Elang Dirgantara, seorang pria yang suka tawuran, balap liar dan suka berpesta minum minuman keras, harus datang ke perjodohan yang sang kakek rencanakan. Awalnya dia memutuskan datang hanya untuk menolak dan mempermalukan wanita yang akan di jodohkan olehnya itu. Namun apa lah daya, saat ia bertemu dan melihat calon istri untuk pertama kalinya, ada getaran aneh yang ia rasakan dalam hatinya.
Wajah teduh nan ayu milik calon istrinya mampu membuatnya terpukau. Bahkan suara sang calon istri membuatnya tenang dan damai. Tutur kata yang lembut dan halus tak mampu mengalihkan pandangan mata Elang dari wajah ayu calon istrinya itu.
Bagaimana kah perjalanan kisah cinta Elang Dirgantara?
Mari membaca dan mulai lah masuk ke dalam dunia halu kita ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diyah nur arroyan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Ini kali pertama semua orang yang ada di sekolah itu melihat senyuman Elang. Seketika seluruh siswi di sana histeris melihat ketampanan Elang.
"Ahhhhh, Elang senyum. Tampannya"
"Gila, Elang senyum. Jantung gue"
"Elang aku cinta kamu"
"Tampanya kekasih ku"
Dan masih banyak lagi histeria para siswi yang melihat senyuman Elang.
"Sayang ambil dong, pegal nih" Guman Elang yang mampu di dengar oleh Zahra saja.
Zahra tersenyum di balik cadarnya. Dia menerima bunga dari Elang dengan jantung yang berdebar kencang. "Terima kasih atas bunganya. Tapi untuk berpacaran saya tidak bisa" Jawab Zahra.
Seketika jawaban dari Zahra itu membuat gunjingan seluruh siswa/siswi karena Zahra berani menolak ketua geng motor Naga Darat.
"Aku tau jika kamu di larang untuk berpacaran. Tapi ijinkan aku untuk dekat dengan kamu" Ucap Elang.
Zahra lagi lagi tersenyum lalu mengangguk pelan. "Terima kasih" Ucap Elang yang lagi lagi menampakkan senyumannya.
"Kalian sudah dengar kan? Mulai sekarang dia akan menjadi prioritas utama gue. Kalau ada yang berani mengusik dia, gue sendiri yang akan menghabisi kalian" Ucap Elang tegas.
Melihat hal itu membuat Wika marah besar. Wika sudah menyukai Elang sejak 2 tahun yang lalu namun Elang terus menolaknya. Namun gadis bercadar itu yang baru beberapa bulan masuk sudah berani merebut pria incarannya.
"Lo mau diam saja melihat Elang sama tuh cewek alim?" Tanya Mita yang juga emsoi ketika melihat Angel bersama Dion.
"Enggak akan, ayo pergi. Gue akan buat dia menyesal sudah merebut Elang dari gue" Ucap Wika.
Elang saat ini tengah mengantarkan Zahra ke kelasnya. Saat Zahra sudah sampai di bangkunya, Elang malah ikut duduk di sebelah Zahra. "Kakak sedang apa di sini? Lihat lah kelas ku penuh dengan otang orang yang menatap kakak heran" Bisik Zahra.
"Biarkan, namanya juga sedang jatuh cinta. Aku ingin terus di sini saja ah" Ucap Elang.
"Jangan begitu dong kak, kakak kan juga harus belajar di kelas kakak sendiri" Ucap Zahra yang hanya mereka berdua yang mendengar.
"Nanti lah sayang, aku ingin berdekatan dengan kamu" Ucap Elang.
"Ada apa ini? Kenapa kalian berkumpul di sini. Apa kalian tidak dengar suara bel masuk. Sana kembali ke kelas kalian" Teriak pak Budi.
"Huuuu, nggak asik nih pak Budi"
"Iya nih pak Budi nggak asik"
"Pak Budi nggak lohat kondisi sih"
Pak Budi hanya menghela nafas panjangnya saja. Setelah itu dia kembali fokus pada bu Ika ketika anak anak sudah kembali ke kelas masing masing. "Silahkan masuk bu Ika. Sekarang anda bisa masuk untuk mengajar" Ucap pak Budi penuh dengan senyuman yang cerah.
"Terima kasih pak Budi" Ucap bu Ika.
"Selamat pagi semuanya" Sapa bu Ika yang belum menyadari adanya tamu yang tidak di undang di kelasnya.
"Bu ada penyusup masuk kelas kita, apa ibu tidak usir dia?" Ucap Angel yang geram karena tempat duduknya kini di duduki Elang.
"Berisik lo" Bentak Elang yang membuat bu Ika juga terkejut dengan kedatangan Elang di kelasnya.
"Elang, kamu sedang apa di sini?" Tanya bu Ika.
"Mengejar cinta si sholikhah bu" Jawab Elang tanpa memandang bu Ika.
"Elang keluar kamu, ibu mau mengajar" Ucap bu Ika.
"Kalau mengajar ya mengajar saja, aku tidak akan mengganggu bu ika kok" Jawab Elang yang tetap fokus menatap Zahra.
"Kamu tidak mengganggu saya tapi murid murid saya yang lain terganggu" Ucap bu Ika yang melihat seluruh siswinya menatap Elang dengan tatapan kagum.
"Hah. Zahra mungkin hanya kamu yang bisa mengusir dia. Tolong suruh dia kembali ke kelasnya" Pinta bu Ika.
"Kak kembalilah" Ucap Zahra.
"Tapi aku ingin bersama kamu" Ucap Elang.
"Tapi kak..." Ucapan Zahra terhenti.
"Lo balik ke kelas Lo, atau gue tidak akan biarkan Lo dekati Zahra lagi. Terserah lo mau tetap di sini atau tidak. Tapi besuk setelah Zahra kembali masuk, gue akan halangi lo ketemu sama dia lagi" Ancam Angel marah.
"Argh brisik lo" Ucap Elang yang bangkit dari duduknya.
"Ok gue pergi, tapi setelah ini kalau lo gangguin dia lagi, gue akan buat lo sama Dion menikah" Ucap Elang.
Plack
Angel melempar buku yang ia pegang ke arah Elang hingga mengenai punggung Elang.
Namun kini Zahra menatap Angel dengan sejuta pertanyaan. Dia ingin tau apa hubungan Angel dengan abangnya, Dion.
"Nanti aku akan tanyakan saja ke Angel saat istirahat" Guman Zahra dalam hati.
Elang berjalan ke arah kelasnya. Namun saat melewati ruang Osis, dia di tarik oleh Dion yang sudah sejak tadi menunggunya. "Apa yang lo rencanakan Elang?" Tanya Dion mencengkram kerah baju Elang.
"Lepas breng***k" Ucap Elang melepaskan tangan Dion dari kerah bajunya.
"Jawab Elang. Bukan kah lo sudah setuju untuk tidak mempublis hubungan kalian?" Tanya Dion.
"Kan memang benar gue tidak mempublis hubungan gue. Gue cuma sandiwara untuk mengejar Zahra."
"Yah walaupun tidak sandiwara juga sih. Karena gue serius jatuh cinta sama Ara" Jawab Elang.
"Lo serius?" Tanya Dion menyelidik .
"Iya, jadi kakak ipar tolong restui gue sama adik lo yang kini sudah gue miliki tentunya" Ucap Elang.
"Kalau gue tidak merestui Lo, gue tidak akan menikahkan kalian" Ucap Dion malas.
"Kaluar lo" Ucap Dion.
"Sial***n lo. Lo yang narik gue sekarang lo juga yang ngusir gue" Ucap Elang marah marah.
Elang keluar dari ruang Osis. Dia berjalan menuju ke kelasnya yang saat ini sedang gaduh walaupun ada pak Budi yang mengajar di sana.
Brack
Elang menggebrak meja hingga membuat seluruh orang yang ada di kelas terkejut termasuk pak Budi juga tentunya.
"Kalian bisa tidak diam. Kalau kalian tidak ingin mendengarkan penjelasan pak Budi setidaknya kalia diam" Ucap Elang tegas.
Pak Budi menatap heran dengan sikap Elang kali ini karena tidak biasanya Elang bersikap seperti itu.
"Bos kenapa ya kok aneh?" Dika pada teman duduknya
"Entah lah gue juga tidak yakin" Jawab teman sebangku Dika.
"Silahkan di lanjut pak Budi" Ucap Elang yang kini sudah duduk di bangkunya.
🌹🌹🌹
Jam istirahat sudah di mulai. Elang Langit dan Dika sudah keluar dari kelasnya. Mereka berjalan ke arah kantin untuk mengisi perutnya.
Saat sampai di kantin, Elang tersenyum tipis melihat Zahra yang sudah duduk dengan makanan di hadapannya.
"Assalamualaikum cantik" Ucap Elang yang duduk di sebelah Zahra.
"Waalaikumsalam kak" Jawab Zahra tersenyum di balik cadarnya.
"Hah kalian ngapain sih di sini?" Tanya Angel yang tidak nyaman duduk di apit oleh Langit dan Dika di kanan dan kirinya.
⚜⚜⚜
Uang parkirnya kaka, jangan lupa ya..😁
👍 Like
♥️ Favorit
💬 Komen
⭐⭐⭐⭐⭐ bintang 5 juga
# Selamat membaca ya kak
# Terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
SAAAAAHHHH,,,gitu 🤭🤭🤭😂😂 Jadi semangat kan SAH nya..😜😜