Tak ada yang menyangka Legiun Barat yang dipimpin oleh Pangeran Alex akan lenyap hanya dalam satu malam saja.
Apa sebenarnya yang terjadi? Bagaimana bisa Pangeran Alex yang merupakan Pendekar terkuat itu juga menghilang bak ditelan bumi setelah Legiun Barat dimusnahkan.
Ada yang mengatakan kalau Pangeran Alex sengaja dimusnahkan karena pengaruhnya terlalu kuat di Kekaisaran Hazel, sementara yang lain mengungkapkan kalau Legiun Barat disergap oleh berbagai Pendekar tingkat 10 dari berbagai Ras.
Empat tahun setelah kejadian itu, sosok yang mirip dengan Pangeran Alex muncul di Kota Perdamaian. Namun, sosok yang mirip Pangeran Alex itu bukan lagi sebagai Pendekar terkuat tingkat 10, sosok yang juga bernama Alex itu hanyalah Koki yang mengenalkan berbagai macam jenis makanan baru yang mengguncang dunia kuliner.
Apakah Pangeran Alex sudah mati? Atau Dia kini berubah profesi menjadi Koki? Yuk, langsung lanjut baca ke Bab Pertama, ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Uang Kertas Bank Voldemort
Faramir menceritakan tentang Dewan Kota Reus yang melindungi Restoran Sarah. Jack sangat marah dan menyuruh Faramir untuk melenyapkan Fer dan Kedua temannya agar keterlibatannya tidak diketahui oleh Reus.
Kepala Jack terasa sakit, jarak antara dirinya dan Saudara Keduanya semakin jauh karena beberapa hari yang lalu Saudara keduanya itu menandatangani kontrak bisnis di Kerajaan Iblis sementara dirinya tidak mendapatkan kontrak bisnis baru.
Satu-satunya harapannya adalah bisnis Restoran yang berlokasi di dekat Pelabuhan tersebut, akan tetapi Dewan Kota Reus malah membelinya lebih dulu dan memberikannya pada orang kumuh dari wilayah timur.
Jack terdiam sangat lama sembari menenggak arak anggur dan tiba-tiba ia teringat dengan ucapan Faramir yang mengatakan antara Ruang Restoran dan Dapur hanya dibatasi oleh dinding Kaca saja. Ditambah Alex membuat makanan jenis baru yang belum pernah ada dan rasanya sangat enak.
“Aku hanya perlu membuat Restoran tiruan dan menyuruh Koki-ku meniru masakannya,” kata Jack sembari tertawa terkekeh-kekeh akhirnya menemukan ide bisnis bernilai Jutaan Keping Emas. Kalau bawahannya berhasil meniru masakan Alex, maka ia akan membangun banyak Restoran di berbagai tempat di seluruh Benua Grandland.
“Carikan bangunan disepanjang jalanan yang ramai di wilayah Barat dan ubah bangunan itu menjadi Restoran!” seru Jack pada Faramir yang langsung menganggukkan kepala dan menghilang dari pandangan Jack.
Jack melingkarkan tangannya pada pinggul gadis cantik yang dibawa bawahannya dari perkampungan kumuh wilayah timur Kota Perdamaian.
Gadis itu hanya pasrah saja karena orangtuanya berhutang uang yang cukup besar pada bawahan Jack dan tidak dapat melunasinya setelah jatuh tempo sehingga tubuhnya yang akan menjadi bayarannya.
...***...
Reus dan Alex berbincang-bincang cukup lama hingga akhirnya Reus memutuskan kembali ke Kastilnya karena tubuh Amy harus diperiksa oleh Tabib Bara supaya proses penyembuhannya berjalan lancar.
Di sela-sela pembicaraan mereka, Alex memberitahu Reus kalau temannya di wilayah timur ada yang sangat hebat dalam menjahit pakaian. Dia adalah Irina, ibu dari Jessica teman Sarat.
Reus mengatakan akan mengirim kontrak bisnis dengan Irina, di mana Irina akan mendapatkan bahan murah dari Pabrik tekstil Keluarga Reus dan hasil pakaian jadi buatannya akan dibeli oleh Perusahaan distributor Kelurga Reus. Rumah Irina nantinya akan ditempel papan lambang Kelurga Reus sehingga para Preman tidak akan berani mengusiknya.
Alex sangat senang bisa membantu Irina, tetapi sayang sekali Keluarga Hannah tidak masuk dalam perlindungan dari Kelurga Reus karena tidak berbisnis dengan mereka.
“Ayah... Kakek itu memberikan uang kertas, apakah ini bisa digunakan?” Sarah mendekati Alex sembari menunjukkan Uang Kertas berlogo Bank Voldemort.
“Kalau ditukarkan di Bank Voldemort maka itu akan senilai 100 Koin Emas,” sahut Alex sembari membelai kepala Sarah yang tercengang mendengarnya.
“He-he-he... enak sekali menjadi Kasir, biaya makan mereka hanya 450 Koin Perak dan kembaliannya untukku kata Kakek itu.” Sarah tertawa bahagia.
Alex membiarkan Sarah memiliki sisa uang itu selama putrinya itu bahagia, toh... uang rampasan dari bandit masih cukup banyak dan itu cukup untuk biaya operasional Restoran selama beberapa bulan ke depan walaupun tidak ada pelanggan yang datang.
Hingga Pukul Sembilan Malam tak ada pelanggan yang memasuki Restoran walaupun lalu-lalang di jalanan depan Restoran sangat ramai. Namun, karena nama Restoran Sarah tidak familiar, orang-orang hanya melihat sekilas tanpa memasuki Restoran.
“Kalian mandilah lebih dulu dan Aku saja yang menyapu lantai,” kata Alex.
Hannah yang hendak membantu segera mengikuti Sarah yang sudah tidak sabar berendam di bak mandi. Dia telah menjadi Kasir sepanjang hari ini.
Setelah menyapu lantai Restoran, Alex mematikan lampu dan berjalan ke lantai Dua. Suara gelak tawa Sarah terdengar hingga ke kamar dan Alex hanya tersenyum saja.
Dia mengambil Pedang yang disembunyikan dibawah tempat tidur. Pedang itu milik bandit Josh, Pedang itu lumayan cocok untuk Alex walaupun tidak sebaik Pedang asli miliknya yang terjatuh di malam kelam empat tahun yang lalu.
Alex berjalan ke balkon dan mulai melatih gerakan seni bela dirinya. Bilah Pedang itu menebas kegelapan malam dan kadang-kadang akan memantulkan cahaya sinar Bulan.
Gerakan Alex semakin lama semakin cepat sehingga tubuhnya tidak terlihat lagi dan hanya benang cahaya tipis yang terlihat. Alex mencoba mengingat wajah-wajah sosok yang mengenakan penutup wajah yang menyergapnya malam itu.
“Pangeran Kedua?”
Alex berhenti mengayunkan pedangnya, tatapan mata itu sangat mirip dengan Saudara laki-lakinya atau Pangeran Kedua.
Walaupun sosok itu tidak menggunakan Elemen Sihirnya tetapi gerakan bela dirinya sama persis dengan gerakan yang biasa digunakan oleh Pangeran Kedua.
Alex sudah ratusan kali berduel dengan semua Pangeran hingga akhirnya mengalahkan mereka, tentu ia sangat familiar dengan seni beladiri mereka. Malam itu ia tidak menyadarinya karena yang ada dalam pikirannya hanyalah bagaimana cara membawa Sarah melarikan diri.
“Kakak... kenapa kau melakukan ini?” gumam Alex menengadah menatap bintang-bintang di langit, air mata berjatuhan membasahi pipinya.
“Ayahhhhhh... Sarah sudah selesai mandi!” Sarah berteriak saat memasuki kamar. “Eh, apakah Ayah masih di lantai bawah?” Dia terkejut tidak melihat Alex.
Namun, tiba-tiba Alex muncul di pintu kamar, tubuhnya basah dengan keringat dan membawa Pedang yang membuat mata Sarah berbinar-binar karena sudah lama ia ingin belajar menggunakan Pedang seperti murid-murid Sekolah Harapan.
Alex tahu apa yang sedang dipikirkan oleh putrinya itu dan ia langsung menggelengkan kepala. “Jangan pernah menyentuh ini, karena anak kecil belum boleh menggunakan Pedang asli. Besok Ayah akan membuatkanmu Pedang Kayu yang sesuai dengan ukuran tubuhmu.”
Sarah tampak kecewa akan tetapi kembali ceria setelah mendengar Alex akan membuatkannya Pedang Kayu.
“Ayo pakai baju tidurmu,” kata Alex menggendong Sarah ke atas tempat tidur dan mengambil pakaian tidur di lemari. “Oh, ya... di mana kamu simpan uangmu yang banyak itu?”
“Di lemari dan lebih tepatnya di bawah baju paling bawah he-he-he.” Sarah tertawa bahagia.
Alex tidak bertanya lagi, setelah Sarah selesai memakai pakaian tidur. Alex segera ke kamar mandi. Malam ini ia bisa tidur lebih nyenyak dan lama karena tidak ada lagi makanan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memasaknya seperti Rendang.
...***...
“Aku mendengar kabar kalau Paman Jack mengusik Restoran yang baru buka, apakah itu benar Bibi Evelyn?” Margareth, calon pewaris ke empat Kelurga Donovan bertanya pada Pengawal Pribadinya yang merupakan Pendekar tingkat 8.
Ayah Margareth sengaja menyewa Pendekar tingkat 8 menjaganya karena tidak ingin Putri Sulungnya itu bernasib sama dengannya, di mana tiba-tiba orang tak dikenal berusaha membunuhnya; untung saja Pengawal pribadinya berhasil melumpuhkan orang asing itu. Namun, ia tetap terluka parah dan dalang dibalik penyerangan itu tidak pernah terungkap karena orang asing itu langsung melakukan bunuh diri setelah tertangkap.
Evelyn menganggukkan kepala. “Ya, dan aku mendapatkan informasi kalau Jack akan meniru makanan Restoran itu kemudian menjualnya di Restoran yang akan ia bangun,” sahutnya.
“Ah, aku tertinggal semakin jauh dari Ketiga Pamanku,” gerutu Margareth karena Aset Bisnis yang ia kelola hanya bisnis transportasi yang sudah lama tidak mendatangkan keuntungan dan rencananya akan ditutup oleh Donovan. Namun, karena Margareth mengajukan diri sebagai pewaris menggantikan ayahnya, Donovan akhirnya menyerahkan bisnis transportasi itu padanya.
“Bagaimana kalau kita mencoba makan di Restoran baru itu, mana tahu kamu mendapatkan inspirasi dari pada selalu diam di Kantor dan Kastil saja setiap hari,” kata Evelyn yang sebenarnya berniat agar Margareth mengajak Pemilik Restoran baru itu bekerjasama sebelum didahului oleh Jack.
ada aja ide nya Thor... /Hey/
salut... salut... /Determined/