NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Nara Anjani Sukma berada di situasi harus menikah dengan adik angkat pria yang akan melamarnya. Sakti Pradana tidak menduga ia akan bertukar jodoh dengan kakak angkatnya. Dua karakter bertolak belakang, pertemuan tak terduga dan pernikahan mendadak seperti tahu bulat, drama rumah tangga apa yang akan mereka jalani.

===

“Sudah siap ya, sekarang aku suamimu. Bersiaplah aku buat kamu bahagia jiwa dan raga.” Sakti Pradana.

“Aku penasaran, apa milikmu bisa sesakti namamu.” Nara Anjani Sukma

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Hamil ?

BAb 14

 

 

“Eh, mau ngapain?” Nara menarik selimut saat Sakti menyentuh selimut dan naik ke ranjang.

“Tidur. Masa mau main ludo,” seru Sakti.

“Di sofa atau di sana aja.” Nara menunjuk walk in closet. “Kita sepakat tidur pisah.”

“Kamu yang sepakat, aku nggak. Ayo Ra, kita ngobrol dulu. Banyak hal yang harus kita bicarakan.”

Sakti pun menuju sofa dan menunggu di sana. Nara awalnya enggan, tapi yang dikatakan Sakti ada benarnya. Banyak hal yang harus mereka bicarakan. 

Menyusul Sakti, duduk bersedekah dan enggan beradu pandang.

Lagi-lagi piyama satin, batin Sakti. Piyama berbahan satin yang dipakai Nara membuat  terlihat sek_si, padahal tidak terbuka hanya berlengan pendek dan kali ini bawahannya celana panjang.

Pikiran Sakti mendadak traveling. Entah karena dia mesum seperti yang dikatakan Nara atau karena ia pria dewasa yang normal. Memiliki istri yang cantik, mulus, bohay bagai gitar spanyol siapa pria yang tidak tergoda.

“Mau ngomong apa sih, buruan ah.”  

Ditambah suara merdu yang terdengar bagai alunan lagu cinta, kelamaan Sakti bisa gila. Gila karena cinta.

“Tentang cinta, eh maksud aku tentang kita dan pernikahan ini,” ujar Sakti.

“Ah iya, jadi kapan kita cerai,” usul Nara.

“Ya Tuhan Nara, jangan begitu. Kita baru dua hari sah sebagai suami istri, proses catatan sipilnya saja baru diurus hari ini  sudah bicara masalah cerai. Pernikahan ini bukan permainan dan aku ada keyakinan kalau menikah hanya sekali seumur hidup.”

“Tapi kita tidak saling mencintai, gimana mau seumur hidup.”

“Ya belajar, aku pun sedang belajar menerima semua ini.”

Nara menoleh dan menatap Sakti.  “Maksudnya aku harus belajar cinta sama kamu?”

“Kita sama-sama belajar dan menerima pernikahan ini. Semua terjadi karena kesalahan, tapi apa kamu pernah berpikir kalau ini sudah takdir dan jodoh kita. Tuhan mempertemukan kita seperti itu. Dari sekian banyak pria kenapa kamu malah ditemukan dengan aku saat mabuk dan dari sekian banyak qanita kenapa aku harus bertemu dengan kamu.”

Nara diam saja, yang disampaikan Sakti memang masuk akal.

“Bisa saja aku bukan pria idaman kamu, bahkan mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi. Untuk biaya perawatan tubuh kamu bisa-bisa aku tidak sanggup.”

“Ck, jangan mulai aku nggak suka kalau bahas yang beginian. Kamu tahu aku bisa cari uang sendiri, jadi ….”

“Iya, aku paham kamu sangat mandiri, tapi aku kepala keluarga Ra. Harus menafkahi kamu.”

“Lalu aku harus resign dari semua aktivitas dan fokus jadi istri kamu. Diam di rumah, tunggu kamu pulang dan terima nafkah dari kamu. Gitu maksudnya?”

Sakti mengusap wajahnya, Nara sudah salah paham dengan apa yang disampaikan. Tidak mungkin mengekang dan membatasi aktivitas Nara. Bukan begitu maksudnya.

“Nggak gitu. Maksudnya aku kepala keluarga, jadi wajib menafkahi kamu. Meskipun kenyataannya apa yang aku berikan mungkin tidak seberapa.”

Nara berdecak, kembali mengalihkan pandangan ke arah lain.

“Aku malas bahas yang begini, belum apa-apa kamu sudah underestimated. Kalau kamu bilang kita sama-sama jalani pernikahan ini, ya sudah kita jalani. Mau berapapun nafkah dari kamu ya harus aku terima.”

Bukan pasrah, menolak pun percuma. Sakti benar, mereka sudah takdir harus menikah. Kalaupun keras kepala dan akhirnya berpisah, Opa akan menyiapkan lagi jodoh yang lain untuknya dan itu pasti. Kalau diingat dan dipikir, Sakti sepertinya pria yang baik dan macho. Salah satu kriteria pria idamannya adalah harus macho agar bisa melindunginya. Masalahnya, Nara malas mengingat dan berpikir. Ia takut terlena dan berakhir jatuh cinta.

“Kamu serius?” tanya Sakti sambil berpindah duduk mendekati Nara, bahkan duduk di sofa yang sama.

“Kamu gimana sih, katanya pernikahan bukan permainan. Labil deh kayak abege,” ejek Nara. “Ini ngapain mepet-mepet.”

“Biar makin dekat Ra. Kamu nggak malu ‘kan punya suami aku?”

Masih dengan gaya bersedekap dan menyilang kaki, Nara menoleh dan menatap wajah Sakti dengan seksama.

“Nggak. Wajah kamu lumayan tampan, badan oke. Ya, worth it-lah.” 

Sakti kembali merapat dan hendak memeluk  Nara, tapi langsung ditahan.

“Ini mau ngapain?”

“Katanya kita sepakat jalani pernikahan, ini bagian dari kesepakatan itu.”

Nara langsung berdiri. “Nggak ada, aku setuju tapi semua butuh proses. Jangan bikin aku merinding sama isi otak kamu ya.”

“Bercanda, Ra.” Melihat cincin yang dipakaikan saat akad kemarin masih tersemat di jari Nara, ada kebahagiaan tersendiri. Sakti pikir cincin itu akan dibuang atau diletakan begitu saja.

“Udah selesai belum, aku ngantuk.”

“Belum, sini duduk lagi.” Sakti menepuk sisi di sampingnya. Nara duduk dengan wajah cemberut. “Besok, Ayah undang kita makan malam. Aku harap kita bisa hadir.”

“Ayah, maksudnya ….”

“Ayah Naryo.”

“Oke, nanti aku bilang ke Weni. Ada lagi?”

“Kapan aku boleh tidur di ranjang, di sini sakit Ra. Kaki aku nggak bisa diluruskan.”

“Kapan-kapan,” jawab Nara lalu beranjak menuju ranjang. “Kalau belum ngantuk jangan berisik. Kalau merokok jangan sampai asapnya masuk ke sini.”

“Aku tidur di ranjang ya,” pinta Sakti memelas.

“Nggak.”

 

 ***

“Berisik,” gumam Nara karena dering ponsel. Sepertinya lupa mengganti settingan menjadi silent.

“Hm.”

“Matikan dulu,” ujarnya lirih masih dengan mata terpejam. Rasanya hangat sangat hangat, batin Nara.

“Kamu yang matikan, itu bukan ponselku,” sahut Sakti dengan suara serak karena masih mengantuk.

Dering ponsel masih terdengar dan cukup mengganggu. Tiba-tiba Sakti dan Nara membuka mata, wajah mereka begitu dekat dengan posisi saling mendekap.

“Aaaa.” Nara berteriak sambil menjauh dan kembali memainkan kakinya menendang tanpa arah. Rupanya Sakti masih hafal dengan gerakan itu, ia langsung beranjak dan menghindar.

“Ra, astaga. Belajar di mana menendang begitu.”

“Kamu … ngapain peluk aku?”

“Ck, kamu juga peluk aku.”

Sakti menguap lalu meraih ponsel di atas nakas dan menyerahkan pada Nara. “Weni nih.”

“Kapan kamu pindah kemari, aku bilang jangan tidur di ranjang. Buktinya kamu peluk-peluk, mana tahu nanti kamu ….”

“Udah halal ini, sekarang peluk ya besok cium. Lusa kita ….” Sakti tergelak dan berlari menghindar karena Nara sudah turun dari ranjang siap mengejar.

“Dasar kera sakti.” Ponsel di tangan Nara kembali berdering. “Ini lagi pagi-pagi bikin ribut. Iya, hal penting apa sepagi ini kamu bolak-balik telpon,” pekik Nara saat menjawab panggilan itu.

“Kak, gawat kak. Banyak artikel pernikahan kak Nara dan Mas Sakti, sumpah aku belum share ke manapun. Malah ada yang sebut pernikahan kalian mendadak karena kak Nara sudah hamil.”

“Hah, hamil. Bikin juga belum masa udah hamil.”

 

 

 

1
hiro_yoshi74
gemes kan gayanya aja yg judes abis tapi cemburunya keliatan wk wk wk 🤣🤣🤣🤣🤣 gengsi di gedeein yo ra 🤭
Quinza Azalea
buktikan🤣
mmh nengmuti
kera sakti di lwan🤣🤣
Shee
tersakti-sakti tar bisa salto, jumpalitan, dan terbang g ya sak😂😂😂
ada aja bahasa lo sak, kalau kata nara mah lebay tapi dia demen mesam mesem sendiri😂😂
Shee
ini harus syukuran kayanya dah dpt ciuman ya sak😂😂😂
Shee
si Samir ini minta di semir kali biar otaknya glowing😂😂
heran orang ko ribet banget ya biarin aja toh mereka ini yang nikah. situ kalau iri ya tinggal nikah nih sellir nganggur 😂😂
Hani
bagusssss
hiro_yoshi74
harus di cie cieeee in ini ma .......🤣🤣🤣🤣
gayanya ngentol abis ra ehhhhhh demen juga kan di sekop sekop kerasakti🤭🤣🤣🤣🤣
Quinza Azalea
next
mmh nengmuti
nara mulai mode pasrshhh
mmh nengmuti
siap2 kejet kejet ra
hiro_yoshi74
siap mureng muring ra
mery harwati
😄😄 Nara siap² hatimu terbakar tiap detik karena fans Sakti makin sakti & anti badai 🤣
hiro_yoshi74
heleh gayamu ra ngak jadi model di kerubutin uget" aje km dah bete gimana tar kalo dah terkenal 🤭🤣🤣🤣🤣🤣
Siti Nur Rohmah
lahh kukira yg bakal gantiin JD model Nara,ternyata si suami"kera sakti" 🤭
bakal gimana itu keseruannya???
Iccha Risa: bener kak bukan Nara tapi mas Sakti, serunya pasti bikin cemburu Nara...
total 1 replies
Siti Dede
Kera Sakti jadi model dadakan👍
aroem
bagus
hiro_yoshi74
serli . rosa . rina boleh juga tu rekrut jadi trio uget uget ra ...... 🤣🤣🤣🤣
Quinza Azalea
next
mmh nengmuti
nah kan apa sy bilang pasti s rosa pegang dada sambil ku menangisssss membayangkan,,,,,,,🤣🤣🤪🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!