Mencintai Tanpa Melihat

Santo keluar dari kamar hotel yang ditempati Cicilia dan Keynan, bibirnya tersenyum smirk, melangkah dengan santai menuju lift kemudian memencet tombol untuk menuju lantai paling dasar.Setelah tiba di lantai dasar Santo langsung mendatangi meja resepsionis.

"Permisi,"ucap Santo pada sang resepsionis.

"Iya?!Ada yang bisa saya bantu?!"tanya resepsionis

"Begini,Nona Cicilia menyuruh saya meminta kunci cadangan.Nona Cicilia lupa dimana meletakkan kuncinya .Nona menyuruh saya untuk membelikan obat dan tidak bisa mengambil obat ini karena lupa dimana meletakkan kuncinya.Sedangkan sekarang Nona sangat membutuhkan obat ini,"ucap Santo sambil menunjukkan beberapa obat.

Resepsionis itu tampak ragu dengan kata-kata Santo.

"Sebaiknya Nona Cicilia sendiri yang menghubungi saya,"resepsionis

"Baiklah, saya akan menghubungi Nona Cicilia kalau kamu tidak mau memberikan kunci itu.Tapi jangan salahkan saya jika Nona marah padamu dan memecat mu,"ucap Santo dingin lalu mengambil ponselnya dari dalam saku.

"Mampus aku, gimana kalau Nona benar-benar marah dan memecat ku."batin resepsionis.,"Ti.. tidak usah.Ini kunci kamarnya Tuan.Tolong jangan adukan saya pada Nona Cicilia,"ucap resepsionis ketakutan.

Santo langsung menyambar kunci itu kemudian berlalu, segera kembali ke kamar Cicilia.

"Klek,"pintu kamar hotel itu dibuka Santo dengan pelan kemudian masuk dan kembali menutupnya dengan hati-hati.

Dilihatnya Cicilia yang blingsatan membelakangi nya polos tanpa sehelai benang pun.Santo dengan secepat kilat menanggalkan seluruh pakaiannya, kemudian menghampiri Cicilia, memeluknya dari belakang, menciumi lehernya dan merem*s kedua bukit kembar Cicilia.

Wanita itu Meleng*h dan mendes*h ketika Santo dengan ganas menjelajahi tubuhnya, Cicilia tidak perduli dengan siapa saat ini dia bercinta, karena tubuhnya benar-benar terbakar gair*h dan harus segera dituntaskan,hingga terjadilah pergulatan panas berkali-kali di atas ranjang itu.

Karena Cicilia benar-benar menjadi liar setelah mengkonsumsi obat yang diberikan oleh Santo. Mereka bercinta tepat disamping Keynan yang terbaring tak sadarkan diri.

Setelah puas dengan tubuh Cicilia dan Cicilia pun sudah tertidur karena kelelahan, Santo pun bergegas mengemasi kameranya dan segera pergi meninggalkan kamar hotel itu dengan perasaan puas, karena telah mendapatkan pelepasan berkali-kali setelah menggag"hi Cicilia.Tidak lupa dia mengembalikan kunci cadangan tadi ke resepsionis.

Pagi harinya....

"Ah,..tubuhku sakit semua, rasanya tulang-tulang ku remuk semua.Eh tunggu,...aku semalam telah bercinta dengan....."batin Cicilia

"Auw..... kepalaku sakit sekali"keluh Keynan seraya berusaha duduk, membuat Cicilia menoleh kearah Keynan membuyarkan lamunannya.

"Sayanngg...,kamu sudah bangun,"tanya Cicilia mendekati Keynan.

"Astaghfirullah,"Keynan terlonjak dan seketika menjauhi Cicilia.Dilihatnya tubuh Cicilia yang hanya tertutup selimut sebatas dada dipenuhi kissmark berwarna merah keunguan.Sepontan Keynan melihat tubuhnya yang hanya mengenakan celana boxer, segera mencari pakaiannya dan mengenakannya.

"Apa yang kamu lakukan padaku ha?!"suara Keynan menggelegar di dalam kamar itu.

Seingatnya semalam kepalanya sangat sakit dan matanya sangat berat,dan setelah berada di luar restoran dia tidak ingat apa-apa lagi.Parahnya saat matanya terbuka, yang ia dengar adalah suara Cicilia,dan melihat tubuh Cicilia yang dari leher sampai dada penuh dengan kissmark.

Cicilia menyibak selimut yang menutupi tubuh polosnya dan dengan santai mengenakan handuk yang hanya menutupi bagian dada sampai setengah pahanya didepan Keynan.

Melihat Cicilia menyibak selimut,Keynan langsung memalingkan wajahnya.

"Sayang..kamu tidak ingat betapa perkasanya dirimu tadi malam?! Lihatlah,kamu membuat banyak stempel kepemilikan di tubuhku,"ucap Cicilia mendekati Keynan.

"Jangan mendekat!!!'seru Keynan menjauhi Cicilia, menuju kearah pintu.

"Kamu harus bertanggung jawab atas perbuatan mu padaku Keynan,"teriak Cicilia menghentikan Keynan.

"Aku tidak merasa melakukan apapun denganmu semalam,"ucap Keynan membelakangi Cicilia,kemudian melanjutkan langkahnya menuju pintu dan berusaha membukanya, tapi sayang pintu itu terkunci.

"Halo,pa.Hiks...hiks..Tolong datang kesini, hiks .hiks...di hotel xx kamar nomor xx sekarang juga hiks..hiks...dan tolong minta kunci pada resepsionis untuk membuka pintu kamarku,"ucap Cicilia sambil pura-pura menangis,kemudian memutuskan sambungan telepon.

"Apa yang kamu lakukan?!"kembali Keynan meneriaki Cicilia tanpa melihat wanita itu.

"Aku hanya minta pertanggungjawaban dari mu,"ucap Cicilia menghampiri Keynan, kemudian berdiri didepan Keynan.

"Pakai pakaian mu!!! Menjijikkan sekali,"hardik Keynan pada Cicilia kembali memalingkan wajahnya dari Cicilia.

Cicilia yang jengah dengan Keynan yang tidak mau memandang nya pun akhirnya mengenakan bajunya.

"Berikan kuncinya padaku!!"pinta Keynan

"Pintunya tidak akan dibuka jika tidak dari luar, karena kamu telah mengunciku disini."ucap Cicilia

"Jangan mengarang cerita!!Bahkan aku tidak tahu bagaimana aku bisa berada di sini,"hardik Keynan

Keynan sekarang baru menyadari kalau dirinya dijebak,membuat Keynan jadi frustasi.Dengan tubuh yang terasa lemas karena pengaruh obat yang diberikan Cicilia semalam, Keynan nekat berusaha mendobrak pintu kamar itu beberapa kali, tapi sama sekali tidak membuahkan hasil,akhirnya memilih duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

Sedangkan Cicilia tidak memperdulikan tindakan Keynan itu.Dia yakin Keynan tidak akan bisa mendobrak pintu itu.

Tak lama Pak Wira sudah sampai didepan kamar yang ditempati Cicilia dan Keynan.Karena kebetulan pada saat Cicilia menelpon,Pak Wira berada tak jauh dari hotel itu.

Dengan kunci dari resepsionis Pak Wira membuka pintu itu.

"Ada apa sayang?!"tanya Pak Wira pada putrinya yang sudah berada di depan pintu, dengan wajah khawatir.

"Pa..hiks....hiks dia tidak mau bertanggung jawab padaku pa,"Cicilia memeluk Pak Wira, menangis tersedu kemudian menunjuk Keynan.

Keynan pun mendengus frustasi, menjambak rambutnya sendiri.Seharusnya pagi ini dia bangun dengan melihat wajah istrinya yang cantik bagaikan bidadari,tapi ini malah bangun pagi-pagi melihat iblis ular betina.

"Apa yang dia lakukan padamu?!"tanya Pak Wira dengan suara berat pada Cicilia dan wajah yang seketika mengeras.

"Dia...hiks...hiks....dia semalam mabuk pa,aku menolongnya dan membawanya ke sini,tapi dia malah memaksaku melayaninya, pa dan membuang kunci kamar ini keluar kamar,"adu Cicilia pada Pak Wira menangis tersedu-sedu dan Pak Wira dapat melihat betapa banyak kissmark dileher putrinya, yang berwarna keunguan.

"Beraninya kau !!!Aku bunuh kau!!!"teriak Pak Wira pada Keynan, bergegas menghampiri Keynan dan memberikan bogem mentah pada Keynan hingga sudut bibir Keynan berdarah.

"Pa,jangan pa,hiks... kalau papa membunuhnya siapa yang akan bertanggung jawab pa?!hiks...hiks...." cegah Cicilia memeluk tubuh Pak Wira dari belakang.

"Ok, saya maafkan kamu, tapi jika kamu lari dari tanggung jawab maka saya tidak akan segan-segan meremukkan tulang- tulang mu,"seru Pak Wira.

Keynan hanya diam, karena merasa frustasi dengan kejadian ini.Membela diri pun tidak akan ada yang percaya.Berdua dengan seorang wanita dalam kamar terkunci semalaman dengan bukti kissmark ditubuh Cicilia, pembelaan apa yang bisa dia lakukan.?!

"Siapa namamu?"tanya pak Wira dengan nada yang tidak bersahabat.

"Keynan,"jawab Keynan datar.

Dari keluarga mana?!"tanya Pak Wira lagi

" Wishaka,"jawab Keynan lagi masih dengan wajah dingin nya.

"Wishaka?! Maksud mu Wishaka company?!tanya Pak Wira memastikan.

"Iya,"Keynan.

"Hem...aura pemuda ini kuat juga.Wajahnya tampan, bodynya atletis,sama sekali tidak ada rasa takut di matanya, pembawaan nya juga tenang,"batin Pak Wira menilai Keynan.

"Jadi kamu pewaris Wishaka company?!"tanya Pak Wira.

"Iya,"Keynan.

"Suruh orang tua mu untuk melamar putri saya,"Pak Wira.

"Hubungan saya dan orang tua saya tidak begitu baik,"ucap Keynan.

"Baiklah kalau begitu kita undang orang tua mu untuk menghadiri pesta saja,"Pak Wira.

"Saya tidak ingin ada pesta,saya tidak suka keramaian,"ucap Keynan.

"Maksudmu?!"tanya Pak Wira.

"Jika anda ingin saya menikahi putri anda,maka saya ingin pernikahan ini sederhana atau saya tidak akan menikahi putri anda.Dan anda boleh membunuh saya,"ucap Keynan tegas.

"Pa, sederhana tidak apa-apa yang penting Keynan mau menikahi Cicilia,"sahut Cicilia yang tidak mau usahanya menjerat Keynan menjadi miliknya sia-sia.

"Baiklah papa mengalah,"ucap Pak Wira.

"Kalau begitu,biar saya saja yang mempersiapkan segalanya.'Keynan

"Iya, tidak apa-apa,"jawab Cicilia langsung menyetujui, yang penting dia bisa menikah dengan Keynan.

Pak Wira hanya menghela nafas berat.Mau tak mau dia menyetujui karena Pak Wira melihat bahwa putrinya sangat antusias dengan pernikahan ini.

"Saya beri waktu satu Minggu untuk mempersiapkan pernikahan ini.Minggu depan jika kamu tidak menikahi putri saya,saya akan menghancurkan seluruh keluarga mu dan juga perusahaan mu,"ancam Pak Wira.

"Ok,saya permisi,"pamit Keynan berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Pak Wira

To be continued....