Cinta Pertama

Aku menepati janji pada Yu, ikut serta latihan menari untuk memeriahkan ulang tahun kampus yang ke 50 tahun, Yu memperlihatkan langkah demi langkah agar Aku bisa mengikuti gerakan nya, Aku pikir sangat mudah mengikutinya, ternyata tak semudah yang kubayangkan, beberapa kali Aku melakukan kesalahan, untunglah Yu sabar menghadapi ku.

"Gimana, sulit ya say?"

"Iya, ternyata nggak semudah yang ku kira, tapi ini keren banget"

"Kamu belum menyerah kan?"

"Kalau kamu masih sabar, Aku masih mau berusaha"

"Aku suka banget sama semangat kamu, Aku yakin pasti pertunjukkan kita akan spektakuler"

"Benarkah? semoga aja"

Setelah selesai latihan bersama Yu, kami ke kantin kampus untuk mencari minum,

Di kantin Aku bertemu Kak Jack dia terlihat sedang ribut dengan seorang junior, keributan itu menjadi bahan tontonan orang yang berada di sana.

Aku dan Yu mencoba mencari tau penyebab keributan itu, ternyata dari beberapa saksi mereka mengatakan, junior itu dengan sengaja menyebar fitnah kalau Kak Jack adalah pacarnya, dan Kak Jack paling anti dengan yang nama nya berhubungan dengan seorang perempuan.

Padahal gadis yang naksir dengan Kak Jack lumayan cantik, tapi bukan nya merasa senang Kak Jack malah marah dan membentak gadis itu, sehingga gadis itu menangis karena merasa di permalukan di depan orang banyak.

"Aneh ya, senior kita yang satu ini, say, kok dia alergi banget kalau dekat dengan perempuan"

"Emangnya gitu ya?"

"Kamu nggak tau berita hot nya, tu cowok trauma sama perempuan, akibat di bohongi sama calon gebetannya"

"Masa sih, kamu tau dari mana Yu, jangan asal buat gosip, dosa loh"

"Eee e..kamu meragukan Yu, beritanya udah jadi topik utama, kamu pikir ini yang pertama kali nya dia marah-marah akibat di gosip in punya pacar, padahal tu cowok lumayan juga loh, tapi kepribadian nya aneh"

Aku cuma bisa mendengar penjelasan Yu, tanpa berkomentar lagi, Aku juga nggak terlalu dekat dengan Kak Jack, Aku kenal dia karena dia sepupunya Riko, masalah pribadi nya Aku jelas nggak tau sama sekali.

"Eh...Serin, sini kamu"

Suara itu adalah suara Kak Jack yang bernada sedikit tinggi, sepertinya dia masih kesal dengan kejadian barusan, tapi kenapa dia malah memanggil ku, apa dia ingin melampiaskan kekesalannya padaku yang tak berdosa ini.

"Iya, Kak kenapa?"

"Siapa suruh kamu gabung di kelompok tari, tugas kamu itu sama Aku, bantuin mendekor seluruh kampus, kamu jangan sok pintar deh, mau lepas dari tanggung jawab kamu?"

"Eh, emang nya salah ya kalau Serin gabung sama kami, bukannya itu hak dia ya"

Yu ikut nimbrung, membuat suasana menjadi semakin panas.

"Eh...ini perintah senior, jangan ikut campur, kalau saya bilang begitu, ikutin aja, ngerti kalian"

"Maaf Kak, Aku janji latihannya kalau udah selesai bantuin Kakak, jadi Aku boleh ya, ikut kelompok Yu"

Mendengar permintaanku, awalnya Kak Jack terlihat kurang senang, namun Aku meyakinkan nya bahwa Aku bisa menyelesaikan tugas ku, akhirnya dia setuju walau terlihat tak ikhlas.

"Awas aja, kalau semua berantakan gara-gara kamu"

"Siap, Kak"

Dia pergi dari hadapan kami, saat itulah Yu mulai berkomentar.

"Kamu lihat kan, kepribadiannya aneh, kesal banget sama dia, emang Aku takut sama dia hanya karena dia senior kita"

"Udah nggak usah di tanggapi, yang penting dia udah setuju"

"Tapi beneran kamu masih mau ikut latihan, makasih ya say"

"Iya, sama-sama"

Aku menunggu kendaraan umum di ujung jalan, tiba-tiba sepeda motor ninja berwarna hijau berhenti tepat di depan ku, Aku mengenal siapa pemiliknya, dia adalah Kak Jack.

"Butuh tumpangan nggak?"

"Nggak, Kak makasih, Aku naik kendaraan umum aja"

"Udah, nggak usah sok jual mahal, Aku juga malas ngajak kamu, Riko yang nyuruh Aku supaya ngantar kamu sampai rumah"

"Ih...kok kayak nggak ikhlas gitu, kalau nggak senang nggak usah di paksa, Kak"

Aku kok jadi kesal dengan perkataannya, benar-benar menyebalkan, ada dendam apa dia sama Aku?

"Udah nggak usah banyak bicara, naik sekarang"

Perintahnya.

"Nggak mau"

"Ok, kalau nggak mau, kamu nggak boleh ikut latihan nari"

Ni orang kenapa sih, sekarang malah ngancam-ngancam Aku, akhirnya Aku turutin aja dia dari pada urusannya jadi panjang.

"Ni pakai helm nya"

Sepenjang perjalanan Aku hanya mengarahkan jalan, dan benar dia mengantarku sampai di depan rumah dan langsung pamit.

Baru saja Aku mau mengetuk pintu, ternyata Aku sudah disambut sama Dina.

"Kak, gebetan baru lagi ni ceritanya"

"Hust...jangan sok tau deh"

"Tapi yang tadi orangnya kok beda sama yang semalam, yang tadi gaya nya lebih keren loh kak"

"Eh...jangan asal bicara kamu, itu senior Kakak, lagian jadi orang kok kepo sih, urus aja urusan kamu sendiri"

"Ih...gitu aja marah, nggak asyik ah"

Dia malah melenggang meninggalkan ku pergi ke kamarnya.

Aku beberes diri, setelah mandi Aku rebahan sebentar di tempat tidur sambil memikirkan kejadian hari ini, hal yang menyita perhatian ku adalah, saat melihat album foto Yu saat masih SMP.

Orang yang ada di foto itu sangat mirip dengan Putri, sahabat ku selama ini yang Aku kira polos dan baik hati, tapi Yu bilang gadis itu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sangat nggak mungkin dia adalah Putri yang sama dengan Putri yang ku kenal.

Pikiran tentang Putri membuat ku menjadi penasaran, sampai-sampai Aku melupakan Riko, apa dia jadi mendaftar di universitas yang dia sukai?