"Berhenti atau aku akan menciummu gadis jelek?",ancam Rama saat melihat Kaila hendak bunuh diri.Laki-laki itu cukup terperanjat ketika melihat Kaila hendak menjatuhkan tubuhnya ke dasar danau yang cukup dalam.
"Minggir aku tak butuh bantuanmu",desis Kaila.
****
Rama sangat membenci Kaila,si gadis gendut,jelek,kusam dan buluk itu semenjak gadis itu memutuskan untuk bunuh diri.Berbagai umpatan ia layangkan pada Kaila agar gadis itu menjauh darinya dan tidak mengganggunya.Namun,hasilnya nihil.Kaila bahkan membuat ulah dengan mengaku sebagai tunangan Rama agar lebih dekat dengan pemuda yang menolongnya tersebut.
Bagaimana kisah mereka?
Akankah Kaila bisa menarik simpati Rama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan Kaila 1
Pagi ini Kaila masih melakukan aktifitas rutinnya tiap hari seperti biasanya meskipun tangannya sedang sakit.Hari ini rencananya Kaila akan kembali ke kampung halamannya untuk mengambil jatah cutinya.
"Tuan Rama hari ini saya jadi cuti ya Tuan,saya akan ke kampung halaman saya",ulang Kaila meminta ijin pada Rama setelah mempersiapkan setelan jas dan celana kerja untuk Rama.
"Terserah",jawab Rama seraya memunggungi badan Kaila.Padahal dalam batinnya,rasa bersalah itu masih melekat karena perbuatannya semalam yang telah menyakiti Kaila.
'Dia tetap akan pergi,meskipun aku melarangnya',batin Rama sedikit melirik ke arah tangan Kaila.Perban itu masih sama seperti semalam.Itu artinya gadis itu belum menggantinya.
"Baik Tuan,saya permisi dulu",pamit Kaila.Kali ini Rama hanya mengangguk sebagai jawaban singkatnya pada Kaila.Rama menatap punggung Kaila dengan nanar.Terbayang sudah bagaimana sikap kasarnya semalam yang membuat gadis itu kesakitan dan menangis,namun sama sekali tak dihiraukannya.Rama merasa dirinya begitu buruk karena memperlakukan perempuan dengan kasar.Hal yang sangat bertentangan dengan prinsipnya.
Kaila meneruskan langkahnya ke dapur dan membuat beberapa menu sarapan bersama Bi Sarah dan asisten lainnya.
"Pagi Nyonya",sapa Kaila saat ia sedang menata menu sarapan di ruang makan.
"Pagi juga Kaila!Bagaimana lukamu Kaila? Apa sakitnya sudah berkurang?",tanya Agatha yang merasa khawatir dengan keaadaan Kaila.Mengingat luka sayatan semalam yang cukup dalam pada tangan Kaila.Ia turut andil pada luka yang diderita gadis tersebut.
Kaila menyunggingkan senyumnya pada Agatha.
"Ini hanya luka kecil Nyonya!Jadi jangan khawatir"jawab Kaila menampakkan mimik muka serius.Kaila tak ingin Nyonya Agatha khawatir pada lukanya yang tak seberapa ini,pikir Kaila.
"Bagaimana kalau kita ke rumah sakit Kaila?Aku akan mengantarmu",usul Agatha demi kesembuhan Kaila.
"Tidak usah Nyonya!Hari ini saya mau ijin untuk pulang kampung Nyonya",jawab Kaila dengan sopan.
"Apa?Pulang kampung?Kau yakin sudah benar-benar baikan Kaila?Atau kami harus mengutus salah seorang sopir untuk mengantarmu kesana?",tawar Agatha lagi.
"Usulmu bagus Ma!Papa rasa Kaila butuh di temani seorang sopir ke desanya",kata Heri yang tiba-tiba sudah berada di dekat istrinya bersamaan dengan putranya yang sudah siap berangkat ke kantor.
"Benar kan Rama?",tanya Heri pada Rama,namun sayangnya tak mendapat respon dari putranya tersebut.Bahkan,dihadapan kedua orang tuanya,Rama terlihat cuek dan tak peduli dengan keadaan Kaila.
"Maaf Tuan Heri,Nyonya Agatha bukannya saya ingin menolak tawaran Tuan dan Nyonya tapi saya rasa saya lebih nyaman kalau pulang dengan angkutan umum Tuan",jawab Kaila yang sebenarnya sungkan menolak tawaran baik dari Heri dan Agatha.Namun,ia tidak ingin Rama kembali salah sangka kepadanya dan menganggapnya sebagai benalu di keluarganya lagi.
Agatha hendak memaksa Kaila menerima tawarannya,namun Heri mencegah niat istrinya.Semuanya demi kenyamanan Kaila.
Seusai sarapan,Kaila segera berpamitan pada seisi rumah,untuk liburan sebentar.Meskipun di rumah bibinya nanti entah Kaila akan kembali di terima oleh bibinya kembali atau tidak.Kaila hanya berharap agar kemarahan bibinya telah mereda,dan ia bisa di terima lagi sebagai bagian dari keluarga bibinya seperti dulu lagi.
Kaila hanya membawa sedikit pakaiannya ke dalam totebag yang ia bawa.Saat Kaila baru berjalan beberapa langkah dari halaman rumah Heri,seorang laki-laki menyuruhnya masuk ke dalam sebuah mobil mewah warna hitam.
pengen tak siram pake es biar terkejut dan sadar si ramanya