NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:447.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 34. Gundah Gulana

Di sisi lain, Aditya menatap sendu melihat kepergian Leonel yang semakin menjauh dari pandangan matanya. Kemudian Aditya menatap tangannya yang sempat memeluk anak kecil bertubuh gembul itu tadi. Ada rasa kehilangan ketika Leonel diambil dari tangannya.

"Kenapa anak kecil tadi sangat mirip denganku semasa kecil? Apakah dia anakku? Tapi..." Aditya bertanya-tanya dalam hatinya dengan wajah kebingungan.

"Memang, anak itu sangat mirip denganku. Jika memang dia anakku, aku kan belum menikah dan tidak punya istri. Terus bagaimana bisa dia..." Aditya masih memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.

Aditya segera mendongak dan mencari-cari keberadaan wanita paruh baya dan bocah kecil itu. Namun sayang, dia sudah tidak menemukan keberadaan batang hidung keduanya.

Telepon dari Rika tadi juga sudah berakhir karena dia sibuk dengan pikirannya sedari tadi. Aditya juga jadi malas menghubungi kembali sang sekretarisnya itu. Kalau pun ada urusan penting dan sangat mendesak, pasti Rika akan mengirimkannya pesan.

Pada akhirnya Aditya pun memutuskan untuk kembali ke meja makan di mana ibu dan Pak Darwin sudah menunggu dia kembali.

"Kenapa kamu lama sekali?" tanya Nyonya Sinta.

"Tadi anak kecil yang menabrak ku" jawab Aditya singkat. Dia kembali menoleh ke arah di mana dia tadi bertabrakan dengan bocah kecil itu yang menggemaskan itu.

"Oh" balas Nyonya Sinta.

Sambil menikmati makanan penutup mereka larut dalam obroln bisnis. Namun pikiran Aditya masih tetap tertuju kepada anak lelaki kecil yang bernama Onel tadi. Ya, nama itu yang dia dengar saat Ibu Imah memangil anak kecil itu tadi. Pikirannya mulai merangkai sebuah kemungkinan yang belum tentu benar membuat dia tersenyum.

Aditya dan Nadia bersatu hingga muncullah Leonel yang berwajah dam penampilan yang sangat mirip dengannya. Tapi Warna kulit putih terang dan bulu mata yang mirip seperti Nadia. Menarik.

Aditya mulai membayangkan rangkaian halusinasinya itu hingga membuatnya senyum-senyum sendiri.

"Aditya...?" panggil Nyonya Sinta. Aditya tersentak sadar. Dia berdehem lalu mengatur posisi duduknya.

"Besok ibu akan balik lagi ke Jakarta, tapi hanya tiga hari saja. Karena ibu akan kembali dan menetap di sini untuk menemanimu."

Mendengar ucapan sang ibu, Aditya berdecak kesal. Dia tahu kenapa ibunya berniat tinggal bersamanya. Tidak lain dan tidak bukan karena keberadaan Nadia yang ada di pulau itu.

"Bu, ngapain ibu ikutan tinggal di sini. Aku bisa sendiri dan aku juga sudah tidak perlu ditemani" keluh Aditya.

Nyonya Sinta dan Pak Darwin terkekeh mendengar keluhannya barusan.

"Kamu memang sudah besar, tetapi kamu masih anak ibu" jawab Nyonya Sinta. Wanita paruh baya itu memeluk lengannya sambil menepuk-nepuk pelan.

"Anak tunggal akan tetap seperti anak kecil di mata ibunya, Aditya. Ibumu hanya ingin yang terbaik untuk, jadi percayakan saja padanya" ujar Pak Darwin.

Pria tua itu juga hanya memiliki satu anak perempuan yang kini sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Hampir tiap minggu dia bersama istrinya mengunjungi putri mereka.

Baginya yang seorang ayah, menganggap putrinya itu masih kecil. Seandainya saja sang anak tidak merengek minta kuliah di luar negeri, dia tidak akan pernah mengizinkannya.

Setelah acara makan malam mereka selesai, Aditya memutuskan untuk kembali ke villa di mana dia tinggal. Namun, sebelum dia pulang, Aditya menyempatkan dirinya sebentar untuk pergi ke rumah kontrakan Nadia terlebih dahulu. Dia sangat merindukan wanita itu karena dia tahu mulai besok dia tidak bisa lagi melihat Nadia di kantor.

Sesampainya dia di rumah kontrakan Nadia, Aditya mengetuk pintunya. Namun, tidka ada sahutan dari dalam. lama dia menunggu dan menghubungi Nadia, tetap saja hasilnya nihil. Nomornya sudah diblokir.

Baru saja dia akan pergi, tiba-tiba pintu rumah kontrakan sebelah terbuka. Sari keluar dan melihatnya ada di sana. Sepertinya wanita itu terganggu tidurnya mendengar suara ketukan pintu dan suaranya sendiri. Karena Aditya melihat wanita itu keluar dengan menggunakan gaun tidur membuat Aditya merasa risih melihatnya.

"Kalau kamu masih mencari Nadia, dia  sudah pergi. Dia pergi menyusul anaknya" kata Sari menjelaskan.

Aditya yang teringat dengan anak Nadia sebelumnya membuat dia semakin penasaran. Karena informasi terakhir yang dia dapatkan dari suruhannya, Nadia belum menikah dan anak itu anak siapa?

"Putra Nadia, apakah kamu tahu nama bocil itu siapa?" lanjut Sari dengan nada menggoda.

Sari berjalan mendekat sambil memainkan jari telunjuknya di lengan Aditya membuat pria itu sontak kaget dan merasa tidak nyaman melihat kelakuan dan sifat berani wanita di depannya itu.

"Siapa namanya?" tanya Aditya balik sambil mundur menjauhkan dirinya dari Sari.

"Mmm, bisakah kita ngobrolnya di dalam rumahku saja, biar lebih santai dan aman" tawar Sari.

Aditya mendengus kesal. Dia lantas berbalik dan pergi begitu saja meninggalkan wanita garong itu. Dia paham betul apa yang coba wanita itu lakukan. Trik murahan yang sudah biasa dia alami dari beberapa wanita yang pernah dia temui.

Dia juga lelaki normal dan cukup tahu diri. Masuk ke dalam rumah seorang wanita akan menimbulkan fitnah baginya. Apalagi dia tidak tahu atau tidak kenal betul siapa wanita itu. Dia hanya tahu jika Sari itu sebatas tetangga Nadia saja.

Alih-alih mendapatkan informasi tentang Nadia dan anaknya, yang ada justru dia bertemu dengan wanita aneh. Selepas kepergian Aditya, Sari masih sempat memanggil-manggil Aditya. Tapi pria itu benar-benar mengabaikannya.

"Ciiih...! Sombong sekali...! Padahal aku tidak kalah cantik dari Nadia, kok" gerutu Sari mendengus kesal merasa tidak dianggap.

💕💕💕

Aditya memijit keningnya yang berdenyut. Dia baru saja tiba di villa miliknya. Bayangan Nadia dan bocah kecil tadi berkelebat di benaknya. Hatinya sangat gundah dan tidak tidak pernah merasakan keresahan seperti yang dia rasakan sekarang ini.

"Apa bocah itu anaknya Nadia? Kalau iya, jelas anak itu adalah anakku juga. Tapi siapa wanita patuh baya yang bersama Onel tadi? Dia bilang dia adalah neneknya. Bukankah orangtua Nadia sudah meninggal?"

Aditya semakin frustasi dan tidak bisa melepaskan rasa penasarannya itu begitu saja. Dia pun memutuskan pergi lagi ke Hotel Pioxel tadi. Aditya berniat mencari Leonel dan Ibu Imah sekaligus mencari informasi dari mereka.

Sesampainya di hotel, dia memesan langsung satu unit kamar. Kemudian Aditya menaiki lift lantai tujuh karena di sana letak kamat yang dia pesan.

Aditya sudah tidak sabar menunggu esok pagi. Karena dia sangat yakin jika Bocah kecil dan neneknya masih berada di hotel tersebut. Dan Aditya sangat berharap dia bisa bertemu mereka besok pagi.

Masuk ke dalam kamar, Aditya masih tetap tidak bisa memejamkan matanya barang sedetik pun. Dia mengeluarkan ponselnya dan mencoba kembali menghubungi Nadia.

Tapi, wanita itu benar-benar sudah memblokir nomornya. Aditya lupa membeli nomor baru, karena tadi dia berharap bisa bertemu dengan wanita itu di rumah kontrakannya.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!