALA UNIVERSITY.

Dua orang sejoli itu masih menginjak semester 3. Kenapa Aza bisa berkuliah di kampus se-elite ASKALA UNIVERSITY? Jawabannya karena beasiswa. Sedangkan Rafka tentu saja tidak. Laki-laki itu termasuk berasal dari keluarga kalangan atas, begitu juga dengan Vanna. Berbeda dengan Aza. Walau begitu, Rafka dan Vanna tidak pernah membeda-bedakan kasta di antara mereka.

Rafka itu salah satu cowok yang populer di kampus mereka. Tidak sedikit dari kakak tingkat mereka yang gencar mendekati cowok itu. Namun, Rafka sudah stuck dengan satu orang gadis yaitu Aza. Cinta pertamanya dari SMA.

Oleh karena itu, Aza sering menjadi bahan ejekan dari kating karena berpacaran dengan Rafka. Namun, Aza tidak peduli itu.

"AZAAAAAAA!!" teriak Vanna dari sebuah kursi taman yang ia duduki.

Aza tersenyum, lantas menoleh ke arah Rafka. "Afka, aku ke Vanna dulu, ya," pamit Aza. Rafka mengangguk. Sebelum Aza pergi, Rafka sempat mengacak rambut Aza dengan gemas.

"Kenapa Vanna? Kamu udah kayak Tarzan teriak-teriak," tanya Aza saat sudah berada di hadapan Vanna, lalu ia duduk di sebelah Vanna.

"Kayak nggak tau Vanna Fiorenza aja, lo cebol!" jawab Vanna mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Vanna kan tau kalau Aza lebih tinggi dari kamu, Na. Jadi yang cebol itu Vanna, bukan Aza," sanggah Aza.

Vanna langsung mendengkus kasar karena yang diucapkan Aza sesuai fakta.

"Pokoknya lo yang cebol!" protes Vanna tidak terima.

"Ya sudahlah, Aza waras, jadi Aza ngalah," jawabnya nyengir.

Vanna hendak membalas ucapannya, tetapi terhenti saat menangkap kejadian yang membuatnya tertawa terbahak-bahak.

"Bhahaha! Yupi, liat itu si Rafka lagi digoda sama si Ariana grandong!" seru Vanna masih tertawa. Aza mengikuti arah yang ditunjuk Vanna.

Aza pun ikut tertawa melihat pacarnya digoda oleh kating bernama Ariana. Gadis berperawakan tinggi dengan tubuh yang sangat kurus. Gadis itu sering mengejar Rafka. Walau sudah digertak berkali-kali oleh cowok itu, ia tetap keras kepala.

Terlihat gadis yang sering Vanna sebut dengan Ariana grandong itu tersungkur ke lantai karena disenggol sedikit saja oleh bahu Rafka yang hendak memasuki gedung kampus.

Tawa Vanna semakin menjadi-jadi. "Hahaha Ariana grandong, si sapu lidi! Ditiup angin dikit aja tubuhnya langsung terbang!"

"Hush, Vanna nggak boleh ngejek orang kayak gitu. Kayak tubuh kamu berisi aja, kamu sama Kak Ariana cuma beda tipis tau, bedanya dia tinggi, kamu pendek," ujar Aza jujur.

"Heh, tusuk gigi! Barusan apa namanya? Lo juga ngejek tubuh gue!" balas Vanna kesal. Aza lantas menyengir.

Suara mahasiswa kembali heboh. Vanna dan Aza mencari sumber keributan terjadi. Pemandangan yang sering terjadi di ASKALA UNIVERSITY.

Seorang gadis cantik, dengan tubuh bak model turun dari mobil mewah bersama dengan sang kakek. Dia adalah Ludira dan sang kakek yang bernama Alferd. Pemilik ASKALA UNIVERSITY.

Semua orang yang menatap Ludira tidak akan cukup hanya menatapnya dengan sekilas. Bahkan Aza dan Vanna sudah melongo di tempatnya.

"Kak Ludira sangat cantik," gumam Aza.

"Bahkan satu kampus mengagumi dia," imbuh Vanna.

Ludira adalah gadis yang terkenal dengan kecantikan, keanggunan, dan keramahannya di seantero kampus. Ditambah lagi ia seorang cucu dari Alferd sang pemilik ASKALA UNIVERSITY.

"Kenapa Kak Ludira nggak punya kekasih, ya, Na? Padahal dia tinggal pilih. Semua laki-laki akan jatuh cinta kepadanya," ujar Aza masih memperhatikan Ludira yang sedang berjalan sambil memamerkan senyumannya menyapasetiap orang yang ia lewati. Sudah cantik, ramah, pintar, baik, kurang apa gadis itu? Pikir Aza sangat kagum.

"Gue nggak tau, Yupi. Katanya, sih, Kak Ludira sering nyamperin si misterius ASKALA," jawab Vanna.

"Misterius?" beo Aza. Matanya masih betah memperhatikan setiap langkah dari primadona kampus itu. tidak sengaja ia menangkap tatapan Ludira yang berhenti ke salah satu titik yang mengarah ke seseorang yang cukup jauh dari mereka. Vanna dan mahasiswa yang memperhatikan Ludira mungkin tidak menyadari itu, tetapi Aza menyadarinya.

"Apa itu si misterius yang Vanna katakan," gumam Aza.

Lamunan Aza buyar saat Vanna menggeplak lengannya. "Kak Ludira bakal lewat di depan kita," bisik Vanna. Aza tersenyum antusias. Aza salah satu gadis yang mengagumi gadis seperti Ludira.

"Adik kamu masih belum mau?"

"Belum, Kek. Dia itu sangat keras kepala."

Samar-samar Aza dan Vanna mendengar percakapan Alferd dan Ludira saat melewati mereka.

"Kak Ludira punya adek?" tanya Aza kepada Vanna setelah Ludira dan sang Kakek sudah jauh dari mereka.

"Gue aja shock dengernya! Setahu gue cucu Pak Alferd cuma Kak Ludira!" balas Vanna heboh.

"Cowok apa cewek, ya? Wih! kalo cowok pasti gantengnya meresahkan!" sambung Vanna.

Aza hanya diam. Pikirannya kembali ke cowok misterius yang ditatap oleh Ludira.

"Dia adiknya kak Ludira atau cowok yang disukai Kak Ludira, ya?" batin Aza.

To be continue....

1
Los Dol TV
Keren dan Inspiratif.... semoga sudi singgah ke Karyaku , Rindu Gugat
Neneng Dwi Nurhayati
ini cerita nya Agra sama Ara itu beda agama gmna Kak,
Neneng Dwi Nurhayati
double up kak
opiko
Sudah menunggu dengan tidak sabar lanjutan cerita selanjutnya! Teruslah berkarya, author!
Rosalie: udah up yah🤗
total 1 replies
Rakka
Jangan bikin saya penasaran thor, update secepat mungkin ya! 🙏😊
Rosalie: Silahkan follow akun ini buat dapetin update an terbaru dari cerita ARGRAVEN 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!