NovelToon NovelToon
My Beloved Partner

My Beloved Partner

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Nikahmuda / Cintamanis / Romansa-Percintaan bebas
Popularitas:398.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nirwana Asri

Awalnya Jaden hanya iseng menonton balap motor liar tapi setelah tahu siapa orang di balik helm full face itu, Jaden sengaja mengikuti balapan demi mengejar gadis impiannya.

Suatu hari Jaden menantang Bia.

"Elo kalah," ejek Jaden yang menghentikan motornya di depan motor Bia.

Bia membuka helm full face yang ia kenakan lalu turun dari motor. "Selamat elo menang," Bia mengulurkan tangannya untuk menyelamati Jaden.

Jaden turun dari motor lalu membuka helmnya dan setelah itu menjabat tangan Bia. "Gue mau lo penuhi janji lo," ucap Jaden dengan seringai licik.

"Apa pun," ucap Bia mantap.

"Jadi pacar gue," permintaan Jaden membuat Bia menarik tangannya kasar.

"Terima terima terima," terdengar sorakan orang-orang yang melihat Jaden menembak Bia. Bia menjadi malu karenanya.

"Dasar orang sinting," umpat Bia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nirwana Asri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Perlahan Jaden meraih tangan mulus kekasihnya. Ia ingin menyampaikan sesuatu yang penting. "Berlian Indah Arrasya will you marry me?" tanya Jaden pada Bia seraya menggenggam tangan kekasihnya.

Bia gugup mendengar pernyataan Jaden yang mengejutkan. Ia melepas genggaman tangannya kasar. Menjadi seorang istri tentu dirinya belum berpikir sejauh itu. Apalagi hubungan yang dia jalani bersama Jaden baru seumur jagung.

Ia bingung harus menjawab apa. Baginya ini terlalu mendadak. "Aku, aku beri aku waktu," jawab Bia dengan terbata-bata.

Bia tidak mengira Jaden akan seserius ini dengan hubungan mereka. Jaden memaklumi situasi yang dialami Bia. Ia tak mau memaksakan Bia harus menjawab sekarang. Jaden paham Bia terlalu syok dengan permintaannya untuk menjadikan gadis itu istri.

"Aku akan menunggu jawaban darimu beb, aku juga tidak akan memaksa kalau kamu tidak mau menikah denganku," ucap Jaden dengan lembut sehingga membuat hati Bia terharu.

Entah apa yang harus ia keluarkan untuk menjawab omongan Jaden. Yang jelas mulut Bia seolah sulit digerakkan. Ia tak mau kata-katanya akan menyakiti hati Jaden sehingga ia memilih untuk berfikir sementara waktu.

...***...

Di sisi lain Rasya yang menerima pesan gambar yang dikirimkan oleh Jaden menjadi terharu dengan sikap Bia yang membantu orang-orang yang tidak mampu.

"Du, tolong selidiki lokasi dalam foto ini." Rasya memberikan ponselnya pada Didu asisten pribadinya.

"Sepertinya gadis ini tidak asing," kata Didu yang tidak mengenali Bia dalam ponsel tersebut karena ia membelakangi kamera saat Jaden mengambil gambar.

"Itu putriku," kata Rasya.

"Lalu untuk apa dia ke tempat ini? sepertinya tempat yang asing," tanya Didu tidak mengerti

"Entahlah makanya selidiki lokasi yang Bia kunjungi lalu laporkan padaku!" Titah Rasya pada Didu.

Setelah Didu mengerti ia pun melangkah keluar dari ruangan atasannya itu. Sementara itu Rasya menyambar jas miliknya yang ia letakkan di atas kursinya. Lalu ia keluar dari ruangannya. Ia menuju ke halaman parkir lalu berencana menemui Jaden di hotel tempat ia bekerja.

Sebelumnya Rasya tidak mengabari Jaden terlebih dulu sehingga ia tidak tahu kalau Jaden sedang tidak ada di tempat. Namun Rasya malah bertemu dengan Julian ketika berada di lobi.

"Bisa panggilkan pak Jaden!" Perintahnya pada resepsionis.

"Maaf apa tuan sudah ada janji sebelumnya?" tanya resepsionis itu yang tidak tahu kalau Jaden sedang keluar bersama Bia.

Rasya tak mendengarkan pertanyaan resepsionis itu. Dia tak sengaja melihat laki-laki yang mirip dengan orang yang dia kenal.

"Jaden," panggilnya pada seseorang.

Julian yang tak merasa namanya Jaden namun mengenal nama itu kemudian menoleh ke kanan lalu ke kiri. Akan tetapi tak ia temukan sosok lelaki yang ia cari.

Rasya mendekat ke arah Julian. Julian yang tak merasa mengenal laki-laki paruh baya di hadapannya itu hanya terdiam.

"Bisa kita bicara sebentar," ajaknya pada Julian dengan menarik tangannya.

Julian tidak berkata-kata apa-apa saat laki-laki itu menarik tangannya. Ia hanya pasrah. Julian sudah mengira kalau dirinya dianggap sebagai Jaden. Kejadian yang sering ia lalui karena muka mereka yang kembar identik sehingga membuat orang yang belum mengenal mereka menjadi salah orang.

"Om," panggil seseorang yang baru sampai di hotel itu lalu mendekat ke arah Rasya.

Jaden segera kembali ke hotel setelah dirinya mengantarkan kekasihnya pulang sampai ke rumah dengan aman.

Rasya menoleh ke arah pemuda yang memanggilnya lalu ke arah pemuda yang ia pegang tangannya. Ia sedikit bingung.

"Kalian kembar?" Tanya Rasya pada keduanya. Jaden dan Julian mengangguk. Ketiganya menjadi tergelak.

"Mari om ke ruangan saya," ajak Jaden ke lantai atas. Sedangkan Julian pamit karena harus bertemu dengan klien.

Kedua laki-laki beda generasi itu masuk ke dalam lift. Setibanya di lantai atas Jaden mempersilahkan Rasya duduk. "Aku hampir saja melakukan kesalahan," ucap Rasya diselingi tawa.

"Maaf tidak memberi tahu pada om sebelumnya," kata Jaden.

"Tidak apa, kau tahu aku juga memiliki saudara kembar," terang Rasya.

"Oh ya, apakah tante juga pernah melakukan kesalahan saat membedakan kalian?" tebak Jaden.

"Bagaimana kau tahu?" tanya Rasya.

"Hanya menebak," kata Jaden sambil memberikan secangkir teh yang ia buat untuk Rasya.

"Dia mengira orang yang telah mati bisa hidup kembali." Jaden mengernyit heran karena dia bingung dengan kata-kata Rasya.

"Saudara kembarku sudah meninggal dalam kecelakaan, dia kira aku adalah saudara kembarku, karena kami belum pernah bertemu sebelumnya, aku tinggal di Jerman," imbuhnya.

"Ah kenapa aku yang curhat, aku ke sini ingin bertanya padamu, apa yang dilakukan Bia di tempat itu?" Tanya Rasya.

"Berlian hanya membagikan makanan kepada anak-anak yang kurang mampu." Rasya menjadi terharu mendengar perkataan Jaden tentang putrinya.

"Om tahu Berlian mengikuti balapan agar uang hasil memenangkan balapan itu bisa digunakan untuk membantu kebutuhan mereka," imbuh Jaden.

"Anak itu, kenapa tidak berterus terang saja padaku, aku tidak akan marah seandainya dia meminta uang untuk disumbangkan," kesal Rasya namun begitu bangga terhadap sikap dermawan yang dimiliki putrinya.

"Dia mirip sekali dengan mamanya, tidak mau merepotkan orang lain," gumam Rasya namun terdengar oleh Jaden.

"Lain kali bolehkah om bercerita tentang tante Ara," goda Jaden pada calon mertuanya. Keduanya kembali tergelak.

Kemudian Jaden berniat mengungkapkan niatnya untuk menjalani hubungan yang serius dengan Bia. Ia menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya untuk mengurangi kegugupan.

"Om ada yang ingin aku sampaikan, aku ingin melamar putri om dan ingin menjadikannya pendamping hidupku," ucap Jaden dengan mantap.

Meskipun jantungnya berdebar mengatakan sesuatu yang teramat penting di depan calon mertuanya. Namun ia dengan percaya diri mengatakan keseriusannya menjalin hubungan dengan Bia.

Rasya sedikit kaget akan kejujuran Jaden. Ia menatap ke dalam mata pemuda yang ada di hadapannya itu. Akan tetapi tidak ditemukan kebohongan sedikit pun.

"Kau sudah bertanya pada Bia?" tanya Rasya balik.

"Sudah, tapi Berlian belum memberikan jawaban," jawab Jaden dengan muka sendu.

"Bersabarlah, aku merestui kalian," kata Rasya seraya menepuk pundak pemuda di hadapannya.

Senyum mengembang di bibir Jaden. Ingin rasanya ia berjingkrak namun urung ia lakukan. Ia sangat bahagia karena telah mengantongi restu dari calon mertuanya. "Terima kasih banyak om," ucap Jaden lirih.

Setelah perbincangan serius itu Rasya kembali ke rumah. Sesampainya di rumah Ara menyambut kedatangan suaminya.

"Papa sepertinya bahagia sekali?" tebak Ara.

"Menang tender?" tanyanya lagi.

"Bisa dikatakan begitu," jawab Rasya enteng. Ia duduk di sofa lalu melonggarkan dasi yang ia kenakan.

"Diminum kopinya, Pa." Ara menyuguhkan secangkir kopi susu buatannya.

"Hm mama sengaja memberiku kopi?" Rasya memicingkan matanya. Ara jadi bingung.

"Kau ingin menggodaku malam ini?" Rasya menarik pinggang istrinya sehingga tubuhnya menempel pada sang suami.

"Kau jangan coba-coba mesum di tempat terbuka, ingat putrimu bisa melihat," lirih Ara seraya mendorong tubuh suaminya.

"Mama papa jangan bermesraan di luar kamar," protes Bia yang baru turun dari tangga.

Ara dan Rasya sontak menoleh. Baru saja mereka membicarakan putrinya namun tak tahu entah kapan Bia melihat papanya menggoda sang mama.

...❤️❤️❤️...

Yuk sempatkan menonton iklan 3 detik kalian udah ngasih tips buat othor 🙏

1
Sativa Kyu
👍👍
Nadira Alexa
Luar biasa
Enung Samsiah
wkwkwk 😂😂😂😂
Enung Samsiah
hahahaha😂😂😂😂
Enung Samsiah
keyla nnti sm juan
Enung Samsiah
rasain tuh anakmu bls dendam,,
Enung Samsiah
itu si Bia, lupa ya tanyain sebab pingsan jaden ada 2,, hrs tau biar nnti nggk pingsan lgi
bunda syifa
la trus setelah d tinggal pas lagi terpuruk selesai GT aja masalah cuma dengan sekali minta maaf
bunda syifa
gc jellas banget si Jaden
bunda syifa
ibu cellin sama aja, harus nya dia kn peduli sama menantu nya
bunda syifa
katanya cinta, masak istri d rumah sakit apalagi baru kehilangan anak malah d tinggal, gc jellas banget si Jaden, klo cemburu d omongin dong orang Aiden cuma nolongin
bunda syifa
bener tuh, setuju aq
bunda syifa
😅😅😅
bunda syifa
udah ganti panggilan y, padahal pas kecil cibul manggil Ara mami
bunda syifa
kapok kn si Jaden d kepoin istri nanya berapa mantan nya, bingung gc tuh mau jujur apa bohong😁😁
bunda syifa
bukan nya si Jaden sebelum ketemu Bia juga suka buat bibit-bibit pelakor, dia suka gonta-ganti cewek, contoh nya pas waktu mau makan sama mama cellin gc jadi gara-gara ada cewek yg tiba-tiba meluk sama cium Jaden
bunda syifa
padahal cerita nya bagus tapi ko' sepi y,
Nirwana Asri: kurang pemes kak
total 1 replies
Vania Kitagawa
kereen abis,sangat jelas alurnya tidak muter2,semangat thoos jangan kasih kendoor
Nirwana Asri: makasih kak atas dukungannya
total 1 replies
Murti Ningsih
pengennya kembar cowok seperti ortunya
Murti Ningsih
itu pelajaran buat Jaiden yg sering mempermainkan wanita
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!