Dokter Cinta

hari-hari Diandra dilalui dengan menguras emosi..karena merawat pasien spesialnya..selain itu Diandra juga ambil bagian di kegiatan sekolahnya Vita..bahkan Vita selalu jadi juara satu..kecuali saat memasak..karena mereka malah menghancurkan tempat memasak yang disediakan..bukannya sedih keduanya malah tertawa bahagia dengan kekacauan yang dibuat..bahkan para penonton yang hadir juga tersenyum melihat kebersamaan Diandra dan Vita yang terlihat sangat akrab...

akhirnya..hati yang ditunggu-tunggu tiba..pagi ini Marvel bisa buka perban wajahnya..dan keluarganya telah hadir untuk menjadi saksi wajah baru Marvel setelah oplas..

mama,pada,satria dan Vita menjadi pendamping Marvel,Diandra juga ada tapi tak terlalu mendekat..karena dia sedang bersiap untuk pulang ke apartemen nya..biar malamnya dia bisa happy-happy...

setelah dokter datang...segera membuka perban yang ada di wajah Marvel...semua keluarganya sangat gugup..takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan...ternyata spa yang ditakutkan tidak terjadi..wajah Marvel kembali seperti dulu lagi sebelum kecelakaan..tak perlu ada operasi selanjutnya untuk memperbaiki wajahnya..karena saat ini udah sangat sempurna...

"astagaa..putra mama,,sangat tampan..."lalu semua mengucapkan selamat pada Marvel dan keluarganya,karena operasinya berjalan dengan lancar dan sukses...keluarga Marvel juga sangat berterima kasih kepada kepada tim medis yang merawat Marvel selama ini..

setelah semuanya keluar..sekarang giliran Diandra yang akan pamit untuk pulang..karena tugasnya udah selesai..

"Om..Tante..dan tuan Marvel..saya akan pamit untuk pulang,,karena tugas saya disini udah selesai dengan baik..jadi saya akan kembali ke apartemen hari ini.."

"kenapa buru-buru..padahal Marvel baru bisa pulang nanti sore loo..."kata mama Marvel..

"sebenarnya hari ini saya ambil cuti..datang kesini hanya untuk berpamitan.."

"ooh..gitu,,tapi bisakah nanti malam kita makan malam bersama??"tawar mama Marvel..

"eemmhh..jam berapa Tante??"

"sekitar jam 7 malam saja..gimana??bisa kan????"

"saya usahakan..kalau gitu saya permisi.. Om,Tante dan tuan Marvel.."pamit Diandra lalu langsung keluar dengan membawa kopernya..langsung ke ruangan Nia..

"widiiih...udah pindahan buuuk.."ledek Nia sambil cekikikan..

"sialan...aku baru saja pamit..eeh, tau-tau nanti malam malah diajakin makan malam...jadi,nanti kamu jemput aku di rumahnya tuan Marvel aja..tar aku Sherlok.."

"siap Ndan..."

"kalau gitu aku pulang dulu mau rehat..satu Minggu urusin pasien rempong bikin badanku remuk....aku mau langsung ke spa aja deh..biar bisa perawatan dan dipijat oleh terapis.."

"widiiih...gayanya,,kayaknya lagi banyak bonus nih.. traktir doonk.."rayu Nia

"besok aku traktir sepuasnya..setelah dapat uang..kan nanti malam kita beraksi dijalan zeyeeenk.."jawab Diandra santai..

"Ok..sepakat,,"kata Nia sumringah..

lalu Diandra keluar dari ruangan Nia sambil menyeret kopernya dan menunggu taksi online yang mau dipesannya..tapi tiba-tiba ada mobil berhenti didepannya..setelah itu Daniel keluar dari mobil itu menghampiri Diandra..

"haduuuh...apes banget sih.."batin Diandra..

"mau pulang??udah sembuh pasien rewelnya??"tanya Daniel dengan sok akrab tanpa dosa

"iya..udah,nanti sore pasiennya udah bisa pulang..."

"masuklah..biar aku antar.."

"eemmhh...sebaiknya g usah deh kak,,aku g mau repotin kak Daniel.."tolak Diandra halus

"aku g merasa direpotkan kok..aku malah seneng kalau bisa anterin kamu..ayolah An,kita udah lama g ketemu.. itung-itung nostalgia.."

"cih..g tau malu banget sih,,kok ada orang kayak gini..."batin Diandra sambil membuang nafas kasar..tapi nurut juga,dan masuk kedalam mobil Daniel..

"alamatnya dimana??"

"jalan anggrek no.3.."Diandra g jadi balik ke apartemen nya..tapi kerumahnya Nia..biar Daniel g tau lokasi apartment nya..

"An..apa kamu masih marah sama aku??"Daniel membuka pembicaraan biar g terlalu hening

"aku g pernah marah kok sama kak Danil.."jawab Diandra santai tanpa beban..tau pandangannya tetap pada layar ponselnya,karena dia sedang kirim pesan pada Nia agar bisa ngabari orang rumah,,dan orang tuanya Nia g kaget saat Diandra kesana dengan membawa koper..

"trus..kenapa kamu menghilang gitu aja??g pernah kasih kabar,dan no.kamu juga g bisa dihubungi.. seperti nya kamu menghindar dari ku??"

"hehe..itu g bener kak,aku kan kuliah diluar kota,trus saat itu ponselku juga hilang..dan aku juga ingin fokus pada kuliahku,biar bisa lulus tepat waktu..."terang Diandra..

"Ok,,jadi sekarang bisakah kasih no.kamu yang baru??biar aku bisa hubungi kamu.."dengan menyodorkan ponselnya pada Diandra..dan diterima oleh Diandra

"password nya kak..??"

"Dipa.."Diandra langsung menatap Daniel,tapi hanya sebentar.. karena Dipa adalah singkatan nama panjangnya..Diandra Pramudya..dulu dia sering dipanggil Dipa oleh teman-temannya karena kesulitan dan kepanjangan memanggil Diandra..sedangkan mama dan papanya sering memanggilnya Dara..tapi udah lama tak ada yang memanggilnya seperti itu..

"udah.."menyerahkan ponsel Daniel kembali..lalu Daniel melakukan panggilan ke nomor Diandra..

"terima kasih yaach..dan simpan no.kakak biar kita bisa saling kasih kabar.."Diandra hanya tersenyum tipis..

"kenapa kak Daniel belum nikah dengan kak silfi?"

"kakak masih ingin fokus ke karier"jawab Daniel singkat..

"bukannya kakak udah kerja dikantornya Om??dan selanjutnya akan ganti kan posisi Om??karena dulu kak Daniel ingin menikah muda..agar saat punya anak bisa seperti kakak adik..kok malah sampai sekarang belum nikah..??"Diandra mengingatkan Daniel pada kenangan masa lalunya bersama Diandra saat itu..yang ingin segera menikahi Diandra..

"kakak berubah pikiran,,lalu kamu gimana??udah berapa cowok yang kamu buat sakit hati??"goda Daniel..

"hehe..apaan sih,Diandra g sekejam itu yaach.."

"jadi??dimana pacar kamu??apa dia baik??"

"Diandra g punya cowok kak..masih ingin sendiri aja,nikmati masa muda.."jawab Diandra santai tanpa beban..

"kok gitu??lalu siapa yang akan lindungi kamu kalau g ada cowok yang dekat sama kamu??"

"Diandra udah dewasa kak,,bukan Diandra yang polos,lugu dan manja kayak dulu..bisa dikatakan Diandra menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar.."

"maksudnya..??"tanya Daniel bingung..

"kak..kita g bisa terus-terusan bersandar di bahu orang..ada saatnya kita harus mandiri dan bisa berdiri dengan kaki kita sendiri..tanpa ada dukungan dan perlindungan dari orang lain..dengan begitu kita bisa lebih menghargai arti hidup yang sesungguhnya..kita bisa kerja,jalan ke mall,kadang ke club dan lainnya..biar pandangan kita lebih terbuka..bahwa dunia ini sangat luas..ada banyak orang dengan berbagai karakter yang berbeda...kita bisa shering dan berbagi pengalaman dengan mereka semua.."terang Diandra

"kamu ke club??"tanya Daniel tak percaya..

"hehe..kak,usia Diandra udah 24 th..wajarlah sebagai wanita dewasa Diandra pergi ke tempat seperti itu.."

"tapi disana pergaulannya sangat tidak baik..nanti kamu bisa terpengaruh.."

"hehe..pergaulan seperti itu udah biasa dikota kak..kalau kita g mengikuti..nanti dikira kita yang kolot..g gaul dan lain sebagainya.."

"g seharusnya kamu berubah Diandra.."keluh Daniel yang g terima Diandra berubah..dari gadis polos jadi gadis yang urakkan

"berhenti didepan kan..kita udah sampai.."kata Diandra memotong pembicaraan mereka..

"kenapa kamu berubah??"

"inilah hidup kak..terkadang kita harus memilih jalan yang salah untuk mendapatkan kebahagiaan.."lalu Diandra turun tanpa menoleh lagi kebelakang..

Daniel hanya melihat punggung Diandra hingga menghilang dengan tatapan sendu..

"kenapa kamu berubah Diandra..bahkan jadi salah bergaul seperti ini..jangan bilang kalau dia juga udah g virgin seperti wanita kebanyakan yang sering main diclub malam..??ya Tuhan..kenapa ini bisa terjadi..aku harus selalu ikuti kegiatan Diandra beberapa hari kedepan..untuk memastikan kekhawatiran ku.."gumam Daniel..