NovelToon NovelToon
Menjadi Selingkuhan Suamiku

Menjadi Selingkuhan Suamiku

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Petualangan / Tamat
Popularitas:11.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Andreane

18+
Ikatan yang terjalin karena sebuah fitnah, membuat Karenina terpenjara oleh cintanya, hingga ia memutuskan untuk menjadi selingkuhan suaminya sendiri.

Penyamaran yang begitu apik, dan sempurna, sehingga sang suami tidak menyadari kalau ternyata, wanita lain dalam rumah tangganya adalah istri sahnya.


"Kau yang mengurus segala keperluanku, dan saat kau memutuskan untuk pergi, ada ketidak relaan dalam hatiku, namun aku tak bisa mencegahmu.
Hidupku kacau tanpamu, rapuh porak poranda" DANU ABRAHAM BUANA


"Anna Uhibbuka Fillah Lillah..., itu sebabnya aku menjadi orang bodoh, bertahan hampir dua tahun untuk mengabdikan diriku pada suami yang tidak pernah membalas cintaku" KARENINA LARASATI ARIFIN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 15

Pov Danu

Ku bawa Nesa ke vila mewahku, di sebuah perbukitan hutan pinus yang menawarkan sejuta keindahan. Telaga-telaga kecil alami dengan air yang jernih tergenang di antara pepohonan. Daun-daun kering memerah bagai permadani yang melapisi jalanan menimbulkan suara gemersik saat terpijak.

Ku tatap wajah ayu Nesa. Saat ini kami sudah berada di samping vila, duduk di sebuah kursi seraya menikmati hembusan angin yang terasa dingin namun menyejukkan.

Kulihat dia tersenyum dan memejamkan mata.

Seandainya masalahnya hanya sesederhana itu, sudah ku pastikan saat ini dia sudah menjadi istriku.

Entah kenapa wanita di depanku ini memiliki wajah yang teduh, sehingga membuatku tidak pernah bosan menatapnya.

Ku lihat buliran bening terjun dari kelopak matanya.

"Kenapa menangis?" tanyaku mengernyit.

"Tidak kok mas, aku merasakan kedamaian saat menghirup udara di sini, hanya saja aku berfikir, kasih sayang dan cintamu tidak layak untuku. Aku takut tidak bisa mendampingimu, membahagiakanmu, Aku merasa bersalah pada istrimu" ujarnya lalu melipat kedua tangannya di dada.

Mungkin hawa dingin mulai merasuki tubuhnya.

"Please Nesa jangan katakan itu, kamu layak karena aku sangat mencintaimu, dan aku tidak pernah mencintai istriku"

"Kenapa kamu tidak memikirkan lagi tentang hubungan terlarang ini, biar bagaimanapun, aku harus mengingatkanmu jalan yang benar, kamu adalah suami dari wanita lain" Ucapannya membuatku merasa tertusuk.

"Kenapa kamu mengingatkanku saat hubungan kita sudah sejauh ini?"

"Maafkan aku mas, aku terlalu larut dalam cintamu"

"Kalau begitu, mari kita berusaha menyatukan cinta kita, aku mencintaimu, dan kamu pun mencintaiku, tidak ada yang salah dengan hubungan seseorang yang saling mencintai"

"Kesalahanku adalah merayumu, dan kesalahanmu adalah tidak menolaku, padahal kamu sudah beristri, aku membayangakan jika akulah yang berada di posisi Nina, pasti akan sakit sekali"

Ucapan Nesa memang benar, jika memang aku tidak mencintainya, seharusnya aku melepasnya dari dulu. Tapi aku terlalu takut akan kehilangan hartaku, aku bertahan karena warisan, aku memang lelaki pengecut, tanpa ku sadari aku sudah sangat menyakiti Nina.

"Mas, kenapa melamun?, apa kamu sedang merasa bersalah pada istrimu?"

"Maaf Nesa" ucapku seraya melempar pandangan ke sebuah pohon cemara.

"Kenapa harus minta maaf, jika kamu tidak merasa bersalah pada istrimu, aku akan membencimu mas?"

Ku tatap wajah Nesa, aku ingin tahu apa maksud dari ucapannya.

"Jangan menatapku seperti itu"

"Aku semakin yakin bahwa kamu memang layak untukku, kamu yang terbaik, hatiku memilihmu"

"Lalu Nina?" tanyanya lalu menatap wajahku.

"Aku akan meminta maaf padanya, akan ku ikhlaskan hartaku untuknya, untuk menebus kesalahanku padanya"

"Lalu bagaimana denganmu?, apa kamu bisa bertahan, sedangkan kamu terbiasa hidup dengan bergelimang harta?"

"Ada kamu di sisiku, aku tidak akan mempermasalahkan tentang harta" Ku pegang tangan Nesa berharap genggamanku mampu meyakinkannya "Bagaimana aku tidak ingin memilikimu Nes, jika menatap wajahmu saja aku merasakan kedamaian"

"Lalu aku harus bagamaimana mas, jika memang cinta sebesar itu adalah untuku, aku pun tidak mampu menolaknya, tapi sayangnya hubungan kita terlalu rumit"

Aku mengernyitkan dahiku "Terlalu rumit bagaimana, aku hanya tinggal melepas Nina, dan kita akan menikah"

Nesa menggelengkan kepalanya, dengan sudut bibir sedikit terangkat

"Nesa, aku mencintaimu, kamu harus tahu betapa aku tergila-gila padamu, kamu benar-benar membuatku tenggelam pada dirimu, duniaku sekarang hanya berputar di sekelilingmu" Danu menjeda ucapannya sejenak, lalu kembali bersuara. "Kalau saja kesalahpahaman yang mengerikan itu tidak terjadi, aku pasti tidak menikah dengannya, dan hubungan kita, pasti akan sangat sempurna"

Nesa melepas genggaman tanganku, dia berdiri lalu melangkahkan pada sebuah danau kecil, ku tatap punggunggunya yang sedikit menjauh dari jangkauan mataku.

"Aku takut mas" ucapnya lirih.

Ku hampiri dia ku peluk tubuhnya dari belakang

"Apa yang kamu takuti?"

"Aku takut jika kebenaran itu terbongkar"

"Kebenaran apa maksudmu?" tanyaku masih dalam posisi memeluknya, terasa hangat saat aku mengeratkan pelukannya.

"Kebenaran tentang perselingkuhan kita"

"Biar aku yang atasi, kamu cukup memberiku dukungan, dan selalu berada di sampingku, aku akan menyelesaikannya"

Ku balikkan badannya menghadapku, ku tatap wajahnya penuh lekat, lalu ku cium bibirnya yang sudah menjadi candu bagiku.

"Kita ke kamar yuk"

Dia menganggukan kepala, ku angkat tubuhnya lalu membawanya ke kamar.

Persetan dengan has*ratku, aku tidak bisa menahannya.

Ku baringkan tubuhnya di atas tempat tidur saat kami sudah berada di dalam kamar.

"Maafkan aku Nina, aku mencintai Nesa"

Nesa menerima perlakuanku, aku yakin dia juga menginginkan yang bukan hanya sentuhan, tapi kepuasan. Aku tidak peduli lagi dengan apapun itu, aku mencintainya dan ingin memilikinya agar terus bisa bersamanya.

Kami saling berpa*gutan, mengungkapkan kasih sayang, serta kode lain menuju sentuhan yang lebih intim.

Aku merasa debaran jantungnya sangat kencang, sama halnya denganku. Sentuhan ini begitu mendebarkan.

Maaf sekali lagi Nina, dan maafkan aku Nesa, lagi-lagi aku melakukan dosa besar. Kalimat yang sempat aku ucapkan dalam hatiku sebelum memulai pergulatan di atas ranjang.

-

-

-

"Sayang maafkan aku, aku harap kamu tidak akan pernah menyesal melakukan ini" ucapku setelah selesai bergumul.

"Aku tidak akan pernah menyesal, karena aku sangat mencintaimu"

Aku tersenyum mendengar jawabannya, ku daratkan satu kecupan pada keningnya, Dia selalu bisa memuaskanku dengan caranya yang lihai. Daya tariknya sudah menghipnotisku seakan hanya dia wanita satu-satunya yang ada di dunia ini.

Aku berjanji tidak akan meninggalkannya, dia wanitaku, dan akan selamanya menjadi miliku.

Sayup-sayup matanya mulai terpejam, mungkin dia lelah. Aku mengeratkan pelukanku agar ketakutannya musnah, karena aku sangat tahu dengan apa yang ia rasakan saat ini.

Tidak lama setelah itu, kesadaranku pun mulai menghilang, akupun tertidur seraya memeluk tubuhnya.

Ku lirik jam di atas nakas saat kami membuka mata, waktu menunjukan pukul 3 sore. Situasi dan kondisi yang sedang hujan seperti ini, membuat kami hanyut dan melakukannya kembali. Bagiku ini adalah zina, padahal aku memiliki istri yang sah untuk ku sentuh, tapi malah melakukannya dengan wanita yang haram bagiku. Seharusnya aku melakukan ini dengan Nina, agar kami bisa memberikan cucu untuk papa dan mama, tapi aku justru melakukan program hamil dengan Nesa. harus ku taruh di mana mukaku jika mertuaku yang notabennya seorang ustadz, mengetahui perbuatan bejatku.

"Nina aku tidak pantas untukmu" Aku membatin saat teringat kesetiaan Nina. Dia yang memuaskan ragaku dengan segala aktivitasnya di rumah, dan Nesa wanita yang memuaskanku untuk kebutuhan batinku. Aku benar-benar menjadi pria yang tamak.

"Kamu lapar?" tanyaku pada Nesa.

Nesa menganggukan kepala, Sementara aku beranjak dari kasur, memunguti pakaian kami yang berserakan di lantai.

"Mas, aku akan memasak untuk kita"

Ku tatap wajahnya, setelah mendengar kalimatnya. Dia akan memasak untuku?

Ku respon ucapannya dengan senyum.

"Baiklah, aku akan mengambil bahan-bahanya di bagasi mobil" jawabku lalu memutar knop pintu.

Ku ambil bahan makanan yang sempat kami beli sebelum kemari.

Karena aku sama sekali tidak bisa memasak, Nesa menyuruhku untuk duduk saja di meja makan, aku pun menurutinya.

Ku perhatikan gerakan tangannya, caranya dia memasak begitu lihai. Selain cantik, ternyata dia juga pintar memasak. Aku beruntung mengenalnya, dan itu membuatku semakin mencintainya.

Setelah lebih dari satu jam, beberapa menu sudah tersaji di meja makan, aku tidak sabar ingin menikmati masakan buatannya. Ini adalah pertama kalinya Nesa memasak untukku.

Dia menyidukan nasi dan berbagai lauk di atas piringku, dan entah kenapa aku malah teringat dengan Nina, cara dia melayaniku mirip sekali dengannya.

Ahh kenapa aku jadi mengingatnya?, ada apa denganku? ku gelengkan kepalaku pelan.

Satu suapan telah masuk ke mulutku.

"Tunggu" batinku.

Suapan kedua hingga suapan ke empat, kenapa bayangan Nina tiba-tiba ada di pikiranku, masakan Nesa mengingatkanku pada masakan Nina

Ah aku pasti hanya sedang merasa bersalah pada Nina. Meskipun aku tidak mencintainya, seharusnya aku tidak berselingkuh di belakangnya, Iya kan?

Nina aku sungguh minta maaf, aku akan secepatnya melepasmu, kamu berhak bahagia dengan pria yang benar-benar mencintaimu.

Nina, kenapa aku jadi merindukanmu?

BERSAMBUNG

1
Upriyanti II
kan kak nina ada di rmhnya kak irma dia sedang magang
Upriyanti II
kak nina kan menyamar sebagai kak nesa
Asti ly
ihhh gmpng kali sih percaya kt orng
Asti ly
knp sihh Nina nya mintla isah ranjang 😢
Anonymous
k
echa purin
/Smile/
Susilawati
gimana sih kamu Nina.. giliran Danu bener2 cinta sama kamu ehhh malah kamu yang ragu.. hadehhh.. 🤦‍♀️
anna zahra
trik yg bagus,,, /Smile//Good//Good/
Nasywa Humaira Zidny
tapi lihat nanti nina sama danu bucin akut
Nasywa Humaira Zidny
seingatku kalau masih perawan gak sampai mengucur deras darah perawan cuma kaya noda mau haid pertama seingatku /Tongue//Proud/
Agus Maryadi
Buruk
Nasywa Humaira Zidny
wah mungkin akan segera fi sembunhikan nih nina sama mertuanya kalau sudah terbongkar kebohongan nina selamat memikmati kegalauan mu danu kamu gak akan ketemu nina sangat lama apalagi nanti nina hamil rasain lho biar tau rasa laki kaya lho yang gak bisa bersyukur udah punya istri baik sholehah walau kamu tidak mencintainya seharusnya kamu bisa menerima takdir dari tuhan eh malah mencari selingkuhan untung yang selingkuhannya nina coba kalau bukan yang ada sengsara lho
Nasywa Humaira Zidny
cepat pergi saja nina nanti danu bucin berat , ceritanya sudah ini sudah tau nanti ada lanjutannya yang akan di alami sama cucunya bikin baper terus tapi seru
Syahna Amira sy
abisnya si Danu udah kecewa duluan Ama Nina karena cara menikah mereka terpaksa...tp itukan bukan salahnya Nina seharusnya Danu itu lebih terbuka hati dan pikirannya...KL menerima dgn lapang mungkin dia nggak sebenci itu ke Nina
Syahna Amira sy
lanjut
Imam Syafi'i
Luar biasa
Ira
keren
Yanti86
Luar biasa
Tribudi Nuraini
Buruk
Dwi Haznay
mbuket banget, menenangkan diri koq bertahun2, hidupnya dibikin runyam sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!