NovelToon NovelToon
Pengantin Yang Tak Diinginkan

Pengantin Yang Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Dijodohkan Orang Tua / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:168.2k
Nilai: 5
Nama Author: R.angela

Ayra yang cerdas, pemberani dan sekaligus pembangkang, ingin sekali menentang wasiat ayahnya yang bertujuan menjodohkannya dengan putra sahabat baiknya, tapi berhubung orang yang meminta nya adalah sang ayah yang sudah sekarat, Arya tidak bisa menolak.

Sial, di hari pernikahannya, calon mempelai pria justru kabur meninggalkannya, hingga terpaksa digantikan oleh calon adik iparnya, yang bengis, dingin dan tidak punya hati.

Seolah belum cukup menderita, Ayra harus tinggal satu atap dengan mertuanya yang jahat jelmaan monster, yang terus menyiksa dirinya, membuatnya menderita, tapi di depan orang lain akan bersikap lembut pada Ayra agar tetap dianggap mertua baik. Hingga suatu hari, sang mertua yang memang tidak menyukai keberadaan Ayra, mengingat kalau gadis itu adalah putri dari mantan suaminya, meminta putranya untuk menikah dengan wanita lain yang tidak lain adalah mantan kekasih putranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.angela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pertama jadi Mantu

"Selamat pagi semuanya," sapa Ayra menyambut anggota keluarga yang sudah muncul di ruang makan. Senyum cantiknya melengkung indah di wajah.

Pagi ini, Ayra bangun pagi. Selain karena tidak bisa tidur, disebabkan badannya yang sakit tidur di sofa sempit, Ayra juga memang sudah terbiasa bangun cepat.

Ayra, gadis cantik dan hobby masak. Dia akan mendapatkan ketenangan jika sudah berada di dapur, mulai meracik masakan atau membuat adonan untuk membuat kue. Dalam hal membuat kue akhirnya jagonya.

Impian gadis itu tidak muluk-muluk, karena dia sadar bahwa ayahnya tidak mampu memuliakannya, Ayra bermimpi memiliki toko roti sendiri yang di dalamnya dia bisa mendesain ruangan yang nyaman dan indah, serta menjadi baker sendiri.

"Selamat pagi, Sayang. Kamu cepat sekali bangun," jawab Dito membalas sapaan menantunya dengan senyum ceria. Melihat Ayra pria itu bisa memuaskan rasa rindunya pada orang tua gadis itu, sekaligus menebus rasa bersalahnya yang sudah terlambat mencari Heri.

"Aku selalu bangun pagi, Om," sahut Ayra kembali tersenyum.

Maya yang juga bersama Dito yang memandang sini ke arah Ayra, lalu menarik kursi di sebelah kanan Dito.

"Suamimu mana?" lanjut Dito membalikkan piringnya.

Ayra hampir kebingungan menjawab pertanyaan Dito, dia lupa kalau dirinya sudah bersuami.

"Maksud Om, Dewa?"

"Siapa lagi? Iya, Dewa, suami kamu," jawab Dito tertawa renyah.

"Hehehe, lupa Om. Masih tidur di kam-"

"Ijah... Ijah!" teriak Maya yang memotong kalimat Ayra. Dia merasa tersisihkan karena mereka berdua saja yang menguasai pembicaraan di meja makan itu tanpa menganggapnya, walaupun sebenarnya dia sendiri tidak sudi untuk ikut dalam pembicaraan mereka.

"Iya, Bu?" Ijah datang tergopoh-gopoh dari arah dapur. Ayra menebak, dari gelagat Maya sejak tadi, seperti wanita itu pasti akan mempertanyakan mengenai hidangan yang tersaji di atas meja. Dan dugaan yang tepat.

"Ini makanan apa? Mana roti? Kenapa banyak makanan berat? Tumben kamu buat nasi goreng, ini banyak banget lauk sama sayur," celoteh Maya, dan niatnya untuk menghentikan basa-basi suaminya dengan mantu yang tidak akan dia akui itu akhirnya berhasil dihentikannya.

"Enak... kamu kenapa baru ini buat nasi goreng seenak ini, Jah," sambar Dito yang ternyata sudah mulai mencicipi makanan itu.

"Iya, benar, Pa. Enak banget ternyata," sambung Maya. Kini dia sudah bisa mengambil perhatian suaminya.

"Benarkah, Pak, Bu? Syukurlah kalau Bapak dan Ibu suka. Neng Ayra yang buat. Pagi-pagi tadi sudah bangun, bantuin bibi masak di dapur," jawab Ijah menunduk memberi hormat ke arah Ayra, karena sudah membantunya pagi ini.

Ijah sama sekali tidak menyangka kalau majikan barunya itu ternyata ringan tangan. Baru satu hari menjadi mantu di keluarga ini, sudah mau turun ke dapur dan menyiapkan sarapan untuk keluarga. Setidaknya pekerjaan Ijah semakin ringan karena keberadaan Ayra di rumah ini.

"Peh! Asin... masakan apa ini. Kamu itu ya Jah, kamu tahu kalau setiap pagi saya itu sarapan roti. Kenapa masakan kampung ini bisa ada di atas meja!" umpat Maya melepeh nasi goreng yang sudah masuk ke dalam mulutnya. Untuk sendokan kedua kali malah.

Ijah terkejut, begitu pun dengan Dito. Jelas-jelas tadi istrinya itu bilang kalau makanan itu enak.

Ayra justru ingin tertawa terbahak-bahak, tapi ditahannya. Dia membuang muka ke samping, menyembunyikan tawanya dengan menutup mulutnya dengan menempelkan ke lengannya. Maya mendelik ke arahnya, tahu kalau dirinya lah yang ditertawakan oleh sang mantu.

"Dewa, kamu mau sarapan, Nak? Ijah, cepat siapkan roti bakar untuk Dewa," Maya bergegas mengambilkan piring untuk Dewa.

"Gak usah, Ma. Aku makan nasi goreng ini aja," jawab Dewa sudah menyendok ke piring bahkan ke mulut sebelum sempat mendengar Maya melarangnya.

"Enak, Bi," ucap Dewa mengangkat jempolnya ke arah Ijah. Namun, dengan cepat pelayan itu menunjuk ke arah Ayra yang sedang asyik mengunyah sarapannya.

Wajah Dewa jadi memerah. Dia kalah malu karena mengakui enak masakan musuhnya. Sedikitpun dia tidak berani melihat ke depan, takut berlaga pandang dengan Ayra. Kan bisa bahaya!

Dito dan Dewa akhirnya pamit untuk pergi ke kantor. Walau mereka bekerja di gedung yang berbeda tapi tetap saja satu induk perusahaan.

Usaha Dito yang berkembang pesat dan kini sangat maju memiliki anak perusahaan lebih dari lima. Salah satunya yang dipimpin oleh Dewa.

Sebelum menawarkan pada Dewa, tentu saja Dito sudah lebih dulu memberikannya kepada Egi, tapi putra sulungnya itu menolak dengan tegas. Dengan alasan ingin mengembangkan bakatnya dalam industri film, akhirnya Dito mengalah.

Egi adalah sutradara dari banyak judul film terkenal, yang sudah banyak dinikmati masyarakat tapi tidak satupun yang mengenal bagaimana sosok Egi, karena pria itu tidak pernah mau tampil di depan umum. Bahkan saat menerima penghargaan, Egi tidak pernah datang dan selalu diwakilkan oleh asistennya.

"Sudah cukup kau melambai seperti orang gila!" hardik Maya yang menatap jijik pada Ayra, bisa-bisanya tanpa tahu malu, gadis itu ikut mengantar Dewa dan Dito berangkat kerja hingga masuk ke dalam mobil. Bahkan sampai kedua mobil mewah itu menghilang, Ayra dengan tampang polosnya terus melambai.

"Sekarang, pergi temui pak Tejo, segera bersihkan pekarangan rumah. Terpenting tugas kamu hari ini membersihkan semua tanaman saya yang ada di rumah kaca yang ada di belakang rumah ini!" perintah Maya mulai menunjukkan taringnya.

"Memangnya, kita gak punya tulang kebun, Bu?"

"Jangan banyak tanya. Mulai hari ini, kamu yang akan mengurus kebun dan pekarangan. Aku sudah memberhentikannya!"

1
Purweni Sadikan
kok endingnya gak nyambung?
Mazz Jayoezz
ku pikir hanya q. aj yg pikir gtu.😁😁
Mazz Jayoezz
ko ucapy neptunus. sedang pas nikah. bilang sah. kalau g nyertain agama g papa. tp jngan d buat bingung.
Wirda Wati
penasaran kok lain ..
salah kamar thor 🥰🥰🥰🥰
Wirda Wati
aku TDK menyalahkan Egi...
sebenarnya semua terjadi karena kurang ilmu agama menurutku.
ayra terlalu larut dg masa lalunya
dan Egi ...TDK berterus terang.
Wirda Wati
semua bisa diselesaikan dg kepala dingin .yg disalahkan itu ayra yg TDK memberi nafkah bathin PD suaminya.cukup sabar Egi menunggu.teruuus Egi silaf itupun Krn ayra dia diolok olok temannya.
terjadilah peristiwa itu....
mungkin jodoh ay Ra sama dewa dan Egi dgn Fina.
keadaan lah yg membuatnya seperti itu.
Wirda Wati
cocok dgn judulnya
Wirda Wati
ya nasi udah jadi bubur.
terimakasih akibatnya
Wirda Wati
salah siapa...
tanyakan pada dirimu ayra......
Noval Putra
kok ceritanya berubah ubah sih,,, ini masih satu cerita apa y kok g nyambung
Wirda Wati
sama Vina aja.
mungkin ini jodohmu.
Wirda Wati
udah terlambat ayra...kejar aja dewa teruuusss
Wirda Wati
menurutkan kalau udah jadi istri
terimakasih atas tidak terima
harus nurut PD suami.
kecuali kdrt.
4 bukan waktu yg sebentar BG seorang laki laki.
kalau dia selingkuh itu wajar
istrinya terlalu terjebak masa lalu.
Wirda Wati
ayra kamu berlebihan.
kurang suka dg ayra karakternya.
Sella Darwin
Luar biasa
Wirda Wati
kalau udah menikah.
jangan egois ayra ....
jalani aja biar waktu yg bicara
Wirda Wati
😭😭😭😭
Wirda Wati
seharusnya ayra ayra harus tepat janji.
cinta TDK harus memiliki.
kalau bersama dewa ,Maya TDK menyukainya...
nanti timbul lagi masalah baru.
kalau dgn Egi...cinta Egi seluas samudra,ditonta baik.
kalau menurutku..
lebih baik dicintai....daripada mencintai...
kalau dapat dua duanya.
mencintai dan dicintai.
Wirda Wati
kereeen Maya akhirnya sadar diri.
Wirda Wati
ntar egi nanti luluh.
Krn ayra tidak mencintainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!