NovelToon NovelToon
Jejak Cinta Jenaka

Jejak Cinta Jenaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Perjodohan / Poligami / Tamat
Popularitas:14M
Nilai: 5
Nama Author: Mizzly

Warning! 21+
Ada beberapa adegan yang dilakukan pasangan yang sudah menikah, mohon bijak menyikapinya!


Jenaka Putri menerima pernikahan yang orangtuanya putuskan dengan laki-laki yang selama ini Ia idamkan. Khayalan indah tentang menikahi lelaki impian harus hancur manakala Mandala Wangi memanipulasi pernikahan mereka hanya untuk menutupi pernikahan sirinya dengan Kinara Jelita.

Sakit hati karena ditipu tak membuat Jenaka menyerah. Ia menyusun rencana agar Mandala mencintainya, semata agar Ia tidak diceraikan suaminya sendiri.

"Centil sama suami sendiri enggak salah kan?" tekad Jenaka.

Mampukah Jenaka merebut hati Mandala? Mampukah Jenaka menggeser posisi Kinara di hati Mandala? Mampukah Jenaka menggoda suaminya sendiri? Ataukah Jenaka akan menyerah dan memilih pergi?


Karena hidup tidak se-Jenaka namanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Menghancurkan Moodku

Bu Yuli mengangguk pada Mandala selaku CEO tempatnya bekerja, Ia tak enak hati karena datang terlambat di hari pertama bekerja di kantor yang baru. Jenaka mengikuti apa yang Bu Yuli lakukan. Ikut mengangguk dan mencari tempat duduk di paling belakang yang kosong.

Mandala seperti seekor singa yang pandangannya tak pernah lepas dari mangsanya. Ia melihat banyak karyawan cowok yang memberikan tempat duduknya untuk Jenaka.

"Mau apa mereka? Tebar pesona?" batin Mandala.

Sosialisasi pun dilanjutkan kembali. Mandala juga kembali fokus mendengarkan perkataan narasumber namun tak lama kembali ada yang masuk ke dalam aula. Genta.

Mau apa saudara sepupunya itu? Bukankah dia tak ada kepentingan di acara hari ini?

Mata Mandala tak lepasnya terus mengikuti kemana Genta pergi. Ternyata Genta datang dan menghampiri Jenaka. Genta memberikan jaket miliknya pada Jenaka lalu tak lama kemudian keluar dari ruang aula.

Mandala mencoba acuh dan tak ambil pusing. Pekerjaannya banyak dan Ia juga harus menghadapi rengekan Kinara yang selalu memonopoli waktunya. Ia kembali fokus pada pekerjaannya.

Mandala mau pulang ke rumahnya sebentar saja tidak Kinara ijinkan. Jika ada yang mau diambil, Kinara akan menelepon Mala dan menyuruhnya untuk mengantarkan langsung ke rumah Kinara.

Padahal Mandala hendak pulang karena mau tau bagaimana keadaan Jenaka. Syukurlah Jenaka baik-baik saja.

****

Seminggu setelah kepindahan Jenaka di kantornya, Ia mulai mendengar isu dan gosip yang berseliweran. Contohnya pagi ini.

Mandala sedang berada di dalam lift bersama sekretatrisnya Mina, mendengarkan agenda hari ini yang Mina sebutkan satu persatu. Lift berhenti di lantai 2, masuklah dua orang karyawan cowok yang mengangguk hormat saat melihat keberadaannya.

Mandala merasa agak terganggu saat kedua cowok tersebut mengobrol.

"Lo udah liat Jenaka belum? Gosipnya dia masih single loh!" bisik cowok berbaju biru.

"Iya. Gila ya, baru pindah udah terkenal. Cantik, baik, ramah dan yang pasti seksi!" bisik cowok berbaju kotak-kotak.

Mandala sampai menajamkan telinganya dan terbelalak saat mendengar apa yang mereka bicarakan. Bagaimana bisa mereka membicarakan istri orang seenaknya?

Lift lalu berhenti di lantai 5. Masuklah beberapa karyawan yang kebanyakan didominasi oleh kaum Adam. Lift semakin penuh. Mandala bahkan sampai mundur ke bagian paling belakang.

Lift kembali berhenti di lantai 6. Ternyata Jenaka yang menekannya.

"Wah penuh ya?!" ujar Jenaka.

Namun hal yang terjadi berikutnya semakin membuat Mandala terkejut. Ada seorang cowok yang menahan lift, lalu ada juga yang membukakan jalan agar Jenaka masuk.

"Masih muat kok, Jen. Ayo masuk!" ujar cowok berbaju kotak-kotak yang tadi menyebut Jenaka seksi.

"Beneran nih?" meski agak ragu Jenaka ikut juga masuk ke dalam lift.

"Jena mau ke lantai berapa?" si cowok kemeja biru bertanya dengan ramah.

"Lantai 10." jawab Jenaka.

"Aku pencetin ya buat Jena." Mandala memperhatikan dengan kesal saat si kemeja biru mencari perhatian pada Jenaka.

Mood Mandala rusak seharian karena peristiwa di dalam lift tadi. Mungkin Jenaka tak menyadari keberadaannya karena Ia berada paling belakang, tapi melihat Jenaka jadi pusat perhatian para cowok membuatnya agak kesal.

Saat istirahat makan siang, Mandala memutuskan untuk merokok di lantai atap. Hanya cukup naik tangga darurat dari ruangannya. Suasana sepi dan tenang Ia butuhkan setelah seharian berkutat dengan tumpukan map yang harus Ia pelajari dan setujui.

Di atap ada beberapa tanaman yang sengaja ditanam untuk dekorasi taman. Tak jarang karyawan yang mumet pergi ke atap untuk mencari inspirasi.

Disinilah Mandala sekarang. Menyalakan rokok dan menikmati setiap kepulan asap yang Ia hembuskan.

Suasana tenangnya terganggu saat Ia mendengar suara seseorang sedang menelepon. Ia menengok dan mendapati Jenaka sedang asyik mengobrol di telepon sambil tertawa bebas.

Ya, setelah pernikahan dulu mungkin baru kali ini Ia melihat Jenaka tersenyum. Ia lebih sering melihat wajah murung Jenaka. Kadang malah matanya yang bengkak sehabis menangis.

"Loh Pak Mandala?" sapa Jenaka setelah menutup sambungan teleponnya. "Lagi... ngerokok?" Jenaka menunjuk rokok di tangan Mandala.

"Iya. Kamu telepon siapa?" Mandala mematikan rokoknya demi sopan santun.

"Oh... Teman aku. Udah lama enggak ada kabar tiba-tiba telepon." jawab Jenaka tanpa ada yang ditutup-tutupi.

"Akrab sekali." Mandala melipat kedua tangannya di dada. Menatap Jenaka yang hari ini mengenakan celana panjang dan blouse putih bunga-bunga kuning. Terlihat cerah sekali. Segar. Pantas saja banyak kumbang yang datang mendekat. Semua mau menikmati ranumnya Jenaka.

"Bagaimana kabar kamu?" tanya Mandala.

"Baik, Pak. Bapak gimana?"

"Yah beginilah. Panggil Kak aja seperti biasa. Disini agak sepi kalau jam istirahat. Kamu betah kerja disini?"

Jenaka mengangguk sambil tersenyum penuh semangat. "Betah, Pak eh Kak."

"Iyalah. Banyak yang idolain." gerutu Mandala pelan.

"Hah? Apa Kak?"

"Oh enggak kok. Baguslah kalau kamu betah. Keadaan di rumah gimana?"

"Semuanya baik-baik aja." Jenaka tak mau menunjukkan ekspresi sedih karena Mandala tak juga pulang. Ia mau Mandala berpikir kalau dirinya baik-baik saja tanpa Mandala.

"Jangan terlihat cengeng!" Itu yang Bu Sri ajarkan padanya.

"Aku lihat kartu kredit kamu enggak pernah dipakai? Memangnya kamu enggak pernah belanja?"

"Yaelah pake nanya kartu kredit lagi! Uang belanja aja cuma dikasih sejuta. Kalau udah pakai kartu kredit terus disuruh ganti, uang darimana? Lebih baik gak usah dipake sekalian deh!" gerutu Jenaka dalam hati.

"Belanja kok. Tapi aku pakai uang aku aja."

"Kenapa? Enggak mau pakai uang yang aku berikan?" Mandala tak menyukai jawaban Jenaka.

"Bukan enggak mau pakai. Tapi terlalu sedikit kalau dipakai buat shopping!" kembali Jenaka menggerutu dalam hati.

"Mm... Aku balik duluan ya Kak. Laper." bukannya menjawab, Jenaka malah menghindari Mandala dan pergi secepatnya dari pandangan Mandala.

Kembali mood Mandala dibuat berantakan oleh Jenaka. Kesal. Marah. Sebal. Penasaran. Mungkin.... sedikit cemburu?

"Arrggggghhh!!! Shiiiittt!"

Mandala mengeluarkan Hp miliknya dan menelepon Kinara.

"Sayang, aku malam ini pulang ke rumahku!" beritahu Mandala tanpa basa basi sebelumnya. Terdengar suara marah-marah dari ujung telepon sana.

Mandala sudah menduganya. Makin hari Kinara semakin posesif saja. Tak mau Mandala pulang ke rumah dan bertemu Jenaka. Mandala sudah mengalah. Sudah sebulan Ia tidak pulang. Lebih tepatnya tidak diperbolehkan pulang. Sekarang terserah Ia mau pulang kemana. Perjanjiannya sudah selesai.

"Aku banyak kerjaan. Aku mau fokus ngerjain pekerjaan di kamarku sendiri! Sudah ya aku tutup teleponnya!" Mandala mengacuhkan Kinara yang masih mengomel dan mematikan sambungan teleponnya.

Beberapa saat kemudian Mandala baru tersadar. "Ngapain aku pulang ke rumah ya? Padahal enggak ada hubungannya semua ini dengan pulang ke rumah?! Ah sudahlah, aku juga udah lama enggak pulang." pikir Mandala.

****

1
Tiffany_Afnan
enteng bet ngomong begitu... kau terlalu tinggi menilai dirimu kisanak !! kek paling oke sedunia..
Tiffany_Afnan
ada ya laki² kyk mandala ?? terbuat dr apa hatinya... JAHAT !!
indira kusuma wardani
Luar biasa
Ran Aulia
😭😭😭😭
Ran Aulia
ceritanya bagus 🥰🥰🥰
paling seneng ceritanya Juna Melisa ❤️❤️❤️❤️
Terima kasih ya kak
✨️ɛ.
wah, mommy² kece pada ngumpul dimari~
yeni sami
Luar biasa
ani surani
setujuh bu Sri 😍
ani surani
krn ini hanya di dunia halu, mk'a sempit. beda dg dunia nyata yg benar2 luas
ani surani
DUARR 💣
ani surani
dan akhirnya gawang Jenaka pun kebobolan sdr2 .... 😁😁
ani surani
pokoknya ngakak bgt deh part ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ani surani
loe kayak cenayang aja Gen, sok tau. eh, emg tau ya ? 😅😅😅
ani surani
"semua akan gagal pd waktunya" 🤣🤣🤣🤣
ani surani
authornya emg gitu, suka bgt gangguin org yg lg nanggung 🤣🤣🤣
ani surani
gangguin org lg enak nih org 🤦‍♀️🤦‍♀️
ani surani
🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤣🤣🤣
ani surani
oohhh ternyata yg tia juga gk mau kalah 😁😁
ani surani
mosok honeymoon rame2, yg ada gagal maning gagal maning 🤣🤣🤣
ani surani
mf Man, aku cuman bs ketawa aj 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!