NovelToon NovelToon
Dicintai Pangeran Lato-Lato

Dicintai Pangeran Lato-Lato

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst
Popularitas:82k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Tek ketek tek ketek tek ketek ketek ketek

'Lagi-lagi suara itu! Ingin ku buang mainan berbentuk dua onde-onde yang saling digantung pake tali dengan bunyi yang merusak panca indera ku itu. Bisa-bisanya orang seumurannya menyukai hal absurd begitu!!

"Shanuuuuuum maiiin yuuuuuk" Teriak pemuda itu terdengar tanpa dosa sudah mengganggu hari minggu indahku!

"Minggat sana! Shanum lagi ke Dubai jualan karpet terbang bareng Aladin!!!"

Bukannya pergi laki-laki itu malah duduk menunggu di depan kostku! Sumpah ya, entah kesalahan dan dosa apa yang aku lakukan di kehidupan yang lalu sampai dipertemukan dengan orang gaje super nyebelin kayak Abyan itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Perjalanan menuju barat

Waktunya sarapan, mataku udah kek panda. Bukan kurang tidur lagi tapi emang nggak bisa tidur sama sekali bikin mata ku memiliki lingkar hitam. Kepalaku juga sedikit pusing.

"Semalem nggak tidur?" Tanya ibu padaku.

"Gimana bisa tidur kalau ibu bikin aku spaneng, semaleman mikir kenapa aku di suruh pulang." Aku menghela nafas.

"Yakin? Bukannya kamu nggak bisa tidur semalem karena main sama Abyan di sofa?" Omongan ibu sungguh tak terfilter sama sekali.

"Main apa lagi. Ya Allah bu bu.. Makin aneh aja deh hahaha.." Sebenarnya itu nggak lucu. Tapi, aku paksa tertawa untuk menutupi kegugupanku.

"Main 'Jatuhi aku, kau ku tangkap'.." Diikuti gelak tawa tak senonoh. Untung ibuku yekan.. Cuba yang ngomong gitu si Bella atau Dieska, abis pokoknya!

Kami masih di dapur, aku bantu ibu nyiapin sarapan. Makanya kami bisa se terbuka itu ngobrolnya. Lagian ya, aku sama keluargaku emang nyantai banget kok, nggak kaku-kaku ala kanebo kering gitu. Santai tapi tetap di jalur menghormati orang tua.

Aku selesai menggoreng telur dadar. Ibu menyelesaikan bagian masakan lainnya. Setelah mengikat rambutku, ku cepol asal aja yang penting nggak mawut dilihatnya, aku ke depan guna memanggil ayah. Kami biasa makan bersama di dapur, biar nanti nggak mondar-mandir buat ambilin piring kotor untuk dicuci.

"Lha Abyan nggak kamu panggil? Masa ayah yang manggilin.." Ayah ku ini tipe ayah yang welcome sama siapapun pasangan anaknya, asal tahu batasan aja, tak mau mencari kriteria sendiri untuk dipungut jadi mantu. Semua losdol, terserah mu.. Gitu!

Kalau kakak pertamaku, mas Adit punya bengkel sendiri. Juga punya angkringan buat ngeteh-ngeteh cantik, mas Adit jarang di rumah. Dia lebih sering tidur di bengkelnya. Kayak sekarang, dia juga nggak ada di rumah.

Dulunya, sebelum merantau aku mau jualan pulsa aja gitu di depan rumah, beli etalase biar kayak konter lain pada umumnya. Tapi, etalasenya pecah sebelum ku isi barang-barang jualanku. Itu semua gara-gara tindakan keji nan tak terpuji yang dilakukan kedua kakakku.

Mbak dan mas pada bercandaan, lari-larian kayak bocah teka yang masa kecilnya nggak bahagia, entah apa yang dipikirin mereka aku udah teriak-teriak agar mereka jaga jarak dari etalase yang baru ku beli dari menyisihkan uang sakuku selama sekula! Eh.. Kedua devil yang ngaku-ngaku jadi sodaraku itu malah nabrak etalase ku.. Pyaaar!! Abis! Pecah semuanya, tinggal kerangkanya doang.

Dan mereka enjoy aja tuh bilang 'Dikata jangan taruh sini juga! Nubruk orang kan jadinya.. Ayo beresin ini kacanya, kena kaki orang bisa diamputasi nanti!'

Udah ya cerita tentang masa lalu ku dengan etalase ku yang tak pernah ku pakai nyampe sekarang ini. Dan seperti yang kelian semua ketahui, akhirnya aku memutuskan untuk merantau ke kota seberang untuk mencari sekeping dua keping uang guna menyejahterakan isi dompetku. Aku nggak mau diam di rumah saat aku sanggup untuk melakukan apapun, selama masih produktif dan tak merugikan orang lain, why not? Yo ra?

"By, makan!" Panggil ku sekenanya.

"Kamu manggil pacar buat makan kok nadanya mirip si Adit manggilin kucingnya." Ayahku tertawa.

Aku mendengus kesal. Aslinya, setelah kejadian memalukan semalem, aku masih belum pengen bertemu Abyan. Tapi, mau gimana lagi. Dia tamu di sini, tamu yang ngaku pacar lebih tepatnya.

"Oeee car pacar! Udah bangun belum? Keluar, makan! Nggak keluar juga nggak apa-apa. Jatuhmu biar aku abisin!"

"Udah yah." Aku kembali melewati ayah. Ayah malah tertawa mendengar panggilan ku untuk Abyan tadi.

Saat semua sudah berkumpul, kita terlihat seperti keluarga berencana versi pemerintah. Satu istri, satu kepala rumah tangga, dan dua anak sengkleknya. Uwuu terlihat harmonika sekali.. Maaf harmonis maksudnya.

"Jadi, ibu tuh sebenarnya mau ngenalin kamu sama anak temen ibu.. Dia baru pulang dari Dubai. Jadi pengusaha dia di sana, eh kamu malah lebih gercep bawa pacarmu ke sini, ya udah.. Enggak jadi deh.." Kata ibu setelah semua menyelesaikan makannya.

"Siapa bu?" Tanyaku sambil tersenyum. Asli senyumku ini tiba-tiba aja muncul, aku nggak berniat terlihat bahagia gitu mau dikenalin sama TKI dari negara Sultan.

Kang lato melihatku dengan tatapan mengerikan. Hilang sudah senyum di wajahku. Ayah dan ibu saling pandang dan akhirnya terbentuk cekungan indah di wajah masing-masing.

Kami bicara dari yang jelas temanya apa, nyampe ke yang nggak jelas sama sekali. Tanpa ku sadari waktu udah nunjukin jam 01.00 siang. Dan aku harus kembali ke tanah rantau.

"Bu, pak, jaga kesehatan baik-baik ya.. Jangan bikin aku kaget lagi pake nyuruh pulang dadakan kayak gini. Untung kan jantung anakmu ini buatan Gusti Allah, lha kalau buatan China kan bisa remuk dari kemarin-kemarin." Aku mencium takzim tangan kedua orang tuaku. Abyan melakukan hal yang sama. Dia sangat menikmati bermain peran sebagai pacar tak dianggap.

"Jaga dia, dia itu pecicilan. Kayak anak sapi lepas dari kandang. Jangan sia-siakan kepercayaan ayah ya," Ayah menepuk pundak Abyan. Siapa anak sapi? Hei yah.. Aku ini anakmu lho ya, ayah semena-mena sekali bilang aku anak sapi. Wait.. Secara nggak langsung ayah menganggap dirinya sapi??

"Iya yah. Aku pasti jaga Shanum dengan baik. InsyaAllah." Ucapnya tenang dan pasti. Melting nggak? Ah biasa aja.

_____

Di perjalanan selanjutnya, alam menunjukkan tanda akan menurunkan air dari langit.

Aku udah biasa kehujanan, tapi sendiri. Lha sekarang ada si lato ini, huufft aku berharap hujan tidak akan turun hingga nanti aku sampai tujuan.

Doa ku nggak terkabul, entah kurang khusyuk doanya atau kurang amal aku nya sampai-sampai hujan langsung mendarat ke tanah beberapa saat setelah aku berharap agar air langit ditunda turunnya.

"Kita nepi dulu ya Num, hujannya makin deres nih." Aku nggak menjawab, manut aja udah.

Kita memilih meneduh di pinggir jalan, ini sih bukan dingin lagi tapi pol mentok suhunya bisa bikin tulang sumsumku berubah jadi es. Hoodie yang Abyan berikan padaku sedikit banyak mampu memberi kehangatan untuk ku. Dia sendiri terlihat cuek dengan memasukkan kedua tangannya pada saku celana. Aku tahu, dia juga kedinginan.

"Kamu sendiri aja gemeteran gitu kok malah ngasih hoodie mu ke aku, pakai lagi nih. Jaket ku cuma basah dikit, masih aman lah."

"Aku lebih ikhlas hoodie itu kamu yang pake, jaket yang kamu banggain itu basah, bagian depannya jelas banget nyetak aset mu. Aku nggak rela orang lain lihat kamu pas basah-basahan kayak tadi." Ya Allah.. Dia gitu amat ngomongnya. Nggak bisa apa ngerem dikit!

"Dieh.. Kamu merhatiin nyampe sana?! Mezuum akut!!"

Kelian tahu, dia ngapain? Dia berdiri di depan ku. Menjeratku dalam kungkungan nya, membuatku diam tak bisa berkata-kata oleh perlakuannya. Ya, aku sangat tahu.. Dia lagi melindungi ku dari terpaan air hujan. Aku bisa lihat punggungnya terus menerus terkena percikan air hujan.

Dia membuatku merasa terlindungi, ini nih yang aku nggak suka.. Aku makin jauh jatuh ke perangkap perasaan tak berujung yang biasa disebut cinta....

1
Ilham
apa ngk ada judul yang lain anjing selain lato lati
Ilham
apa ngk ada judul yang lain anjing selain lato lato
Diandra Kirana
wow Abyan memang beda...ada ituh orang ngado air galon dipitain dan dipotoin...berasa pacarnya BA air galon apah...mungkin di mata Abyan pacarnya mirip jurig Curug tempat air galon berasal wkwkwk
Diandra Kirana
senang sama pertemanan mereka, nggak jaim, saling dukung sekaligus saling hujat tapi yang penting saling menyayangi ..Abyan kena batu bata gak berubah jadi bangunan kan ?! Syukurlah...
Diandra Kirana
bodo sampe tulang sumsum kalo pacar modelan gitu dipertahankan, lha kalo jadi istri bisa ditendang sampe pucuk Monas babak-bunyak... Dah Dies masih banyak cowoq lain yang layak dicintai
Diandra Kirana
awakmu Sik babak bunyak kok ngajak nikah tho By...mbok nunggu dua duanya sehat dulu biar momen ngelamar nya rodo romantis gitu loh hehehe tapi ga apalah meski sempat salah paham tapi so sweet lah
Diandra Kirana
gimana ya udah terlanjur cintaaah Dieska nya...ya semoga Yudis dimaapin gak tuman ngulang kesalahan. Wah piye toh jempolnya Shanum bisa belanja sendiri...untung Num cuma jempol kalo 10 hari belanja semua baru mumeeet
Diandra Kirana
sebenarnya ini ceritanya lagi sedih dieska merasa dikhianati tapi aku kok ngguyu Yo...wah kamu yang salah Thor .gegara kalimatmu yang lucu mbelgedes aku kan jadi salah emosi bacanya....mo simpati malah nyengir simpanse jadinya
Diandra Kirana
Hadiah paling pahit gak sih tau dikhianati pas lagi ultah
Diandra Kirana
Belajar ngegombalnya cumlaude kayaknya si Abyan...kalo jadi nikah sama dia curiga aku kamu nanti nggak dikasih belanja bulanan Num tapi dikasih gombal bulanan
Diandra Kirana
widiiiih shanum dah mode preman profesional dong hayuuuk maju tampol cingurnya bejek congornya injek cokornya wkwkwk ulet bulu kek gitu bagusnya diuleg pake sambel trasi
Diandra Kirana
Dandang mau Num , lebih gede daripada kresek gak cuma muka yang bisa masuk , malumu juga bisa dimasukin dan dikukus sekalian....duh gak bayangin jadi kamu semalu apa wkwkwk
Diandra Kirana
shanuum kamu tuh malu -malu mau, pake banget ..episode ini Abyan menang banyak ya...
Diandra Kirana
Haduh kok jadi gini sih...Abyan flirting, Shanum melting, authornya salting eh yang baca ikutan sinting...senyam senyum mesam mesem dewe padahal ra melu ndek skenarione..
Diandra Kirana
Uedaaa. sih momen jadian yang paling absurd dalam sejarah . Terima ya terima aja Num...ngapa orang ganteng kamu samain sama gerandong...apa boleh cinta segitu nya...bukan berasa dicium mesra tapi serasa dicokot gerandong .., udah berubah genre horor ya
Diandra Kirana
kudu baca klo pengen awet muda, awet gila dan awet bahagia. Sumpah bakal sering ketawa baik sendiri maupun berjamaah sama readers lainnya.Jahatvkamu Thor, gara gara novel ini aku dikira gila, ketawa sendiri pas baca dikereta
Diandra Kirana
kalo kamu gak meleleh dengan sikap Abyan yang pelindung itu yo terlalu Num, dua rela basah kena ujan loh demi ngangeti kamu dalam pelukannya.so sweet banget toh pacar ngaku- ngakumu ituh..
Diandra Kirana
mbengi mbengi kok ngurusi emprit Num...gih Ndang turu biar gak halu wkwkwk ngakak aku bacanya thor
Diandra Kirana
tuh kan restu temen - temenmu sudah diberikan lebih baik pulang dianter mas Lato ketimbang pulang sendiri digandoli tuyul di jalan.
Diandra Kirana
Abyan takut kamu dijodohin Num , dah lah ajak aja ..daripada ngadepin masalah hidup sendirian kan...Ajaklah Num, kalo rewel dijalan tinggal dibuang dipinggiran pasar gampang toh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!