NovelToon NovelToon
Kembalinya Duchess Kejam

Kembalinya Duchess Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Mengubah Takdir / Barat / Chicklit
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

Di kehidupan sebelumnya, Duchess Evelyne von Asteria adalah wanita paling ditakuti di kerajaan. Kejam, haus kekuasaan, dan tak ragu menyingkirkan siapa pun yang menghalangi jalannya. Namun, semuanya berakhir tragis. Pengkhianatan, pedang yang menembus perutnya yang tengah mengandung besar itu mengakhiri segalanya.

Namun, takdir berkata lain. Evelyne justru terbangun kembali di usia 19 tahun, di mana ia harus menentukan jodohnya. Kali ini, tekadnya berbeda. Bukan kekuasaan atau harta yang ia incar, dan bukan pula keinginan untuk kembali menjadi sosok kejam. Dia ingin menebus segala kesalahannya di kehidupan sebelumnya dengan melakukan banyak hal baik.

Mampukah sang antagonis mengubah hidupnya dan memperbaiki kesalahannya? Ataukah bayangan masa lalunya justru membuatnya kembali menapaki jalan yang sama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Pesta Malam Mencekam

Kemeriahan tercipta amat indah, dan keindahan itu terus berlalu hingga malam menyapa. Seorang duta datang dari Kerajaan Utara, dia nampak membawa beberapa wanita cantik dengan pakaian sedikit terbuka.

“Ini adalah tarian khas dari wilayah kami, selamat menikmati,” ucap salah satu dari mereka. Evelyne sudah mengambil garpu di tangannya. Dia tahu jenis tarian apa ini dan bersiap menyerang bila memang dibutuhkan.

Namun, tarian gemulai itu tak serta merta membuat Piter tergoda, pria yang kini berstatus sebagai suami Evelyne itu justru berfokus pada Evelyne yang nampak murka menyaksikan tarian terkutuk di hadapannya.

Bagaimana tidak, para wanita itu hanya menutupi bagian V-nya dengan kain halus yang tembus pandang, bahkan dadanya pun diumbar begitu saja.

“Tarian apa ini!” sentak Andreas dari tempat duduknya. Semua orang terkejut dibuatnya, begitupun sang Putri yang ikut menari.

“A-apa maksud Anda?” Putri dari Kerajaan Utara itu nampak sedikit kebingungan.

“Di kerajaan Anda yang bermartabat, tak ada yang memperbolehkan wanita memakai pakaian seperti ini. Kami adalah negara kaya yang tidak kekurangan bahan untuk pakaian kami!” kecam Andreas. Semua orang terdiam mendengarnya. Namun, beberapa bangsawan mata keranjang yang tengah menikmati tarian itu sedikit tersinggung.

“Yang Mulia Pangeran, bukankah ini sama saja dengan penghinaan terhadap tamu undangan?” ucap salah satu perwakilan dari Kerajaan Arvis.

“Dan sebaiknya Anda tahu apa nama tarian ini, Tuan!” ucap lagi Andreas. Semua orang bungkam yang tidak tahu. Seorang pria muda tampan dengan kulit putih namun kemerahan dan rambut merah bata mengangkat tangannya.

“Saya tahu jenis tarian ini, saya berasal dari Gurun Timur. Saya Pangeran Ali bin Zalal. Saya mengenal tarian ini dan saya sependapat dengan Pangeran Andreas akan etika dalam sebuah perjamuan. Setiap kerajaan memang berhak menampilkan tradisi mereka, namun tradisi yang ditampilkan Kerajaan Utara ini adalah tradisi untuk menarik syahwat laki-laki dan juga tarian di dunia malam di Kerajaan Utara. Bukankah Anda sekalian yang menampilkan tarian ini sama dengan melecehkan Kerajaan Harferd?” ucapnya dengan berani. Evelyne menyunggingkan senyum di bibirnya.

“Saya sependapat dengan Pangeran Ali dan Pangeran Andreas. Pelayan, ambilkan buku Kerajaan Utara di Perpustakaan Istana, terdapat di rak ketiga dalam barisan keempat di lantai dua.” ucap Evelyne menyeringai. Kerajaan Utara kelak akan bersekutu dengan Kerajaan Arvis untuk menyerang Kerajaan Harferd. Namun, harga diri mereka kini dilukai; kerajaan lain yang melihatnya pasti punya mata untuk membedakan kebenaran dan keuntungan mereka dalam memihak ke depannya.

Tak berapa lama kemudian, seorang pelayan yang dikawal seolah kesatria berlari ke arah Evelyne dan menyerahkan sebuah buku. Evelyne membuka sebuah halaman dalam buku tersebut dan memperlihatkan catatan itu pada semua orang.

“Ini ditulis dengan keluaran terbaru dari Kerajaan Utara. Anda berniat melecehkan kami dengan tarian itu!” sentak Evelyne, sontak suasana menjadi tegang.

“Aku pinjam pedangmu!” ucap Evelyne mencubit hidung Piter yang masih berfokus padanya.

“Tidak, Eve, ini tidak harus mengotori tanganmu sendiri. Anda kan sudah bilang, sampah pantang disentuh.” Ucap Piter sambil menyentuh lembut tangan istrinya.

“Pengawal! Kembalikan mereka kepada Kerajaan Utara dan berikan teguran keras, bila Kerajaan Harferd tak akan lagi bekerja sama dalam bidang perdagangan!” Duke Astria membanting meja dengan tangannya.

“Penghinaan macam apa ini! Selain teguran, warga sipil dan bangsawan dari Utara juga dilarang menginjakkan kaki di kerajaanku!” tambah sang Raja. Suasana tegang terus tercipta tanpa permisi.

“Ampuni saya, Raja, yang tak tahu mengenai hal ini dan-”

“Menghina martabat kerajaan, bukankah hukumannya adalah dipenggal?” tambah Piter dengan satu lirikan tegas dan menggerikannya. Mata merah itu seketika membuat semua orang dalam ruangan bungkam.

“Ide bagus, Piter. Sejak tadi aku sudah tak tahan ingin meminjam pedangmu!” tambah Evelyne lagi layaknya psikopat yang mengerikan.

“Ampuni kami!” teriak histeris para wanita itu. Piter menatap Raja dengan sedikit kode.

“Anda benar, Duke.” tambah Raja dengan senyuman yang tak kalah mengerikan.

“Tidak, Yang Mulia, saya ingin pulang! Pulangkan kami yang mulia!” ucap sang Putri ketakutan. Raja tersenyum puas memberikan kode pada bawahannya untuk menyeret para wanita itu.

Suasana hening seketika, sontak orang-orang yang ingin sembarangan dalam penampilan mereka, atau dalam niat menyinggung kerajaan, langsung dibatalkan dan memilih membagikan hadiah sebagai denda karena tak memamerkan tradisi daerah mereka.

Acara malam itu berlanjut sampai larut malam. Evelyne yang tak meminum seteguk anggur pun ketiduran dalam pelukan Piter. Sedangkan Piter, yang juga tak meminum anggur, justru mabuk bukan karena minuman, melainkan karena tubuh Evelyne yang menempel padanya lebih memabukkan daripada minuman apapun.

“Saya pamit istirahat.” Piter menggendong sang istri menuju sebuah kamar. Ya, pesta malam itu diadakan di Istana. Dan Piter juga sudah disediakan kamar khusus oleh para pelayan istana agar dapat ditinggali.

Dengan hati-hati Piter membawa Evelyne ke sebuah kamar. Senyum terukir di bibir Piter melihat wajah teduh istrinya yang kelelahan. Piter mengecup kening Evelyne.

Piter berlalu ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya. Setelahnya, dia beringsut ke atas kasur dan memeluk tubuh Evelyne dari belakang. Dia menghirup aroma lembut di rambut Evelyne dan terlelap di sampingnya.

Berbeda dengan kediaman Astria atau kediaman Zisilus, di mana para pelayan tak akan berani masuk ke dalam kamar tuan mereka tanpa diminta di pagi hari, kini beberapa pelayan sudah mengetuk pintu kamar yang ditempati Piter dan Evelyne.

Piter yang terbangun lebih dahulu menyipitkan matanya dan bangkit dengan amat hati-hati. Dia berdecak kesal pada para pelayan.

Piter membuka pintu kamar itu. Beberapa pelayan berada tepat di depan kamar Piter. Piter berdecak tak suka dan mengambil pedangnya.

“Berani sekali kalian mau membangunkan istriku? Apa kepala kalian itu hanya batu tanpa otak!” ucap Piter tajam. Mereka langsung ketar-ketir, terlihat dari kaki mereka yang gemetar akibat ketakutan.

“A-ampuni kami, Tuan Duke Zisilus, namun penobatan Duchess Zisilus akan dilangsungkan siang ini. Dan Lady Astria harus bersiap.” Ucap para pelayan itu ketakutan.

“Biarkan para tamu menunggu. Sampaikan bila Duchess Zisilus kelelahan!” ucap Piter dan menutup pintu dengan perlahan. Namun sayang, Evelyne saat itu sudah terbangun.

“Biarkan mereka masuk, suamiku.” Evelyne meregangkan tubuhnya. Piter menghela napas berat dan kembali membuka pintu kamarnya.

“Saya tak butuh dilayani, cukup layani istriku saja!” Pungkasnya lagi. Evelyne terkekeh mendengarnya dan bangun dari tidurnya.

“Hoam, semalam aku bahkan tertidur mengenakan gaun. Pelayan, sepertinya gaun ini harus dicuci khusus agar kerutan pada gaun ini menghilang.” Evelyne melepaskan gaunnya.

“Apakah Anda tidak mengenakan korset?” tanya seorang pelayan senior yang kagum akan bentuk tubuh Evelyne.

“Tidak, kebetulan gaun ini tak membutuhkan korset,” ucap Evelyne dan masuk ke kamar mandi.

“Saya tak perlu dilayani sekarang, cukup siapkan gaun yang hendak saya kenakan. Dan sisanya, biar saya yang kerjakan,” ucap Evelyne sambil berlalu ke kamar mandi.

“T-tapi Lady—”

“Sudah, saya terbiasa melakukannya bersama Ibu saya. Namun sekarang saya memiliki suami, biar suami saya yang akan membantu saya,” ucap Evelyne begitu saja. Piter tersenyum puas.

Sekitar 30 menit Evelyne mandi, dan Piter sudah menerima sarapan mereka dari pelayan. Piter juga menyiapkannya untuk sang istri. Dia duduk di tepi ranjang memperhatikan sepasang pakaian di hadapannya.

Sebuah gaun berwarna putih dengan aksen merah maroon, dengan selendang dan bintang lima pertanda gelar mereka. Piter tersenyum dan akhirnya Evelyne keluar dari kamar mandinya.

“Rambut saya masih agak basah Piter, anda mau mandi juga?” Tanya Evelyne lembut.

“Tentu saja, sembari menunggu saya. Anda sebaiknya sarapan dulu Eve.” Evelyne mengangguk patuh.

Piter masuk ke dalam kamar mandi, nampak air hangat sudah disiapkan oleh Evelyne, wewangian dan berbagai jenisnya sudah disiapkan dengan amat sempurna. Piter mengangkat sudut bibirnya dan menekan dadanya yang bergemuruh kala itu.

‘Inikah rasanya memiliki istri?’ Tanya Piter pada dirinya sendiri, dia tersenyum dan mandi dengan nyaman.

1
Diyah Pamungkas Sari
jd inget si edward sama bella pas MP kmr nya hancur berantakan wkwkwkwkwk
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: eh, kok iya ya aku baru engeh sama twilight /Facepalm/
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
oke perutku begah!! bacanya ini pas hbs sarapan!! mana hawa adem lg. woeylah
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: keek, kenapa begah kak?
total 1 replies
Rossy Annabelle
ini nih baru keren si Author..ada giveaway nya we🥳
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: semngat kak
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
brti selanjutnya baca nya mlm ja dah 😑😑😑😑😖😖😖😖
Rossy Annabelle
q padamu Evelyn 😍tunjukkan kekejamanmu🥳
Diyah Pamungkas Sari
mantep eve, lope yu
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: lop yu tu lah/Facepalm/
total 1 replies
charis@ŕŕa
semoga sehat selalu n di jauhkn dr musibah...
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: aamiin
total 1 replies
Rossy Annabelle
turut berdukacita y thor 🥺,,cpt sembuh & semoga selalu diberi kesehatan..tetep semangat pokoknya 💪
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞꙳❂͜͡✯Nuah-௸: aamin
total 1 replies
Diyah Pamungkas Sari
evelyn main sosor bae kan kaget wkwkwkwwkk
Diyah Pamungkas Sari
gemes bgt sm piter n evelyn wkwkwkwkk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!