NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak CEO Dingin

Pernikahan Kontrak CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: lala_syalala

Rania Kirana seorang penjual cilok berprinsip dari kontrakan sederhana, terpaksa menerima tawaran pernikahan kontrak dari Abimana Sanjaya seorang CEO S.T.G. Group yang dingin dan sangat logis.

Syarat Rania hanya satu jaminan perawatan ibunya yang sakit.

Abimana, yang ingin menghindari pernikahan yang diatur keluarganya dan ancaman bisnis, menjadikan Rania 'istri kontrak' dengan batasan ketat, terutama Pasal 7 yaitu tidak ada hubungan fisik atau emosional.

Bagaimana kelanjutannya yukkk Kepoin!!!!

FOLLOW ME :
IG : Lala_Syalala13
FB : Lala Syalala13
FN : Lala_Syalala

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PKCD BAB 14_Pernikahan di Bawah Sorotan

"aku tahu ini adalah pernikahan kontrak. Dan aku berjanji akan menjalankan peran aku dengan sempurna di depan publik dan keluarga kamu. Tetapi, aku mohon, pastikan kita berdua memegang teguh Pasal 7. Tidak akan ada hubungan pribadi atau emosional di antara kita."

Abimana menatapnya lama. Ia menghargai kejujuran Rania. "kamu tidak perlu khawatir, Rania. aku melakukan ini demi bisnis dan kebebasan. aku tidak mencari kehangatan atau kasih sayang. Hidup aku adalah pekerjaan, dan aku hanya membutuhkan mitra yang bisa aku percaya untuk sandiwara ini. Jangan pernah jatuh cinta pada aku, dan aku berjanji tidak akan pernah menuntut lebih dari peran kamu."

Kata-kata Abimana dingin, namun entah mengapa, Rania merasa sedikit lega. Ia tidak perlu khawatir perasaannya akan terikat pada pria yang berstatus tinggi dan berwibawa ini.

"Dan satu hal lagi, Tuan," lanjut Rania "aku ingin kamu menghargai latar belakang aku. aku tidak ingin kamu melarang aku untuk tetap menjadi diri aku yang sebenarnya, selama itu tidak mengganggu citra perusahaan."

Abimana mengangkat alisnya. "Maksud kamu, kamu ingin tetap menjual cilok?"

"Tentu saja tidak," jawab Rania, tersenyum masam. "Tapi aku ingin diizinkan mengunjungi Bang Jaelani di warung kopi sesekali. Itu adalah satu-satunya tempat di kota ini yang terasa seperti rumah bagi aku, selain kamar Ibu."

Abimana merenung sejenak. Permintaan itu konyol bagi seorang Nyonya Sanjaya. Namun, ia melihat kerinduan yang tulus di mata Rania.

"Baik," putus Abimana.

"Kamu diizinkan, tetapi kamu harus pergi dengan pengawal dan berpakaian lah secara pantas. kamu adalah Nyonya Sanjaya dan kamu tidak boleh menimbulkan gosip yang merugikan Ini adalah batasan yang bisa kamu toleransi." ucapnya.

Setelah batasan-batasan disepakati, suasana sedikit melunak. Abimana tiba-tiba teringat sesuatu.

"Bagaimana kabar Ibu mu?" tanya Abimana, nada suaranya berubah menjadi lebih personal, tidak lagi kaku.

"Terima kasih, Tuan. Ibu ku sudah lebih baik. Dokter spesialis menjamin proses penyembuhannya akan optimal. aku sangat berterima kasih atas bantuan mu," jawab Rania, matanya memancarkan rasa syukur yang tulus.

Abimana hanya mengangguk. "Itu adalah bagian dari kesepakatan. kamu harus fokus pada peran kamu. aku akan pastikan tidak ada yang bisa mengganggu kamu."

Abimana berbalik, bersiap menuju kamarnya. Ia berhenti di ambang pintu.

"Rania," panggil Abimana.

Rania menoleh.

"Mulai besok, panggil aku Abi di depan umum dan mulai besok, kita akan tidur di kamar yang sama, tidak ada yang boleh tahu tentang Pasal 7 perjanjian kita, untuk keluarga, kita adalah pasangan baru yang sedang dimabuk asmara." ucap Abimana dengan serius.

"Tidur di kamar yang sama?" Rania kembali panik.

"Ya, tapi jangan khawatir aku akan tidur di sofa atau aku akan membeli satu kasur lagi untuk kamu di kamar itu karena itu adalah bagian dari sandiwara, kita tidak bisa mengambil risiko Rendra atau pelayan lain membocorkan rahasia ini, kita harus terlihat sempurna, Rania. Ini adalah syarat mutlak." jelas Abimana.

Rania menghela napas pasrah. Ia harus menerima konsekuensi dari pilihannya.

"Baik, Tuan Abimana... Abi," koreksinya.

"aku akan menjadi pasangan yang sempurna. Selamat malam." ucapnya dengan lesu.

"Selamat malam, Rania," balas Abimana, dan ia menghilang di balik pintu kamarnya.

Rania kembali duduk di lantai, bersandar di dinding kaca.

Ia telah membuat kesepakatan yang mengerikan, tetapi ia juga mendapat sedikit kelegaan dari kejujuran dan batasan yang Abimana berikan.

Ia akan tidur di kamar yang sama dengan pria paling berkuasa yang pernah ia temui, tetapi ia juga tahu bahwa pria itu berjanji tidak akan menyentuhnya.

Ia adalah wanita yang beruntung dan wanita yang paling malang di saat yang sama.

Di luar, lampu-lampu kota terus berkelip, menjadi saksi bisu awal dari sandiwara pernikahan kontrak yang akan membawa mereka berdua yang penuh keraguan dan potensi emosi yang belum terungkap.

Pernikahan perdata Rania dan Abimana dilaksanakan dua hari setelah Rania pindah ke penthouse.

Upacara itu sangat sederhana, tetapi penuh formalitas hukum yang kaku.

Mereka menikah di kantor catatan sipil, hanya didampingi oleh kedua orang tua Abimana, Rendra sebagai saksi dari pihak Abimana dan seorang kerabat jauh dari pihak Rania (atas permintaan Rendra, untuk menjaga kesan bahwa Rania tidak benar-benar sebatang kara).

Rania mengenakan gaun putih sederhana namun elegan, dibelikan khusus oleh Ny. Widiastuti.

Gaun itu indah, tetapi terasa dingin dan berat, ia duduk di sebelah Abimana sedangkan Abimana mengenakan setelan jas abu-abu, tampak sempurna, tenang, dan tanpa emosi sedikit pun.

Selama prosesi, Rania merasa seolah ia sedang menonton orang lain menikah.

Ia mengucapkan janji-janji suci itu untuk mencintai dan menghormati dengan bibir gemetar dan hati yang kosong.

Ia tahu, setiap kata adalah kebohongan yang ia lakukan demi ibunya.

Ketika tiba saatnya bertukar cincin, Abimana meraih tangan Rania.

Cincin yang ia sematkan di jari manis Rania terasa berat, terbuat dari berlian yang berkilauan.

Genggaman Abimana terasa formal, tidak ada kehangatan atau kasih sayang di sana, hanya sebuah deal yang dimeteraikan.

Ny. Widiastuti tersenyum tipis setelah prosesi selesai, senyum itu tidak menunjukkan kebahagiaan sejati, melainkan kepuasan karena tuntutan keluarga telah dipenuhi.

"Selamat datang di keluarga kami, Rania," ujar Ny. Widiastuti, memeluk Rania dengan pelukan kaku.

"Ingat, kamu sekarang membawa nama Sanjaya jadi jaga nama itu baik-baik." ucap Abimana memberikan peringatan kepada Rania.

"Terima kasih, Nyonya," balas Rania, berusaha membalas pelukan itu dengan hormat.

Malam harinya, sebuah resepsi kecil diadakan di ballroom salah satu hotel milik S.T.G. Group.

Pesta itu dimaksudkan untuk mengumumkan pernikahan Abimana kepada lingkaran sosial, terutama kepada para petinggi perusahaan, kolega bisnis dan tentu saja, Nona Amelia Kusuma sang mantan calon istri Abimana.

Rania mengenakan gaun malam yang mewah, rambutnya disanggul dan ia terlihat memesona.

Ia berdiri di samping Abimana, yang kini mengenakan jas tuxedo klasik.

Mereka terlihat seperti pasangan yang sempurna, diukir dari es dan berlian.

Abimana memainkan perannya dengan sangat baik, ia memegang pinggang Rania dengan sentuhan posesif yang terukur, matanya sesekali melirik Rania dengan ekspresi yang bisa ditafsirkan sebagai cinta yang tenang sebuah kebohongan yang ia kuasai dengan sempurna.

"Tersenyumlah, Nyonya Sanjaya. kamu harus terlihat bahagia. Kita sedang membuat sebuah statement," bisik Abimana di telinga Rania, saat mereka menyambut tamu.

Rania memaksakan senyumnya, ia menyambut setiap tamu dengan keramahan yang tulus.

Ia tidak tahu siapa mereka, tetapi ia melayani mereka dengan tata krama yang sudah ia pelajari semalaman dari Rendra.

Yang paling sulit adalah menghadapi Amelia Kusuma, Amelia datang bersama ayahnya, dan matanya memancarkan amarah dan rasa sakit yang dalam.

.

.

Cerita Belum Selesai.....

1
In
ngapain ngomong soal jaminan kesehatan ibumu Rania... hedeh... 🤦
Sweet Girl
kamu belajar kehidupan sama Rania, Abi...
dia guru terbaik dalam kehidupan.
Sweet Girl
Naaaah, bahagia Ndak...???
Sweet Girl
Bukannya di lantai 45 ya...🤔
Sweet Girl
Emang kenapa...???
Sweet Girl
Taktik apa tiktok...
Sweet Girl
Emang njaluk di cabut gigine, Bu Wati ini ya...
Sweet Girl
Bwahahaha sing gak betah itu saat jadi tetangga mu, Bu Wati...
ayak ayak wae...
Sweet Girl
👏👏👏👏👏👏👏
Ariany Sudjana
puji Tuhan, Rania dan Abimana sudah bisa saling menerima, tetap jadi pribadi yang jujur dan berintegritas Rania
Sweet Girl
Meyakinkan dengan pelanggaran Pasal 7.
Sweet Girl
Lho lho lho ... Pelanggan Pasal 7 ini...🤪
Sweet Girl
Formal banget deh...
Lusi Hariyani
nah gitu dong adem...sm2 cinta tp gengsi
Sweet Girl
Good job...
Sweet Girl
Menggigil 🤣
Sweet Girl
Aamiin
Sweet Girl
Good, harus ada perlindungan
Sweet Girl
Demi Ibu, kendurkan sedikit idealisme mu Ran...
Mar lina
akhirnya Abi mencurahkan isi Hatinya ke Rania, cinta Rania tidak bertepuk sebelah tangan... lanjut Thor ceritanya
di tunggu updatenya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!