Siapa sangka, niatnya ingin menenangkan diri di sebuah taman, karena stress terus di paksa sang ibu untuk segera menikah karena umurnya sudah tidak muda lagi. Di taman itu Kanaya malah bertemu gadis kecil yang sedang menangis.
Pertemuan itu malah awal menjadikan dirinya seorang ibu dari gadis kecil yang membutuhkan kasih sayang seorang ibu itu
Bagaimana selengkapnya yu langsung mampir saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Suryani iin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15
Saat mereka sibuk dengan pikiran dan perasaan masing-masing tiba - tiba...
BRAAKH... BRAAKH...
Suara benda jatuh mengagetkan mereka semua.
" Suara apa itu... ?" tanya mereka bersamaan.
" Eh eh, hehehe... Maaf semua bibi tidak sengaja menyenggol pot bunga jadi pecah deh " kata salah satu maid yang bekerja di rumah itu.
" Ngapain kalian di situ ?" tanya Dirga setelah melihat asal suara itu.
" Kok mereka ada di situ sih, wah gawat bisa jadi gosib nih besok " kata Naya dalam hati yang sungguh tidak enak ketahuan kepergok berduaan dengan majikannya.
" Maaf tuan, kami tidak sengaja " kata maid yang bernama Lia itu yang merasa bersalah menggangu waktu keduanya.
" Ya sudah cepat kalian kembali sana. " perintah Dirga dengan sangat tegasnya.
" Iya tuan, permisi " sahut mereka semua dan langsung masuk ke dalam rumah.
Beruntung setelah bunyi tadi gadis kecil itu langsung bersembunyi, kalau tidak pasti ia akan ketahuan juga.
Bersama para maid yang masuk kembali ke rumah itu, gadis kecil itu juga kembali, sehingga tidak di ketahui oleh Dirga dan Naya.
"Ya sudah terimakasih banyak Naya, sudah mau mendengarkan cerita saya, sebaiknya kita kembali, maaf sudah mengganggu istirahat kamu " kata Dirga yang salting dan merasa canggung, tapi masih bisa ia tutupi dengan sikap cool nya.
" Sama - sama Pak, mari Pak kita kembali " sahut Naya yang langsung di anggukan Dirga.
Mereka berdua langsung masuk ke dalam rumah dan masuk ke dalam kamar masing-masing.
Sesampainya di kamar Naya langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, tanpa menunggu lama ia langsung tertidur karena sungguh melelahkan baginya hari ini.
Berbeda dengan Dirga, setelah masuk ke dalam kamarnya, ia langsung duduk di depan meja rias dan mengambil foto almarhum istrinya yang masih terpajang rapi di meja rias itu.
" Anggun, entah kenapa setelah bertemu perempuan itu aku merasakan kembali perasaan yang dulu pernah ku rasakan padamu. Anggun, bolehkah kali ini aku membuka hatiku untuk perempuan itu, apa kau mengijinkan ia mendampingiku dan menjaga anak kita. Jika kau menyetujuinya, datanglah dalam mimpiku dan berikan izin mu langsung, agar aku tidak ragu membuka hati yang sudah lama tertutup ini setelah kepergian mu. " kata Dirga pelan, lalu meletakkan kembali foto mendiang istrinya itu ke atas meja rias, kemudian langsung membaringkan tubuhnya juga di atas tempat tidur, lalu memejamkan matanya berharap bisa bertemu dengan almarhum sang istri.
Dan benar saja, tidak butuh waktu lama Dirga langsung tertidur lelap karena tak kalah lelahnya hari ini.
Di alam bawah sadar Dirga, tepatnya di alam mimpi saat ini ia sedang duduk bersama perempuan yang terlihat sangat cantik mengenakan gaun putih bersih di sebelah Dirga.
" Sayang terimakasih telah menemui ku, apa kau mengijinkan aku membuka hati untuk perempuan lain ?" tanya Dirga sambil menatap dalam istrinya yang sekarang berada di hadapannya.
" Sama - sama mas, iya aku mengijinkannya, perempuan itu sangat baik dan tulus menyayangi putriku, aku akan tenang meninggalkan kalian setelah kehadiran perempuan itu siapa namanya ?" kata Anggun.
" Kanaya namanya sayang, dan baru hari ini dia hadir di hidup kami, tapi sudah bisa membawa kembali keceriaan pada anak kita " sahut Dirga.
" Benar, jadikan Naya sebagai ibu sambung untuk putri kita Mas, karena hanya dia yang mengerti perasaan Flo saat ini. Sekarang aku bisa pergi dengan tenang, semoga kalian selalu bahagia Mas aku selalu menyayangi kalian " kata Anggun yang perlahan hilang bersama hilangnya cahaya putih yang ada di hadapan Dirga.
" Baiklah sayang, selamat jalan semoga kau tenang di sana, aku pun akan selalu menyayangimu sampai kapanpun, dan namamu tak akan pernah tergantikan di dalam hatiku, meskipun sekarang sudah ada nama perempuan lain yang juga mengisi hati ini, tapi tidak menggeser namamu yang sudah terpatri kuat di dalam sana. Akan ku patri kuat nama kalian berdua, di dalam hatiku ini. " kata Dirga.
Mendengar itu Anggun pun mengangguk dan tersenyum sebelum menghilang seutuhnya.
Begitu juga di kamar Kanaya, saat ini Naya tidak bisa tidur dengan tenang karena saat di alam bawah sadarnya ia berada di tempat yang sungguh membuatnya sangat bingung.