Kamu tau aku sangat mencintai adikmu, tapi kamu pun tau, sangat mustahil untuk aku bisa hidup bersamanya, jika memang kamu juga mencintai aku ,maka bawalah aku pergi dari kehidupan adikmu. Dobrak lah pintu hati ku agar aku bisa mencintaimu melebihi cinta ku untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lusi permata Sari , isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.2
Hari yang di nanti pun tiba, sekarang sudah menunjukkan pukul 4 sore,tiba tiba ponsel ku berdering, tanda ada panggilan masuk,ku lihat nama Amar di layar ponsel ku dan segera ku angkat.
"gimana sayang,apa kamu udah siap untuk nanti malam ?" , suara amar dari telepon. "emmm aku bingung beb" jawab ku ragu.
"apa yang membuat kamu bingung" , tanya amar seperti cemas,
"aku kan gak bisa dandan beb, dan aku juga gak punya alat makeup yang komplit ", kata ku sedikit malu.
"ya ampun sayang, yaudah sekarang kamu siap siap ya,aku bakal jemput kamu sekarang" ,kata amar begitu bersemangat.
"loh kan katanya jam 8 malam acaranya, kenapa jam segini kamu udah mau jemput aku ", kataku sedikit kebingungan.
"yaudah pokoknya kamu siap siap,gaun nya kamu bawa aja ,jgn di pake dulu", kata amar meyakinkan.
"oke aku siap siap nih ", jawab ku yang masih bertanya tanya di dalam hati .
Setelah 20 menit, amar pun sampai di kos kosan ku,aku langsung masuk ke dalam mobil, tanpa menunggu di bukakan pintu.
"Kita mau kemana beb ?" , tanya ku yang masih penasaran.
"yaudah kamu ikut aja ya sayang" , jawab amar sambil mencubit pipiku.
Tiba tiba mobil Amar berhenti di sebuah salon yang begitu lumayan cukup besar.
"Kita ngapain kesini ? " , tanya ku penasaran.
"aku mau mengubah mu menjadi lebih cantik seperti bidadari ", jawab amar
"Jadi maksud kamu selama ini aku gak cantik gitu " ,kata ku sedikit menekuk muka.
"Ya enggak dong sayang ku,kamu itu sudah sangat cantik walaupun tanpa ke salon ", jawab Amar sambil mencium tangan ku .
"Yaudah yuk kita masuk ke dalam" , ajak amar begitu bersemangat, setelah sampai di dalam,kami langsung di suguhkan dengan berbagai pilihan,2 orang segera datang mengantarkan perlengkapan kimono, sepertinya amar sudah memesan terlebih dahulu sebelum menjemput ku.
Kami langsung di arahkan ke ruangan yang sudah di sediakan, tapi ruangan kami berbeda, mungkin karena di pisahkan antara laki laki dan perempuan.
Aku segera mengganti pakaian ku dengan kimono yang sudah di sediakan, setelah itu aku langsung di sambut dengan wanita cantik yang mungkin akan melulur seluruh tubuh ku sekarang,aku pun berbaring di tempat yang sudah di sediakan.rasanya sangat rileks ,di tambah dengan wangi aroma terapi di dalam ruangan ini.
Setelah selesai di lulur akupun segera mandi dan aku langsung menggunakan gaun yang sudah ku bawa dari kos kosan,aku langsung di dandani oleh wanita yang berbeda dengan yang tadi melulur badan ku.
Selesai wajah ku di makeup, terlihat dari cermin yang besar amar sudah duduk di bangku belakang sambil terus memandangi ku dari cermin yang sama.
"Sudah selesai ka " kata wanita cantik yang sudah membantu merias wajah ku.
" Baik terimakasih mbak " ,jawab ku,
amar yang sedari tadi tidak berhenti memandangi ku ,tiba tiba bangun dari tempat duduk nya .
"Kamu cantik sekali sayang " ,kata amar yang memandang ku dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"ih apa sih beb,aku kan malu ",jawab ku dengan salah tingkah.
" Kamu memang sangat cantik,ga salah aku ingin segera menikah mu " , sahut amar yang membuat ku semakin malu.
"Yaudah ah cepetan , udah jam setengah 7 nih, nanti orang tua kamu nungguin,aku kan gak enak nanti jadinya" , kataku mengalihkan pembicaraan.
"Oke sayang,kamu gak sabar banget ya mau ketemu orang tua ku, pengen buru buru di ya jadi istri aku " ,kata amar semakin menggoda.
"iiihhh apaan sih kamu,aku pulang nih ",kataku semakin malu.
Kami bergegas masuk ke dalam mobil.
Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam karena masih merasa grogi, apalagi baju yang ku kenakan kali ini sangat terbuka, tidak seperti biasa yang aku gunakan.
Berbeda dengan amar yang selalu memandangi ku tanpa rasa bosan, sambil sesekali menciumi tangan ku seperti biasa.
aku yang selalu berusaha menutupi paha ku, karena setelah aku duduk gaun nya sedikit agak naik memperlihatkan paha mulus ku yang baru kali ini Damar melihat nya.
Tiba-tiba amar memarkirkan mobilnya ke sebuah taman yang sudah sepi oleh pengunjung bahkan tukang dagang.
"Kenapa berhenti, emangnya udah sampe beb ? ",tanya ku yang memang tidak tau akan bertemu dimana dengan orang tuanya.
"Belum sayang, masih lumayan jauh ke tempat acara kita malam ini,kebetulan papa ku juga katanya akan datang sedikit telat, karena papa ada urusan mendadak" , jawab amar yang tak berhenti memandangi ku. Seperti seekor singa yang ingin menyantap mangsanya.
"Kamu kok gitu sih beb liatin aku nya ", tanya ku sedikit ketakutan.
"Kamu malam ini benar benar cantik sayang, membuat mata ku tidak bisa berpaling sedikitpun ", ucap amar yang semakin mendekatkan wajahnya,
"ih ,kamu jangan macem macem ya " , sahut ku sambil menutupi belahan dada ku.
Tanpa aba aba Amar mencium bibir ku ,kali ini lidah nya langsung memimpin di dalam mulut ku, darah ku rasanya langsung mengalir begitu cepat, tanpa perlawanan aku pun menikmati serangan dari amar, sepertinya amar tahu aku menikmati permainannya, sehingga membuat serangan nya semakin dalam.
Tangan nya mulai meraba leherku dan ciumannya pun semakin turun.
Di singkap nya rambut ku yg terurai,kini tangannya sudah berada di di belahan da*a ku, tanpa ku sadari gaun ku sudah turun setengah badan,terlihat jelas bra hitam yang aku gunakan, kini bibir amar mendarat di atas da*a ku yang menyembul keluar,di keluarkan nya sebelah da*a ku, sehingga memperlihatkan put*ng ku yang berwarna pink, secara sadar tiba tiba amar langsung menyentuh nya,aku yang begitu menikmati permainannya tanpa sadar mengeluarkan suara desahan yang mungkin membuat Amar semakin bergairah.
"heemmmm " , suara ku yang sudah tidak bisa ku kontrol.
"terus kan sayang, suara mu membuat ku semakin bersemangat" , jawab amar yang merasa memegang kendali.
"udahhhh beb,aku gak kuat,emmmm aahh ",
Jawab ku semakin tak karuan,
"apa kamu mau lebih dari ini sayang ", tanya amar yang tetep memainkan put*Ng ku dengan lidah nya.
Kepala ku yang naik turun seketika melihat amar seperti anak bayi yang sedang menyusu kepada ibu nya.
Saat tangan amar mulai semakin turun ke area bawah,aku langsung sadar dan mendorong tubuhnya.
Tiba tiba amar kaget dengan apa yang aku lakukan,
"kamu kenapa sayang ?", tanya amar yang masih sangat menginginkan permainan ini,
" gak kenapa-napa beb ", jawab ku sambil merapihkan gaun yang tadi berantakan,
"kenapa sayang ? ", tanya amar yang sedikit kecewa.
"yaudah katanya mau makan malam,kok malah jadi kayak gini sih" ,kata ku sedikit jutek
.
"oh iya maaf ya sayang,aku gak tahan melihat kecantikan kamu malam ini ", jawab amar yang berusaha agar aku tidak marah.
"liat tuh bibir kamu ", ucap ku sedikit tertawa, amar yang melihat bibirnya dari cermin mobil, langsung berusaha mengelap bibir nya karena sudah penuh dengan lipstik ku di sana,
"ih kok susah si sayang ilangin nya ", ucap Amar sambil terus mengelap bibir nya,
" lagian kamu sih nakal ",kataku begitu puas, "yaudah nanti kita mampir ya ke toilet, sebelum makan malam di mulai" ,kata amar semakin malu karena bibirnya yang merah.
Segera amar memarkirkan mobilnya meninggalkan taman yang tadi sedikit gelap.
"Sayang ", kata Amar yang terus memegangi tangan ku.
"kenapa beb ? " , jawab ku biasa saja.
"aku jadi pengen malam ini langsung akad aja deh ", katanya sambil terus melirik ke arah ku.
,"iihhh apaan coba " , jawab ku sedikit menolak,
"aku bener bener udah gak sabar ingin berumah tangga sama kamu sayang ", jawabnya semakin merayu,
"alah ,gak sabar pengen berumah tangga atau udah gak tahan pengen yang lain ?" , jawab ku sedikit sinis.
"Tapiii, tadi kamu juga menikmatinya kan ? ", kata Amar sambil tertawa membuat ku malu,
" apaan orang tadi aku gak sadar" , jawab ku semakin malu,
" kalo gak sadar kok tadi mengeluarkan suara yang begitu menggairahkan" , katanya semakin memancing ku,
"iiihhh kamu apaan sih beb ,aku kan jadi malu ", jawab ku yang reflek mencubit pinggang nya, "au au , sakit sayang" , ucap Amar yang kesakitan,
" udah ah bahas yang lain" ,kataku berusaha mengalihkan pembicaraan,
"tapi aku mau nya bahas itu yank" , jawab nya yang merasa menang,
"terus kalo bahas gituan terus nanti kita kebablasan gimana?" , sahut ku semakin emosi,
"ya gak apa apa dong sayang,kan sebentar lagi kita akan menjadi suami istri" ,kata Amar sambil terus menerus menggoda,
"enggak ah , walaupun emang kamu akan jadi suami ku, tetep nanti aku mau nya kalo kita sudah sah " , jawab ku tetap pada pendirian,
"ya kata orang orang kan melakukan kayak gitu gak bisa sekaligus loh sayang, jadi mending kita cicil dari sekarang" ,ucap Amar yang kekeh masih penasaran,
"aku bilang enggak ya enggak ,kamu sayang gak sih sebenernya sama aku ? " , jawab ku semakin emosi,
"ih kamu makin cantik kalo marah kayak gini, jadi terbayang wajah kamu barusan" ,kata amar sambil sedikit tertawa ,
"iihhhh kamu mahhh , yaudah aku mau turun di sini aja deh,kamu rese " ,kata ku yang sebenarnya menutupi malu,
"yaudah iya maaf ya sayang, sebentar lagi sampe kok ", ucap nya sambil melepaskan tangan ku , karena berusaha memarkirkan mobil masuk ke area restoran,
" nih sudah sampe sayang,kita ke toilet dulu yuk ",ajak nya sambil merapihkan pakaiannya, begitu pula dengan ku , yang berusaha merapihkan gaun dan rambut ku yang sudah pasti berantakan karena ulahnya amar barusan .
Setelah turun kami langsung ke toilet terlebih dahulu, kebetulan untuk tempat duduk nya sudah di booking sejak siang oleh amar sekaligus menu makanan dan minumannya, jadi nanti kami tinggal duduk saja tanpa perlu memesan terlebih dahulu.